"Dimana ini? kenapa semuanya sangat bobrok? uuhh.. badan ku sakit sekali, " lirih Sherina yang mendapati tubuh nya berbaring di atas jerami.
"Kakak lihat, wanita kejam itu bangun kembali, apakah dia akan memukul kita lagi? " suara bisikan seorang anak kecil itu terdengar oleh Sherina, mereka mengenakan pakaian lusuh compang-camping, dengan tambalan di sekeliling nya.
"Mahkluk apa itu? kenapa mereka tampak seperti Monyet, " gumam lirih Sherina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Makmisshalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab-15. Jangan Balas Dulu
"Ibu.. semuanya habis tak tersisa... " Alina menarik lembut baju Sherina agar mengikuti nya ke arah dapur.
Sherina mengikuti langkah Alina secara perlahan, di buka nya tirai penghalang antara dapur da ruang tengah.
Nyes... hati Sherina mencelos melihat apa yang dia lihat saat ini, meja makan mereka di hancurkan dengan sisa-sisa makanan yang berserakan.
Piring-piring di pecahkan begitu juga dengan perabot dapur lain nya, sekarang alat-alat dapur mereka bukan rusak tak layak pakai lagi.. melainkan sudah tak bisa di pakai karna semuanya telah di hancurkan.
"Mereka tega sekali.. " Alena menatap sedih pada isi gubuk mereka yang telah hancur lebur.
"Sistem.. siapa yang telah melakukan hal sekejam ini?? Sherina bertanya pada sistem melalui pikiran nya.
"Tuan alur novel telah di ubah oleh sang Author.. dia telah menulis beberapa adegan yang sebelumnya tidak ada.. karna anda merubah beberapa alur, maka sang Author juga menambah beberapa adegan tambahan yang tidak Tuan ketahui sebelum nya, dan yang membuat kekacauan ini adalah Ibu mertua anda Tuan" jawaban Sistem benar-benar membuat Sherina menahan kemarahan.
Ingin rasanya sekarang Sherina marah besar dan mengumpat, namun Sherina sadar anak-anak tirinya pasti akan sangat merasa keheranan jika Sherina melakukan hal tersebut.
"Ibu... kita harus apa??" dapat Zivan lihat, sekarang raut wajahnya Sherina begitu menyeramkan.. namun dengan berani Zivan bertanya karna dia tau ibu nya pasti marah pada orang yang telah menghancurkan isi gubuk mereka.
"Ibu... " Zovan memanggil Sherina, karna mendapati Sherina hanya diam saja, anak-anak itu takut kemarahan ibu tiri mereka akan meledak.
"Ibu.. "Alina menepuk pelan tangan Sherina, agar Sherina menjawab panggilan nya.
"Iya Alina.. jangan takut.. Ibu tidak apa-apa" sebenarnya Sherina mendengar panggilan mereka, hanya saja Sherina sedang menahan amarah nya yang sedang bergemuruh di dalam hatinya.
"Bagaimana Ibu? bagaimana mana kita akan memasak? semuanya telah hancur" Zevan juga angkat bicara untuk menanyakan hal yang sama.
"Sherina apa kalian ada di dalam??" di saat Sherina masih kebingungan, tiba-tiba saja ada yang memanggil nya dari arah luar.
"Yah.. aku ada di dalam" Sherina dengan cepat menjawab panggilan itu.
"Biar aku yang lihat Ibu" Alena dengan sigap pergi melihat siapa yang memanggil ibu mereka.
Selang beberapa menit Alena kembali masuk ke dalam gubuk, namun Alena tak sendiri karna orang yang memanggil Sherina juga ikut masuk ke dalam gubuk.
"Astaga... dapur mu kacau sekali Sherina, dia benar-benar keterlaluan" Mely terkejut dengan apa yang di lihat nya.
"Dia.. dia siapa Bibi?" Zevan langsung bertanya karna Mely pasti tau sesuatu.
Mendengar pertanyaan Zevan Mely menjadi tak enak, dia pun datang kesini tujuan nya juga ingin meminta maaf.
"Sebelum nya Bibi minta maaf pada kalian, karna Bibi tak bisa menghentikan dia" Mely benar-benar merasa tidak enak.
"Ini bukan salah mu Mely.. " Sherina mengerti akan perasaan Mely tanpa Mely memberitahukan nya.
"Tapi aku merasa tak enak Sherina.. aku dengan kepala mataku sendiri menyaksikan perbuatan dia dan dua cucu nya, tapi aku tak bisa mencegah nya" Mely mengingat kembali bagaimana Nenek Sarah dan kedua cucu nya itu makan makanan Sherina dengan lahap.
