Kesucian yang di renggut secara paksa karena di anggap wanita bayaran, membuat Elnara hamil hingga ia terpaksa harus menikah dengan orang yang merenggut kesuciannya. Lalu bagaimana kalo ia dipaksa membuat perjanjian harus meninggalkan bayi nya setelah lahir? Sanggupkah ia bertahan hidup seatap dengan pria yang paling ia benci yang sudah menghancurkan masa depannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ShiNe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Novel baru
Hai guys, Mampir ya ke novel baru aku ini, jangan lupa subscribe ya, like tiap babnya, komen, hadiahnya jgn lupa, dan kalo suka rate bintang 5 yaa.. 🫰
...****************...
“ Za , bantu aku membuat kejutan untuk mas Bian ya?” pinta Nayara pada sang adik ipar dengan suara memelas.
Pria yang baru dipanggil oleh Nayara itu langsung membuang napas kasar dari seberang telpon. Ia benar-benar tak ada minat untuk ikut dalam urusan Anniversary kakaknya dan Nayara.
“ Ayolah, Za. Nanti aku akan menuruti apapun yang kamu inginkan.” Seperti biasa, Nayara mengeluarkan jurus andalannya karena sejak tadi Zavian hanya diam tak mengiyakan permintaannya hanya hembusan napas kasar yang bisa Nayara dengar dari seberang telpon, pertanda bahwa Zavian tidak ingin mengiyakan permintaannya.
Zavian tersenyum, ia tau Nayara pasti akan mengatakan hal itu. “ Baiklah akan aku bantu, aku akan menagih janjimu nanti jadi jangan ingkar kalau aku menagihnya.”
“ Oke, lagipula kapan aku ingkar janji padamu.” ketus Nayara kesal seolah dia orang yang tak menepati janji padahal selama ini tiap Zavian membantunya pasti Nayara akan memenuhi yang adik iparnya itu inginkan.
Siang ini setelah meeting dari luar Zavian langsung menjemput Nayara di sebuah toko kue. Nayara meminta Zavian mengantarnya ke kantor karena ingin memberi surprise pada sang suami. Ia meminta Zavian menemaninya sebab ini adalah kali pertama ia datang ke kantor suaminya yang juga kantor Zavian . Selama setahun menikah baru kali ini ia menginjakkan kaki di perusahaan karena selama ini Fabian selalu melarangnya datang ke kantor dengan alasan dirinya sibuk dan banyak pekerjaan ia tak mau istrinya bosan karena menunggunya.
“ Mas Bian di ruangannya , Za?” tanya Nayara pada sang adik ipar saat mereka sudah berada di dalam lift menuju ruangan Fabian.
“ Entahlah aku juga baru selesai meeting dengan klien di luar, Nay. Sebelum kesini memang kamu belum menghubunginya dan bertanya dia dimana?” Zavian memang membantu sang kakak di perusahaan tapi pekerjaannya juga tak kalah menumpuk dari Fabian. Ia lebih sering bertemu klien, meninjau langsung proyek yang sedang mereka kerjakan bahkan sebagian waktunya lebih banyak diluar karena dia tipe pemimpin yang lebih suka terjun langsung dari pada hanya memantaunya dan menyerahkan semua tugasnya pada bawahan.
Keduanya kini berjalan perlahan menuju ruangan Fabian. Semua mata tertuju pada mereka berdua, tak ada yang tau siapa Nayara mereka hanya tau Fabian sudah menikah tanpa tau siapa istrinya karena pernikahan mereka dilaksanakan di luar kota tempat kelahiran Nayara dulu.
Ayahnya yang sakit lantas meminta Fabian menikah dengan Nayara saat itu juga sehingga mereka hanya melaksanakan pernikahan secara sederhana yang hanya dihadiri keluarga inti saja, bahkan mereka menikah di rumah sakit saat ayah Nayara terbaring lemah oleh sebab itu Nayara tak pernah melaksanakan resepsi pernikahannya karena ia tak mau berbahagia di saat sang ayah terbaring lemah sehingga tak ada karyawan yang mengetahui kalau Nayara adalah istri dari seorang Fabian Rayyansyah.
Nayara mencoba mengetuk pintu ruangan suaminya namun tak ada jawaban sehingga membuat keduanya masuk begitu saja karena pintu ruangan pun tidak di kunci. Tepat saat kaki mereka berada di depan sebuah pintu yang Nayara pun tak tau ruangan apa, telinga mereka menangkap suara yang begitu dikenalnya. “ I-ini ruang apa, Za?”
“ Kamar pribadi untuk istirahat.” jawab Zavian yang juga mempunyai kamar pribadi khusus untuknya beristirahat sebelum melakukan kembali pekerjaannya yang padat. Zavian merasa geram mendengar suara yang berasal dari dalam tersebut sementara Nayara kini langsung membeku di tempatnya.
Suara- suara laknaat itu begitu menusuk gendang telinga keduanya. Mereka sama-sama tau suara itu dan kegiatan yang sedang terjadi. Dengan linangan air mata dan dada yang bergemuruh , Nayara membuka pintu ruangan yang tidak di kunci itu secara perlahan. Tepat pada saat itu matanya melihat tubuh telanjang sang suami yang sedang berada di atas tubuh seorang wanita yang juga tak berpakaian.

ingat ya, kalau hidupmu berantakan itu mungkin balasan dari tuhan atas kelakuanmu yang sudah mencuri karya saya.