'Menikah dengan kakak ipar bukanlah keinginan ku, tapi kenapa?? kenapa pandangan semua orang menjadi kian buruk hanya karena diriku menerima permintaan dari para orang tua demi bisa menyelamatkan mental keponakan ku?? aku-, diriku memang memiliki perasaan terhadap pria itu, tapi aku sama sekali tak memiliki niatan untuk merebut hati pria itu dari siapapun!! diriku bahkan telah lama mengubur perasaan ku dalam-dalam, karena-, ia adalah suami dari seorang wanita yang telah menyelamatkan kehidupan ku ...,'
'Saat langkah serta takdir kehidupan semakin terasa mencekik, kemana lagi aku harus pulang?? bayi yang ku besarkan-, apa aku mampu menyatakan semua kebenaran ini?? tapi jika diriku terus bungkam, bagaimana dengan nasib kak Wimie? wanita lemah lembut yang memungut serta menjadikan ku sebagai seorang adik perempuan yang ia banggakan!! tapi Tuan Louis?? aku-, getaran hatiku masih saja sama saat ia tiba-tiba menggenggam tanganku untuk pertama kalinya!! apa aku egois??' ~Hannah~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Shadow Queen, Vivian!!!
Ruangan luxury dengan segala perabot yang didominasi oleh warna abu-abu itu tampak selalu hening mencekam.
Beberapa maid bahkan tak bisa sembarangan dalam menjamah area ruangan pribadi milik Ruthles Hitman.
Tirai tinggi nan panjang yang perlahan terbuka membuat ruangan itu kini terlihat lebih hangat, pria bertatto yang keluar dari area shower rooms dengan mengenakan bathrobe berwarna hitam itu seketika berbalik badan tatkala seseorang terdengar mengetuk pelan pintu kamarnya.
"Excuse me sir, someone was present, and he said that you called him here,"
"That seems to be the case!! pergilah!! katakan, aku akan segera menemuinya!!"
"Saya mengerti, Tuan! permisi,"
Apa benar seseorang telah menemukan dirimu, Vivian?? haruskah aku kembali excited?? tapi-, apa benar itu dirimu?? berapa kali lagi hatiku harus menelan kekecewaan untuk bisa benar-benar menemukan mu??
"Mom!!! daddy ..., i'm still fighting!! Our Shadow Queen, she must still be alive!!!"
Telapak tangan kekar itu seketika menyambar botol wine yang terletak di atas meja dan menuangkan cairan memabukkan ke dalam sloki.
Perhatian nya kembali tertuju pada sebuah gambar dengan tinta memudar saat telapak tangan kiri nya menarik deretan dari sebuah laci pertama.
Di usia yang sekecil itu, apa kau yakin dia masih bisa bertahan Ruthles?? tidak!! aku bahkan sangat yakin!! adikku-, dia terlahir dari keluarga yang kuat!!!
"Tentu saja!! my shadow queen!! dia pasti bisa bertahan dengan segala cara!! kehidupan memang tidak mudah!! tapi, keberuntungan pasti berada disisinya," telapak tangan Ruthles tampak mencengkeram gelas sloki dengan jauh lebih kuat, matanya yang terasa memanas karena amarah perlahan membuat gelas itu remuk dan akhirnya kalah, bukan melepas tapi Ruthles justru membiarkan pecahan itu menusuk masuk ke dalam daging dari telapak tangannya hingga menimbulkan noda merah.
Vivian!! kau masih bertahan di dunia ini kan??!! kekejaman dunia saat itu ..., kau tak mungkin kalah dengan tragedi mengerikan yang menimpa keluarga kita saat itu, bukan??!!
*****
"Hannah," suara lembut yang terlontar gagap itu tampak membuat langkah kaki sang pemilik nama melambat.
"Kak ...,"
"Hannah!! aku, sungguh minta maaf!! diriku ..., memang sangat keterlaluan!!" wajah sendu diiringi dengan tatapan berkaca-kaca dari paras Wilhelmina seketika membuat Hannah melampirkan senyuman.
"Apa yang kakak katakan?? aku-, bahkan sudah melupakan semuanya,"
"Jadi-, kau sudah memaafkan diriku, Hannah??"
"Tentu saja, aku-, rasanya diriku tak berhak untuk memiliki perasaan semacam sakit hati padamu kak, aku ..., memang melakukan semua ini demi kakak!! kak Wimie-, wanita yang sangat menyayangi ku, mana mungkin aku berani membuat kakak menderita?? jadi, aku harus memahami kekhawatiran yang kakak rasakan, aku-, aku juga pasti bisa membereskan semua kekacauan yang telah timbul karena ulah ku, benar kan??"
