NovelToon NovelToon
DELUSI

DELUSI

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Anak Kembar / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Prameswari Ayu

season 1


Aku tau,kamu tau..


komunikasi adalah kunci terjalinnya suatu hubungan bagaimana jika kamu menikahi seorang pria yang sulit di ajak berkomunikasi?

Hubungan yang mulai membaik harus di hancurkan karena rahasia yang mulai terkuak.

Yuk ikuti kisah nisma dan zykra...


season 2


Apakah pelarian dan rahasia zera akan terungkap?

Bagaimana cara bagas menghadapi akibat dari tingkah lakunya di masa lalu ?

untuk menjawab tanda tanya itu yok baca season 2 dari delusi yang menceritakan kisah bagas dan mantan asistennya yang tiba-tiba menghilang membawa luka dan rahasia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Prameswari Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 26

Zykra's pov...

Hari dimana aku melihat istriku menangis lagi, aku memutuskan pergi meninggalkan rumah untuk menenangkan diri dan menjauh agar tidak terlihat olehnya. Bukan aku jahat atau kekanakan karena meninggalkannya, aku hanya memberi ruang untuknya menenangkan dan menata hati nya yang tidak baik-baik saja.

Selama pergi, aku memanfaatkan waktuku untuk kembali mengikuti terapi atas traumaku terhadap nasi yang sempat terhenti. Tapi di hari ke tiga pikiran dan fokusku sudah tidak ada, aku sangat merindukan nisma dan untuk menghilangkan semua kegundahan hati, aku menerima ajakan pesta peresmian kantor hukum temanku disana terdapat beberapa minuman beralkohol yang kata temanku dapat membuat hati dan pikiran tenang, tentu saja aku tidak percaya mana bisa minuman yang katanya dapat membuatmu rileks , yang ada hanya akan membuatmu sempoyongan.

Tapi karena gundah aku jadi menyangkal semua keyakinanku terhadap minuman itu jadi aku mencoba meminumnya dan di awal memang membuatku tenang tapi tidak lama karena setelahnya kepalaku sakit dan wajah istriku yang menangis terus berputar di kepalaku.

Aku memutuskan untuk pulang ke apartemen yang aku tempati selama beberapa hari ini. Aku melajukan mobilku membelah jalanan yang menjadi dua, bukan karena longsor atau rusak itu karena aku yang sedang mabuk. Aku mengendarai mobil sangat pelan karena kepalaku sakit dan tubuku panas karena demam, setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama aku sampai di rumah tempatku dan istriku tinggal, entahlah kenapa aku bisa sampai disini karena tujuan awalku adalah aparteman tapi aku sampai disini mungkin karena tubuhku sudah merindukan nisma.

Aku masuk ke rumah, untung saja aku bisa membuka kunci smart dor rumahku. Tujuanku awalku adalah dapur, tenggorokan ku sangat kering dan panas aku membutuhkan air untuk meredakan rasa haus di tenggorokanku. Setelah meminum cukup banyak air aku duduk di kursi meja makan karena kepalaku sangat sakit, aku mendudukan kepala di meja yang di lapisi oleh marmer. Kepalaku sangat berdenyut, aku jadi menyesal mencoba minuman menyesatkan itu.

Cukup lama aku berada di posisiku saat itu, sampai aku mendengar langkah kaki seseorang. Aku mengangkat kepala untuk melihat siapa itu dan setelah aku fokuskan pandanganku aku melihat istriku berdiri dengan wadah teko di tangannya, aku tebak pasti dia ingin mengisi teko kosong itu tapi ini sudah larut kenapa di belum tidur.

" kenapa belum tidur." aku bertanya dengan suara yang agak parau.

Istriku tidak menjawab, di hanya menatap wajah dan menelisik penampilanku yang aku tebak pasti berantakan. Awalnya tatapan itu datar tapi berubah menjadi tatapan panik dan khawatir setelahnya dia datang menghampiriku.

"Ya ampun kamu demam mas." ucapnya panik dengan tangan yang menyentuh keningku. Aku terharu dan bahagia sekaligus, karena dengan kondisi nya yang masih marah tapi dia tetap menghawatirkanku.

