⚠️Harap bijak dalam membaca! Ini hanya HIBURAN semata. Jangan di bawa ke kehidupan nyata!
Perjodohan yang mengharuskan Aliza menikahi seorang duda kaya, membuat Aliza memutuskan hubungan bersama kekasihnya Qiandra Priswanggara, yang ternyata adalah anak dari calon suaminya, Argantara.
Semula Qian sangat membenci Aliza karena sudah menghianatinya dan menikahi ayahnya. Namun, karena suatu kejadian yang mengharuskan mereka terjebak di dalam cinta semalam, membuat mereka tidak ingin saling melepaskan. Hingga terjadilah sebuah hubungan gelap yang tak terelakkan.
Lantas, Bagaimana kisah hubungan antara anak dan ibu tiri tersebut? Mungkinkah cinta Aliza dan Qiandra akan bertahan lama
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 28
...🍃🍃🍃...
Tak lama. Mobil hitam mewah terlihat memasuki aula Halaman rumah.
Risma dengan raut wajah yang bahagia menghampiri Argan dan menggelayut di lengan Argan dengan sangat manja. Beberapa pelayan yang melihat itu merasa sangat jijik.
Bagaimana tidak?
Sejauh ini mereka semua tahu bahwa Risma adalah mantan adik ipar Argan. Namun sekarang malah mencintai kakak iparnya sendiri dan berani bermesraan walaupun masih ada istri sah Argan di dalam rumah.
Namun semua orang tidak berani berkata apapun tentang hubungan ini. Mereka cukup waras memikirkan bahwa pekerjaan mereka lebih penting dari pada mengomentari hubungan terlarang majikannya tersebut.
"Bagaimana. Apa kamu sudah mengusir ibunya Aliza?" Tanya Risma seraya berjalan memasuki rumah bersama Argan.
"Sudah" jawab Argan singkat.
"Kamu yang terbaik mas. Aku jamin. Aliza akan sangat menderita setelah ini" ujar Risma yang merasa sangat senang mendengar jawaban Argan.
"Siapkan makanan untukku. Aku akan pergi menemui Aliza untuk memberikan hadiah kepadanya" ucap Argan yang sudah melepaskan diri dari pelukan Risma.
Risma mengangguk sambil tersenyum sumringah.
"Baik mas. Ceritakan kepadaku bagaimana reaksi Aliza setelah ini. Wanita jahat itu harus menanggung semua karmanya itu" ujar Risma dengan penuh hasutan.
Argan hanya mengangguk sambil tersenyum tipis, lalu pergi meninggalkan Risma di dapur.
Tak lama kaki jenjangnya melangkah menaiki tangga menuju lantai atas, kini Argan sudah berdiri didepan pintu kamar, tempat dia mengurung Aliza.
Krekkkkkkk.
(Suara pintu dibuka)
Aliza yang tengah duduk membelakangi pintu, sontak berdiri dan menolah kearah pintu.
Matanya bengkak dan juga merah. Terlihat, Penampilannya juga berantakan.
"Mas!" Aliza mundur beberapa langkah kebelakang dengan raut ketakutan, kala melihat Argan berjalan maju kearahnya.
Sudah beberapa hari ini, Aliza selalu mendapatkan perlakuan kasar dari Argan. Bahkan sampai menyeretnya dan menyiksanya hingga meninggalkan bekas luka dan lebam dibagian tubuhnya. Hal itu membuat Aliza menjadi sangat takut kepada Argan.
"Kenapa kau menjauh Aliza. Kemarilah!" Argan berbicara dengan sangat lembut.
"Mas. A-apa kamu akan menyiksaku lagi?" Tanya Aliza tergagap ditengah rasa takutnya.
Argan tersenyum manis, "Tidak. Kali ini aku tidak datang untuk menyiksamu Aliza. Aku datang untuk menunjukan sesuatu kepadamu" jawab Argan.
Aliza masih diam ditempatnya. Dia masih tidak percaya. Mana mungkin dalam waktu semalam sikap seseorang bisa berubah baik?
"Aliza. Kemarilah!" Titah Argan kembali.
