Seorang siswi kedokteran yang tak lain adalah anak seorang kiyai, suatu saat ayahnya menjodohkan dia dengan anak teman lamannya.
Apesnya laki_laki yan di jodohkan itu, adalah laki_laki yang sangat membencinya dan mendapat fitnah kalau istrinya sudah tidak suci lagi.
Nah kan penasaran jadinya, daripada bertanya_tanya baca aja yukk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cintai Aku Karena Allah
"Gini deh kita ngomong empat mata, kalian berdua Tunggu dulu di bawah" Ucap Gilang pada Romi dan Raka, mereka berdua mengangguk paham dan kembali turun ke bawah.
"Lo mau ngomong apa" Tanya Dirga to the point.
"Tadi gue udah ngobrol sama Ar dan Zara, sewaktu lo cabut duluan" Ucap Gilang.
"Terus" Tanya Girga malas.
"Kita semua tahu lo suka sama Zara, tapi Ar sudah terlebih dulu dijodohkan sama Zara" Tambah Gilang.
"Dijodohkan? Tanya Dirga.
"Iya lo ingat kan waktu Zara tak sadarkan diri, setelah terkena lemparan bola basket dari Ar sewaktu di lapangan itu" Tanya Gilang dan Dirga mengangguk
"Nah dari situ Ar langsung membawa Zara ke rumah sakit, terus dia minta tolong bokapnya untuk bayar administrasi rumah sakit. Kita semua juga tahu kalau waktu itu semua fasilitas Ar sedang diblokir oleh bokapnya"
"Nah singkat ceritanya setelah Zara bertemu dengan nyokapnya Ar, ternyata Zara itu anak dari sahabatnya nyokapnya Ar. Nah dari situlah Ar mulai dijodohkan" Ucap Gilang.
"Jadi Ga Ar sama sekali tidak ada niat nusuk lo keluar dari belakang, kita juga tahu Ar bukan tipe orang kayak gitu. Secara kita udah kenal lama" Ucap Gilang lagi.
Dirga hanya terdiam setelah mendengar penjelasan dari Gilang, dia juga merasa bersalah sudah berprasangka buruk. Padahal Dirga sadar bahwa cintanya hanya bertepuk sebelah tangan saja, toh selama ini Zara tidak merespon chat darinya.
"Kalau gitu gue cabut dulu, semoga Lo bisa nerima ini semua" Ucap Gilang menepuk bahu Dirga setelah itu ia memilih pamit.
Di apartemen Ar saat ini Zara sedang menahan amarahnya, setelah Ar menjelaskan lebih detail tentang kejadian Rully yang memfitnah Zara depan Ar.
"Sekali lagi aku minta maaf ya sayang, karena hari ini aku sudah kasar sama kamu" Ucap Ar sambil memeluk Zara.
"Zara juga minta maaf ya kak, seharusnya semalam Zara menuruti kemauan kakak saja. Jangan malah memberi persyaratan agar Kakak nerima Zara dulu" Ucap Zara yang sadar akan kesalahannya.
"Ya sudah kan sekarang aku sudah nerima kamu, aku juga sudah jujur tentang perasaan aku ke kamu. Tapi kayaknya kamu belum ya" Ucap Ar yang mencubit hidung mancung Zara.
"Apalagi yang harus Zara katakan, setelah Kakak mengucapkan ijab kabul depan Abah. Zara sudah menerima Kakak sebagai suami Zara, dengan ikhlas walaupun Kakak bersikap sangat dingin sama Zara" Ucap Zara.
"Ya kok ujung-ujungnya malah bahas soal aku sih, padahal awalnya aku sudah senang loh dengan kata-kata kamu. Ibarat udah terbang setinggi-tingginya di jatuhin gitu aja" Ucap Ar pura-pura cemberut.
Zara malah terkekeh geli, "Ih kakak gak cocok tahu kalau cemberut gitu" Ucap Zara lalu menggelitiki pinggang Ar.
"Aduh Sayang geli tahu, kamu nakal ya sekarang" Ucap Ar tertawa dan Zara ikut tertawa juga.
Sampai akhirnya mereka berdua sudah lelah bercanda, Ar langsung terdiam dan menatap mata Zara begitu dalam. "Aku cinta kamu Za" Ucap Ar menangkap kedua pipi Zara.
"Cintai Zara karena Allah ya Kak" Ucap Zara tersenyum.
"Insya Allah ya sayang" Ucap Ar kemudian mengecup lembut bibir Zara dan Zara langsung memejamkan matanya.
