NovelToon NovelToon
Tali Pocong

Tali Pocong

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Mata Batin / Ilmu Kanuragan
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: bang deni

Wabah corvid 19 membuat banyak perusahaan yang melakukan pengurangan karyawan , Jaka seorang pemuda tampan pun ikut terkena PHK, kehidupannya menjadi semakin terpuruk saat melihat sang istri berselingkuh dengan temannya yang sekaligus mantan atasannya , yang lebih menyakitkan lagi ternyata pemecatan dan tidak di terimanya ia bekerja juga karena ulah mereka berdua, bagaimana Jaka menghadapi penghianatan istri dan temannya....
yuk kita baca kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mutiara Pusaka memperlihatkan Kesaktiannya

DI MARKAS TENGKORAK MERAH

Leluhur Wastu menyalakan api ungu di ruang meditasi gelap. Di sekelilingnya, tubuh-tubuh tanpa wajah menggantung terbalik dari langit-langit.

Ia membisikkan mantra kuno:

" pembunuh Bayangan, datanglah "

Dari balik dinding kegelapan, muncul sosok tinggi kurus berselimut jubah abu-abu, wajahnya tertutup cadar hitam dengan empat tanduk kecil di dahinya, masing-masing memancarkan sinar samar: putih, biru, merah dan hitam.

 “Aku... mendengar panggilanmu, apa yang harus ku lakukan!" ucap pria itu

“Si Mata Tiga musnah... Kami tak ingin gagal lagi. Habisi dia. Jaka murid Boris Pendekar Dua Alam" ucap leluhur Wastu

mata pria itu bersinar tajam sesaat sebelum kembali meredup

“Aku... akan menulis ulang takdirnya. Dengan darah.” ucapnya dengan nada penuh kemarahan

⚫⚫⚫⚫⚫⚫

MALAM HARI – RUMAH DINDA

Dinda sedang merapikan berkas-berkas di ruang kerja, tubuhnya dibalut kaus ketat dan celana pendek. Jaka sedang duduk sambil ngopi di ruang belakang, ketika tiba-tiba...

TING…

Jam di rumah berhenti. Lampu berkedip.

Cermin di dinding bergetar... lalu dari sana, keluar sosok tinggi berselimut jubah, tak menginjak lantai, mengambang beberapa sentimeter di udara.

"Jaka Rengga..." suaranya bergema di seluruh rumah.

Jaka langsung melompat ke ruang depan, menatap makhluk itu.

 “Siapa kau!" bentak Jaka

Makhluk itu melayang ke arah Dinda yang membeku di tempatnya. Satu tanduk hitam di dahinya menyala.

“Aku melihat rahasia tubuhnya... dan cintamu. Menarik.” ucapnya sambil terus mengawasi Dinda

 “Menjauh dari dia!!” teriak Jaka

dengan gerakan cepat jaka menyerang , Cambuk Gembolo Geni melesat, membentuk cambuk cahaya.

SWUSHH!

Tapi si tanduk empat hanya membentuk lingkaran cahaya di depannya

“ tanduk Ketiga ,Penghapus Arah" ucapnya pelan namun serangan Jaka berbelok dan justru menghantam tembok kamar

"Kau pikir ini pertarungan kekuatan?" kata Si Tanduk Empat tersenyum menghina

" Ajian Gelap Ngampar"

" Pedang Sejagad"

teriak Jaka, mengeluarkan dua ajian sekaligus

Awan di atas Langit menjadi mendung ,dan kilatan petir tampak mulai bergemuruh Si Tanduk Empat tampak terguncang, namun dengan mata keempat-nya yang hitam pekat

 "MATRA GELAP: PENGHISAP BAYANGAN"

bayangan Jaka diserap!

Tubuh asli Jaka terpental, darah menetes dari bibirnya. Dinda menjerit dan berlari memeluk tubuhnya.

"Jaka... jangan tinggalkan aku..." isaknya.

Tiba-tiba Si Tanduk empat berbisik:

 “Maukah kau... menyerahkan dirimu padaku, Dinda? Aku bisa memberimu Jaka kembali... dalam bentuk abadi...” rayu si Tanduk Empat

Dinda gemetar. Matanya berlinang. Ia perlahan berdiri, menatap makhluk itu. Tapi sebelum dia menjawab

 “JANGAN!” teriak Jaka.

Dari tubuhnya, sinar menyembur! Jaka berdiri perlahan, walau darah masih menetes dari dahinya.

 "Kau... menyentuh cintaku. Sekarang, aku akan bakar takdirmu!” ucap Jaka

Ia menancapkan tangannya ke tanah dan berteriak:

" Mutiara Pusaka"

Dari tubuh Jaka keluar cahaya emas menyilaukan. Sebuah mata raksasa muncul di langit mata terang, kebalikan dari tanduk Empat. Cahaya itu menembus makhluk itu secara langsung.

ZRRRAAAAAAAKKKK!!

AAAAAAAARGH

Empat matanya mendesis! Si Tanduk Empat berteriak, tubuhnya hancur sedikit demi sedikit, terbakar oleh cahaya cinta dan kehidupan.

