AFFAIR WITH UNCLE

Happy Reading

.

.

Di atas dikamar lain yaitu kamar pasangan suami istri sedang bersitegang dimana Sheilla yang baru saja keceplosan kalau mami mertuanya akan ke Jakarta dan sekarang Ravindra menatap dengan tajam seperti menyelidiki tersangka saja.

“Mami mau kesini? Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya,” ujar Ravindra masih menatap tajam Sheilla.

“Eungg, ma-mami sendiri yang minta aku supaya ga ngasih tahu kamu vind," kata Sheilla gugup setengah mati karna tatapan suaminya.

“Kapan mami akan ke sini?" tanya Ravindra.

“Sabtu malam mama bakal take off," jawab Sheilla.

Ravindra mengangguk saja.”Lalu kenapa kamu menyuruh Leanna pindah ke pavilium bersama para pelayan, diakan keponakan kamu," ucapnya.

“Vind aku gamau mami tahu, kalo aku punya keponakan dari kampung. Mamikan taunya aku hidup sendiri.” ujar Sheilla.

Ravindra mengingat ketika dulu pertama kali maminya mengajaknya bertemu dengan Sheilla. Dimana Sheilla bilang kalau ia hidup hanya sebatang kara di kota J ini. Sheilla dulu juga bekerja di perusahaan Adams menjadi resepsionis. Mungkin dulu maminya melihat keramahan Sheilla dalam menyambut tamu dan sering tersenyum kepada maminya setiap kali datang kekantornya. Membuat maminya penasaran dengan Sheilla, yang akhirnya sering mengajak Sheilla untuk keluar dan belanja bareng membuat mereka sering mengobrol dan semakin akrab, maminya berniat menjodohkan dengannya. Ya, sekarang Sheilla bener-bener menjadi istrinya, setelah menjadi istrinya Sheilla mengakui semuanya kalo sebenarnya ia mempunyai kakak dan keponakan yang tinggal di kota G.

“Vind!” panggil Sheilla membuyarkan lamunan Ravindra.

“Kenapa tidak tinggal dengan Hellena saja," ucap Ravindra.

“Tidak bisa vind, gimana nanti kalau mami tanya siapa Leanna. Masa kita memberitahu mami kalo lea keponakan Hellena, ga mungkin kan. Hellena saja mantan kepala pelayan mansion Adams yang di Amerika dan mami juga sudah sangat mengenal Hellena karna ia pengasuh kamu sedari kecil,” jelas Sheilla.

“Ya terus sama ajakan jika lea berada di pavilium pelayan, dan nanti mami juga akan bertany-…”

“Beda vind, jika mami bertanya Leanna siapa. Kita jawab saja dia keponakan Bi Surti dari kota G yang sekolah di kota J ini dan tinggal disini sambil membantu Bi Surti. Gampangkan." ujar Sheilla tersenyum.

Ravindra hanya mangut-mangut saja.

Sheilla pun mendekat kearah Ravindra dan tangannya sudah bergerilya di dada bidangnya.

“Vind aku kangen sama kamu.”

“Shei-…”

“Suutt! Biar aku saja yang bermain dan kamu diam aja.” telunjuk Sheilla berada dibibir Ravindra menyuruh agar diam saja.

Sheilla mendekatkan kearah Ravindra, mereka melakukannya. Tetapi hanya Sheilla yang mendominasi sedang Ravindra hanya diam saja. hingga mereka sudah berbaring di ranjang dengan keadaan sudah tidak mengenakan apa-apa lagi.

Setelah Sheilla mendapatkannya, ia berhenti lalu tertidur karna kelelahan. Sedang Ravindra sama sekali tidak mendapatkannya.

“Brengsek! Dia malah tidur," umpat Ravindra pelan.

“Arghh! Tidak sepertinya aku harus menuntaskan ini. Tapi tidak dengan bermain sendiri.” guman Ravindra.

Tidak tahan dengan menahan sesuatu Ravindra keluar dari kamar dengan diam-diam menuju ke bawah menuruni tangga sangat pelan agar suara kakinya tidak terdengar, saking terlalu terburu-buru jadi tidak ingat lagi kalau di mansionnya ada lift.

Sampai dibawah ia langsung masuk kamar Leanna, untunglah kamarnya tidak dikunci.

Ravindra sudah berada diatas ranjang, mengelus-ngelus wajah Leanna dengan lembut. Malam ini Leanna tertidur dengan menggunakan daster berwarna pink hanya bertali satu sangat lucu menurut Ravindra. Tanganya sudah berhasil melepaskan satu tali daster Leanna. Ravindra juga meninggalkan beberapa bekas disana. Membuat Leanna terganggu dalam tidurnya, mata Leanna terbuka dan terkejut melihat Ravindra berada diranjangnya.

“Om!”

"Saya menginginkan kamu!"

“Tapi tante-..."

“Dia sudah tidur.”

Mendengar perkataan Ravindra yang mengatakan Sheilla sudah tertidur, Leanna pun mengangguk lalu duduk, masih diatas ranjang. Wajah mereka berdua saling berhadapan, saling menatap satu sama lain selama beberapa detik saja dan akhirnya melakukannya.

Ravindra lalu ambruk disebelah Leanna. Melihat disebelahnya Leanna sudah terlelap karena kelelahan meladaninya. Mereka baru selesai setelah subuh menjelang.

Ravindra pun bangkit dari berbaringnya memakai pakaiannya kembali, lalu keluar dari kamar Leanna balik naik ke atas kembali ke kamarnya. Tiba dikamarnya ia melihat Sheilla masih tertidur, dengan pelan ia naik ke ranjang dan berbaring memejamkan matanya hingga memasuki alam mimpi.

****

Bersambung. . .

Follow juga ya!!

Like, comennt, rate 5. jangan lupa gifts+vote nya.