Bagaimana reaksi orang tua, di kala sang anak meminta hadiah ulang tahun nya yang ke 18 tahun meminta hadiah yang sangat berbeda dari semua gadis remaja seperti Keysa Amanda.
Keysa Amanda gadis yang akan berusia 18 tahun sebentar lagi, yang kini menginjak kelas 12 SMA di salah satu sekolah ternama, meminta sebuah hadiah ulang tahun nya berupa menikah dengan seorang Polisi muda yang tampan berusia 25 tahun yang dia temui di Polres, dimana Ayah Keysa adalah seorang Kapolres.
Bryan Teguh Wicaksana, seorang Polisi tampan yang membuat hati Keysa langsung jatuh Cinta dan ingin menikah dengan nya.
Apakah Bryan akan menerima Keysa menjadi istri nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Herliyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diam Bukan Berarti Lemah
"Mas... sudah ih... sudah.. ampun...!!! "
Bryan terus menggelitik Keysa hingga tawa nya menggelegar seisi rumah.
"Mas udah dong stop, lemas sumpah ketawa dari tadi. " Ucap Keysa sambil memegang kedua tangan Bryan.
"Nggak, Mas mau terus kerjain kamu. Soalnya kamu itu lucu."Ucap Bryan.
" Jangan dong Mas, sekarang gantian... hahahahah...!! " Keysa mendorong tubuh Bryan hingga terbaring dan Keysa menduduki tubuh Bryan kini dirinya berganti menggelitik Bryan.
"Ampun yank... ampun....!!! "
"Nggak ada kata ampun, tadi Mas juga buat saya seperti ini. "
Hahahahahah
"Ampun yank... ampun...!! "
"Nggak.... Mas nggak boleh minta ampun."
Tok
Tok
Tok
"Mas ada tamu."
"Kamu buka gih pintunya, Mas pakai baju dulu."
"Iya."
Keysa pun berjalan menuju ke arah pintu, dan saat membuka mata mereka saling terkejut. Kamil mengeratkan tangan nya pada keranjang buah yang dia bawa, Keysa pun dengan sigap menutup pintu rumah dengan sangat keras.
Braaaakkk
"Tamu nya mana? " Tanya Bryan.
"Sudah pergi. " Jawab Kesya kesal.
"Siapa tamu nya? " Bryan kembali bertanya.
"Lihat saja sendiri masih ada nggak."
Bryan pun membuka pintu rumah nya terlihat wajah Kamila yang sudah kesal langsung menerobos masuk.
"Nggak sopan banget sih tuh orang, jadi Kakak sekarang benar sama dia. " Bentak Kamila kesal.
"Kamu nggak kasih kabar dulu kalau mau kemari?" Ucap Bryan santai.
"Biasa nya juga nggak kasih kabar, ini buat Kakak katanya sedang sakit." Ucap Kamila.
"Sudah mendingan sih." Ucap Bryan.
Keysa pun datang dan langsung duduk di samping Bryan, dengan terus menatap ke arah Kamila.
"Eh lo nggak tahu sopan santun, anak baru kemarin saja sudah belagu."
"Kenapa kesal ya, calon pacar nya di rebut. " Ucap Keysa dengan memegang lengan Bryan.
"Lo jangan mimpi, Kak Bryan itu akan jadi milik gua. "
Hahahahaha
"Mas, seperti nya tamu kita masih tidur ya? Baru kali ini ada tamu punya penyakit tidur sambil berjalan."
Bryan hanya diam dan tersenyum dengan sengaja untuk membiarkan Keysa dan Kamila berdebat.
"Kak, bisa nggak sih ini tuh anak suruh keluar. Saya ingin bicara sama Kakak."Ucap Kamila yang tambah kesal pada Kesya.
" Dia akan tetap di disini, kalau kamu mau bicara sama Kakak bicara saja." Ucap Bryan.
Kamila melirik kesal ke arah Kesya tahu akan tatapan tak suka dengan sengaja memperlihatkan leher nya yang penuh dengan tanda drakula, mata Kamila berkedip tak percaya.
"Lo - lo, kakak kalian berdua?" Ucap Kamila.
"Kenapa? I'm a winner. " Ucap Keysa.
"Kak, apa hebat nya sih menjadikan ini anak sebagai kekasih kakak? Atau jangan - jangan sengaja mendekati Keysa hanya demi jenjang karier kan Ayah nya Kapolres. " Ucap Kamila.
"Ini nggak ada hubungannya dengan pekerjaan, memang kita saling mencintai. Dan kamu sekarang harus bisa menerima kenyataan. " Ucap Bryan.
"Nggak kak, saya itu suka sama Kakak. Saya nggak akan rela dia itu bersanding sama Kakak." Ucap Kamila.
