Pendekar Tampan

"Apa maksud dari pemuda itu merenggangkan otot..?"Apa dia akan berolah raga dengan pemimpin klan Zhao .

"Mungkin dia akan di suruh berlari lari menuju ke kediaman klan Zhao."

"Akh..benar ..!mungkin itu maksudnya.."

Beberapa orang di aula sedang membicarakan apa maksud di balik perkataan Satria tadi barusan.

"Paman ,bibi ..!aku akan pergi sebentar keruang tamu untuk bertemu dengan pemimpin klan Zhao."

"Aku akan ikut denganmu."Kata Ling yue yang segera saja beranjak mengikuti Satria di sampingnya.

"Ayo kita ikut juga."Kata Ling gar jati kepada istrinya Ling yun.

Beberapa saat kemudian mereka semua telah sampai di ruang tamu klan Ling, Zhao kang segera saja memandang kearah mereka, dan melihat seorang pemuda tampan,wajah asing ,dandannya biasa saja berjalan berdampingan dengan dengan Ling yue.

"Apakah kakek tua sedang mencari saya?"Tanya Satria memandang kearah Zhao kang sambil tersenyum.

Pak tua Zhao kang tidak menjawab pertanyaan Satria, dia terus memandang Satria dari atas sampai kebawah dengan teliti dan seksama. Zhao kang mencoba melihat tingkat kultivasi dari anak muda yang ada di depannya itu, tapi dia tidak dapat melihatnya, pada akhirnya dia berkata..!

"Apakah kamu yang telah membunuh ke dua Anakku dan seluruh orang orang klan ku..?"

"Iya..benar ..!itu aku sendiri yang telah membunuhnya."Jawab Satria masih tersenyum.

Semua orang dari klan Ling yang mendengar jawaban dari Satria sangat terkejut, Kakek Ling kai dong ingin mengatakan sesuatu, tapi tak tau harus berkata apa.

Ling yun yang juga telah mengetahui bahwa Satria yang telah membunuh banyak orang di gedung restoran paman Ke mar juga ikut terkejut, dia tidak menyangka bahwa itu Anak dari Pemimpin klan zhao dan orang orang dari klan Zhao juga .

Sedangkan untuk Ling gar jati sendiri dan anggota keluarga yang lainnya hanya menatap kearah Satria dengan pandangan yang seakan tak percaya dengan jawaban dari Satria barusan.

Wajah pak tua Zhao kang dan lima tetua lainnya berubah, terlihat raut mukanya memerah karena menahan amarah. Mereka segera saja berdiri dan langsung bergerak ingin menyerang ke arah Satria.

"Jangan merusak tempat orang lain, hargai tempat orang lain..!mari kita cari tempat lain saja." Kata Satria sambil menunjuk kearah luar.

Pak tua Zhao kang langsung bergerak sangat cepat keluar dari ruang tamu klan Ling, dan muncul di tempat yang sangat luas di belakang klan Ling juga.

Sedangkan untuk lima tetua masih menunggu Satria bergerak menuju kearah pak tua Zhao kang, karena mereka takut nantinya Satria akan mencoba melarikan dirinya.

Satria hanya tersenyum saja melihat tingkah dari lima tetua klan Zhao tersebut dan dia berbalik kearah Ling yue yang terlihat agak cemas. Satria lalu berkata sambil tersenyum ..!"Percaya pada kakang ."

"Ling yue yang mendengarnya jadi terkejut, kakang ..?apa itu ..?"

Kemudian Satria mengikuti ke arah Pak tua Zhao kang bersama lima tetua itu.

Ling yue dan semua orang yang ada di situ segera menyusul juga, dan mereka berdiri agak jauh dari tempat yang akan di jadikan arena bertarung oleh dan orang orang Klan Zhao.

"Apakah ini yang dimaksud meregangkan otot oleh pemuda itu..?"Pertanyaaan itu muncul di dalam pikiran semua orang yang mendengar perkataan Satria sebelumnya.

"Ling,er..!kamu yang lebih tau tentang satria, apakah dia mampu menghadapi ke enam orang dari Klan Zhao itu?"Kakek Ling kai dong segera mendekati cucunya Ling yue dan bertanya .

"Dia telah berkata percayalah padanya, jadi saya telah percaya pada apa yang di katakan nya, Kakek.."

