Ajeng Wulandari namanya,wanita desa yang cantik juga baik,banyak yang bilang dia adalah bunga desa,dan banyak sekali pemuda di desanya yang ingin sekali menikahinya,sayangnya Ajeng belum mau menikah muda,karena dia baru lulus sekolah menengah atas.
Sampai suatu hari Ajang ingin pergi ke kota untuk bekerja,karena melihat teman temanya sudah kerja dan bisa merubah nasib orang tuanya.
Ajeng lalu izin ke orang tuanya untuk bekerja di kota,orang tuanya sebenarnya berat untuk mengizinkan nya,karena di kota Ajeng tidak ada Saudara,tapi Ajeng memaksa dan bilang ada banyak teman di kota yang bisa bantu cari kerja, akhirnya orang tua Ajeng pun mengizinkan nya.
Gimana nasib Ajeng di kota,apakah akan dapat kerjaan dengan mudah atau malah akan dapat kemalangan,,yuk kita baca dan semoga menyukai ceritaku ini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memijit Kening
Dafa bingung mau jawab apa,untungnya mas pelayan datang membawa makanan pesanannya.
"Udah hpnya taro ,kita makan aja dulu,"Ajeng mengangguk,hpnya di letakan di meja.
Dafa dan Ajeng makan bersama,"Tuan,,ini enak banget yah,pedes lagi,,"Dafa hanya mengangguk.
Ajeng makan sangat lahap,sampai keringatan karena pedas.
"Makanya pelan aja,,keringet nya di lap dulu sinih,,"Ajeng menghadap ke Dafa,seperti ayah yang sedang membantu anaknya mengelap keringat.
Setelah keringat di lap,keduanya lanjut makan,Dafa juga mengambilkan daging ikan bakar untuk Ajeng.
"Tuan,,Saya pengin makan kepiting,tapi kok ngga bisa di buka ini cangkangnya ,keras,,"Ajeng sambil menggigiti dengan giginya.
"Sinih Saya bantu,,"Ajeng memberikan kepitingnya pada Dafa,Dafa lalu mengambil alat yang sudah di siapkan untuk memecahkan cangkangnya.
"Oh begitu caranya,,"Ajeng memakan daging kepiting langsung.
"Gimana,,enak,,,?"
"Enak banget Tuan,,"
"Ya sudah makan yang banyak dan habiskan,"
Keduanya memakan semua pesanan seafood nya,setelah selesai keduanya cuci tangan bersama.
Dafa lalu membayar ke kasir,setelah itu mengajak Ajeng pulang.
"Besok sore saya pulang ke Bogor,,"saat di mobil yang sudah jalan Dafa berkata.
"Iya Tuan,, Tuan mau lama di Bogor,,?"
"Ngga tau berapa harinya,anak saya sedang sakit,,"
"Oh,,,anak Tuan berapa ,,?"
"Anak saya satu,dia sudah SMP sekarang,,"Ajeng hanya mengangguk.
Sampai di apartemen Dafa ngga ikut turun,tapi mau balik ke kantor,"Kamu naik sendiri bisa kan,,saya mau langsung balik ke kantor,"
"Bisa Tuan,,Tuan hati hati di jalan ,"Dafa hanya mengangguk,Ajeng lalu turun dari mobil.
Dafa belum menjalankan mobilnya menunggu Ajeng masuk ke dalam apartemen,Setelah Ajeng masuk Dafa menjalankan mobilnya menuju kantor.
Di apartemen Ajeng lanjut beres beres,karena tadi pagi Ajeng langsung pergi.
Sekitar jam 3 sore,Ajeng baru selesai beres beres,Ajeng yang capek masuk ke kamar dan tidur,karena merasa lelah.
Jam 5 sore Dafa sampai di apartemen,Dafa memanggil Ajeng tapi ngga ada sautan,Dafa mencari ke dapur ,Ajeng ngga ada ,Dafa lalu mengetuk kamar Ajeng,pintu ternyata ngga di kunci,Dafa membukanya dan melihat Ajeng yang tidur dengan nyenyak.
Dafa tidak membangunkan nya,Dafa masuk ke kamarnya untuk mandi,Jam 6 sore Dafa merasa lapar,tapi Ajeng belum juga bangun.
"Aku pesan makanan aja lah,,"Dafa duduk di sofa,lalu memesan makanan.
Sambil menunggu makanan datang,Dafa mengecek kerjaan lewat hp.
Ternyata di perusahaan yang Di Bogor sedang ada penurunan pemasukan,dan itu akan sangat berpengaruh pada perusahaan.
Dafa menelfon orang kepercayaannya yang di Bogor.
"Kenapa kamu ngga bilang kalau ada masalah di perusahaan,,!"Dafa sedikit kencang bicaranya.
"Maaf Pak,,ini baru sore tadi kejadian nya,besok akan di adakan rapat pemegang saham,Bapak bisa datang kan,,"
"Saya akan datang,dan jangan di mulai rapatnya kalau saya belum datang,mengerti,,"
"Iya Pak,,siap,,,"
Dafa mengusap wajahnya kasar,sambil menyandarkan kepalanya di sandaran sofa.
Ajeng bangun langsung kaget karena melihat jam ternyata sudah mau jam 7 malam.
"Ya Tuhan,,Aku belum masak,,"Ajeng lompat dari ranjang menuju pintu.
Saat pintu terbuka,Ajeng melihat Dafa yang sedang menyandarkan kepalanya dengan mata terpejam.
"Tuan sakit,,?"Ajeng mendekati Dafa.
"Kepala saya pusing,,"Tangan Dafa sambil memijiti keningnya.
"Saya masak dulu ya Tuan,biar nanti Tuan bisa makan Trus minum obat,"
"Saya sudah pesan makanan,kamu ngga usah masak,bentar lagi juga datang,sekarang kamu mending pijit kening saya aja,"Ajeng menurut,lalu Ajeng berdiri di belakang sofa,dengan pelan memegang kening Dafa dan mulai memijit.
"Kalau sakit bilang ya Tuan,"
"Hemmm,,"
Ajeng memijit kening Dafa,pijitan Ajeng sangat enak membuat Dafa memejamkan matanya .
"Tangan Kamu pintar sekali memijit sih,rasanya kepala saya enakan setelah dipijit,"Dafa sambil membuka matanya dan mengambil kedua tangan Ajeng lalu di ciumnya,membuat Ajeng kaget dan tegang.
Dafa menyuruh Ajeng untuk duduk di sebelahnya,Setelah Ajeng Duduk Dafa menidurkan kepalanya di pangkuan Ajeng.
Dafa tiduran dengan matanya terpejam,dan tangan Ajeng masih di genggamnya,
"Saya akan pulang ke Bogor nya ngga besok sore,tapi besok pagi,perusahaan yang di Bogor sedang ada masalah,"Ajeng hanya diam dan mendengarkan.
"Pantas kepalanya merasa pusing,ternyata ada masalah,"dalam hati Ajeng berkata.
"Saya pijitin lagi ya Tuan,,biar kepalanya enakan,,"Ajeng menarik tanganya yang di genggam Dafa.
Tapi hanya satu tangan,tangan satunya masih tetap Dafa pegang,sekitar 20 menit pintu ada yang mengetuk,Dafa lalu duduk dan Ajeng yang membuka pintunya,sebelum Ajeng pergi buka pintu Dafa sudah memberinya uang untuk membayar.
Keduanya makan malam bersama,Ajeng melayani Dafa dulu,setelah itu baru buat dirinya.
jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...
Semangat terus thor.
Semangat thor.
bagus cerita'a sayang pendek g panjang 🤭🤭