Luka hati yang begitu dalam dan bahkan hampir saja membunuh dirinya, membuat seorang wanita hampir saja menyerah, namun sebuah kenyataan di dapati, dimana dirinya akan membalaskan dendamnya dengan Cinta lama yang datang kembali.
Bagaimana seorang wanita bernama Victoria akan menjalani kehidupan selanjutnya, sanggupkah dia memberikan hatinya kembali setelah menerima pengkhianatan dari suaminya sendiri.
Victoria dengan semua luka dan putus asa, merubah takdirnya bersama dengan identitas baru sebagian Rosanda.
Salam sehat dan jangan lupa bahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
VicRos 27
Hari pertama kakinya menginjakkan kota Paris kembali, dengan wajah dan penampilan yang berbeda tentunya, Rosanda dengan baju yang modis tapi tertutup, riasan wajah natural dan muka yang tentu saja nampak berbeda karena sebuah hijab yang membuatnya merasa lebih nyaman.
"Nyonya Rosanda, silahkan masuk" ucap salah satu wanita yang di tugaskan untuk membantunya.
"Terimakasih, aku harus memanggilmu siapa?" tanya Rosanda.
"Deries, nama lengkap saya Deries Moltune" jawabnya.
"Jadi sekretaris ku masih sangat muda?" sahut Rosanda dengan senyumnya.
"Saya siap membantu apapun nyonya Rosanda" jawab Daries dengan tawa kecilnya.
Sebelumnya Regan sudah menjelaskan siapa Sekretaris yang akan mendampinginya, dimana sosok wanita pekerja keras yang sangat bisa di percaya, dan Daries nanti yang akan menghandle Restoran jika memang Rosanda ada urusan lain yamg harus di selesaikan oleh dirinya sendiri.
Keduanya berjalan beriringan, memasuki sebuah ruangan yang cukup besar dengan peralatan canggih di dalamnya, bahkan ada monitor berukuran cukup besar terpasang di sana, dan saat Rosanda baru saja duduk di kursi kerjanya, tiba-tiba saja Daries memberikan kejutan dengan menghidupkan layar monitor.
""Hai honey!, wah ternyata istriku cantik sekali"
"What?!" Rosanda terkejut dan langsung menoleh ke arah Sekretaris nya.
"Sorry nyonya Rosanda, saya tidak bisa menolak perintah atasan, Tuan Regan"
"Oh my God" Rosanda menyuruh Daries untuk segera keluar sebelum dirinya malu akan perkataan me-sum yang bisa saja keluar dari mulut Regan.
Ada tawa yang terlihat dari sekretarisnya sebelum benar-benar menutup pintu kerja Rosanda.
"Honey, apa yang kamu lakukan?" Rosanda segera protes dengan Regan yang sudah melihatnya dari sebuah monitor yang di hidupkan.
"Menyapa istriku di pagi hari, memangnya kenapa?" tanya Regan.
"Ini hari pertama ku, jangan membuatku malu dengan kata-kata mu yang kadang sembarangan" sahut Rosanda cepat.
Regan tertawa kembali, "Okey, sorry, tapi aku ingin setiap hari kita bisa saling menyapa dimana pun aku mau"
"Ck, jangan seperti anak kecil" Rosanda memperingati.
"Aku tidak peduli" jawab Regan.
"Oh God, baiklah, terserah, tapi tolong jangan di pertontonkan di banyak orang, aku malu" Rosanda memberikan usulan.
Regan diam, mode berpikir serius dengan satu alis terangkat, "Okey, tapi tidak janji"
"Ck, ayolah honey, serius" Rosanda masih belum puas dengan jawaban sang suami.
"Emm, oke-oke" Regan akhirnya mengalah setelah seseorang terdengar memanggilnya.
"Mau rapat?" tanya Rosanda.
"Hem, aku pergi dulu, dan hati-hati disana, berpikirlah dengan jernih menyusun rencana, dan katakan padaku apapun yang ada dalam pikiran mu, nanti malam jangan lupa menghubungi ku, atau aku saja yang menghubungi mu, okey?!"
Rosanda hanya menggeleng kesal, lalu kemudian mengacungkan satu jempol pada Regan sebelum akhirnya hilang dari monitor yang ada di ruang kerjanya.
Menyusun Rencana, kalimat terakhir yang sempat diucapkan oleh Regan, dan hal itulah yang kini menjadi fokus utama Rosanda di tempat kerja barunya, dengan gerakan tangannya yang lincah segera menghidupkan laptop canggih yang baru saja di belikan oleh Regan.
Sedikit ada senyuman, Rosanda menemukan beberapa catatan penting yang sepertinya sengaja di masukkan ke dalam laptop oleh sang suami, dan kemudian memanggil Daries untuk membantunya.
"Iya Nyonya Rosanda?"
"Apa hari ini ada agenda rapat?"
