Aqila gadis cantik berusia delapan belas tahun yang baru saja menyelesaikan pendidikan nya di negara Finlandia.
Malam itu untuk merayakan kelulusan nya, Aqila berhasil kabur dari penjagaan ketat para bodyguard milik kakak nya.
Tetapi siapa yang menyangka gadis itu malah kabur ke sebuah night club terkenal di kota tempat ia tinggal dan terjebak oleh sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan?
Lalu bagaimana kisah selanjutnya? Sesuatu seperti apa yang akan menimpah dirinya? Atau mungkin sebuah jebakan?
Note:- Agar mengerti jalan cerita sebelumnya, disarankan membaca karya "Terjebak Cinta Om Mafia Possesive"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri_923, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab-28-
Ruang makan
Tempat yang biasanya di isi dengan suara sendok dan piring yang beradu. Namun saat ini ruangan itu di isi dengan teriakan marah Bram bahkan di lantai sana makanan beserta pecahan piring sudah berhamburan.
"Mau sampai kapan kamu menangisi pria brengsek itu hah?!"
"Ingat posisi dan status kamu Aqila, aku bahkan tidak akan segan-segan untuk membunuh pria brengsek itu!" Teriak murka Bram.
Bagaimana tidak emosi jika siang tadi seusai meeting dengan Mr.Casto yang ternyata adalah Papi nya Revan-- mantan kekasih Aqila, namun belum ada kata berakhir diantara kedua nya.
Aqila terus menangis bahkan Bram sudah berbaik hati dengan mengantarnya pulang untuk menenangkan pikiran nya dan berhenti memikirkan Revan.
Tetapi malam ini Bram yang baru saja pulang, benar-benar di buat emosi kala memasuki ruang makan dan di situ ada istri kecil nya yang mengaduk-aduk makanan nya dengan air mata yang terus mengalir.
Bram mencengkeram pelan dagu Aqila agar menatap nya. "Masih punya telinga 'kan?"
"Ma-maaf hikss.."
"Maaf? Untuk apa? Karena menangisi pria lain?" Tanya beruntun Bram dengan nada sinis nya.
Aqila menggeleng dan mencoba melepaskan tangan Bram dari dagu nya, tetapi yang terjadi Bram malah menahan tangan Aqila.
"Apa jika aku sakit kamu akan menangis seperti ini? Apa jika kita berjauhan kamu akan menangis seperti ini?"
Aqila tidak menjawab, tangis nya semakin menjadi apa lagi jika mengingat ke lembutan Revan selama kedua nya menjalin hubungan dua setengah tahun lamanya.
"Aku suami mu, Aqila. Suami mu!" Teriak Bram di depan wajah Aqila.
"Aku tau!" Sentak Aqila bangkit dari duduk nya dan mendorong tubuh Bram.
"Aku tau kamu suami ku, tapi kamu tau hati ku bukan untuk mu!" Sambung nya.
"Cih" Bram berdecih dengan kekehan sinis nya.
Emosi nya semakin menjadi ketika mendengar ucapan lantang Aqila. Mata kedua nya saling bertatapan seakan menyiratkan sesuatu.
"Apakah selama beberapa waktu ini hati mu tidak terbuka sedikit pun untuk ku?"
"Tidak!"
"Baiklah" Bram melangkah maju mendekati Aqila.
"Jangan mendekati ku hikss" Ujar Aqila seraya melangkah mundur. "Aku ingin pulang hikss, aku tidak mau di sini hikss"
"Pulang ya?" Tanya Bram dengan ekspresi pura-pura terkejut nya.
Aqila yang melihat ekspresi seperti itu semakin takut, sekelebat mata yang membengkak akibat terus menangis itu melirik sekeliling.
Hingga akhirnya Aqila berbalik dan langsung berlari, tentunya gadis itu mencoba kabur. Namun baru saja Aqila sampai di ruang tengah dan sebentar lagi akan sampai di pintu utama.
Tetapi tubuh nya berhasil ditangkap oleh Bram dan langsung di angkat layak nya sebuah karung.
"Turun kan!!" Teriak Aqila terus menggerakkan tubuh nya dan tangan nya terus memukuli punggung Bram.
Sayang nya gerakan itu tidak berpengaruh sedikit pun untuk Bram, bahkan kini Bram sudah berjalan menaiki tangga menuju kamar nya tanpa oleng sedikit pun.
"Turun kan sialan!" Maki Aqila.
Brak!.
Pintu kamar di tutup begitu kasar oleh Bram, setelah nya pria itu membanting tubuh Aqila di atas kasur king size milik nya.
"Bahkan jika kamu tidak mencintai ku," Bram mulai membuka suara nya seraya menarik kaki Aqila.
"Aku akan membuat mu hamil agar kamu bisa mencintai ku" Sambung Bram dengan tatapan iblis nya.
"Bukan seperti itu caranya, brengsek!"
"Lalu seperti apa? Bagaimana cara nya?" Tanya Bram yang sudah menduduki kaki Aqila.
Tubuh Aqila terus bergerak memberontak dan mencoba bangun, tetapi kini kaki nya telah di tahan.
"Berbagai cara sudah aku gunakan, bahkan aku selalu menahan semua makian mu, gadis nakal"
Aqila hanya terdiam dengan tangan yang mencoba mendorong tubuh Bram. Sedangkan Bram? Pria itu sudah gelap mata dan langsung mendorong tubuh Aqila hingga berbaring sepenuh nya.
"Aku pastikan kamu akan segera mencintai ku!"
Srek!
Bram merobek begitu saja baju yang digunakan Aqila hingga tidak berbentuk. Dan dengan kasar nya ia melepaskan baju itu dari tubuh Aqila dan melempar nya asal.
"Ja-jangan hikss" Aqila menyilangkan kedua tangan nya di depan dada dengan kepala yang terus menggeleng, dan jangan lupakan air mata nya semakin mengalir deras.
Jari-jari Bram mengusap lembut pipi Aqila hingga terus turun ke leher gadis itu. "Awalnya aku akan terus bersabar sampai kamu mau menyerahkan nya secara suka rela" Ucap Bram menatap mata berkilat Aqila.
"Tetapi aku rasa kesabaran aku telah habis karena sikap mu" Lanjut nya membuka dasi yang masih melekat di leher nya.
"Lepas hikss"
"Aku akan membuat mu hamil malam ini juga, baby girl" Seringai muncul di bibir Bram bersamaan dengan kedua tangan Aqila yang di ikat oleh dasi milik nya.
"Tidak! Jangan!! Lepaskan hikss" Tubuh Aqila meronta berharap ada keajaiban dimana ia bisa lepas dari Bram.
"Selamat datang di dunia-ku, Nyonya Aqila Adipati.." Bisik Bram mengigit daun telinga Aqila.
...****************...
.
.
*Jangan lupa like dan vote nya, supaya author semangat🤭