"Tapi...tingkat kultivasi mereka sangat tinggi, terutama pemimpin klan Zhao..Zhao kang..!Tingkat kultivasinya sama dengan Kakek pada tahap Diamon bintang satu."Kata kakek Ling kai dong lagi.

"Percayalah padanya Kakek..!"jawab Ling yue singkat.

"Segera panggil beberapa tetua klan aku akan segera menyelamatkannya jika sesuatu yang sangat berbahaya pada pemuda itu."Kapa Ling kai dong kepada salah satu tetua yang ada di sana.

Beberapa saat kemudian delapan tetua klan Ling telah berdiri di sana di samping Ling kai dong dan mendengar semua intruksinya.

Di arena pertarungan, Satria menggerakkan pinggulnya, lehernya, merentangkan kedua tangannya dan juga memutar lehernya kekiri dan ke kanan, seperti orang sedang pemanasan. Terdengar suara bunyi otot dan tulang tulangnya yang bergema ratakan dari dalam tubuhnya.

"Apakah kamu telah siap untuk mati hari ini ?"Kata pak tua Zhao kang sambil mendengus.

"Aku orangnya paling tidak suka di ancam, jika kali memang ingin membunuhku lakukanlah, tapi jika kalian tidak mampu melakukannya , maka..!Kematian yang harus kalian tanggung."

"Karena kamu telah membunuh kedua Anakku dan juga telah membunuh anggota klan ku, maka aku akan membunuh mu untuk membalas kematian mereka semuanya."

"Hmmm..tak usah banyak bicara lagi, apakah kalian akan bertindak satu satu atau kalian akan datang secara bersama sama..?aku akan tetap membunuh kalian semuanya."Kata Satria sambil menggerak gerakkan tangannya dan menyuruh mereka untuk segera menyerang.

Zhao kang segera mengintruksikan kelima tetua untuk segera mengelilingi Satria, dan menyerangnya. Sedangkan untuk dirinya sendiri dia belum saatnya menyerang, dia ingin melihat sejauh mana kemampuan dan tingkat kekuatan dari pemuda itu.

Dengan gerakan sangat cepat kelima tetua itu bergerak menyerang Satria dari semua sudut dan tak membiarkan sedikitpun celah, semua serangan tertuju pada satu sasaran yaitu pada tubuh pemuda Satria.

Dengan gerakan sangat cepat, entah bagaimana caranya kelima kepala tetua dari klan Zhao terpisah dari badannya dan jatuh ketanah langsung mati.

Tak sempat menjerit kelima tetua klan Zhao mati dengan mata terbelalak.

Zhao kang melihat lima tetua klannya telah mati, dia tertegun beberapa saat dan;

"Arrrgghhhh...."Teriakan kemarahan keluar dari mulut pak tua Zhao kang, dia segera saja mengeluarkan pedang dari dalam cincin ruangnya, pedangnya berwarna merah darah tidak begitu panjang, pedang itu bernama pedang merah darah, pedang pusaka klan Zhao.

"Pedang yang sangat bagus, dan aura pedangnya terpancar sangat terasa ."Dalam hati Satria sangat mengagumi pedang tersebut, kemudian Satria melihat apa yang akan di lakukan oleh Pak tua Zhao kang selanjutnya.

Dengan adanya pedang merah darah kekuatan pak tua meningkat dua tingkat dari sebelumnya, kultivasinya sekarang berada pada bintang tiga Diamon.Terlihat pedang semakin bersinar terang oleh adanya aliran energi yang telah di aliri oleh Pak tua Zhao kang .

Menggunakan jurus Pemusnah dari teknik jurus pedang Klan Zhao, zhao kang bergerak sangat cepat menebaskan pedangnya kearah tubuh Satria.Setiap tebasan dari pedang itu mengeluarkan ratapan dan tangisan yang menyayat hati siapapun yang mendengarnya.

Satria pun terkejut mendengar suara suara yang keluar dari desingan ayunan tebasan pedang tersebut, Menghindari setiap tebasan yang datang kearahnya menggunakan jurus tangga langit, Satria ingin bermain main dulu dengan pak tua Zhao kang dan tak ingin membunuhnya untuk saat ini, dia ingin melihat kehebatan dari pedang merah darah ini.

Bersambung..