Alisa Kugy yang di kenal sebagai gadis culun di sekolah nya secara tiba-tiba berubah menjadi gadis cantik, dingin dan cuek, setelah mendapat hinaan dari Alfa Edison Sagala kakak kelas yang di sukai nya.
Setelah perubahan ini Alfa benar-benar merasa bersalah dan merasa kehilangan sosok perempuan yang selama ini selalu berusaha mendekati dan baik kepada nya. Dari sini lah Alfa menyadari jika dia mencintai Lisa namun hal itu malah menjadi semakin rumit karena perjodohan Lisa dengan laki-laki lain yang ternyata adalah kakak tirinya Lisa sendiri.
Mau tau keseruan kisah nya? Ayo ikuti terus kisah CEWEK CULUN VS KAKAK KELAS SOMBONG!
Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CC VS KKS #28
Kedua sahabatnya pun hanya saling pandang dan saling geleng kepala melihat tingkah Lisa.
"Yaudah deh, serah Lo aja,tapi inget ya abis anterin jaket susul kita ke kantin."Ucap Saskia yang tidak kuasa memperpanjang maslah karena dirinya ingin cepat ke kantin untuk makan.
"Yaudah deh kita duluan ya Lis."Ucap Mala kepada Lisa.
Lisa hanya meganguk kan kepala nya, saat kedua sahabatnya berlalu pergi keluar dari kelas tersebut.
Lisa pun mengambil jaket Rian yang ada di dalam tas nya dan kemudian membawanya menuju kelas Rian yang artinya itu juga kelas Alfa.
Sementara sepanjang koridor siswa siswi sibuk berbisik tentang kecantikan dan perubahan Lisa sekarang.
Bahkan mereka menegur dengan sopan kepada Lisa, entah itu karena evek jera mereka karena melihat Megan dan teman nya di keluarkan dari sekolah karena membuat nama Lisa tercemar atau wajah Lisa yang cantik mampu menundukkan mereka yang sudah menghina nya dulu.
Tidak butuh waktu lama, Lisa pun akhirnya tiba di kelas Rian, kelas itu sekarang sepi karena beberapa siswa dan siswi dari kelas tersebut pergi ke kantin, namun Rian dan Alfa ada di dalam kelas tersebut tapi mereka tidak berbicara atau bercanda seperti biasanya.
Lisa yabg melihat Rian duduk sambil memainkan ponselnya pun masuk ke dalam kelas itu untuk menghampiri Rian.
Sementara itu Alfa yang mengira jika Lisa menghampiri nya pun berdiri dari duduknya.
Namun sayang nya Lisa melewati bangku Alfa dan menghampiri bangku Rian yang jarak nya tidak jauh dari Alfa.
Sontak saja hal ini membuat Alfa kaget bukan main.
"Kak Rian, ini jaketnya, yang kemarin ketinggalan di kamar gue."Ucap Lisa kepada Rian.
"Cieeee! Rian kapan lu main ke rumah Lisa?"Sahut para siswa dan siswi yang masih ada di kelas tersebut.
"Astaga,maaf ya, jadi ngerepotin."Ucap Rian sambil mengambil jaket tersebut.
"Gak apa-apa kok kak, kalau begitu aku pamit dulu ya."Ucap Lisa sambil tersenyum kepada Rian dan kemudian berlalu pergi tanpa melihat kearah Alfa sedikit pun.
"Lis, maksih ya!"Ucap Rian sambil melambaikan tangan nya.
Sekali lagi Lisa menampilkan senyum itu kepada Rian.
Sontak hal ini semakin membuat seisi kelas bersorak.
"Cantik banget si Lisa sekarang anjir!"Sahut teman sebangku Rian.
"Diem Lo!"Ucap Rian sambil memegang jaket nya dan tersenyum manis.
"Rian, Lo kapan main ke rumah nya? Kok bisa tu jaket sampe ketinggalan di kamar? Lo ngapain di kamar Lisa? Apa gara-gara Lo dia berubah kayak gini? Nyesel gak dari dulu gue deketin dia."Crocos teman sebangku Rian.
"Lo bisa diam gak sih? Ngajuin pertanyaan atau jadi MC berita?"Ucap Rian Kesal dengan teman nya yang bermulut ember.
Sementara itu Alfa yabg mendengar semua percakapan mereka menjadi panas dingin dan tidak bisa menahan diri untuk menghampiri meja Rian.
