Karena ulah wanita yang ia cintai kabur saat usai akad nikah, Letnan Harley R. A Navec tidak sengaja tidur dengan wanita yang berbeda, gadis yang sebenarnya sudah menjadi pilihan orang tuanya namun ia merahasiakan hal besar ini. Harley Navec hanya menganggap Pranagita Kairatu Inggil Timur sebagai adik, apalagi gadis itu adalah adik dari sahabatnya sendiri. Disisi lain, jiwa petarung dan jiwa bebas Harley masih melekat dalam dirinya.
Sakit hati yang mendalam ia lampiaskan di setiap harinya pada Gita hingga gadis lugu itu hamil. Sebenarnya perlahan sudah terbersit rasa sayang apalagi setelah tau Gita hamil namun kakunya Letnan Harley membuatnya kabur hingga bertemu kembali dengan seorang pria yang dulu pernah berkenalan dengannya tanpa sengaja, Letnan Herlian Harrajaon Sinulingga.
Pernikahan Letnan Harra dan Gita pun terjadi, rintangan silih berganti menghampiri hingga hadir istri titipan karena.....
SKIP bagi yang tidak tahan KONFLIK
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Kehilangan dia.
Bang Harra berjalan gontai menuju tempat seharusnya Gita di tangani. Rasa dingin menusuk tulang Bang Harra saat ia membuka mata di kamar rawat. Kepalanya berdenyut nyeri, tubuhnya terasa lemas.
Tirai kelam terus menyelimuti benak Bang Harra saat ia tadi mulai membuka mata di kamar tindakannya hingga kini berjalan menghampiri Gita.
Tubuhnya masih terasa remuk, jiwanya hancur. Kabar tentang kondisi Gita yang kembali kritis dan racun yang merusak organnya masih terngiang jelas. Ia bangkit melangkahkan kaki dengan susah payah, mengabaikan rasa sakit yang mendera. Yang ada di pikirannya hanya satu.. Gita, istrinya.
Ia berjalan terhuyung menuju ruang ICU, tempat Gita berjuang melawan maut. Namun, langkahnya terhenti saat seorang perawat menghampirinya dengan wajah sendu.
"Maaf, Pak Harra, Anda tidak bisa masuk sekarang. Ibu Gita sedang ditangani dokter," ujar perawat itu dengan nada prihatin.
Bang Harra menelan ludah dengan susah payah, mencoba menahan kepanikan yang mulai merayap. Ia menunggu di depan ruang ICU dengan gelisah, mondar-mandir tak karuan. Setiap detik terasa seperti berabad-abad.
Saat itulah, Bang Heldar datang dengan wajah tak kalah cemas sebagai sahabat. Ia menepuk bahu Bang Harra, mencoba menenangkan.
"Sabar, Har. Kita berdoa saja semoga Gita baik-baik saja," ucap Bang Heldar dengan nada prihatin. "Kau mau sholat dulu, saya temani..!!"
:
Sholat hanya membutuhkan waktu yang tidak lama. Rasa dingin menusuk tulang Bang Harra saat ia melihat pintu ruang tindakan sudah terbuka. Tidak ada siapapun disana.
Kepala Bang Hara terasa berdenyut nyeri, tubuhnya terasa lemas. Namun, ada sesuatu yang lebih mengganggu pikirannya.
'Gita. Apa sudah pindah kamar dari ruang tindakan ICU??'
Ia segera berjalan cepat mencari Gita di sekeliling ruangan, tetapi istrinya itu tidak ada di sana.
"Gita? Gitaaaa..!!!!" panggil Bang Harra dengan nada cemas.
Tidak ada jawaban. Bang Harra berlari keluar kamar dan bertanya kepada perawat yang sedang berjaga.
"Suster, di mana istri saya? Ke mana dia pergi?" tanya Bang Harra dengan panik.
Perawat itu tampak bingung. "Maaf, Pak, saya tidak tau. Bukankah tadi bapak sudah memintanya pindah menggunakan helikopter??" jawab perawat itu.
Bang Harra semakin panik. Ia mencari Gita di setiap sudut rumah sakit sampai berlari ke arah atap rumah sakit tetapi hasilnya nihil. Gita menghilang tanpa jejak.
"Gitaaaaaaaaaaaa..!!!!!!!!!"
Bang Harra kembali ke kamar rawatnya dan memeriksa barang-barang Gita. Semua barang istrinya masih ada, kecuali satu.. ponselnya.
"Dia pergi dengan sengaja??????" bisik Bang Harra dengan hati hancur.
Ia mencoba mengecek isi ponsel Gita, tetapi sementara tidak ada hal yang mencurigakan. Ia merasa putus asa dan tak tau harus berbuat apa.
