Tristan pemuda 23 tahun yang selalu dihina karena tubuhnya yang gemoy. Namun dia tidak pernah berkecil hati karena dia menyadari dan mensyukuri apa yang telah Allah SWT nerima kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pisesa Safwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertama kali
" Ah kamu membelikan kalung untukku mas. " Ucap billa yang masih terpejam matanya.
" Jangan di buka dulu matanya. Nanti kalau sudah selesai baru di buka. Nah sekarang sudah selesei. "
Billa pun membuka matanya dan memegang liontin yang ada di kalung yang di berikan oleh Tristan.
" Wah cantik sekali mas, Terima kasih ya mas. " Ucap billa, lalu memeluk Tristan.
" Sama-sama sayang. Ada lagi untuk kamu." Tristan pun membalas pelukan billa. Dan mengambil sesatu lagi didalam tas slempang nya.
" Ipxxxne ini untuk aku mas. Ya Allah mas kan ponselku yang lama masih. " Ucap billa.
" Di pakai saja, mas memang belikan untuk kamu. Karena ulang tahun kamu sudah lewat jadi mas belikan sekarang tidak apa-apa kan. " Ucap Tristan.
" Terima kasih mas, suami billa memang yang terbaik pokok nya. " Ucap billa lalu mencium pipi Tristan.
" Ya sudah ayo ini di habiskan dulu terus bobo, besok ada jam kuliah tidak. "
" Ada mas, besok ada kuliah. Memang kenapa mas. " Ucap billa.
" Tidak apa-apa, ya sudah di habiskan lalu bobo. "
Mereka pun akhirnya menikmati jajanan yang mereka beli tadi, dan tidak lama semuanya habis di makan oleh mereka berdua. Lalu mereka mencuci muka dan gosok gigi lalu kembali ke kamar untuk beristirahat.
" Mas billa mau pipis dulu ya. "
" Ya sayang hati-hati. "
Billa pun keluar dari kamar dan membawa pakaian yang tadi dia beli tanpa sepengetahuan tritan. Karena Tristan juga berganti pakaian , namun karena menghadap ke almari jadi Tristan tidak tahu bahwa billa susah menyiapkan baju dinas malamnya.
" Kayanya tadi beli baju, sepertinya banyak tadi kok gak di taruh di almari. " Gumam Tristan.
Dia pun segera menuju ranjang, dan melihat bag yang tadi dari toko baju. Dan ternyata bajunya belum di masukan ke almari oleh billa.
" Oh ternyata masih disini. Tapi kenapa tidak dimasukan almari. Ah biarlah mau di apakan nantinya." Gumam Tristan kembali.
Tidak lama billa pun kembali ke kamar dan sudah berganti pakaian dengan lingeri yang dia beli tadi. Sedangkan Tristan belum menyadari nya karena sibuk dengan ponselnya.
" Mas aku cantik tidak. " Ucap billa.
Tristan pun melotot karena melihat tampilan billa yang sangat cantik dan sexy menurutnya.
" Astaghfirullah hal azim sayang. Kenapa kamu pakai baju kurang bahan kayak gitu. Nanti kalau di lihat orang bagaimana. " Ucap Tristan.
" Ih mas norak, ini namanya baju dinas malam suami istri mas, jadi billa pakainya hanya saat sama mas aja. Masa keluar mau pakai kayak gini, mau taruh dimana muka billa, yang ada juga malu mas kalau keluar pakai pakaian kayak gini. "
" Ya mana mas tahu sayang. Punya pacar juga cuma kamu, terus nikah juga sama kamu. Mas gak tau hal-hal kaya gitu. "
" Ini juga tadi billa cari tahu di internet kok mas, makanya billa juga baru tahu mas. "
" Terus mau tidur pakai itu kamunya. "
" Ya kan biar suami billa tambah nafsu sama billa mas. Memangnya mas tidak mau melakukan hubungan suami istri sama billa malam ini. "
" Ehh, oh tujuan nya untuk itu tha. Ya ampun sayang kamu gak pakai kayak gitu aja mas pasti mau, apalagi ini juga pertama kali mas melakukannya.
