Seorang gadis berusia 20 tahun bernama Lilith adalah seorang pemimpin mafia terkenal dan dijuluki Bloody Queen.
Ia mati di tangan tunangannya yang berkhianat dan memilih gadis lain.
Tanpa disangka dirinya kembali ke masa lalu dan masuk kedalam tubuhnya saat masih berusia 15 tahun.
Tapi anehnya jiwa dirinya saat masih remaja masih hidup dan dia malah terjebak di alam bawah sadarnya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viens03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bermain Main
Tubuh Anton gemetar ketakutan, namun ia masih berusaha berdiri tegak.
"Apa yang ingin dilakukan organisasi Red Blooms disini?", tanya Anton berusaha mengulur waktu.
Tangan kanannya bersembunyi di belakang sembari terus berusaha menghubungi anak buahnya.
"Sederhana, kehancuran keluarga Wiratmaja.", jawab Lilith.
"Oh dan percuma saja berusaha menghubungi anak buahmu, karena mereka mungkin sudah mati.", lanjut Lilith.
Anton terperanjat kaget dan menghentikan aksinya, "Bagaimana kau tau?", tanya Anton.
"Karena rekanku sudah mengurus mereka.", jawab Lilith.
"Rekanmu? Jangan bilang... Kalian sudah mengepung tempat ini?", tebak Anton.
"Anda memang pintar tuan Anton.", balas Lilith membenarkan.
Anton mengepalkan erat tangannya, dadanya naik turun dengan nafas memburu.
"Kalau begitu aku akan melawan mu!", teriak Anton lalu mengeluarkan pisau dan berlari kearah Lilith.
"Kalian urus anaknya, gue yang ngurus dia.", ucap Lilith tenang sembari beranjak dari sofa.
"Gak masalah.", balas Luna menyeringai kecil dan ikut beranjak, begitu juga dengan Sarah dan Zara.
Saat Anton berada di jarak yang cukup dekat, Lilith mengangkat kaki kanannya lalu menendang Anton dengan cukup keras, membuat Anton terpental cukup jauh.
Sedangkan ketiga sahabatnya melangkah menghampiri Aldi yang tampak ketakutan.
"Apa? Mau lawan gue? Ayo maju!", tantang Aldi dengan tubuh gemetar.
Sarah dan Luna saling pandang sebelum kemudian tertawa kecil.
"Kayaknya dia takut deh.", ucap Luna.
"Jangan remehin musuh kalian!", teriak Lilith dari kejauhan.
Luna maju lebih dulu sembari melayangkan pukulannya, namun tak disangka Aldi bisa menahannya.
Luna yang melihat itu tatapannya seketika menjadi lebih serius, ia kembali melancarkan serangan kearah Aldi.
Namun Aldi bisa menahan dan menghindari semuanya seolah ia terbiasa bertarung, tapi tentu saja ekspresinya tetap ketakutan.
Sedangkan Lilith asik bermain main dengan Anton. Meskipun ia bilang tidak boleh meremehkan musuh, tapi di kehidupan sebelumnya ia sudah pernah melawan Anton, jadi ia tau kemampuan Anton.
Sementara Anton terus menjadi samsak bagi Lilith yang perlahan membuatnya frustasi.
"Dasar gadis sialan!", teriak Anton yang sudah tidak tahan lalu mengeluarkan pistolnya.
Namun sebelum sempat menarik pelatuknya, Lilith menendang tangan Anton yang membuat pistolnya terlempar.
Detik berikutnya sebuah tendangan melayang kearah dada Anton yang belum sempat bereaksi, membuatnya menabrak sebuah meja kecil.
Lilith mengambil pistol yang tergeletak lalu menghampiri Anton.
"Hanya segitu kemampuanmu tuan?", tanya Lilith dengan nada mengejek.
"Kenapa...kenapa kalian ingin menghancurkan keluargaku?", tanya Anton lirih seolah sudah pasrah dengan nasibnya.
"Jangan berpura pura, kami sudah tau kejahatan yang dilakukan olehmu.", jawab Lilith dengan sorot mata dingin.
"Begitu ya? Kau bisa membunuhku sekarang.", ucap Anton lalu menutup matanya.
"Membunuhmu?", tanya Lilith lalu tertawa keras.
Tertawaannya membuat Aldi dan ketiga sahabatnya berhenti bertarung lalu menoleh serentak kearahnya.
"Sayang sekali, dia tidak ingin membiarkanmu mati begitu saja.", desis Lilith dengan seringai kecilnya.
Anton terkejut dan reflek mendongak, menatap mata Lilith yang terlihat seperti predator.
"A-apa maksudmu? Dia? Dia siapa?", tanya Anton was was.
"Orang tua dari salah satu korban mu.", jawab Lilith.
Lilith kemudian menyimpan pistolnya, mengeluarkan pisaunya dan berjongkok didepan Anton.
"Dia ingin kau disiksa olehku, bahkan dia bersedia membayar mahal hanya untuk itu.", lanjut Lilith setengah berbisik.
Lilith menancapkan pisaunya ke paha Anton, membuat Anton berteriak kencang namun tidak bisa apa apa karena Lilith menepis tangannya saat ia hendak memberontak.
Setelah itu Lilith menarik pisaunya lalu menulis sebuah nama diatas lantai menggunakan darah milik Anton.
Saat Anton menunduk, ia terkejut tak percaya melihat nama tersebut. Ia melihatnya di berita, tulisan tangan di hadapannya sama persis dengan yang ada di berita.
"Bloody Queen"
Saat Anton kembali mendongak, ia merasa ketakutan ketika melihat seringai Lilith yang semakin lebar.
"Sudah siap tuan Anton?", tanya Lilith.
Anton yang paham dengan pertanyaan Lilith segera menggeleng cepat, ia tau kekejaman Lilith dalam menyiksa targetnya dari berita dan informasi yang ia terima.
Ia menyesal, menyesal karena telah menyinggung perasaan iblis di hadapannya. Ia juga menyesal karena aksinya ketahuan.
Dan sekarang ia akan menerima nasibnya.