" kenapa bisa seperti ini?" dia bertanya lagi dengan panik.

Karena sangat senang dia masih perduli denganku, aku memeluk tubuhnya yang berdiri di sampingku. Huft.. Aku menghembuskan napas yang lega setelah beberapa hari napasku sangat sesak. Aku menghirup aroma tubuhnya yang sangat menenangkan dan sangat nyaman.

" kamu mabuk?" istriku bertanya dengan raut wajahnya yang bingung dan heran.

" Tidak. Aku hanya pusing dan sakit." aku menjawab sambil menggeleng. Mendengar perkataanku Nisma tidak yakin dengan jawabanku dia malah menatapku dengan mata nya yang memicing. Setelah itu dia membawa tubuhku yang sempoyongan ini, entah kemana dia akan membawaku, tapi aku harap dia tidak membawaku keluar dari rumah dan menyuruhku pergi.

Saat tahu arah kemana dia membawaku, aku tersenyum ternyata dia membawaku untuk ke kamar kami. Sebenarnya aku masih kuat untuk berjalan sendiri tapi karena melihat istriku yang perduli, aku jadi hanya mengikuti alurnya saja.

Aku memperhatikan langkah kaki dan juga keseimbangan tubuhku agar tidak terlalu menyulitkan nya. Kupandangi wajah yang beberapa hari ini sangat aku rindukan, kulihat wajah itu sangat khawatir dan kesal sekaligus, aku jadi ingin tertawa tapi sekuat tenaga aku menahannya.

"Aku tidak minum, hanya mencoba." Aku berkata pada nisma yang terlihat sedang fokus dengan langkah kakinya. Dia tidak menjawab dan terus mengsejajarkan langkah kaki nya dengan langkah kaki ku.

Sesampainya di dalam kamar nisma mendudukanku di kasur. Dia berdiri sambil bertolak pinggang lalu berkata.

" Berapa banyak yang kamu minum." nisma bertanya dengan tegas.

Sekuat tenaga aku menahan senyumnku karena melihat tingkahnya yang lucu dengan tangan yang bertolak pinggang lalu aku menjawab.

" Hanya dua." ucapku sambil menggerakan kedua jariku.

" dua apa." nisma bertanya memastikan dengan alisnya yang mengkerut.

" Dua botol ." Aku menjawab asal karena ingin melihat reaksi marah sekaligus khawatirnya.

Dan benar saja seperti yang aku duga reaksinya sangat lucu, mata kecilnya membulat dengan hidung yang kembang kempis menahan amarah. Karena aku tidak kuat ingin tertawa melihat tingkahnya aku menjatuhkan tubuhku di atas kasur dan menutup wajahku dengan lengan, menyembunyikan senyuman yang tak bisa aku tahan.

" Ayo kamu harus duduk dulu." nisma berkata sambil berusaha menarik tanganku, tapi karena badanku yang lebih besar darinya, dis tidak kuat untuk membuatku terduduk.

" Argh kenapa badanmu sangat berat sekali." ucapnya lagi sambil bertolak pinggang. Sungguh sangat lucu tapi aku juga kasihan dengannya jadi saat dia mencoba lagi untuk menyuruhku duduk aku menggerakan tubuhku untuk memudahkannya.

Setelah aku duduk di pinggir kasur dia berkata.

" Diam !...kamu harus tetap duduk seperti ini jangan bergerak!." ucapnya seperti seorang ibu yang sedang memberi nasehat kepada putranya. Aku hanya mengangguk atas perintahnya. Setelah itu istriku pergi entah kemana. Aku khawatir dia akan pergi jadi aku mengikutinya dengan perlahan dan ternyata dia pergi ke dapur. Aku bersembunyi di balik tembok dan melihatnya mengambil wadah dan handuk kecil. Karena tidak ingin ketahuan mengikutinya aku segera kembali kedalam kamar dan duduk seperti semula.

Sejujurnya setelah tadi memeluk dan menghirup aroma tubuhnya kepalaku sudah tidak sakit lagi dan aku juga sudah sadar dari efek minuman itu, tapi karena senang melihatnya khawatir aku jadi pura-pura tidak berdaya agar terus mendapat perhatiannya.