Saat itulah, Papa Decky datang dengan wajah marah. Ia langsung menghampiri Bang Harra dan mencengkeram kerah bajunya.
"Di mana putriku? Apa yang sudah kau lakukan padanya?" bentak Papa Decky dengan murka.
Bang Harra berusaha melepaskan cengkeraman Papa Decky, tetapi ia terlalu lemah. "Saya tidak tau, Pa. Gita menghilang. Saya juga sedang mencarinya," jawab Bang Harra dengan nada putus asa.
"Kau pasti berbohong..!! Kau pasti menyembunyikan sesuatu..!!! tuduh Papa Decky dengan mata merah menyala.
Perdebatan sengit pun terjadi antara Bang Harra dan Papa Decky. Ayah Aga berusaha menenangkan keduanya, tetapi sia-sia. Emosi mereka sudah terlalu meluap.
"Cukup..!!!! Hentikan semua ini..!!!!! teriak Ayah Aga dengan suara menggelegar. "Kita harus mencari Gita. Bukan saling menyalahkan..!!"
Namun, Papa Decky tidak peduli. Ia tetap menuduh Bang Harra sebagai penyebab hilangnya Gita.
"Aku tidak percaya padamu..!! Kau pasti sudah menyakitinya hingga dia kabur..!!!!" tuduh Papa Decky dengan nada sinis.
"Itu tidak benar, saya sangat mencintai Gita. Saya tidak mungkin menyakitinya..!!!!!" Bantah Bang Harra dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.
"Kalau kau memang memberinya cinta, kenapa dia meninggalkanmu?" tanya Papa Decky dengan tatapan tajam.
Bang Harra terdiam. Ia tidak tau jawaban atas pertanyaan itu. Ia merasa bersalah dan bertanggung jawab atas hilangnya Gita.
"Saya tidak tau, Pa. Demi Allah, saya benar-benar tidak tau," jawab Bang Harra dengan suara lirih.
Saat itulah, Ayah Aga membuka sebuah rahasia yang selama ini disembunyikan. "Sebenarnya, Gita mengandung anak Harley," ucap Ayah Aga dengan berat hati.
Papa Decky terkejut mendengar pengakuan itu. Ia menatap Bang Harra dengan tatapan tak percaya. "Apa maksudmu? Anak siapa yang dikandung Gita?" tanya Papa Decky dengan bingung sambil mengguncang bahu Bang Harra.
Sejenak Bang Harra terbungkam namun setelah beberapa saat menguatkan hati, ia pun membuka suara. "Iya, Gita mengandung anaknya Harley.".
Papa Decky terhuyung mundur, seolah baru saja menerima pukulan telak. Ia tidak menyangka bahwa putrinya telah mengandung anak dari pria lain.
"Ini tidak mungkin..!!! Bagaimana bisa terjadi?" gumam Papa Decky dengan wajah pucat pasi.
Tak lama kemudian, Ayah Lugas tiba di rumah sakit. Ia datang karena mendengar kabar hilangnya Gita dan perdebatan antara keluarga Bang Harra dan Papa Decky.
"Ada apa ini? Kenapa kalian semua berkumpul di sini?" tanya Ayah Lugas dengan bingung.
"B******n kau, Gas. Anakmu memang b******k. Harley menghamili Gitaaa..!!!!!" Bentak Papa Decky.
Kini Papa Lugas yang terhuyung lemas, hatinya serasa terguncang. Putra pertamanya dari Nadine sudah mencoreng wajahnya.
Para Ayah kemudian terduduk lemas tanpa kata sedangkan Bang Harra ambruk di lantai dengan tatapan kosong melompong.
"Saya tidak mau ada keributan lagi. Anak itu anak saya..!!!! Saya hanya mau Gita kembali...!!!!!" Jerit Bang Harra begitu histeris, ia begitu hancur berantakan di koridor rumah sakit. Kehilangan Gita menjadi pukulan terberat dalam hidupnya.
Seketika Papa Decky menghambur memeluk Bang Harra dengan erat. "Saya tidak menyangka hatimu seluas ini, Le. Papa minta maaf, Papa sungguh minta maaf..!!"
Bang Harra tidak dapat merespon apapun, hanya tangis mengungkapkan segala rasa dengan tatapannya yang kosong.
"Pulang, sayang..!! Abang sayang Gita..!!" Ucapnya lirih dalam pelukan Papa Decky.
.
.
.
.
Gita salah dan egois, nyuruh suami buat nikah lagi padahal anggota,
sekarang saat sudah sehat, eh lupa akar masalah malah mengedepankan cemburu