NovelToon NovelToon
Misteri Cinta Amezza

Misteri Cinta Amezza

Status: tamat
Genre:Romantis / Bullying dan Balas Dendam / Tamat
Popularitas:26.5k
Nilai: 5
Nama Author: Henny

Amezza adalah seorang pelukis muda yang terkenal. Karakternya yang pendiam, membuatnya ia menjadi sosok gadis yang sangat sulit ditaklukan oleh pria manapun. Sampai datanglah seorang pria tampan, yang Dnegan caranya membuat Amezza jatuh cinta padanya. Amezza tak tahu, kalau pria itu penuh misteri, yang menyimpan dendam dan luka dari masa lalu yang tak selesai. Akankah Amezza terluka ataukah justru dia yang akan melukai pria itu? Inilah misteri cinta Amezza. Yang penuh intrik, air mata tapi juga sarat akan makna arti cinta dan pengampunan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dia Menarik

"Sudah selesai?" tanya Evradt.

"Ya."

Evradt melihat lukisan Amezza. "Boleh aku membeli lukisan ini?" tanya Evradt membuat Amezza terkejut.

"Ini bukan lukisan yang bagus. Di buatnya juga hanya dari pensil warna."

"Tapi aku suka."

"Nantilah kalau kamu mau, aku akan membuat sesuatu yang bagus untukmu."

"Tapi aku suka yang ini."

"Karena?"

Evradt tersenyum. "Suka aja. Memangnya nggak boleh?"

Amezza menatap lukisannya lagi lalu ia menyerahkannya pada Evradt. "Kalau memang kamu suka, silahkan ambil. Tidak usah dibayar."

"Tapi kan kamu pelukis yang terkenal. Bagaimana mungkin aku tak membayarnya?"

"Tarif ku mahal." kata Amezza asal-asalan.

"Berapapun harga lukisan ini, aku akan membayarnya."

Amezza jadi tertawa. Ia menyerahkan lukisannya. "Karena kamu sudah menemani aku saat melukis, jadi lukisan ini gratis."

Evradt jadi senang dibuatnya. "Kalau begitu sebagai tanda terima kasih, besok aku traktir kamu makan siang."

"Makan malam saja. Besok rencananya aku dan tim kru film mau pergi ke Kintamani."

"Ya sudah. Makan malam. Aku tunggu kamu di sini ya?"

Amezza mengangguk. Ia segera melangkah meninggalkan Evradt. Namun baru beberapa langkah ia coba menoleh. Evradt ternyata masih terus menatapnya. "Mengapa kamu terus menatapku?"

"Aku takut kamu jatuh. Itu kan jalannya mendaki."

Amezza jadi tertawa mendengarnya. Ia kembali melangkah membuat Evradt terpana. Ya Tuhan, gadis itu sungguh cantik. Beruntung sekali Erland bisa memilikinya.

***********

Pulang dari Kintamani, waktu sudah menunjukan pukul 5 sore. Amezza memutuskan untuk berbaring sebentar karena ia merasa sangat capek.

Namun gadis itu tersentak bangun saat jam sudah menunjukan pukul setengah sepuluh malam. Ia dengan cepat berlari ke kamar mandi dan mencuci wajahnya lalu mengganti bajunya dengan celana jeans dan kaos ketat berwarna putih. Ia sebenarnya enggan untuk pergi karena yakin kalau Evradt pasti sudah tak ada. Namun saat ia tiba di pantai, matanya terbelalak melihat Evradt masih duduk di sana sambil memainkan ponselnya. Cowok itu terlihat keren dengan celana jeans dan kemeja putihnya.

"Evradt, maafkan aku. Tadi aku ketiduran begitu pulang dari Kintamani. Aku....."

"Sst....!" Evradt meletakan jari telunjuknya di depan bibir Amezza. "Tidak masalah bagiku harus menunggu. Yang penting kamu datang. Ayo kita pergi !" ajak Evradt dan tanpa di duga ia langsung menggenggam tangan Amezza dan mengajaknya berjalan.

"Kita mau makan di mana?" tanya Amezza.

"Ada sebuah cafe kecil tak jauh dari sini. Aku hanya melihatnya tadi siang sih. Mudah-mudahan masih buka. Kamu suka makan bebek bakar?"

