Adikku Bukan Pengemis

pagi harinya aku terbangun seperti biasa jam 5 pagi aku langsung mandi dan melaksanan sholat subuh. Selesai sholat subuh aku langsung membeli sarapan. Ketika sampai di depan resto ternyata orang yang akan mendekor sudah datang. "permisi kak saya udah minta ijin untuk mengukur yang ada di jadiin dekor nanti" ucapnya. "oh iya pak tunggu sebentar ya" ucapku.

aku langsung ke mess para karyawan untuk membangunkannya, akhirnya kevin yang bangun. "kenapa" kata kevin yang baru bangun tidur sambil membukakan pintu. "itu yang orang mau dekornya udah datang tolong kamu awasin aku mau beli sarapan" ucapku. Akhirnya aku dan Kevin ke resto. Setelah itu kevin menemani orang dekor dan aku melanjutkan membeli sarapan.

Karena aku pengen makan bersama kevin aku pun langsung memesan 2 bungkus. Setelah itu aku kembali ke resto dan di sana kevin lagi duduk sendirian. "udah selesai?" tanyaku. "iya udah ko cuma dikit yang akan di dekor. Kamu tumben di bungkus biasa makan di tempat" ucap kevin. Aku tersenyum dan membuka bungkus nasi "aku mau makan bareng sama kamu" ucapku.

Setelah makan bersama aku dan kevin kembali ke kamar masing masing, kevin melanjutkan tidurnya dan aku merapikan kamar setelah itu aku rebahan sebentar.

Jam 10 aku langsung bersiap untuk bekerja, setelah siap siap aku langsung menuju ke resto. Aku langsung bersih bersih dan gak lama karyawan lainnya datang dan membantuku. Setelah bersih bersih aku kembali ke meja kasir untuk mempersiapkan keperluan aku bekerja.

Siangnya jam 1 anak ibu bos datang, dinda namanya. Aku lihat emang cukup cantik dan berkelas tetapi aku lihat gayanya yang sombong. Dia melihatku dengan sinis. Aku pun menghiraukannya. Aku tetap santai memainkan handphone. Tak lama kemudian dinda menyuruh kita untuk berkumpul dan dia membagikan seragam "saya gak mau ya pas temen temen saya datang kalian malu maluin pake seragam ini biar keliatan berkelas, dan ingat pake parfum dan jangan dekil" ucapnya sombong sambil melirik ke arahku. Aku pun bodo amat dengan sikapnya toh aku bekerja dengan ibunya bukan dengannya.

Selesai itu dia langsung pergi. Aku kembali ke meja kasir, kevin menghampiriku "jangan sakit hati ya sama omongan dia" ucap kevin. "kenapa aku sakit hati toh aku gak dekil aku juga wangi" ucapku. "ya udah nanti kalo dia bersikap sombong lagi kasih tau aku ya" ucap kevin. "satu lagi acara nanti jangan jauh jauh dari aku nanti ada ita juga aku takut mereka ngerjain kamu" ucap kevin lagi. Aku hanya mengiyakan.

Sore harinya aku bantu karyawan lain untuk beres beres mempersiapkan untuk acara ulang tahun dinda. Selesai beres beres aku ijin ke kamar untuk bersiap siap. Aku mandi dan berdandan tak lupa juga aku menyemprotkan parfum ke bajuku. Aku juga memakai body lotion. Selesai itu aku kembali ke resto. Aku juga membawa parfum untuk berjaga jaga.

Sampai di resto ternyata omah mengijinkan karyawan untuk bersiap jadi omah sendirian di resto, aku pun Salim seperti biasa. Omah pun tersenyum "kamu wangi banget diah" ucap omah.

"iya omah kan katanya gak boleh bau dan dekil" ucapku. Omah hanya tersenyum "jangan di masukin ke hati ya ucapan cucu saya, meskipun dia cucu saya tapi kalo tidak sopan saya juga akan memarahinya, dia begitu sikap nya karena menurun dari bapaknya" ucap omah. Aku tersenyum mendengar ucapan omah.

Karyawan lainnya udah selesai bersiap Kami berkumpul sambil menunggu waktu, kami menggunakan nya untuk karokean bersama.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...