Windi yang seharusnya menikah dengan Refa justru malah menikah dengan Wisnu kakak tertua Refa.
Windi yang kala itu sedang hancur karena melihat Refa yang sedang bersama dengan seorang wanita dari masa lalu nya membuat Windi mengakhiri pertunangan nya.
Keputusan yang diambil Windi membuat dirinya menjadi frustasi hingga, Berakhir di club malam untuk melampiasakan kerisauan hatinya. Namun dirinya tidak sengaja bertemu dengan Wisnu.
Pertemuan dan kesalah pahaman yang tidak di sengaja terjadi membuat keduanya terjebak dalam sebuah ikatan Suci yang abadi.
Takdir yang terjadi pada mereka membuat keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Kebohongan dan kebenaran yang tersimpan rapat kembali terbuka.
Apakah Mereka Mampu menghadapi ini bersama? dan Akan kah ada cinta di antara mereka berdua?
Yukk Ikuti Kisahnyaa~~~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uwpw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terakhir untuk kita
Wisnu memandang Windi yang telah melangkah masuk ke dalam Restaurant.
Semoga saja Refa tidak melakukan kesalahan yang akan membuat nya menyesal karena telah melepaskan seseorang yang begitu mencintai nya.
Wisnu ikut masuk ke Restaurant namun iya hanya melihat dari jarak jauh. Ia melihat tubuh Windi yang gemetar dan mata yang sudah berkaca-kaca namun sebisa mungkin Windi berusaha menahan agar air matanya tidak terjauh dari kelopak matanya.
Kenapa aku begitu tidak tega melihat Windi terluka seperti itu? Kenapa hati ku juga merasakan menyakitkan ketika menatap matanya yang terlihat terluka? Apa karena Aku juga pernah merasakan hal yang sama seperti yang Windi hadapi sekarang. Sehingga aku bisa merasakan sakit yang di alami Windi saat ini?
Windi berdiri mematung ketika ia hampir menuju meja Refa. Ia menatap Refa dengan tatapan tidak percaya. Dadanya terasa sesak dan begitu menyakiti hati dan perasaan nya. Harapan yang ia impikan ketika ia kembali kesini sudah hilang dan hancur begitu saja tak tersisa.
Kuat kan diri mu Windi. Kamu pasti bisa! jangan lemah dan hadapi semuanya dengan tidak menjatuhkan harga diri mu dan perasaan mu yang sudah hancur berkeping-keping.
Windi menatap cincin pertunangan nya dengan Refa kemudian ia membuka cincin tersebut dan letakkan nya ke sapu tangan yang di beri kan Wisnu.
Windi melanjutkan langkahnya menghampiri Refa. Ia bisa mendengar bahwa Refa sangat menyayangi wanita tersebut. Hal itu semakin membuat Windi hancur dan sesak.
" Hai Fa." Mata Windi menatap tangan Refa yang sedang menggenggam tangan Jenny.
Deg!
Deg!
Refa yang mendengar suara Windi membuat nya sangat terkejut tak percaya bahwa Windi sekarang sudah berdiri di hadapan nya.
Refa melepaskan Genggaman tangannya dari Jenny. Ia menatap Wajah Windi yang terlihat kecewa dan hancur.
Windi berusaha mungkin menutup kesedihan nya dengan tersenyum." Boleh aku duduk? " Tanya Windi
Refa hanya diam saja dan menatap wajah Windi. Namun Windi sama sekali tidak menatap wajah Refa ia hanya menatap wanita yang berada di depannya sekarang.
Jenny yang melihat raut wajah Refa yang berubah ketika seorang wanita mendatangi meja mereka. Hal itu membuat keningnya berkerut dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi?
Jenny menggenggam tangan Refa." Refa kamu kenapa?"
Refa menggeleng kan kepalanya." Tidak apa-apa."
Windi kembali tersenyum." Boleh aku duduk?" Windi mengulang pertanyaan nya lagi.
Jenny mengangguk kepalanya dan memberikan jalan untuk Windi duduk. " Boleh silahkan."
Windi mengulur kan tangannya kearah Jenny." Ah iya kita belum kenalkan Namaku Windi."
Jenny membalas uluran tangan Windi." Jenny."
Windi mengangguk-ngangguk kepalanya dan tersenyum ke arah Jenny." Aku tidak menganggu kalian berdua kan?" Tanya Windi
" Tidak kok. Oh iya kamu kenal dengan Refa?" Pertanyaan Jenny membuat Refa menatap ke arah Windi. Windi hanya melirik sekilas ke arah Refa.
" Tentu saja aku kenal. Bahkan kenal dekat dengannya."
" Oh ya? Kok bisa emang Kamu siapa nya Refa? "
Windi tersenyum mendengar perkataan Jenny." Tentu saja bisa. Apa Refa tidak cerita tentang siapa diri ku kepadamu nona Jenny?" Mata Windi kembali berkaca-kaca menatap ke arah Refa yang sedari tadi hanya diam saja.