"Suka. Mama ku sering membuatnya ."

Evradt terus memegang tangan Amezza sampai akhirnya mereka tiba di cafe tersebut. Jaraknya hanya 5 menit saja jalan kaki dari hotel.

Setelah mendapatkan tempat duduk, keduanya langsung memesan makanan.

"Aku mau pakai nasi. Aku lapar sekali." ujar Amezza.

"Aku juga mau pakai nasi." kata Evradt lalu memberikan daftar menu itu kepada pelayan yang ada.

"Sejak jam berapa kamu menunggu aku?" tanya Amezza.

"Jam 7."

"Astaga..., berarti kamu sudah menunggu selama 2 jam lebih? Kenapa tak langsung pergi saja."

Evradt menatap Amezza. "Aku tak mau membuatmu kecewa jika tak menemukan aku di sana. Lagi pula, aku begitu ingin makan malam dengan mu."

"Kenapa?"

"Ingin saja. Memangnya nggak boleh?" Evradt balik bertanya sambil menatap Amezza tanpa berkedip.

"Jangan tatap aku seperti itu. Aku jadi malu." Amezza menepuk pundak Evradt yang ada di sampingnya.

"Mengapa harus malu? Kamu kurang percaya diri ya? Kamu itu cantik. Lihat saja waktu kita masuk tadi beberapa lelaki menatap aku dengan iri."

"Masa sih? Kamu terlalu berlebihan saja."

"Pelayan....!" panggil Evradt pada seorang pelayan perempuan yang lewat.

"Menurut kamu, gadis ini cantik atau tidak?" tanya Evradt sambil menunjuk Amezza membuat gadis itu terkejut.

"Pretty. Very Pretty." ujarnya sambil mengangkat kedua jempolnya.

"Terima kasih." ujar Evradt lalu membiarkan pelayan itu pergi. Amezza menatap Evradt.

"Kenapa kamu bertanya padanya?" tanya Amezza gemas dengan sikap Evradt.

"Supaya kamu yakin kalau aku tidak bohong, Amezza."

"Aku justru menganggap kalau kamu itu terlalu lebay. Cowok yang suka memuji kesannya cowok play boy."

Evradt terbelalak. "Kamu punya kesan begitu padaku? Astaga, kamu boleh bertanya pada Caleb dan dia bisa memberikan garansi kalau aku ini bukan playboy. Aku tak punya hubungan lain selain dengan satu wanita."

"Nah kan, kamu berarti sudah punya kekasih. Kenapa sekarang gombal sama aku?"

"Aku nggak gombal ke kamu, Ame."

Amezza terkejut mendengar sapaan itu. "Kamu memanggil aku dengan sebutan nama kecilku? Oma ku sering memanggil aku dengan sebutan Ame."

"Kamu nggak suka aku panggil begitu?"

Amezza menggeleng. "Tidak juga. Aku justru jadi kangen Spanyol."

Evradt tiba-tiba saja mengacak rambut Amezza. "Dasar anak rumahan."

"Ev, rambutku nanti jelek." Amezza jadi cemberut.

"Kamu tetap cantik dengan rambut apapun."

Pesanan mereka datang. Keduanya pun menikmati makan malam dengan perbincangan sekitar dunia lukisan.

"Makanannya sangat enak. Aku jadi suka. Hampir sama dengan buatan mamaku."

"Mamamu orang Indonesia ya?" tanya Evradt. Ia meneguk jus lemonnya.

"Ibu dari mamaku yang orang Indonesia. Opa ku namanya Elroy Santana. Orang Spanyol asli."

"Elroy Santana? Aku pernah ingat nama itu disebutkan oleh mamaku. Oh ya, bibi mamaku menikah dengan lelaki dengan nama belakang Santana. Soalnya di kuburannya tertulis nama Santana."

"Oh ya? Jangan-jangan kita saudara."

"Masa sih saudara tapi nggak saling kenal."

"Iya juga ya. Aku juga berharap kita nggak akan jadi saudara."

Amezza mengerutkan dahinya dan menatap Evradt.

"Karena aku berharap kamu akan jadi kekasih."

"Duh, mulutnya itu." Amezza tanpa sadar mencubit perut Evradt membuat cowok itu meringis.

"Astaga, sakit?" Amezza jadi tak enak.

