Laura, gadis miskin yang berstatus mahasiswi. dia baru berusia 20 tahun, namun harus memikirkan bagaimana cara dia mendapatkan uang untuk biaya kuliah dan juga kehidupan nya.
Laura mencari kerja kesana kemari namun tidak ada yang menerimanya. tidak ingin menyerah begitu saja, dia mencoba mencari lowongan kerja melalui internet.
saat melihat ada yang membutuhkan pekerjaan sebagai Baby Sister tanpa syarat pendidikan yang baik. Laura ingin melamar. namun usianya tidak cukup. apa yang harus dia lakukan? haruskah dia berhenti berkuliah dan mati kelaparan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24_ pergi
" apa kau sudah mencari tahu lebih dalam?" tanya Grayson menatap datar Laura.
" apa yang harus ku cari tahu lagi? Semuanya sudah jelas. di cctv apartemen Kendra terlihat kamu dan wanita itu masuk bersama" ujar Laura
Yaa, Laura sudah melihat rekaman cctv terakhir. Di sana terlihat Anjeli dan Grayson datang bersamaan ke apartemen Kendra. di rekaman cctv itu mereka terlihat berbincang. awalnya biasa saja namun lama kelamaan mereka terlihat sedang berdebat.
tidak ada rekaman kelanjutan. Karena setengah nya sudah di hapus. Laura yakin pelakunya adalah mereka. dan Grayson menghapus rekaman setengahnya lagi agar nama mereka bersih.
Grayson berjalan ke arah pintu lalu membuka pintu itu " keluar dan pergi dari sini. Kembali lagi setelah kamu mendapat jawaban yang benar" ujar Grayson dingin mempersilahkan Laura untuk pergi.
" tidak! aku tidak akan pergi sebelum membuat mu bernasib sama seperti Kendra. aku akan membuat mu dan wanita itu mati setelah merasakan hidup yang menyakitkan" ujar Laura menolak untuk pergi.
" pergi!" ujar Grayson lagi kali ini dengan nada tegas.
Grayson tidak ingin meledak. dia tidak ingin melukai Laura. Baru kali ini Grayson melepaskan orang yang telah berani mengikut campur urusan nya. Apa lagi sampai membunuh anak buah nya.
" aku tidak akan pergi!!"
" pergi Laura alisha Wijaya!!" bentak Grayson menatap tajam Laura. Dia tidak yakin bisa menahan emosi nya lebih lama lagi.
" aku akan kembali, aku kembali untuk membalas atas kematian Kendra!" ujar Laura lalu memilih pergi.
" kembali setelah kamu mendapatkan lebih banyak bukti " ujar Grayson yang masih dapat di dengarkan oleh Laura. namun Laura tidak peduli.
" kakak mau kemana?" tanya Ella menghentikan langkah Laura yang ingin meniru tangga. Ella mendengar bagaimana Grayson mengusir Laura tadi.
" hey manis" ujar Laura berjongkok di depan Ella " kakak hanya pergi sebentar. Nanti kakak akan kembali lagi. Tungguin kakak ya?" ujar Laura sambil tersenyum lembut.
" kakak jangan pergi " ujar Ella menggenggam kuat tangan Laura.
ibunya tidak pernah pulang, vino pergi dan sekarang Laura juga ingin meninggalkan nya? Kenapa? kenapa Ella di takdirkan untuk kesepian?
" kakak harus pergi" ujar Laura melepaskan tangan Ella lalu dia berdiri " jaga dirimu sampai kakak kembali" ujar Laura lalu pergi.
Ella berlari mengejar Laura. dia mencoba untuk menahan Laura sambil menangis pilu. Laura juga tidak tega meninggalkan Ella. namun tidak mungkin dia membawa anak kecil itu bersama nya.
" BIBI!!" teriak Grayson " AMBIL ELLA, JANGAN BIARKAN DIA KELUAR DARI RUMAH!!"
Setelah mengatakan hal itu Grayson segera masuk ke kamar nya. Di tangan nya masih ada ponsel milik Kendra. Laura pergi tanpa membawa apa apa kecuali ponsel miliknya.
Grayson berdiri di balkon menatap keluar. dia menatap pada Laura yang berjalan kaki menuju gerbang. Ada sesuatu yang membuat Grayson tidak rela Laura pergi. Tapi ada juga sisi yang meminta agar dia membiarkan Laura pergi.
Grayson meremas perbatasan balkon dengan kuat hingga urat urat tangan nya menonjol. Kukunya memutih. Matanya menatap kosong pada Laura yang kini sudah menaiki taxi.