Dan dengan kejam nya setelah itu mereka menghancurkan barang-barang yang ada di gubuk Sherina.
"Sudah lah Mely tak apa-apa.. kamu memang salah karna tak meneriaki mereka.. tapi aku juga mengerti, kamu pasti merasa takut, apalagi harus terlibat masalah dengan orang seperti dia.. pasti akan sangat melelahkan sekali bagimu" jika posisi Sherina ada di posisi Mely, Sherina pun pasti akan seperti itu.
"Yang Ibu katakan benar Bibi.. sudahlah tak apa-apa, hanya saja sekarang kami bingung, kami tak punya alat masak dan alat makan, karna semuanya telah habis di hancurkan" Alena angkat bicara untuk mewakili Ibu nya.
"Bibi tau itu.. makanya Bibi kesini.. Zevan Zovan nanti ke rumah Bibi.. kalian ambil alat masak Bibi yang tak terpakai, begitupun dengan alat makan nya" Mely sengaja langsung menawarkan alat-alat yang di butuhkan Sherina, karna Mely tau semua yang ada di rumah itu telah hancur, tak bisa lagi di pakai.
Dengan adanya tawaran dari Mely, anak-anak merasa satu masalah terpecahkan, dan wajah mereka tak terlalu se muram tadi.
"Terimakasih Mely.. maaf aku selalu merepotkan mu" tentu saja Sherina berterimakasih atas kebaikan yang Mely lakukan.
"Lalu apa kamu akan membalas perbuatan Nenek Sarah?" Mely begitu penasaran, Mely juga heran karna Sherina begitu tenang.
"Tidak Mely.. tidak untuk sekarang.. aku akan membiarkan nya merasa senang dulu" Sherina menyeringai penuh perencanaan.
Melihat itu Mely agak merasa ngeri, senyuman Sherina begitu menyeramkan menurut Mely.
"Begitu ya??" Mely masih tak percaya jika Sherina berubah begitu banyak, dan ini yang pertama kalinya Mely melihat senyum Sherina yang sangat menyeramkan.
"Ya sudah.. ayo Zevan Zovan ambil barang-barang yang kalian butuhkan" Mely tau pasti Sherina akan memaksakan sekarang.
Dengan cepat Zevan dan Zovan sudah pulang kembali, mereka begitu kerepotan membawa barang yang begitu banyak
Melihat itu Sherina bergegas membantu mereka, dan segera memasak untuk makan malam mereka semua.
Tak berselang lama pasakan pun telah matang dan siap untuk di makan, Sherina juga membagi makanan yang di masaknya untuk Mely.
Setelah mereka selesai makan, mereka segera bergegas untuk tidur.. mereka besok akan pergi ke pasar di kota kecil, jadi Sherina meminta mereka untuk segera tidur.
"Sistem bisa kah aku menggunakan tenaga listrik di sini?" Sherina tak ingin kecolongan lagi, maka Sherina akan menyediakan sambutan hangat untuk orang-orang yang telah berani mengusik nya.
"Bisa Tuan.. apapun yang Tuan inginkan akan selalu bisa Tuan dapatkan" jawaban sistem tentunya membuat Sherina bahagia.
"Benar kah itu??" Sherina bertanya untuk meyakinkan kembali.
"Benar Tuan.. " Sistem meyakinkan Sherina.
"Kalau begitu, besok saat gubuk ini di tinggal kan, pasangi sekeliling gubuk ini dengan tekanan listrik bertekanan sedang.. aku tak ingin mereka mati, aku hanya ingin mereka merasakan sedikit rasa ketakutan" Sherina akan membalas ibu mertua nya itu secara perlahan, sedikit demi sedikit.
"Semuanya akan berjalan seperti yang Tuan inginkan" dengan mudah sistem menyetujui keinginan Sherina.
"Tapi jangan biarkan semuanya terlihat" Sherina tak ingin membuat ke gegeran dengan alat-alat modern nya.
"Tentu.. karna saya juga tak ingin orang-orang di dalam novel yang kuno ini melihat sesuatu yang modern, itu akan sangat berbahaya" sistem pun tak ingin mengambil resiko yang akhirnya akan merugikan Tuan nya.
"Kamu memang yang terbaik Sistem" dengan penuh semangat Sherina memuji sistem dengan segala kecanggihan nya.
Bersambung.. semoga kita bertemu lagi di bab selanjutnya 👋👋.