"Sakit sih. Tapi sakit enak...."

Amezza pun kembali mencubit cowo kek itu. "Ayo kita pulang!" ajak Amezza lalu segera berdiri. Evradt pun ikut berdiri. Keduanya melangkah bersama setelah Evradt membayar makanan yang mereka makan di kasir yang memang letaknya di dekat pintu keluar.

"Sudah hampir jam 12 malam." kata Evradt sambil melihat jam tangannya. "Apakah kamu sudah mau tidur?"

"Belum. Aku ingin jalan-jalan sebentar. Tadi aku makan lumayan banyak. Nanti kena diabetes kalau langsung tidur."

"Benar juga ya. Aku juga mau ikut jalan-jalan bersamamu. Kamu mau kemana?"

"Jalan-jalan di sekitar pantai saja."

"Katanya nggak suka pantai."

"Mau kemana lagi? Di sini jauh danaunya."

Amezza memeluk dirinya sendiri.

"Kamu dingin?"

"Nggak terlalu sih."

Evradt melingkarkan tangannya di bahu Amezza. "Apakah sudah cukup hangat?"

Amezza menghentikan langkahnya dan menatap Evradt. "Nanti pacar mu marah kalau ada yang melihat kita."

"Dia nggak akan tahu. Yang aku takut justru kalau Erland melihat."

"Dia nggak akan salah sangka. Status kami belum jelas."

Keduanya melangkah lagi dengan tangan Evradt yang terus merangkul bahu Amezza.

Mereka duduk di salah satu cafe yang ada di dekat pantai.

Beberapa pengunjung memang terlihat sudah agak mabuk.

"Kita kembali saja ke hotel." kata Amezza saat melihat kalau semakin banyak orang yang mabuk.

"Ok." Evradt memanggil salah satu pelayan dan membayar minuman yang mereka minum.

Saat melewati jalan setapak, ada beberapa lelaki bule yang nampak sudah mabuk. Salah satu diantara mereka menggoda Amezza. Dan lelaki yang lain memegang bokong Amezza sehingga Amezza berteriak marah. Evradt dengan cepat melayangkan tinjunya dan terjadilah perkelahian. Evradt berhasil memenangkan aduh jotos itu walaupun ia sendiri juga terluka. Untung saja datang beberapa staf keamanan dan segera membawa 3 pria mabuk itu ke pos keamanan.

"Kamu nggak apa-apa kan?" tanya Amezza. Ia memegang pipi Evradt. "Ya ampun. Wajah mu terluka. Hidungmu bahkan berdarah. Ayo kita ke rumah sakit."

Evradt menahan tangan Amezza. "Aku baik-baik saja. Biasalah ini bagi seorang laki-laki. Di kamar ku ada es batu untuk mengompres pipiku. Ada juga kotak P3K. Nanti aku obati sendiri."

"Kamu sudah menyelamatkan harga diriku, bagaimana mungkin aku akan membiarkan kamu sendiri. Ayo ke kamar mu."

Kamar Evradt ternyata sama juga dengan kamar Amezza. Hanya berbeda lorongnya.

Amezza segera membuka kulkas dan menemukan ada es batu di sana. Evradt memberikan sebuah handuk kecil kepada Amezza dan Amezza membungkus es batu itu dengan handuk dan mengompresnya ke pipi Evradt. Cowok itu sedikit meringis membuat Amezza merasa kasihan. "Sakit?" tanya Amezza.

"Sakit. Tapi sakitnya nggak terasa karena ada kamu."

"Bisa-bisanya kamu gombal di saat seperti ini." Amezza memegang sudat bibir Evradt yang berdarah. "Ini luka ya? Kasihan." Amezza meniup luka itu dengan lembut. Jarak wajah mereka begitu dekat dan membuat jantung Evradt berdetak sangat kencang. Ingin rasanya ia langsung menarik gadis itu dan menciumnya. Namun Evradt tak mau dianggap kurangajar.

"Sudah membaik?" tanya Amezza.

"Sudah sembuh." jawab Evradt membuat Amezza justru menepuk pundak cowok itu. "Nggak lucu ah. Masa langsung sembuh."

"Kamu itu obat, Ame."