"Rian! Lo ngapain deketin dia? Pake kerumahnya segala,Ampe ketinggalan jaket lagi di kamar nya Lisa! Lo ngapain aja?"Ucap Alfa dengan nafas memburu sambil memegang kerah baju Rian dengan kuat.
"Urusan nya sama Lo apa? Lo bukan nya gak suka dia? Dan sekarang ngapain Lo marah kayak gini? Lo cemburu? Atau nyesel?"Ucap Rian menepis tangan Alfa dan berdiri dari duduknya dan kemudian pergi meninggalkan kelas tersebut untuk mengindari pertengkaran nya dengan Alfa.
Sementara Alfa seperti di sihir oleh ilmu hitam dia tidak bisa berkutik dengan pertanyaan yang di lemparkan Rian kepada nya.
Beberapa hari pun berlalu.
Setelah hari itu Lisa semakin menjauh dari Alfa bahkan saat Alfa mencoba mendekati nya dia selalu menghindar,hal ini tentu saja membuat Alfa merasa kehilangan orang yang dulunya benar-benar selalu mengangu hari-hari nya.
Sementara itu di sisi lain di kota tenaga.
"Apa!? Pindah?"Ucap seorang laki-laki tampan yang sedang berdiri di depan kedua orang tuanya dengan wajah kaget.
"Gak pa, aku gak mau, aku gak mau pindah ke kota itu!"Ucap laki-laki itu lagi.
"Cukup Aditia,jika kau tidak mau ikut dengan papa maka tingal lah di kota ini tanpa fasilitas."Ucap seorang laki-laki yang ternyata adalah papa dari laki-laki muda dan tampan tadi.
"Tapi pa,aku gak mau, masa iya tingal di kota orang, aku gak punya teman dan aku gak mau itu akan sangat membuatku kebingungan."Jawab laki-laki yang di panggil Aditia oleh papa nya.
"Aditia,kau terlalu banyak kata tapi, tetapi kau tidak akan bisa tingal di sini sendiri."Jawab sang papa kebingungan menangani satu anak laki-laki nya.
"Mas sudah lah, jangan emosi ayo duduk lah berikan Aditia waktu untuk memikirkan ini."Ucap seorang perempuan yang duduk di samping laki-laki tadi.
"Tidak Tanaya,anak ini jika tidak dengan kekerasan dia tidak akan mendengar kan aku, benar-benar keras kepala."Ucap papa nya menatap Aditia.
"Aditia, sudah lah nak, jangan membantah papa mu lagi, ikut saja ya? Karena papa mu harus mengurus proyek besar dan kemungkinan kita akan selama nya di sana, papa mu sudah mengurus semua surat kepindahan kita dan usaha papa mu ke sana atas peroyek besar yabg ingin papa mu bangun, seiring waktu kau pasti akan terbiasa di sana sayang."Ucap mama Tanaya.
"Diam Tante, Tante itu cuma wanita baru nya papa ku, dan Tante bukan mama ku,atas dasar apa aku harus mendengarkan ocehan Tante yang tidak penting itu!"Jawab Aditia menatap wajah mama Tanaya.
"Aditia! Kau benar-benar keterlaluan! Jaga bicaramu! Dia itu juga mama mu!"Ucap papa Suma papa nya Aditia.
"Mama ku sudah meningal pa, jangan bilang dia mama ku! aku tidak sudi."Jawab Aditia dengan mata memerah.
"Sudah-sudah cukup! Hentikan perdebatan ini? Kalian itu anak dan ayah mengapa harus berantem seperti ini?"Ucap mama Tanaya berdiri dari duduknya.
"Itu terjadi gara-gara Tante tentunya Tante tau kan?"Ucap Aditia yang kemudian hendak melangkah kan kaki nya pergi dari ruang tengah tersebut.
"Tunggu Aditia."Ucap papa Suma yang ikut berdiri dari duduknya.
Aditia pun memberhentikan langkah nya dan kembali menoleh.
"Jika kamu mau ikut sama papa dan mama,papa akan memberikan mu satu apertemen,bukan nya kamu gak mau tinggal bersama papa dan mama mu selama ini?"Tanya papa Suma yang berusaha membujuk Aditia anak satu-satunya nya agar ikut dengan nya pindah kota.
Mendengar itu Aditia pun kaget karena selama ini sang papa tidak pernah setuju saat ia ingin pisah rumah dengan papa dan mama tiri nya.
Bersambung ....