 “Tidakkk... aku melihat... AKU YANG MATI?? Ini bukan takdirku!!!” teriak tanduk empat ketakutan

“Kau salah... karena sejak aku mencintai dia... aku menulis takdirku sendiri!” teriak Jaka.

Dengan satu teriakan pamungkas, Jaka melesat dan menghujamkan pedangnya ke dada Si tanduk Empat

Slap

BRUUAAAK!!!

Tubuh makhluk itu hancur menjadi abu. Cermin di dinding pecah. Jam berdetak kembali.

⚫⚫⚫⚫⚫⚫

Dinda menggenggam tangan Jaka, membawanya ke kamar. Tubuh Jaka lemah, tapi Dinda merawatnya penuh kelembutan. Di atas tempat tidur, tubuh Jaka yang penuh luka diobati, dicium lembut oleh Dinda satu per satu.

“Karena kamu... bertarung demi aku,” bisik Dinda, membuka kancing bajunya perlahan.

“Aku ingin malam ini... bukan kamu yang mencintaiku. Tapi aku yang... melayanimu.”

Dan malam itu menjadi milik mereka. Penuh desahan, luka dan cinta yang saling menyembuhkan.

⚫⚫⚫⚫⚫⚫

TIGA HARI KEMUDIAN...

Dari kejauhan, seorang biksu tua berpakaian putih melihat Jaka dari atas bukit.

"Waktunya hampir tiba... warisan sejati dari Pusaka kuno belum bangkit. Tapi jika dia sudah mengalahkan tanduk Empat... maka saatnya Iblis Tengkorak merah di bangkitkan sebelum Warisan Kuno itu bangkit" ucap pendeta itu pelan dan melangkah menjauh , ia akan menyuruh Balin membangunkan Boneka Iblis Tengkorak Merah dengan mengorbankan darah perawan salah satu muridnya.

⚫⚫⚫⚫⚫⚫

Tirai merah bergoyang pelan diterpa angin gaib. Di tengah ruangan remang, Balin, Ketua Perguruan Tengkorak Merah, berdiri menghadap altar tengkorak bertatahkan batu darah.

Tubuhnya tegap, dadanya telanjang dipenuhi tato ajian kuno, sementara di belakangnya, seorang wanita muda berambut panjang dengan mata merah darah berdiri setengah menggigil: SRI AYUNI, murid tingkat tinggi, yang diam-diam adalah simpenan rahasia Balin.

"Ayah... bukan. Guru... kenapa kau memanggilku malam-malam begini... hanya kita berdua?" tanya Sri Ayuni pelan, sambil menggigit bibirnya.

Balin tersenyum miring. Tangan kasarnya mengelus rambut Sri Ayuni.

"Kau murid terbaikku... dan tubuhmu adalah medium sempurna untuk pemanggilan Iblis. Tapi sebelum itu... aku ingin hadiah dari tubuhmu, Ayuni..." ucap Balin serak.

Tubuh Sri Ayuni bergetar. Tapi bukannya mundur, ia justru melangkah maju.

“Kalau itu syarat jadi pewaris ajian Darah Iblis, maka ambillah, Guru…” ucapnya sambil melepas pakaian yang di pakainya

Mereka bersatu dalam kenikmatan terlarang di depan altar terkutuk. Aura hitam berputar mengelilingi mereka, membuka portal menuju dunia bawah. Suara-suara makhluk menyerupai jeritan manusia terdengar di kejauhan. Cairan merah mulai menetes dari langit-langit.

Balin tertawa keras.

“Dengan tubuhmu... aku bangkitkan Boneka Iblis Tengkorak Merah!”

⚫⚫⚫⚫⚫⚫

RUMAH DINDA – PAGI HARI

Jaka terbangun dari tidurnya, matanya menatap langit-langit. Di sampingnya, Dinda masih tertidur lelap, tubuhnya menyatu dalam selimut tipis. Luka-lukanya telah pulih hampir sempurna, tapi hatinya penuh firasat buruk.

Tiba-tiba... bumi bergetar.

KRAAAAKKKK!!!

ROAAAAR

Dari jendela, asap hitam membumbung di kejauhan. Suara teriakan dan letusan magis terdengar.

Jaka segera berpakaian. Cambuk Gembolo Geni dan Pedang mustika biru di keluarkan dari dunia mustika. Di luar rumah, para warga sudah berhamburan.

Di langit... sesuatu datang.

Sosok raksasa setinggi 10 meter, berbentuk seperti boneka kayu, namun terbuat dari tulang dan darah beku. Di kepalanya, ada lima tengkorak yang berputar mengelilingi, dan dari dada boneka itu, keluar sosok Balin, tertawa gila.

“HAHAHAHAHA!! LIHAT AKU, JAKA! AKU SUDAH MENJADI TUAN DARI IBLIS TENGKORAK MERAH!”

Boneka itu menginjak tanah dan seluruh desa bergetar. Satu langkahnya menghancurkan rumah-rumah.

Dinda yang keluar rumah langsung terpental karena gelombang aura jahat. Jaka menangkapnya tepat waktu.