Jenny menggeleng kepalanya." Tidak dia tidak pernah cerita tentang dirimu dan aku baru kenal diri mu." Ujar nya
Windi yang mendengar itu tersenyum getir dan meremas ujung bajunya. Air mata yang dia sembunyikan di balik senyuman ia usahakan agar tidak jatuh menggenangi kelopak matanya. Ia melihat Refa dengan Tatapan yang sulit di artikan.
Baik la kalau itu mau kamu Fa maka aku akan mundur saat ini juga. Windi menarik nafas dalam-dalam dan menguatkan diri nya.
Ia menatap Jenny yang sedang menunggu jawaban nya. " Perkenalkan aku sepupu nya Refa dari papanya." Ujarnya
" Ooh." Jenny mengangguk-ngangguk kepalanya.
Refa hanya diam saja dan tidak berani menatap ke arah Windi yang sedang menatap nya dengan penuh kekecewaan.
Bahkan ia tidak menatap ku? ataupun mencelah pengakuan ku tentang diriku. Sebegitu penting kah dia? Sampai kamu pun tidak mengakui ku di hadapan nya?
Windi yang sudah muak dengan situasi ini langsung menyerahkan sapu tangan yang di dalamnya cincin pertunangan mereka.
Refa yang melihat Windi menyerahkan sapu tangannya membuat nya mengerutkan keningnya dan menatap ke arah Windi.
Windi tersenyum ke arah Refa. " Aku mau menyerahkan pemberian Tante Fitri untuk mu Fa." Ujar Windi
Jenny melihat Windi dengan tatapan bingung." Sapu tangan?"
Windi tersenyum dan menggeleng kepalanya." Bukan hanya sapu tangan namun sebuah cincin yang diberikan Tante untuk Refa agar di berikan kepada seseorang yang tepat untuknya." Ujar Windi penekanan dan tegas.
" Seseorang? Maksud mu?"
" Calon istri." Ujar Windi
Jenny yang mendengar itu membuat nya tersenyum mengembang dan langsung membuka sapu tangannya dan mengambil cincin yang ada di dalamnya. Serta memakai nya di tangan jari manisnya.
" Sangat pas Fa." Ia menunjukkan jari ya ke hadapan Refa dan Windi.
Windi yang melihat itu semakin membuat nya semakin sakit dan tersiksa. " Iya sangat pas untukmu. Oh iya karena tugas ku sudah selesai aku pergi dulu ya. " Windi beranjak dari duduknya ia melirik ke arah Refa yang sedari tadi diam tanpa berbicara sekata apapun itu kepada Windi.
Pa maaf untuk kali ini ijin kan putri mu untuk menangis dan putus asa pa. Windi benar-benar tidak sekuat itu pa.
Windi menghentikan langkah nya dan berbalik ke arah Refa dan menatap nya dengan penuh tegas.
" Fa mulai hari ini tugas ku sudah selesai dan begitu juga dengan semua hal yang sudah terjadi anggap saja sebagai mimpi buruk di hidup mu. Semoga kamu bahagia atas apa yang telah kamu pilih dan aku akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu Fa. Maaf kalau selama ini aku tidak bisa menjadi sesuatu yang terbaik untuk mu Fa." Windi menatap Refa dengan tersenyum dan mata berkaca-kaca.
Refa menggeleng kepalanya tapi ia masih tetap tidak membuka suaranya. Windi yang melihat Refa menggeleng kepalanya membuat nya tersenyum kecut.
" Fa aku harap ini yang terakhir untuk mu dan untuk kita. Setalah itu tidak ada akan lagi yang namanya untuk kedua kalinya. Semoga kamu bisa menetapkan hati mu hanya untuk satu hati saja." Ujar Windi berbalik ia kembali melanjutkan langkahnya untuk meninggalkan Refa dan Jenny.
Refa yang melihat Windi pergi berusaha untuk mengejar nya namun di cegah oleh Jenny.
" Refa kamu mau kemana? " Tanya Jenny
Refa hanya menatap ke arah Jenny dan melihat Cincin yang melingkar di jari Jenny membuatnya sangat marah.
" Lepaskan cincin itu."
Jenny mengerutkan kedua alisnya." Fa bukannya ini untuk ku? kenapa harus dilepas?"
Refa menatap tajam ke arah Jenny." Lepaskan cincin itu Jenny!" Suara Refa yang tegas dan menekan membuat Jenny takut dan melepaskan cincin itu. Ia meletakkan kembali cincin itu di sapu tangan yang di berikan Windi tadi.
Refa merampas sapu tangan dan cincin itu lalu pergi meninggalkan Jenny yang sedang berteriak memanggil nya.
" Refa kamu mau kemana! fa! Refa! " Sayang usaha Jenny sia-sia karena sudah keluar dari Restaurant.
Sial! Ada apa dengannya kenapa dia jadi berubah setelah kedatangan wanita itu? Sebenarnya siapa wanita itu? hingga membuat Refa meninggalkan ku begini.
Oh aku lupa,Apa Wisnu sengaja bikin Windi salah paham? Kan Wisnu menyukai Windi dari pertama dia melihat Windi..ckckc Licik juga cara Wisnu..