"Lima menit lagi, hanya penyambutan atas kedatangan anda sebagai pemilik baru Restoran ini Nyonya"
"Ok, baiklah, aku minta untuk di persingkat saja kalau bisa, setelah itu aku ingin kau ikut dengan ku"
"Kemana nyonya?"
"Nanti aku beri tahu"
"Baik Nyonya, saya akan memberitahukan pesan anda, dan sebentar lagi kita akan menuju ke ruangan pertemanan"
"Hem"
Daries keluar dari ruang kerja Rosanda, dan tak berselang lama datang kembali untuk membawa atasannya keruang rapat.
Penyambutan yang cukup meriah, Rosanda mengucapkan banyak terima kasih dan meminta kerjasama yang baik dalam meningkatkan pelayanan di Restorannya.
"Dan kita sekarang ada disini" ucap Rosanda setelah duduk dan menikmati minuman dingin di Restorannya sendiri dengan memilih tempat eksekutif.
"Lalu, apa yang akan kita lakukan Nyonya?"
Rosanda terdiam, menatap Daries sebentar, lalu kembali menikmati minuman segarnya.
"Kamu mengenal pemilik restoran yang bernama Gracia Worsha?"
Sejenak Daries diam, lalu kemudian melihat ke mata Rosanda yang masih melihatnya.
"Bukankah sekarang dia menjadi Nyonya Casella, yang saya dengar wanita itu mempunyai anak dari pemilik sebelumnya, yaitu Tuan Ricardo Casella"
Rosanda tersenyum tipis, lalu kemudian berjalan pelan, maju memunggungi Daries.
" Apa yang kamu dengar?" tanya Rosanda.
"Saya mendengar jika mereka pasangan bahagia di balik penderitaan istri pertamanya, dan bahkan istri pertamanya sampai ada gangguan mental dan mengancam akan membunuhnya"
"Oh jagi begitu, lalu?"
"Sayang sekali, pada akhirnya semua aset di limpahkan ke Istri mudanya, sedangkan istri tuanya akhirnya mati karena sebuah insiden"
"Dan istrinya itu adalah aku"
"Apa?!" Daries terkejut, sejenak menatap serius Rosanda yang menatap lurus ke arah jendela.
"Aku adalah wanita yang kamu ceritakan tadi"
"Ta tapi, Tuan Regan tak bilang apapun soal ini Nyonya, maaf, saya kira wanita itu telah_"
"Hem, Victoria memang telah mati, dan kini Rosanda yang akan kembali"
"Ja jadi, Anda adalah_"
"Benar sekali, dan aku mengatakan ini padamu sejak awal, hanya kamu yang tau rahasiaku, dan suamimu Regan yang mengatur semua ini, kami juga percaya akan kesetiaan mu, untuk langkah berikutnya, bantu aku"
"Tentu saja nyonya, aku akan membantu anda sekuat tenaga"
"Hem, bisakah kamu mencari informasi tentang Restoran milik Gracia?"
"Dua jam, saya akan memberikan apa yang anda butuhkan nyonya"
"Okey, Terimakasih, aku akan berkeliling sendiri, lanjutkan tugas penting mu Daries"
Akhirnya mereka berdua berpisah, Rosanda berjalan keluar untuk berkeliling mengenal Restoran barunya, sedangkan Daries kembali ke ruangannya.
Dengan keahlian yang dimiliki, Daries serius mencari semua informasi, channel yang di punya tak lupa dilibatkan untuk mempersingkat waktu, dan di dua jam berikutnya bisa bernafas dengan lega.
"Rupanya Restoran sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja, keuangan dan permasalahan yang carut marut, penggunaan keuangan yang sembarangan, dan tidak sulit untuk menggoyahkan" Gumam Daries.
Tangan kanannya mengulik sesuatu, matanya melebar saat melihat sebuah foto dimana ada foto keluarga yang nampak bahagia.
"Oh, jadi dibelakangnya ada sang pengacara terkenal itu" lanjut Daries bicara dengan dirinya sendiri.
Bersiap untuk melaporkan, ada beberapa kegiatan penting berhubungan dengan para pengelola Restoran di Paris yang akan berkumpul mengadakan pesta, dan agenda itu pun di catat dengan teliti oleh Daries untuk di serahkan ke Atasannya.
Rupanya Rosanda sudah ada di meja kerjanya , saat yang tepat bagi Daries untuk menyerahkan dan membicarakan langkah apa yang bisa dilakukan selanjutnya.
"Hem, aku rasa ini saya yang tepat" ucap Rosanda.
"Apa yang bisa saya bantu nyonya?" tanya Deries.
"Tidak, ini sudah cukup, dan tolong handel Restoran ini, laporkan setiap hari, aku akan pergi kesana sendiri"
"Pesta itu?"
"Kamu tidak perlu tau" jawab Rosanda dengan senyuman di bibirnya.
jangan lupa like Vote Komen dan tonton iklannya
Bersambung.
lanjut thor...