HOT MOTHER & MR.BILLIONAIRE

Dante membaringkan tubuh Alka secara perlahan di atas sofa, dia meraba paha kanan Alka yang terlihat, "Kau menggairahkan sayang, tunggu sebentar di sini."

Lalu Dante melepas jas untuk menyelimuti wanita itu, Alka benar-benar terlelap di dalam tidurnya.

☘️☘️☘️

Divisi Keuangan...

Mark dan Dave hanya diminta untuk membawa orang-orang yang telah membuli Alka, semua diam gemetar dan menundukkan pandangan.

"Tidak dengar aku menyuruh kalian apa?" tutur Dave dengan nada dingin, mata tajamnya menatap wajah-wajah yang diam dalam tundukannya.

"Hanya anjing saja dan kau tak bisa menggiring mereka masuk ke kandang?"

Dave dan Mark menoleh ke ambang pintu, Dante tengah berdiri tegap di atas kedua kakinya.

"Siapa asisten manager di Divisi ini?" ekor matanya melirik tajam pada Arron yang sejak tadi mengikutinya, cukup lama ia tak mendapatkan jawaban, ah benar-benar membuat Dante diam memendam kesal.

Dante menggeleng, lalu melangkah masuk menyapa mereka yang masih tertunduk.

Satu persatu ia pegang dan lihat ID Card mereka, hingga pada akhirnya Dante menghentikan langkah kakinya di deretan kiri nomor lima, "Asisten Manager, Jerry?" dia meremas ID Cardnya, lalu kelopak matanya terangkat sempurna menatap pria itu.

Hembusan napas panas Dante serasa membakar jantung, dia menggerakkan tangannya untuk menepuk-nepuk pipi kanannya.

Brak!

"Arrrggghh!!!" Jerry memekik kesakitan saat secara mendadak Dante menekan tengkuknya, dan menariknya hingga menghantam kaca bundar, begitu kuatnya membuat wajah Jerry luka berdarah terlebih lagi luka yang ia dapatkan itu bersamaan dengan pecahnya meja kaca itu.

Tak puas lantas membuat Dante kembali menarik pundaknya, membuatnya bersitatap dan menendang perutnya membuat Jerry ambruk.

Berkali-kali ia memekik kesakitan, "Ugh!! Aaaaa!!!"

Semuanya merinding ngeri, bahkan Arron pun tak bisa meredam amarah sang penguasa itu.

"Ampun, tolong ampuni saya-"

Bugh!

"Aaaaaaarrggghhh!!" mulutnya terbuka lebar seiring dengan teriakannya yang terdengar begitu sakit akibat benda keramatnya yang baru saja di tendang oleh Dante.

Napas Dante tak beraturan, masih tak puas lagi, Dante pun meraih vas bunga yang cukup besar dan bermaksud untuk memukulkannya ke kepala Jerry.

"Tuan hentikan, dia bisa mati!" seru Arron memohon, dia bahkan berlutut sembari memeluk salah satu kaki Dante.

"Minggir! Dia harus tahu siapa Alka, wanita yang baru saja ia goda."

"Dia memang penggoda, lihat saja di group chat para Manager, Alka terciduk sedang berciuman dengan seorang pria, Aaaakkkhh!" teriak Jerry yang kembali merasakan tendangan kuat pada kakinya.

"Memangnya kau siapa? Kau tidak tahu apapun tentang dia, siapa kau berani-beraninya menuduh istriku!"

Deg!

Kate sudah keringat dingin saat mengetahui identitas Alka yang sebenarnya, jantungnya berdegup kencang tak karuan.

"Kenapa kau hanya memukuli ku, mereka semua juga ikut membuminya, terutama Manager Kate. Dia yang berkontribusi lebih banyak, dia juga yang menyuruhku untuk melecehkannya!"

Sikap kasar Dante tak berhenti meskipun Kate seorang wanita, "Kalian, masukkan mereka berdua ke dalam banker dan buang ke laut lepas. Tenggelamkan mereka!"

Kate yang hampir kencing di celana itu pun segera kabur, namun dia lupa siapa Dave.

"Lepaskan aku, lepaskan!" berulang kali Kate meronta kepada Dave, namun pria itu tak membiarkannya.

"Kau punya otak seharusnya di pakai dengan baik!" ucap Dave dengan tegas.

"Lepaskan tanganmu dariku!" pekik Dante pada Arron, "Perusahaan ini telah di ambil alih, secara resmi aku menutup perusahaan ini! Terserah kalian mau hidup seperti apa setelah ini, sekali menjadi anjing, sampai mati pun akan menjadi anjing!"