"Hannah!! aku sungguh menyayangimu!!! maafkan aku Hannah!! aku benar-benar memiliki prasangka buruk karena kekhawatiran ku," Wilhelmina seketika mendekap tubuh Hannah dengan paksa, wanita itu nampak sesenggukan sembari membelai surai rambut sang adik.
Sementara Louis Ferdinand-,
Pria itu justru melayangkan tatapan jengah ke arah Wilhelmina, entah apa alasannya?? namun sorot mata tajam dari netra biru laut itu seolah menyampaikan amarah pada sosok sang istri pertama.
"Louis!! kau juga sudah ingin berangkat honey!??"
"Hmmmm!!!"
"Hannah!! akan lebih baik jika dirimu berangkat bersama kakak mu, bukan?? kalian berada pada jalur yang searah bukan??"
"Itu benar!!"
"Tidak!!"
Hannah dan Louis yang membuka suara secara bersamaan seketika membuat Wimie terkekeh pelan.
"Maaf kak! aku-, bisa pergi sendiri!! lagipula, tempat ku bekerja tidak terlalu jauh! tak apa!!"
"Ayolah Hannah!! apa kau takut??"
"Takut??" perkataan yang keluar dari mulut Wilhelmina seketika membuat Hannah bungkam dengan raut wajah penuh tanya.
"Kau-, tidak sedang melawan ketakutan mu atas perasaan itu kan, Hannah??"
"Apa maksud mu, Wimie!??? berbicaralah dengan jelas!??"
Perasaan?? apa maksud kak Wimie-, perasaan ku terhadap suami nya?? apa itu yang ku takutkan??
"Kalian ini lucu sekali!! sudahlah jangan canggung seperti ini!! aku sudah membaca beberapa poin dan mengetahui perihal surat perjanjian dari nikah kontrak itu, Hannah!! jadi-, tak apa!! berangkat lah bersama Louis!! jangan sampai kalian terlambat bekerja!! hari ini, biar diriku yang mengantarkan Leah dan Fabio ke sekolah!!"
Wimie, ia sama sekali tak membiarkan Hannah untuk melakukan keinginan nya, siapa sebenarnya yang menjadi sosok malaikat di rumah ini?? kenapa sudut pandang ku benar-benar berubah sekarang??
Lima belas menit berlalu!
Hannah yang semula hening akhirnya membuka suara dan meminta pada Louis Ferdinand untuk menepikan kendaraan.
"Hannah-,"
"Tak apa Tuan!! saya turun disini saja!!"
"Tunggu!!"
"Mmmm??" lengan tangan Hannah yang tertahan seketika membuat gadis itu berpaling dan menatap netra biru laut milik sang kakak ipar.
"Bagaimana dengan luka mu??"
"Tak apa, ini sudah tak terasa sama sekali!"
"Hannah, apa kau benar-benar ingin bercerai?? apa kau tak ingin mencoba untuk menuntut diriku??"
"Menuntut??"
"Aku sungguh minta maaf, Hannah!"
"Tolong berhentilah mengucapkan kalimat-kalimat seperti ini, saya lelah!! sungguh ...," linangan air mata yang tiba-tiba jatuh begitu saja dipipi Hannah agaknya membuat hati Louis Ferdinand turut terasa diremas!! nyeri!!
Hannah ...
"Mari segera menyelesaikan apapun perihal surat perjanjian itu, Tuan Louis!! saya-, saya tidak ingin jika sampai kak Wimie menderita hingga lebih jauh lagi,"
"Lalu dirimu?? kenapa?? kenapa kau tak ingin mencoba untuk sedikit lebih egois, Honig!??"
Perkataan Louis Ferdinand yang sedikit menekankan rasa kesal agaknya tak membuat Hannah terpancing untuk segera menanggapi, gadis itu masih menampilkan ketenangan dalam kekosongan tatapan matanya.
"Aku-, diriku bahkan sedang mencoba untuk membuat mu berada sejajar dengan Wimie untuk bisa menyandang status sebagai seorang istri!! kau-, dirimu, aku juga ingin memperjuangkan hubungan kita, Honig!! demi anak-anak!!! dan juga diriku sendiri!!"
"Tolong jangan membual Tuan Louis!! dan tolong-, jangan mengasihani saya seperti ini!! tak apa, tak ada yang perlu disejajarkan!! aku-, dan kak Wimie!! sungguh tak akan bisa berdiri sejajar!! karena diriku-, memang tak pantas untuk berada disana,"
"Hannah!!"
"Kehidupan ku pasti akan lebih baik!! dan black card yang Anda berikan-, saya bersedia untuk membawanya pergi!!"
"Tidak Hannah, aku mohon!!!"
Kebahagiaan kak Wimie adalah segalanya didalam keluarga kami!! meski Tuan Louis menangis dan memohon!! aku tetap harus mengambil keputusan ini, jika aku tak mendengar perkataan ayah, mungkin semua orang akan membenci ku ....