NovelToon NovelToon
Star Shine The Moon

Star Shine The Moon

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Cinta Murni
Popularitas:515
Nilai: 5
Nama Author: Ulfa Nadia

Setelah kecelakaan misterius, Jung Ha Young terbangun dalam tubuh orang lain Lee Ji Soo, seorang wanita yang dikenal dingin dan penuh rahasia. Identitasnya yang tertukar bukan hanya teka-teki medis, tapi juga awal dari pengungkapan masa lalu kelam yang melibatkan keluarga, pengkhianatan, dan jejak kriminal yang tak terduga.

Di sisi lain, Detektif Han Jae Wan menyelidiki kasus pembakaran kios ikan milik Ibu Shin. Tersangka utama, Nam Gi Taek, menyebut Ji Soo sebagai dalang pembakaran, bahkan mengisyaratkan keterlibatannya dalam kecelakaan Ha Young. Ketika Ji Soo dikabarkan sadar dari koma, penyelidikan memasuki babak baru antara kebenaran dan manipulasi, antara korban dan pelaku.

Ha Young, yang hidup sebagai Ji Soo, harus menghadapi dunia yang tak mengenal dirinya, ibu yang terasa asing, dan teman-teman yang tak bisa ia dekati. Di tengah tubuh yang bukan miliknya, ia mencari makna, kebenaran, dan jalan pulang menuju dirinya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ulfa Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

제27장

CEO Jung menghubungi Ha Young pagi itu, suaranya terdengar tenang namun tegas. Ia meminta Ha Young hadir dalam konferensi pers yang akan digelar siang ini acara penting yang akan mengubah arah Songhwa Entertainment. Seorang sopir telah disiapkan untuk menjemput Ha Young langsung dari agensinya, sementara Yeo Jin dan Eunjung akan menyusul menggunakan mobil Mercedes milik Ha Young.

Kabar tentang CEO Song menyebar cepat. Ia kini tengah menjalani perawatan intensif akibat cedera serius cedera yang sebenarnya disebabkan oleh amukan CEO Jung dengan tongkat golf. Tentu saja tidak hanya CEO Jung, bahkan anak buah Jung juga ikut memukuli setelah CEO Jung memerintahnya. Namun kepada publik, CEO Jung menutupi insiden itu sebagai kecelakaan biasa. Ia tahu, jika kebenaran terungkap, reputasinya akan runtuh.

Tanpa CEO Song, Songhwa Entertainment menjadi tak menentu. Ketidakpastian melanda para staf dan artis. Dalam kekosongan itu, CEO Jung melangkah maju. Ia mengumumkan bahwa CEO Song telah menjual Songhwa padanya pernyataan yang mengejutkan banyak pihak dan memicu spekulasi di media.

Konferensi pers hari ini akan menjadi panggung utama. CEO Jung bersiap menjelaskan semuanya: akuisisi, restrukturisasi, dan arah baru perusahaan.

Ha Young tak lagi terkejut dengan kabar akuisisi Songhwa oleh CEO Jung. Yang lebih mengganggunya saat ini adalah Yeo Jin temannya yang sedang bertemu langsung dengan CEO Jeon dari Mirae Agency untuk membahas pembatalan kontrak kerja. Ha Young tahu, pertemuan itu tidak akan mudah. CEO Jeon bukan tipe yang menerima penolakan dengan lapang dada.

Ia menatap meja di hadapannya, lalu membalik selembar kertas foto yang sejak tadi ia simpan. Di sana, tampak CEO Jeon sedang duduk di sebuah bar, bersama seorang perempuan yang bukan istrinya. Ada beberapa foto lain yang memperlihatkan kedekatan mereka dalam situasi yang jelas tidak pantas untuk seorang eksekutif publik.

Ha Young menghela napas panjang. Ia tak ingin menggunakan cara ini. Tapi jika CEO Jeon mencoba menekan Yeo Jin atau mempersulit pembatalan kontrak, maka ia tak akan ragu. Ia akan melindungi sahabatnya dengan cara apa pun.