" Sudah lah Kamila, dari pada kamu capek protes begitu kamu mending pulang gih terus bawa itu buah lagian stok gizi Mas Bryan sudah terpenuhi oleh saya." Ucap Keysa.
"Kamu bilang apa tadi Kesya?" Ucap geram Keysa.
"Kamila sekarang pulang ya, terima kasih buah nya. " Ucap Bryan langsung menarik tangan Kamila.
"Ta - tapi kak seharusnya dia yang pergi bukan saya. "
"Sekarang kamu pulang, nanti kalau kakak nggak repot mampir ke rumah."
"Janji ya. "
"Iya sekarang pulang."
Setelah Kamila pergi Keysa menyilang kan kedua tangan dan menatap tajam ke arah Bryan.
"Janji ya nanti ke rumah? Iya kalau nggak repot. " Sindir Keysa.
"Apa sih Yank, sudah jangan marah - marah terus jelek tahu. " Ucap Bryan merangkul pundak Keysa namun di tepis nya.
"Tuh makan buah satu keranjang biar sehat."
"Lebih sehat minum susu itu tuh... " Ucap Bryan sambil melirik ke arah dua benda kesukaan Bryan.
"Nggak, nggak ada jatah buat hari ini. Sana aja tuh ke rumah Kamila minta jatah nya ke dia."
"Yakin Yank boleh? " Ucap Bryan sambil menaik turun kan alis nya.
"Nih saya kasih bogem. " Ucap Keysa sambil menunjukkan kepalan tangan nya.
*****
"Hi.. Sandi. " Sapa Keysa lalu duduk di samping Sandi.
"Kemarin kemana nggak berangkat?"
"Ada deh. " Ucap Keysa sambil menunjukkan deretan gigi nya.
"Kemarin mengerjakan ini, kamu pelajari saja."
"Terima kasih ya. "
"Sama - sama. "
Braaakkkk
Keysa dan Sandi tersontak kaget saat Kamila datang bersama Amel menggebrak meja.
"Kamu apaan sih Kamila datang - datang langsung gebrak meja. " Tegur Sandi.
"Gua bilang jangan dekati Kak Bryan, dia itu calon suami gua." Ucap Kamila pada Kesya.
"Calon suami di dunia apa? Dunia kehaluan." Ucap Keysa santai.
"Makin lama makin kesini gua gemes tahu, Mel menurut Lo orang seperti dia Lo apakan?" Ucap Kamila.
"Mendingan juga Lo hajar saja dia." Ucap Amel.
Kamila menarik krah seragam Keysa hingga tubuh Kesya maju.
"Kamila kamu apa - apaan hah. " Bentak Sandi.
"Lo jangan ikut campur , ini urusan gua sama nih anak." Ucap Kamila.
"Hey.... guys kalian harus tahu, ini anak sudah berani merebut pacar sahabat gua Kamila. Tahu kan yang menjadi wali Kamila siapa? Dia seorang Polisi sekaligus calon suami nya , dan kalian harus tahu dia si Keysa merebut kekasih Kamila. Yang pantas hukuman buat dia apa nih teman - teman...!! " Ucap Amel.
Suara riuh di dalam kelas pun terjadi, ada yang bilang untuk memberikan pelajaran pada Keysa, ada juga yang bilang untuk menyeret nya keluar dari kelas bahkan ada salah satu anak yang menyiram air minum dalam botol ke kepala Keysa.
"Hey... jangan kurang ajar kamu." Bentak Sandi.
Braaaakkkk
Keysa menggebrak meja dan memelintir tangan Kamila dan mendorong tubuh nya hingga terjatuh, Keysa pun membalikkan meja nya hingga Amel pun terjatuh.
"Saya tuh tidak pernah menganggap kalian musuh, kenapa kalian menganggap saya ini musuh. Ketidak suka an kalian bukan berarti menyudutkan kan saya seperti ini dan bagai sampai yang menjijikan kalian menganggap saya. Dan asal kamu tahu Kamila, saya tidak pernah merebut Mas Bryan itu dari kamu karena dia pun tak menganggap kamu itu kekasih nya, dan ingat dan dengar kalian mebully saya hanya karena mengikuti teman - teman yang mengawali, saya memang tak lebih baik tapi kalian juga sungguh malah tak lebih baik dari saya."
Keysa berjalan ke arah Kamila, dan menarik rambut Kamila.
Awwwwww
"Kamu kasar terhadap saya, kesabaran saya sudah habis kamu pantas dapatkan apa yang kamu perbuat sama saya.
Aaaawwwwwww
" Keysa lepas...!!! " Teriak Kamila.
"Keysa lepasin Kamila. " Teriak Amel.
Hahahahahh
"Kalian lihat, siapa yang berani sama saya akan bernasib seperti dia. "
Buuugghhhh
"Keysa... stop...!! "