Menyaksikan perselingkuhan kekasihnya dengan mata kepalanya sendiri dan dicampakkan saat itu juga. Ditiduri oleh pria tak dikenal pada malam dirinya dicampakkan. Dijodohkan oleh sang Papah dengan pengusaha nomor satu di kotanya demi sebuah kerja sama.
Siapa sangka CEO perusahaan ZC Company yang dijodohkan dengannya ternyata pria yang menidurinya malam itu. Ia sangat bersyukur karena ternyata pria itu mencintainya dan memperlakukannya bagaikan ratu.
follow ig: @istikomah50651
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isti Shaburu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
Sarah langsung memeluk lengan Sebastian dan memasang wajah sendu, sungguh pemandangan yang menjijikkan.
“Jangan ceraikan aku, Pah. Kalau aku dan Alia keluar dari sini, lalu di mana kami akan tinggal. Aku janji, aku dan Alia tak akan melakukan hal seperti ini lagi. Kami janji akan hidup dengan damai asal Papah tetap memberikan jatah seperti biasanya,” ucap Sarah, ia tak rela jika harus keluar dari rumah tersebut, ia juga tak rela jika diceraikan karena pasti tak akan ada lagi jatah bulanan untuknya belanja dan bergaya.
“Baiklah, asal kau dan putrimu tak mengusik kehidupan Scarlett, maka aku tak akan menceraikanmu. Tapi jika aku tahu kau mengusik kehidupannya, maka aku akan langsung membuangmu dari rumah ini tanpa ampun.” Sebastian memberikan kesempatan pada istri dan putrinya.
“Baiklah, aku dan Alia janji,” dengan malas Sarah menjawab, Alia hanya bisa mengepalkan tangannya erat karena menahan amarahnya.
*
“Lisa, atur jadwal saya untuk bertemu dengan pengacara saya esok yah. Jangan sampai ada yang tahu kalau saya menemui pengacara,” titah Sebastian dengan suara lirih setelah Sarah dan Alia pergi.
Setelah menelepon Lisa, Sebastian memutuskan untuk beristirahat diruang kerjanya. Ia sedang tak ingin melihat istrinya yang hari ini sudah membuatnya malu di depan menantunya sendiri. Esok, ia memiliki rencananya sendiri, Sebastian ingin membuat Scarlett aman, ia memiliki firasat jika istri dan putrinya tak akan tinggal diam begitu saja.
***
Di kediaman Zayn, Scarlett merayakan kemenangannya dalam menduduki kursi sebagai wakil presdir dengan makan malam bersama dengan Zayn dan juga sahabatnya, Violet. Tak ketinggalan Raka ikut serta bersama dengan mereka karena Raka datang dengan Violet. Zayn tak keberatan dengan kehadiran Violet dan Raka selagi membuat istrinya itu bahagia.
“Ini adalah awal untuk membalas mereka, aku akan membuat Nenek sihir dan putrinya itu membayar apa yang telah ia renggut dariku selama ini. Kebebasan, kasih sayang dan kedudukan mereka renggut semuanya. Aku bahkan harus banting tulang untuk menghasilkan pundi-pundi uangku sendiri sedangkan mereka menikmati uang yang seharusnya menjadi milikku,” ucap Scarlett dengan seringai liciknya, ia siap untuk merebut semuanya dari Ibu dan Adik tirinya.
“Aku turut senang, Beb. Aku tak bisa membayangkan melihat wajah mereka saat kau sudah mengambil alih semuanya, pasti akan sangat lucu sekali. Aku sungguh tak sabar menanti hari itu, Beb.” Violet ikut senang atas langkah pertama yang berhasil diraih sahabatnya itu.
“Kamu tenang saja, Sayang. Hari itu akan segera tiba dan kau bisa menikmatinya dengan tertawa lebar,” ucap Scarlett, Raka merinding mendengarkan percakapan Nyonya mudanya dan wanita yang belakangan tengah dekat dengannya.
“Bos, ini Nyonya muda kan? Nyonya muda gak lagi salah minum obat kan?” bisik Raka pada Bosnya itu yang teng menikmati pemandangan indah yaitu tawa bahagia istrinya.
“Itulah dia yang sebenarnya. Dulu ia tak bisa melakukan hal ini karena tak ada yang mendukungnya. Tapi kini ia bisa membalaskan rasa sakit hatinya dengan puas karena ada aku yang berada disisinya. Aku akan mendukung apa pun yang akan ia lakukan selagi hal itu membuatnya bahagia. Aku akan membantunya menyingkirkan penghalang untuknya menuju kesuksesannya,” sahut Zayn yang pandangannya tak teralihkan dari wanitanya itu meski ia sedang bicara dengan Raka.