Amezza menyerahkan handuk berisi es batu itu di tangan Evradt. "Kamu lanjutkan sendiri ya? Ini sudah tengah malam. Nggak baik aku ada di sini."

"Kenapa?"

"Ada jin gombal." jawab Amezza lalu segera berbalik dan melangkah. Sebelum membuka pintu ia berbalik lagi. "Kalau besok masih sakit, segera ke dokter ya?"

"Aku akan memanggil kamu."

"Aku bukan dokter." ujar Amezza lalu segera keluar dari kamar Evradt. Gadis itu merasa aneh dengan sikap Evradt padanya namun hatinya justru menerimanya.

***********

Apakah sudah ada benih-benih cinta juga pada Amezza?

1
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Apriyanti
sedih nya Erlan hati mu sangat tulus bgt walaupun sakit tp ttep melepaskan nya,,semoga kamu dpt wanita yg mencintai mu
Apriyanti
keren bgt Erlan cowo yg jentle pdhl die cinta tp die rela melepas kan cm buat kebahagian ame aja,, lanjut thor 🙏
Eka ELissa
Erland ma mntan nya aj Mak....lupa aku nama nya...
Neng Ati
happy ending....ditunggu cerita lanjutan kisah cinta anak pasangan ev ame dan anak presiden Argentinanya hehehe sepertinya akan seru./Drool/
Makaristi
Akhir cerita yg happy ending..
other sll the best..
mksh thor ..otewe ke cerita erland 🥰😘
Gia Gigin
Yang jelas ingin lihat anaknya Mom Faith and Dad Eze bahagia😍, semoga Anaknya papa Ed dpt kesempatan ke dua
Gia Gigin
Dengan berlalunya semua drama yg menguras air mata akhirnya Ame dan Ev berbahagia, dan makin lengkap kebahagiaan mereka dgn hadir nya Ev junior 😍🥰🥰tapi ada hati Erland yg luka tapi jangan buat Er makin terluka tanpa pendamping, ya kak Hen 🥺🙏
Maria Kibtiyah
semoga erland juga bahagia
Novi
always the best novel
Makaristi
Amezza & Evradt di beri kesempatan lagi utk mempuyai sang penerus..
dan sepertinya mereka menginginkan banyak anak hehehehehe..
Erland otewe mencari pasangan hidup..
Akhirnya kebagiaan datang utk mereka berdua,,, happy Ending tentu nya.
Eka ELissa
Ahir nya ev kcil mo otw.....🤰🤰🤰
Eka ELissa
samawa ya zaa...ev....buat er...jgn pth hati ya emk nanti ksih jodoh buat kmu entah itu orang baru atau orang di masa lalu mu hnya emak yg tau....
Eka ELissa
Ahir nya cinta zaa kmbali ke asal nya ev......
Eka ELissa
jgn gtu dong en...ksian...zaa...tau.... klau mreka udh jodoh gimana dong udah Klian pisahin aj tetep ktmu kan....
Erland balikan ma mntan nya aja Mak..... lgian udh di mkn juga kan Mak....
tu cewek nya dulu ..lupa aku namanya Mak....
Makaristi
Akhirnya Amezza menikah dng Ervadt dan Erland melepas kan nya dng tegar meski utk move on butuh waktu..
Erland pasti mendapatkan pwnggantu yg terbaik..
smngatt thor,, di vtunggu karya2 terbaikmu..
author paling bisa membuat pemirsa terdag-dig-dug... the best pokok nyav karyamu thor..🥰😘
Enny Olivia: makasi sudah setia membaca
total 1 replies
Hary Nengsih
lanjut
Gia Gigin
Ihhh jadi ingat waktu Ben mabuk berat dan melukai tangannya 😭😭😭Erland semoga kamu bertemu dengan wanita sebaik dan setulus seperti mu😘😘💪
Gia Gigin
Ya ampun benar"di posisi yg sulit 😭😭kisahnya uncle Ben terulang kembali 😭😭makin cinta aku dgn sikapnya Erland, cintanya benar "tulus meskipun sakit tapi legowo 😘
Makaristi
Akhirnya Erland melepas Amezza utk cinta sejatinya evradt..
sungguh pengorbanan yg begitu mellow & bikin hati terenyuh akan kebaikan erland..
Erland akan mendapatkan cinta sejati nya suatu-saat nanti..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!