Sinopsis :
Berkisah tentang Berlian yang bucin dengan tunangannya tapi menikah dengan kakak tiri tunangannya.
Seorang wanita bucin bernama Berlian Puspa Lingga mengalami amnesia setelah mencoba bunuh diri. Ketiga kakak Berlian, Miko, Dirli dan Vito sepakat merahasiakan tentang tunangan Berlian yang toxic, Nino Atmaja. Takdir membawa Berlian bertemu kakak tiri mantan tunangannya pada satu malam yang romantis dan panas. Malam itu menjadi awal tumbuhnya benih cinta di hati seorang Saka Cakra Tama yang anti wanita.
Dengan berbagai cara, Saka mengikat Berlian dengan tali pernikahan. Lambat laun hati Berlian pun tertawan, cinta Saka bersambut. Namun, rintangan hubungan mereka datang silih berganti. Berkat itu, ikatan cinta antara mereka malah semakin kuat.
Tak ada yang dapat memisahkan mereka, selain maut. Apakah perasaan Berlian akan berubah jika seandainya ingatan Berlian tentang Nino kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 : Kekejaman Saka
"Dasar cewek liar, pantas saja kamu di putuskan Nino. Kamu cocok sekali dengan Saka, sama-sama suka main pukul," kata Ray. "Intan, terserah kamu mau bertunangan atau tidak denganku." Ray pun keluar, dia takut tidak bisa menahan amarah. Tapi Ray sangat yakin, Intan tidak mungkin membatalkan pertunangan mereka hari ini. Intan tidak punya calon suami lain selain dirinya.
"Intan, aku tidak bohong. Kamu pasti mendapatkan yang lebih baik dari pria ini," kata Berlian lagi, meyakinkan Intan.
"Dia benar, aku gendut dan jelek. Tidak ada pria yang mencintaiku dengan tulus. Aku tidak tau kamu siapa, tapi aku senang akhirnya ada yang baik padaku selain kakekku. Nona, kakekku sedang sakit parah, dia hanya ingin aku menikah," jawab Intan.
"Aku punya 3 kakak. Semuanya tampan. Kamu bisa pilih salah satu dari mereka. Mereka akan menerima kamu apa adanya. Kakak-kakakku semuanya baik hati. Kalau kamu mau, aku juga akan membantumu diet," bujuk Berlian.
"Kenapa nona baik sekali padaku?"
"Karena aku pernah berada di posisi yang sama seperti kamu. Intan, kita berhak bahagia. Lihat aku? Setelah keluar dari hubungan toxic, aku mendapat ganti yang lebih baik."
Intan tampak berpikir sesaat. Dia senang karena baru kali ini ada seseorang yang perhatian padanya selain kakeknya. Hati Intan tersentuh.
"Kamu benar, aku akan membatalkan pertunanganku." Keputusan Intan.
"Bagus, pilihan yang sangat bagus." Berlian senang dengan keputusan Intan.
"Aku ingin kurus, kamu bilang mau membantuku kan?"
"Tentu saja, aku janji."
Spontan, Berlian memeluk Intan. Air mata Intan tumpah seketika di pelukan Berlian. Pelukan itu membuat segala beban di pundak Intan terlepas, meluap ke angkasa.
.
.
.
Semua orang yang hadir di pesta pertunangan Intan dibuat kaget. Intan mengumumkan bahwa pertunangan hari ini batal. Dia tidak mencintai Ray. Dia menerima perjodohan dengan Ray karena terpaksa. Intan juga mengatakan pada kakeknya, akan menemukan calon suami yang dicintainya. Intan meminta kakeknya untuk berhenti mencarikan dirinya calon suami. Karena calon suami yang ditemukan kakeknya tidak ada yang tulus padanya.
Intan juga berterima kasih pada Berlian karena Berlian telah membuka matanya. Mulai sekarang Berlian akan menjadi temannya.
Ray marah besar, begitu pula dengan orangtuanya. Mereka menuntut ganti rugi pada kakek Intan. Saat melihat Intan bahagia dengan keputusannya, Alex Sion pun setuju membatalkan pertunangan. Alex mengatakan investasi yang dia lakukan sebelumnya lebih dari cukup untuk mengganti rugi pembatalan pertunangan ini. Jika pihak keluarga Dirga menuntut lebih, Alex akan menarik semua investasinya. Ray dan orangtuanya pun tidak bisa berkata apa-apa lagi.
.
.
.
"Kita ke mana? Ini bukan arah pulang ke rumahku?" tanya Berlian.
"Benar, kita pulang ke rumahku," jawab Saka.
"Apa? Putar balik sekarang juga! Ngapain ke rumahmu, jangan-jangan kamu mau ..." Berlian menghentikan kalimatnya. Pikirannya berkelana kemana-mana. Dia pun menyilangkan tangannya di dada, kemudian menggelengkan kepalanya. Berharap apa yang dia pikirkan tidak terjadi.
"Apa yang kamu pikirkan? Berlian, aku bukan pria mesum."
"Tapi kamu pernah memperkosaku."
"Itu tidak akan terjadi lagi."