Raka sampai bergidik ngeri mengetahui pasangan kompak yang sungguh licik itu.
***
Esok harinya, sesuai dengan apa yang diminta oleh Sebastian, Lisa sudah membuatkan janji temu dengan pengacaranya di tempat rahasia yang orang lain tak mengetahuinya. Namun, sebelum pergi, Sebastian menemui Pak Sugeng terlebih dulu.
“Ada apa, Bas? Mengapa wajahmu terlihat tak tenang seperti itu?” tanya Pak Sugeng yang melihat ada yang aneh pada diri sahabatnya.
“Tolong urus segalanya dikantor yah, aku ingin menemui pengacaraku. Aku berencana menyerahkan seluruhnya pada Scarlett, semua yang kumiliki yang diraih bersama dengan Linda, inginku alihkan atas nama Scarlett. Aku tak tahu entah apa yang akan terjadi padaku nanti, tapi aku memiliki perasaan tak enak pada Sarah dan Alia. Sebelum hal buruk menimpaku, lebih baik aku melakukan persiapan terlebih dulu untuk berjaga-jaga, kau harus menjadi saksiku,” sahut Sebastian, entah mengapa setelah bicara pada Sarah semalam, Sebastian memiliki perasaan yang tak enak, ia merasa sesuatu yang buruk akan segera menimpanya cepat atau lambat, tapi ia berharap kalau perasaannya hanya perasaan takut semu semata.
“Kau tenang saja, Bas. Aku akan mendukungmu jika itu demi kebaikan. Aku akan menjadi saksi atas segalanya yang kau lakukan demi Scarlett. Sekarang kau pergilah, urusan kantor biar aku yang urus,” titah Pak Sugeng, ia akan membantu sahabatnya itu semampunya.
“Terima kasih yah, Geng. Kamu memang sahabatku yang paling mengerti aku. Kalau begitu aku pergi dulu.” Sebastian pergi setelah berpamitan pada Pak Sugeng.
Tak lama Sebastian berada di sebuah apartemen mewah dengan beberapa orang pria. Apartemen itu milik Sebastian yang tak diketahui oleh Sarah dan kedua putrinya. Sebastian sengaja tak memberitahunya agar suatu saat nanti jika ia harus pergi, maka ia masih memiliki aset yang tak terhubung dengan perusahaan.
“Pak Indra, saya ingin semua aset milik saya beralih menjadi atas nama putri saya, Scarlett Rose.” Sebastian mengatakan apa yang menjadi tujuannya mengajak bertemu pengacaranya yang bernama Indra itu.
“Apakah Tuan Sebastian sudah yakin akan keputusan ini?” tanya Indra ingin memastikan.
“Yah, saya sudah yakin. Dan setelah semuanya selesai, tolong kamu simpan saja berkasnya, jika ada sesuatu padaku nanti, maka kau harus memberikan semua surat itu pada sahabatku, Sugeng agar ia menyerahkannya pada putriku,” sahut Sebastian dengan penuh keyakinan.
“Baklah, Anda tunggu saja kabar dari saya. Jika semuanya sudah selesai, saya akan mengabarinya lewat Lisa, karena dialah tempat aman untuk saya menyampaikan pertemuanku dengan Anda.”
Sebastian merasa lega karena urusannya untuk mengalihkan semuanya pada Scarlett berjalan dengan lancar. Ia bersyukur memiliki orang yang masih berpihak padanya.
*
Hari berlalu dengan begitu cepatnya, hari ini adalah hari di mana Scarlett akan mulai dengan pekerjaannya sebagai wakil presdir. Ia sudah terlihat begitu cantik dengan setelan kemeja dan celana hitamnya, jangan lupakan blazer yang digunakannya sehingga sangat terlihat seperti wanita karier sungguhan.
“Kau sungguh selalu memesona memakai apa saja. Tubuhmu ini seakan mengerti akan apa yang kau kenakan. Mengapa aku jadi tak rela membiarkanmu keluar rumah yah, rasanya ingin mengurungmu di dalam kamar dan mengungkungmu seharian tanpa melepaskanmu sedikit pun dariku,” puji Zayn yang memeluk istrinya itu dari belakang, tapi ujung-ujungnya Zayn malah memiliki niatan lain.
“Tak perku lebai, aku tak semempesona itu hingga orang lain akan melirikku terus menerus. Hanya matamu saja yang bermasalah yang menyukaiku ini hingga rela menjadikannya istri,” cebik Scarlett melepaskan pelukan Zayn dari perutnya, Zayn terkekeh dengan tingkah istrinya itu.