Di sisi lain, Song Mina masih diliputi amarah.  Song Mina berdiri di balik jendela kaca ruang kerjanya, menatap langit Songhwa yang cerah namun terasa asing. Cahaya matahari memantul di lantai marmer, tapi hatinya gelap. Ia belum bisa melupakan malam itu malam ketika ayahnya, CEO Song, pulang dengan tubuh penuh luka, wajahnya lebam, dan sorot matanya tak lagi sama.

Ia tahu siapa pelakunya. CEO Jung. Tapi anehnya, amarah Mina tidak tertuju padanya. Dendamnya justru mengarah pada Ha Young gadis yang menurutnya menjadi pemicu semua kekacauan. Gadis yang dulu dianggap ayahnya sebagai aset, kini menjadi titik runtuhnya Songhwa.

Mina menggenggam lengan kursi dengan kuat. Ia merasa terkhianati. Bukan hanya oleh CEO Jung, tapi oleh ayahnya sendiri. Kenapa ayahnya begitu mudah menyerahkan Songhwa? Kenapa ia membiarkan dirinya dipukul, lalu membiarkan Jung menguasai segalanya?

“Ayah... kenapa kau begitu lemah?” bisiknya pelan.

Tapi di balik kemarahan itu, ada luka yang lebih dalam. Mina tumbuh dengan melihat ayahnya sebagai figur yang tak tergoyahkan. Dan saat, melihatnya terbaring di rumah sakit, tubuhnya rapuh, membuat dunia Mina runtuh perlahan.

Walaupun sekarang ayahnya sudah lebih baik, dan dapat kembali bekerja CEO Jung malah akan menyingkirkan ayahnya. Dendamnya tumbuh diam-diam, menyusup ke dalam setiap langkah yang ia rencanakan.

Ha Young duduk di barisan depan konferensi pers, tepat di samping ayahnya. Ruangan itu dipenuhi wartawan, staf Songhwa, dan beberapa eksekutif dari perusahaan afiliasi. Kamera-kamera mengarah ke panggung, lampu sorot menyilaukan, tapi yang membuat Ha Young gelisah bukanlah sorotan media melainkan perasaan tak nyaman yang sejak tadi mengendap di dadanya.

Di sisi lain ayahnya, duduk seorang pria yang terlihat masih mudah mungkin seumuran dengannya, atau bisa jadi dia lebih tua sedikit darinya. Pria itu terlihat tampan dan mempesona dengan jas abu-abu dan ekspresi tenang. Ketika pria itu tersenyum lesung pipi di wajah akan terlihat jelas. Ha Young belum pernah melihatnya sebelumnya, tapi sorot matanya tajam, seolah sedang menilai setiap orang di ruangan.

CEO Jung berdiri di podium, suaranya terdengar mantap. “Saya ingin menjelaskan bahwa Songhwa Entertainment sejak awal adalah milik saya. CEO Song hanya saya pekerjakan untuk sementara, karena saya percaya ia mampu memimpin perusahaan ini dengan baik.”

Ha Young menoleh ke ayahnya yang kini memasang wajah sedih, seolah menyesali kecelakaan yang menimpa CEO Song. Tapi Ha Young tahu, ekspresi itu palsu. Ia sudah terlalu sering melihat ayahnya memainkan peran.

“Dan karena Songhwa sempat kacau tanpa pemimpin,” lanjut CEO Jung, “saya memperkenalkan pemimpin baru kita. Beliau adalah Kang Ilsan. Mulai hari ini, kalian bisa memanggilnya Presdire Kang.”

Ha Young menatap pria itu. Kang Ilsan membungkuk sopan ke arahnya, tersenyum ramah. Tapi senyum itu tidak membuatnya tenang. Ada sesuatu yang tidak ia mengerti kenapa ayahnya memilih orang asing ini? Kenapa tidak ada satu pun staf yang tahu latar belakangnya?