"Bohong!"
"Terserah!"
Ting
Sebuah pesan masuk ke ponsel Saka. Pesan itu dari Juan. Juan bilang dia telah menangkap Nino saat Nino hendak pulang.
"Bawa ke kediaman Tama diam-diam. Aku sekarang bersama Berlian menuju rumahku," balas Saka.
Ting
Balasan kembali datang. "Baik, Presdir."
Ditangkapnya Nino hari ini karena amarah Saka sudah tidak bisa ditahan lagi. Awalnya Saka hanya ingin menghancurkan Nino lewat kebangkrutan PT Atmaja Abadi. Namun, hari ini Nino berkata tidak sopan pada Berlian, jadi Saka akan membuat perhitungan padanya. Meskipun tulang berulang ibu Saka masih disembunyikan oleh Nino, tapi hari ini Nino sudah keterlaluan. Bisa-bisanya Nino menghina Berlian di depan matanya.
Mobil yang dikemudikan supir Saka tiba di kediaman Tama.
"Masuklah, aku ingin membahas tentang dekorasi pernikahan kita. Aku tidak tau kamu suka konsep yang bagaimana, jadi aku bawa kamu ke sini," kata Saka.
"Jadi dia membawaku kemari untuk memilih konsep pernikahan. Aku sudah berpikiran buruk tentangnya," batin Berlian, sedikit menyesal.
Berlian keluar dari mobil.
Saka menggenggam tangan Berlian, menuntunnya masuk ke dalam. Saat Saka tiba di pintu masuk, pelayan datang dan langsung berbisik di telinga Saka. Saka hanya mengangguk.
"Mereka bicara apa?" tanya Berlian dalam hatinya.
Saka melanjutkan langkahnya, membawa Berlian ke kamar.
"Kok ke kamar?" tanya Berlian penuh curiga.
Saka diam tidak menyahut.
"Sayang, kamu di sini ya sebentar, aku ada urusan dulu, tidak akan lama," ucap Saka, setelah terlihat misterius beberapa saat.
Berlian mengangguk pelan. Dia agak penasaran dengan urusan Saka, tapi dia ragu untuk bertanya.
Cup
Cium Saka beberapa detik di bibir Berlian, membuat Berlian diam membeku.
"I Love You," ucap Saka. Berlian bingung, bibirnya kelu, tidak mampu menjawab ucapan Saka. Namun, Saka tidak mempermasalahkan hal itu.
Saka pun keluar.
Saka pergi ke ruang bawah tanah. Tempat itu sengaja Saka buat untuk menyiksa orang-orang yang berani padanya. Nino sudah anak buah Saka ikat di kursi, dengan mulut di lakban.
Nino mencoba melepaskan diri, tapi tidak berhasil. Anak buah Saka begitu banyak mengelilinginya.
Nino mendengar langkah kaki mendekat. Betapa terkejutnya Nino, ternyata yang datang adalah Saka.
Saka tersenyum seram, membuat Nino sedikit takut.
"Buka lakbannya!" titah Saka.
Lakban mulut Nino pun di buka dengan kasar.
Nino berteriak kesakitan.
Buk
Tinju Saka tiba-tiba.
"Aargh ..." Nino kesakitan.
"Berani sekali kamu menculikku? Astaga, mulutku berdarah. Saka! Kau!" Nino marah.
Buk
Tinju Saka lagi.
"Sialan!" teriak Nino lagi, mulut Nino semakin banyak mengeluarkan darah.
Buk
Lagi-lagi Saka melayangkan tinju.
Gusi Nino juga mengeluarkan darah yang banyak.
"Ampun, ampun, ampuni aku Saka ..." Nino ketakutan, dia takut di tinju lagi oleh Saka.
"Berani sekali kamu berkata kasar pada Berlian tadi di pesta," ucap Saka.
"Apa dia segitu sukanya pada Berlian sampai menculikku? Dulu dia tidak berani melakukan ini padaku," batin Nino.
"Kamu mau ku bunuh?" ancam Saka.
Nada dinginnya begitu mengerikan. Ucapan itu bukan sekedar ancaman, tapi pasti dia lakukan.
"Kalau kamu membunuhku, tulang berulang ibumu pasti tidak pernah kamu temukan," jawab Nino.
"Tidak masalah, aku punya sejuta cara untuk menemukannya. Kamu pikir aku tidak menyentuhmu selama ini karena aku takut, kamu salah!" sahut Saka. Kemudian Saka mengeluarkan pistol dari sakunya.
"Pistol ini selalu ku bawa kemanapun, dan ku isi penuh. Apa kamu mau ku tembak di dahi atau di jantung?" kata Saka, dia menodongkan pistol ke wajah Nino.
Tubuh Nino gemetar ketakutan. Keringatnya bercucuran deras. Ternyata Saka benar berdarah dingin.
Miko aja la kk Thor,kan dia yang berjumpa di awal
jadi ingat kata suamiku waktu aku op SC darurat,dia bilang istri saya yang utama dok,tanpa dia saya gak akan punya anak ☺️
biar ketahuan biang kerok mu