Tapi apakah kamu sudah siap melakukan sama mas malam ini. Mas takutnya nanti kamu sakit malah. Karena ini juga pertama kan buat kamu. "
" Maaa.. Mau mas billa akan serahkan diri billa untuk mas malam ini. Apapun rasa nya billa siap kok mas. "
Tristan pun bangkit dari tempat tidur dan menghampiri billa. Dia memeluk billa dengan penuh kasih sayang. Billa pun menyambutnya dengan senyuman manisnya.
" Sampai kapan akan kamu tutupi sayang penyakit mu itu, mas sayang sama kamu dan mohon jujurlah sama mas. " Ucap Tristan dalam hati.
" Tapi besok kamu kan kuliah sayang. Nanti kalau sakit bagaimana. Kata orang kalau baru pertama kali nanti jalannya kayak pinguin lho. "
" Ya tidak apa-apa mas, billa mau kok mas. "
Tristan pun mencium bibir billa dan memagutnya, billa membalas ciuman penuh gairah Tristan, tangan Tristan juga entah kapan bisa mermas dada billa.
" Mmmmppppp. " Desah billa.
" Ah mas kenapa sangat enak waktu mas remas dada billa. " Ucap billa setelah mulut mereka berpisah.
" Nikmati saja sayang. Mas juga tidak tahu, atau apakah kita perlu belajar dulu. Karena mas juga belum pernah melakukan nya dan ini adalah kali pertama mas melakukan nya. "
" Ayo mas belajar bersama di atas tempat tidur saja mas. "
Mereka pun menuju ranjang di kamar bella, dan melakukan apa yang menurut mereka itu adalah hubungan suami istri.
Tristan berasa di atas billa, dan mereka berdua berdoa sebelum melakukan hubungan tersebut, dan Tristan mulai dengan mencium kening, mata, pipi lalu ke bibir bila.
Karena gairah yang sangat mendominasi diantara mereka, entah sejak kapan mereka susah sama-sama toples. Dan Tristan mulai mendekatkan si joni ke depan mulut intim billa.
" Arrrgggg mas. " Ucap bila sambil menangis.
" Maaf sayang apakah sakit, mau berhenti sekarang. "
" Jangan mas, diamlah dulu jangan bergerak mas, sakit sekali mas. " Ucap bila sambil meneteskan air mata nya.
Setelah billa rileks Tristan pun menggerakkan pinggul nya, dari yang tadinya billa menangis sekarang dia mendesah kenikmatan karena permainan lembut dan berirama yang di lakukan oleh Tristan.
Malam ini pun menjadi malam yang sangat melelahkan untuk mereka berdua. Setelah beberapa kali mendapatkan pelepasan. Mereka pun tidur dengan saling berpelukan, tanpa mengenakan apapun, hanya selimut yang menutupi tubuh mereka berdua.
Adzan subuh berkumandang, dan Tristan terbangun saat mendengar suara adzan. Dia pun bangkit dengan sangat pelan agar tidak membangunkan istrinya.
Menuju kamar mandi melakukan mandi wajib, dan mandi biasa lalu kembali ke kamar untuk shalat fajar 2 rakaat dan di lanjut subuh 2 rakaat setelah mendengar komat di masjid.
" Terima kasih ya Allah, hamba telah diberikan istri yang cantik dan sholehah, terima kasih telah menjaga kesucian kami selama ini.
Ya Allah semoga billa akan segera jujur dengan penyakit nya, dan agar hamba bisa segera melakukan pengobatan untuknya. Hamba ingin istri hamba segera sembuh dan tidak menderita lagi kedepannya. " Doa Tristan setelah selesai shalat.
" Sayang bangun yuk, shalat subuh dulu. " Tristan membangunkan billa. Dengan mengusap lengan nya yang putih.
" Hemmm, iya mas tapi badan billa rasanya remuk redam mas, juga masih terasa mengganjal di bawah sana."
" Sebentar mas siapkan air hangat dan masak nasi goreng dulu ya. Kamu tunggu disini. " Ucap Tristan. Dan billa hanya mengangguk sebagai jawaban.
Dia pun segera bangkit, dan menuju dapur untuk memasak pagi ini. Mungkin nasi goreng adalah makanan yang sebagaian orang menyukai untuk sarapan pagi. Dia pun segera memasak nasi goreng untuk keluarga barunya.
tolong lebih teliti lagi dlm menyusun alur cerita, karena sangat mengganggu
contoh
baru mandi, artinya sdh mandi
kemudian diceritakan pamit mau mandi..
banyak penjelasan yg ber ulang² dab tidak perlu