Ha Young membalas senyuman itu dengan anggukan kecil, tapi pikirannya sibuk menebak-nebak. Ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan. Dan firasat itu... semakin kuat.

“Lalu aku dengar Jung Ha Young akan pindah agensi,” tanya seorang wartawan dari barisan depan, suaranya lantang dan tajam. “Apakah sebelumnya Anda sudah tahu bahwa Songhwa sebenarnya milik ayah Anda sendiri?”

Ruangan seketika hening. Bukan hanya Yeo Jin dan Eunjung yang tampak terkejut, tapi juga para artis dan penyanyi Songhwa yang duduk di barisan belakang. Beberapa saling menoleh, bisik-bisik mulai terdengar.

Ha Young menoleh ke arah Yeo Jin yang duduk agak jauh. Dari tempatnya, Yeo Jin memberi anggukan kecil kode bahwa CEO Jeon telah menerima pembatalan kontrak. Ha Young menarik napas pelan, lalu menatap ke arah wartawan dengan senyum tenang.

“Tidak, saya sebelumnya tidak tahu bahwa Songhwa adalah milik ayah saya,” jawab Ha Young, suaranya terdengar mantap. “Memang benar saya sempat berniat pindah agensi. Saat itu saya sedang marah karena CEO Song menolak permintaan cuti saya.”

Beberapa orang mengangguk pelan, mencoba memahami. Ha Young melanjutkan, “Karena itu saya membatalkan kontrak saya dengan CEO Jeon dari Mirae Agency. Beliau sangat pengertian dan berhati mulia. Ia memahami temperamen saya yang kadang buruk. Sebagai bentuk permintaan maaf, saya memutuskan untuk memberikan hadiah pribadi kepada beliau.”

CEO Jung yang duduk di sampingnya ikut angkat bicara, suaranya dibuat lembut dan penuh penyesalan. “Putri saya memang mudah tersinggung... tapi dia tidak pernah berniat mengecewakan siapa pun. Sebagai ayahnya, saya juga ingin menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada CEO Jeon.”

Ia membungkuk perlahan, dan ruangan pun pecah oleh tepuk tangan meriah. Kamera-kamera kembali menyala, menangkap momen yang tampak harmonis meski di baliknya, ada kebohongan yang baru saja ditanam.

Mina duduk di kursi samping ranjang rumah sakit, matanya terpaku pada layar televisi yang menayangkan siaran langsung konferensi pers. Wajahnya tegang, rahangnya mengeras, dan tinjunya mengepal di atas pangkuan. Di layar, Ha Young duduk tenang di samping CEO Jung, seolah dunia ada di pihak mereka.

“Lihat, Ayah,” desis Mina, suaranya bergetar menahan amarah. “CEO Jung bisa mengangkat dan membuang orang semudah itu.”

Di ranjang, CEO Song bersandar santai, mengunyah irisan apel dengan tenang. “Tidak masalah, sayang,” ujarnya ringan. “CEO Jung bilang ini Cuma sementara. Dia tidak bisa membuangku begitu saja... bukan setelah semua yang sudah kulakukan untuk putrinya.”

Mina menoleh cepat, matanya menyala. “Ayah, kau tahu kan? Tanpa kehadiranmu di Songhwa, Jung Ha Young akan memperlakukan aku seenaknya. Gadis licik itu pasti sedang tertawa puas sekarang.”

CEO Song menghela napas, lalu menatap putrinya. “Mina-ya, aku tahu siapa Ha Young. Hatinya memang dingin seperti es, tapi dia tidak sejahat ayahnya. Aku yakin dia tidak akan menyakitimu.”

“Bukan soal itu,” sahut Mina cepat. “Tentu saja dia tidak pernah menggangguku. Dan aku juga tidak akan membiarkannya. Tapi... aku tidak tahan melihat dia bahagia, sementara kita seperti ini. Aku tidak bisa terima.”