Aliza tersentak. Kedua matanya membola dan Tubuhnya bergetar menahan takut.
"Ini menyangkut ibu dan keluargamu. Apa kamu tidak ingin melihat mereka?"
Aliza pun mengangkat wajahnya dengan tatapan terkejut.
"Apa yang mas lakukan kepada ibu saya?" Aliza balik bertanya.
"Tidak ada. Jika kamu ingin melihat keadaannya, ikuti saya!"
Tanpa berpikir panjang, Aliza pun mengangguk mengiyakan, membuat Argan langsung menyeringai licik.
Argan membawa Aliza menuju ruang kerjanya. Disana sudah ada komputer yang akan dia gunakan untuk Aliza.
"Duduklah!" Perintah Argan.
Aliza duduk, sementara matanya masih menatap Argan yang tersenyum kearahnya. Jujur saja, Aliza merasa curiga dan khawatir saat ini kepada ibunya. Mengingat, bahwa Argan masih menyimpan dendam atas hubungannya dengan Qian.
Argan menghidupkan komputer miliknya, lalu menyambungkan kabel USB komputer kepada handphone miliknya.
Setelah menemukan apa yang dia cari, Argan langsung mengklik sebuah video di layar komputernya.
Lalu video berhasil dibuka, namun Aliza langsung menganga lebar setelah melihat video tersebut dan kedua matanya langsung meneteskan air mata.
"Ibu. Ibu.....maafkan Aliza bu" Aliza menangis sensegukan. Tak kuasa melihat penderitaan ibunya saat ini.
Di video tersebut. Buk Ratih, ibunya Aliza, diusir dengan tidak hormat dari rumahnya sendiri. Tak hanya itu saja, Argan sudah menghina wanita paruh baya tersebut didepan semua orang sebagai wanita mata duitan yang sengaja menjual anaknya kepada dirinya
Kini, pandangan semua orang Buk Ratih menjadi sangat buruk. Bukannya iba atas apa yang dialaminya, namun semua orang malah percaya begitu saja kepada Argan dan balik menghina buk Ratih hingga mengusirnya dari kampung halamannya sendiri.
"Tega kamu mas. Jika kamu membenciku, bunuh saja aku. Jangan bawa ibuku dalam masalah ini" hardik Aliza marah.
Argan tersenyum senang, "inilah konsekuensinya Aliza. Aku tidak ingin menderita sendirian. Kamu sudah menghancurkan hidup dan juga kehidupan anakku. Karena kamu, aku dan Qiandra menjadi musuh. Jadi, tidak masalah bukan jika aku membuat keluargamu menderita juga?" Jawab Argan enteng.
"Brengsek. Kamu laki-laki brengsek"
Argan mencengkram begitu saja dagu Aliza dengan sangat erat, rahangnya mengeras dan giginya menggertak geram.
"Ingat baik-baik Aliza. Wanita brengsek itu adalah kamu. Wanita murahan itu adalah kamu. Dan perusak kehidupan orang lain itu kamu." Kecam Argan tegas.
Tak lama, Argan melepaskan cengkeramannya dan Aliza terlihat menangis menahan sakit.
"Auuuuuuu mas. Sakit"
Argan tiba-tiba menarik rambut Aliza yang membuat Aliza berteriak kesakitan.
"Wanita seperti kamu harus diberikan pelajaran!" Geram Argan. Lalu melempar tubuh Aliza keatas sopa panjang di dalam ruangannya.
Aliza terpelanting ke atas sopa dengan posisi telentang. Sementara, Argan mulai melepas bajunya dan membuka celananya.
Aliza sontak melotot ketakutan melihat Argan yang sudah membuka semua pakaiannya.
Ketika Aliza hendak melarikan diri, Argan memegang kaki Aliza dan sigap menahan tubuh Aliza dengan tubuhnya yang sudah berada di atas Aliza.
"Layani aku seperti kau melayani Qiandra!"
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️
kenapa dia dan Qiandra bersama...
memang mereka bersalah tapi jgn pakai emosi dong dan gelap mata sampai begitu
dan suatu saat kamu akan menyesali perbuatanmu
Qian,, tolong selamatkan aliza...