"Bukan kah diaa.....si gadis Hello Kitty?" Batin Rey, memperhatikan Alice dengan gerak mata saja.
“Waah! Mulai ribut nih!!” Seru Alice dalam hati.
“Harus cari tempat yang PEWE untuk nonton.” Batinnya sambil melemparkan pandangannya ke segala arah di dalam ruangan itu,mencari kursi yang dapat ia gunakan untuk nonton. Karena tidak mungkin dia nonton di area sofa secara semua para pemain sedang berada disana.
“Nah itu dia!” Seru Alice saat melihat kursi nganggur di depan meja kerja Rey. Alice berpikir untuk menarik kursi itu di pojokan untuk nontonin perang besar para wanita pemuja Reyfaldi Arthur. Mana tahu ini bisa menjadi inspirasi untuk novel nya di NovelToon.
“Seru nih!!!” gumam nya sambil pelan-pelan berjalan menuju kursi yang dia tuju di tengah kegaduhan itu, persis seperti seorang maling.
Alice masih tidak tahu kalau Rey tengah memperhatikan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak UPe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#28
Lexi yang melihat transaksi ilegal barusan hanya bisa mengedipkan matanya berkali-kali. Secara di dalam sana Rey sedang mengganti pakaiannya.
“Lexi, apa kau akan ikut bersama ku ke dalam?” Sarkas Lusy, tersenyum smirk pada Lexi.
“Tidak, terima kasih nona Lusy. Aku ke bawa saja.” Jawab Lexi yang akhir juga pergi dari tempat itu.
Lexi lebih baik menjauh dari Lusy, dia tidak ingin terlibat masalah dengan wanita yang satu ini.
"Selamat kan diri mu tuan .." gumam Lexi dalam hati, lalu pergi.
Lusy tersenyum dan membuka pintu kamar Rey pelan.
Saat pintu itu terbuka, Rey langsung berteriak dengan nada marah sebab dia mengira Lexi lah yang masuk lagi ke kamar nya. Padahal dia tadi sudah mengusir Lexi.
“Kau sungguh tidak mempan bila aku usir dengan cara halus Lexi!!” Berang Rey tanpa menoleh untuk melihat siapa sebenarnya yang masuk ke kamar nya.
“Aku bukan Lexi, Reyfal.. Aku Lusy. Tunangan mu.” Ujar Lusy dengan suara seksih nya.
Lusy sungguh tidak menyangka Rey akan terlihat seseksih ini dengan kemeja putih yang menerawang dan rambut basah yang terurai. Sungguh membuat Lusy bergairah melihat nya.
“Kau... !!! Berani sekali kau masuk ke dalam kamar ku Lusy.” Sebut Rey, menatap Lusy tajam melalui cermin yang ada di depannya.
“Kenapa? Apa aku tidak boleh masuk ke kamar tunangan ku sendiri, yang bahkan sebentar lagi akan menjadi suami ku.” Sarkas Lusy, berjalan santai menuju ke arah Rey.
“Sangat percaya diri sekali dia! Memang nya siapa yang akan menikah dengan ja* lang seperti nya?” Gumam Rey dalam hati, yang terus memperhatikan Lusy yang kian mendekat ke arah nya.
“Aku baru tahu kalau tubuh mu begitu seksih Reyfal?” Sebut Lusy blak-blakan.
“Kenapa aku sampai tidak memperhatikan mu selama ini ya?” ucap nya lagi dengan nada suara yang menggoda.
Perlahan Lusy menyentuh punggung Rey dengan jari-jari lentik nya. Merasakan setiap otot-otot nan sempurna yang menutupi tubuh indah pria itu.
“Aku rasa kau tidak lah seperti yang selama ini digosipkan.” bisik nya di telinga Rey.
Rey sama sekali tidak membalas apapun yang di ucapkan Lusy. Saat ini bola mata nya fokus mengikuti ke mana arah jari Lusy bergerak di belakang tubuh nya.
“Jangan katakan kalau kau tidak merasakan apapun saat aku menyentuh mu seperti ini Reyfal? Kau sungguh akan membuat ku merasa kecewa sebagai seorang wanita.” Sebut Lusy lagi, namun Rey tetap diam.
Lusy tersenyum melihat sikap dingin Rey pada nya.
Kemudian tiba-tiba ia mendapatkan sebuah ide cemerlang untuk memancing Rey agar bereaksi.
Lusy berniat untuk mengalungkan tangannya ke pinggang Rey.
Perlahan dia mulai menyusup kan kedua tangannya ke pinggang Rey. Dan saat dia hampir akan memeluk Rey, tiba – tiba Rey berbalik dan mendorong Lusy ke dinding yang ada di dekat mereka.
“Aku katakan pada mu Lusy.. Aku bukannya tidak tertarik pada wanita. Aku hanya tidak tertarik pada ja*lang seperti diri mu. Jadi jangan pernah buang-buang waktu mu untuk mengetes ku seperti tadi. Sebab lebih baik aku main solo dari pada aku harus main bersama mu.” Kecam Rey lalu meninggalkan Lusy yang termangu dengan perbuatan Rey barusan.
Entah mengapa Lusy merasa aura Rey sangat berbeda. Terasa begitu jantan.
karena dia melihat kesedihan yg dalem dari anaknnya, penghianatan dan kematian cucu nya yg tragis
dia ga mau cucu nya ngalamin lagi... karenanya sakitnya sakit bgt.
mungkin caranya salah
tapi salah satu dia ngelindungi cucu nya
tapi dia lupa,,kepala walaupun semua warnanya hitam tapi ttp kan isi pasti beda beda
yg pasti kak upe lah yg menang
apa si yg gak buat kamu 🤣🤣
tidur doank
hei..kata nenek ku
tidur bareng itu ga bahaya,yg bahaya kl ga tidur di tempat tidur🤣🤣
konsep..itu
cuman sebuah konsep sandiwara cinta 🤣
wkwkwkwk
kan ga salah sentuh disitu🤣🤣
repot cari jaminan sosial nya
kecuali babang itu yg mau jaminin,sekalian masa depan kita
eaaaaa, 🤣😘