" Kendra, kenapa kau tidak pernah menceritakan tentang dia pada ku? " gumam Grayson.
Grayson kembali teringat ke masa lalu. Dimana Kendra masih hidup. dulu dia, Anjeli dan Kendra adalah 3 bersahabat. tapi Grayson tahu Anjeli menyukai Kendra.
Wajah Kendra yang tampan, sikap nya lembut dan penyayang. Perhatian dan romantis. Membuat banyak cewek menyukai nya termasuk Anjeli.
Namun, Kendra tidak pernah menunjukkan rasa ketertarikan pada Anjeli. Kendra juga tidak pernah menunjukkan ketertarikan pada wanita lain.
" sejak kapan kalian kenal? Hubungan kalian terlihat sangat erat" gumam Grayson.
Grayson memilih untuk masuk ke kamarnya. dia tidak ingin terus memikirkan Laura. Laura hanya baby sister anak nya. tidak lebih!
••••••••
" kaivan! lihat lah siapa yang datang" teriak leondra memanggil kaivan saat melihat Laura pulang.
"ck! Minggir!!" ujar Laura kesal lalu masuk dan menyenggol bahu leondra Karna kesal. dia berjalan cepat menemui kaivan yang sedang berada di ruang tamu.
" kau datang untung membayar uang ku?" tanya kaivan mengungkit sisa uang nya biaya untuk membuat indetitas palsu Laura waktu itu.
" hey! Jangan terlalu perhitungan. aku ini kakak mu" ujar Laura " bersiap siap lah, aku membutuhkan banyak bantuan mu" ujar Laura lalu segera pergi.
Laura memasuki kamar nya. Kamar yang selalu dia pakai saat dia tinggal di sini. Matanya melebar saat melihat isi kamar nya.
" LEONDRA!!!" teriak Laura.
Suara cempreng nya memenuhi isi rumah. Kaivan yang mendengar itu berdesis pelan mengusap telinga nya. Ketenangan nya kembali terganggu.
leondra segera berlari ke atas menyusul Laura. saat tiba di sana dia lansung di sambut oleh tatapan tajam Laura yang menakutkan. Laura menjewer telinga leondra.
" ini kamar gw! Keluarin semua barang barang lo!" ujar Laura.
" aww, sakit Laura!!" desis Leon memegang telinga nya yang terasa sakit.
Laura melepaskan jewerannya. Leondra mengusap telinga nya yang terasa panas bahkan sudah memerah.
" cepat bereskan!" ujarnya.
" nggak mau, masa gw tinggal di kamar tamu" tolak Leon.
Hanya ada 3 ruangan di lantai atas. satu kamar utama yang di tinggali oleh pemilik rumah, yaitu kaivan. Dan yang kedua adalah kamar ini, kamar yang dari awal sudah menjadi milik Laura. Dan yang ketiga sudah di jadikan ruang kerja kaivan.
" gw nggak peduli, pokoknya Lo beresin barang barang Lo!" ujar Laura tidak mau tahu dengan nasib leondra.
" gw nggak mau" tolak leondra tetap tidak ingin pergi.
Laura menatap leondra kesal. lalu dia berjalan ke arah pintu " KAIVAN!!! BAWA LEONDRA KEMBALI PADA INDUK NYA" teriak Laura.
" nggak mau!! Gw nggak mau kembali lagi ke situ "
kaivan benar benar jengah. Ini yang tidak dia suka kalo kedua saudaranya disini. Mereka sangat berisik menganggu ketenangan nya.
Kaivan yang sedari tadi fokus pada laptopnya lalu menutup laptopnya miliknya dan meletakkan di atas meja. Setelah itu dia berdiri dan berjalan menghampiri kedua saudaranya yang sangat berisik.
" rumah gw bukan penampungan orang hutan, kalo kalian tidak mau diam lebih baik pergi dari sini" ujar kaivan dingin.
" dia yang salah kai, dia ngambil kamar gw. suruh dia pergi dari sini " ujar Laura.
" kalo kalian nggak mau akur, lebih baik cari kontrakan. Lo udah gajian kan?" ujar kaivan menatap Laura. Lalu beralih menatap leondra" Lo juga punya banyak duit yang Lo ambil dari ibu Lo. lebih baik kalian cari kontrakan sendiri"
" nggak mau!!" ujar mereka bersamaan.
" ini rumah gw, ikutin peraturan yang gw buat"
" iyaa " jawab keduanya kompak.
" sebentar lagi teman teman gw datang, jangan ada yang berulah" ujar kaivan lalu pergi.