"Boleh aku minta hak aku sekali lagi" tanya Ar dengan suaranya yang sudah serak.
"Tapi masih sakit Kak" jawab Zara jujur.
"Kali ini aku akan ngelakuinnya dengan lembut" Ucap Ar membelai rambut Zara dan Zara hanya mengangguk malu.
_______
"Sayang sudah siap" Tanya Ar
"Sudah Kak" Ucap Zara sambil mengambil tasnya
Pagi ini Ar akan berangkat ke kampus bersama Zara, Zara hanya menurut saja toh teman-temannya Ar sudah tahu soal status mereka berdua.
"Ingat ya Sayang kalau nanti Rully di kampus mendekati kamu, kamu langsung pergi aja" Ucap Ar memperingati.
"Ya Kak" Jawab Zara menurut, lalu Ar membukakan pintu mobil untuk Zara.
"Terimakasih Kak" Ucap Zara yang diangguki Ar sambil tersenyum.
Ar langsung menuju pintu kemudi, dan setelah masuk ia langsung memakaikan seat belt untuk Zara. "Kamu ini kebiasaan, pasti lupa pakai seat belt" Ucap Ar terkekeh.
"Hehe Maaf Kak" Ucap Zara.
"Ar langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, di sepanjang perjalanan Ar terus saja melirik Zara.
"Kakak yang fokus atuh nyetirnya" Ucap Zara.
"Iya sayang habisnya kamu cantik banget sih, aku jadi ingin terus memandangi kamu" Sahut Ar.
"Ihh gombal" Ucap Zara terkekeh.
"Oh iya hari ini aku ada latihan basket, kamu mau temenin aku gak" Tanya Ar.
"Iya Kak nanti selsai kelas Zara datang ke lapangan" Ucap Zara.
"Makasih sayang, aku jadi tambah semangat latihannya kalau ada kamu" Ucap Ar lagi_lagi menggombal, sementara Zara menggelengkan kepalanya.
"Tidak sampai setengah jam, mereka berdua sudah sampai dikampus. Seperti biasa Ar memarkirkan mobilnya di area parkir untuk para dosen.
"Sebentar sayang aku aja yang bukain pintunya" Ucap Ar yang langsung turun dari mobil, setelah itu ia membukakan pintu untuk Zara.
"Makasih ya Kak" Ucap Zara sambil tersenyum.
"Sama_sama sayang, selamat belajar ya calon dokter yang cantik" Ucap Ar mengedipkan matanya.
"Kakak juga semangat ya, sedikit lagi Kakak lulus loh" Ucap Zara.
"Kalau gitu Zara duluan ya Kak" Pamit Zara mencium punggung tangan Ar.
Setelah itu Zara langsung masuk ke dalam kampus, menuju kelasnya.
"Ar" Tiba\_tiba saja ada suara memanggilnya, dan Ar hanya memutar malas bola matanya karena Ar tau itu suara milik siapa.
"Ar kok kamu semakin deket dengan perempuan itu, bahkan sudah dua kali loh berangkat bareng" Ucap Cindy.
"Urusannya sama lo apa?" Tanya Ar dingin setelah itu ia langsung masuk ke dalam kampus, dan meninggalkan Cindy begitu saja.
Cindy yang tak terima dengan kelakuan Ar terhadapnya, ia langsung buru_buru masuk ke dalam kampus juga. Tapi bukan untuk menyusul Ar, melainkan ia akan menuju ke ruangan papanya.
Cindy masuk tanpa mengetuk pintu, dengan amarah yang sudah memuncak.
"Ada apa? pagi\_pagi wajah kamu sudah ditekuk seperti itu" Tanya Pak Cakra selaku rektor kampus, sekaligus papanya Cindy.
"Pah pokoknya aku gak mau tau, papa harus mengeluarkan mahasiswi yang bernama Delisha. Dari kampus ini" Ucap Cindy dengan penuh amarah.
"Memangnya ada apa, apa dia membuat masalah? Tanya Pak Cakra.
"Pokoknya Cindy gak mau tau, Cindy benci dengan wanita itu. Karena dia sudah merebut Ar dari Cindy"
"Gara\_gara dia Ar sudah menjauhi Cindy"
"Bagaimana bisa bukannya papa sudah katakan, kalau kamu jangan sampai putus sama Ar? Memangnya kamu mau kalau sampai gagal jadi menantu Pak Abimana, dasar bodoh kamu ini" Ucap Pak Cakra tegas.
____Tbc___
abang Dirga
jodoh nya seperti
idaman nya
lanjut thor ceritanya