CEO Song menghela nafas kecil, “CEO Jung bahkan memilih penggantiku dengan pria tampan yang mungkin seumur dengan putriku. Dia benar-benar bisa memanfaatkan keadaan dengan baik. Aku benci ini” gerutu CEO Song sambil menggaruk kepala yang tidak gatal

Mina hanya cemberut mendengar ocehan ayahnya yang kedengarannya tak berguna sama sekali. Ia berdiri, berjalan ke jendela, menatap view luar yang tampak terlalu tenang untuk hari seburuk ini. Suaranya merendah, tapi penuh bara.

“Kau lihat saja, Jung Ha Young. Baik kau... maupun ayahmu. Aku akan pastikan kalian berdua merasakan apa yang ayahku rasakan. Luka ini... tidak akan kubiarkan sembuh begitu saja.”

Di belakangnya, CEO Song hanya diam. Untuk pertama kalinya, ia melihat sesuatu di mata putrinya yang belum pernah ia lihat sebelumnya dendam yang membara, dan tekad yang bisa membakar siapa pun yang menghalangi jalannya.

Konferensi pers berjalan lancar, dan Ha Young merasa lega. Setidaknya untuk hari ini, semuanya tampak terkendali. Ayahnya sudah lebih dulu kembali ke kantor, sementara Songhwa bersiap menggelar acara penyambutan untuk Presdire Kang Ilsan, yang akan dilanjutkan dengan pesta tahun baru bersama para artis.

Namun Ha Young sudah punya rencana sendiri malam ini ia akan merayakan tahun baru bersama Yeo Jin dan Eunjung, jauh dari sorotan kamera dan politik perusahaan.

Ia menyusul ayahnya ke pelataran gedung, tepat saat pria itu hendak masuk ke mobil dinasnya.

“Bukankah ini terlalu mendadak untuk mengganti CEO Song dengan orang baru?” tanya Ha Young, nadanya tenang tapi menohok.

CEO Jung menoleh sekilas. “Jangan pernah menentang keputusan yang sudah kuambil. Semuanya sudah kupikirkan matang-matang.”

“Bukan soal menentang,” sahut Ha Young cepat. “Tapi bukankah aku sudah bilang bahwa CEO Song masih bisa kita manfaatkan? Kukira Ayah setuju dan akan terus memperkerjakannya.”

“Aku tidak pernah bilang akan melakukannya,” jawab CEO Jung dingin. “Aku hanya bilang aku setuju. Tapi tidak berarti aku akan mengikuti saranmu.”

Ha Young terdiam. Kata-kata ayahnya seperti tembok keras, tak bisa ditembus. Ia hanya bisa menatap, mencoba menahan kecewa yang mulai mengendap di dadanya.

Saat CEO Jung hendak masuk ke mobil, ia berhenti sejenak dan menoleh lagi. Tatapannya tajam, suaranya rendah namun penuh tekanan.

“Aku sudah bilang... jangan menemuinya. Tapi kau tetap menemui wanita itu.”

Ha Young membeku. Napasnya tercekat. Ia tahu persis siapa yang dimaksud. Ibunya.

Ayahnya tahu. Tentu saja tahu. Untuk sesaat, Ha Young lupa bahwa setiap langkahnya selalu diawasi. Tapi jika itu tentang ibunya tentang satu-satunya orang yang pernah memberinya pelukan tanpa syarat   maka ia tak peduli. Bahkan jika harus menghadapi badai yang lebih besar dari ini.

Mobil ayahnya melaju pergi, meninggalkan Ha Young berdiri sendiri di bawah langit Songhwa yang mulai mendung.

1
knovitriana
update Thor, saling support
Xia Lily3056
Gemesin banget si tokoh utamanya.
Muhammad Fatih
Membuat terkesan
🥔Potato of evil✨
Aku bisa merasakan perasaan tokoh utama, sangat hidup dan berkesan sekali!👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!