 “Dinda, kamu selamatkan orang-orang. Aku... akan bertarung!” ucap Jaka tegas.

⚫⚫⚫⚫⚫⚫

Boneka raksasa itu mengangkat tangannya, lalu:

“AJIAN JARING DARAH PEMBUNGKAM SUARA!”

Langit menjadi bisu! Semua suara lenyap, dunia seperti dalam mode diam. Tapi Jaka menutup matanya, menarik napas panjang.

“Ajian Gelap Ngampar ” bisiknya.

Cahaya petir muncul dari langit dan seketika semua suara kembali.

Jaka melompat ke udara!

“PEDANG SEJAGAD , JURUS KEDUA: PENJARAK LANGIT!!” Teriak Jaka

Dengan satu ayunan, gelombang pedang membentuk jaring petir yang menyayat tubuh boneka itu. Tapi makhluk itu tetap berdiri.

Dari mulut kelima tengkorak, keluar makhluk-makhluk kecil berwujud bayi berkulit merah dan mata putih. Mereka menjerit sambil meluncur menyerang Jaka.

 “Ajian Bengkeleng!”

  " Ajian Gembolo Geni" Jaka berteriak. Mengeluarkan dua ajian sekaligus

Tubuhnya diselimuti perisai transparan, bayi-bayi iblis itu meledak saat menyentuhnya.

Tiba-tiba, tubuh boneka itu meledakkan ribuan paku tulang dari dadanya. Salah satunya menghantam bahu Jaka, Jaka terluka dalam , walau tubuhnya kebal , hantaman itu melukai organ dalam tubuhnya

Jaka jatuh tersungkur.

Dari atas kepala boneka, Balin tertawa:

“SIAPA SEKARANG PENERUS SEJATI? KAU ATAU AKU?” teriaknya sombong

Tapi di balik baju bagian dada Jaka sebuah cahaya muncul. .

" WARISAN NAGA PUTIH!!"

Langit mendadak terbelah.

Seekor naga putih besar melesat turun, mengelilingi Jaka. Darah di bahunya menguap. Tubuhnya menjadi lebih tinggi, otot mengeras, rambutnya memutih sementara kedua matanya menyala emas.

Jaka terbang!

Dengan satu teriakan,

“PUSAKA KETIGA: HUKUMAN TUJUH LANGIT!!!”

Pedangnya berubah menjadi tombak besar yang menyala-nyala.

Ia melesat ke arah dada boneka itu, tepat ke pusat energi tempat Balin berdiri.

SLAAARRRRRR!!!

Tombak itu menembus dada boneka! Balin menjerit, tubuhnya dilalap naga putih yang mengaum dari dalam tombak!

 “AAARRRGHHH!!! AKU... BELUM SELESAI!!! AKU MASIH AKAN—”

“Cukup. waktunya kau menebus semua kesalahanmu. Kau menyentuh dunia yang bukan milikmu.” ucap Jaka tenang.

Dan dengan satu hantaman terakhir...

" ajian Gelap Ngampar" teriak Jaka. ,Naga Putih yang keluar dari Mustika bergerak menyatu dengan ajian Gelap Ngampar

jleegaaaaar

Dhuaaaar

Sebuah Petir keluar dari langit, menyemburkan cahaya putih yang langsung menghapus aura jahat boneka dan Balin bersamaan.

BOOOOOMMMM!!!!

Dhuaaaar

Tubuh boneka meledak, tulangnya mencair, dan langit kembali cerah.

⚫⚫⚫⚫⚫⚫

Jaka tertatih, kembali ke pelukan Dinda. Penduduk bersorak. Namun dari balik awan, biksu tua tadi menatap tajam.

“Pusaka naga telah muncul... tapi masih ada satu warisan yang belum terbangkitkan: Bayangan Kesucian

Apakah Jaka siap menghadapi kegelapan sejati.....

1
Batsa Pamungkas Surya
siapaaaaaaq
Batsa Pamungkas Surya
yaaaaaa
Was pray
semakin seru kisah jaka, tapi kurang serunya up nya gak pasti
Blue Angel: nanti di up rutin Lagi kemaren lagi sibuk kak
Blue Angel: nanti di up rutin Lagi kemaren lagi sibuk kak
total 2 replies
Was pray
masih sering keliru menyebut nama ya thor? ada rangga dan budi pula..
Blue Angel: lagi buat novel lain jadi salah tulis, terima kasih nanti di revisi
total 1 replies
Batsa Pamungkas Surya
boleh boleh boleh
Batsa Pamungkas Surya
ok ok ok
Batsa Pamungkas Surya
semoga bertemu
Batsa Pamungkas Surya
lanjutkan
Bang Deni 0909
kekuatan oh kekuatan
Hiu Kali
rangga lage thor.. tuyul lampung nyasar kah iki thor..
( KANG SESAD ): lu gak bikin novel lagi bang
Blue Angel: maaf suka salah ketik nanti di revisi🙏🙏🙏
total 3 replies
Hiu Kali
rangga iki sopo thor? ra-ngganteng blass kah?
Blue Angel: salah nulis , Rangga MC di warisan gunung , nanti di revisi🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!