Setelah menunggu beberapa waktu, istriku kembali dengan membawa handuk kecil dan wadah di tanganya. Dia menatapku dan memastikan posisiku tidak berubah. Lalu setelahnya di pergi ke kamar mandi.

Dia keluar dari kamar mandi dengan wadah yang semula kosong sudah terisi dengan air dan dia juga membawa baju ganti untukku. Setelah melihat apa yang dia bawa aku menebak dia akan mengelap tubuhku yang lengket ini.

Lalu dia melangkah mendekat dan menaruh baju dan wadah berisi air itu di atas meja. Dia berdiri sedikit berjongkok di hadapanku, lalu dia membuka pakaianku yang basah oleh keringat. Melihatnya yang sangat serius aku jadi ingin menggodanya.

" Apa yang akan kamu lakukan." aku berucap seolah-olah akan di lecehkan.

" Aku akan melepas pakaianmu." istriku menjawab sambil berusaha menyingkirkan tangan yang aku silangkan di dadaku. karena tidak puas dengan reaksinya aku kembali berkata.

" Kamu mau melecehkan ku." ucapku sambil menatap nya dengan senyuman.

Dan benar saja setelah mendengar apa yang aku katakan reaksi istriku sangat kesal dan juga marah diwaktu yang bersamaan. Dia menghembuskan napas kesal lalu mundur satu langkah dan membelakangiku setelahnya dia mengepalka tangan dan meninju udara. Aku sangat terhibur melihat tingkahnya, sebisa mungkin aku menaham tawaku dan aku menghampirinya setelah kulepas kemeja yang aku kenakan lalu aku memeluk istriku dari belakang untuk menenangkan perasaan kesalnya.

Saat nisma sedang menghembuskan napas untuk menenangkan diri nya yang tengah kesal dan emosi. Zykra justru melapas pakaian nya sendiri dan berjalan mendekat pada sang istri yang membelakanginya lalu dia memeluknya dari belakang.

" Maafkan aku." aku berkata di ceruk lehernya. Ku nikmati aroma yang sangat aku rindukan ini. Tidak ada reaksi dari istriku, dia hanya mematung karena khawatir aku membalikan badannya untuk melihat raut wajahnya. Aku menatap wajah nisma yang sangat merah, apakah dia sangat marah dengan tingkahku.

" Jangan marah aku sedang sakit." Aku berkata sendu untuk meraih simpatinya, aku meraih tangan nya menyentuh leherku untuk merasakan suhu tubuhku yang sangat panas. Dan itu berhasil karena setelahnya dia menggelengkan kepala karena khawatir. Lalu dia menuntunku untuk duduk di samping kasur, aku menurutinya karena aku tidak mau membuatnya marah selain itu aku juga kembali merasakan kepalaku sakit.

Aku duduk di pinggir ranjang sambil memerhatikan istriku.

" Diam! Aku akan membantumu membersihkan diri bukan akan melecehkanmu." ucap istriku sambil menatap mataku yang tengah menatapnya dengan tersenyum. Melihat senyuman ku nisma menjadi curiga dan dia bertanya dengan memicingkan mata sedangkan aku hanya bisa menahan senyumku.

" Kamu sudah sadar kan." istriku bertanya yang tentu saja pertanyaan nya membuatku panik. Karena tidak ingin ketahuan aku memanfaatkan kondisi kepalaku yang kembali sakit. Jujur saja aku merasa bersalah karena berbohong atas kondisiku tapi ini sudah terlanjur dan aku minta maaf soal itu.

" Kepalaku sakit." ucapku lirih sambil memegang kepala. Melihat itu istriku panik dan duduk di sebelahku, dia memeriksa kepalaku dengan seksama dan aku hanya memerhatikan raut wajah paniknya.

" Mana yang sakit." Nisma bertanya untuk memastikan.

" Disini di dalam." aku menjawab sambil menunjuk keningku.

Setelah itu istriku mengelap tubuh lengketku dengan perlahan. Karena sentuhan nya yang lembut membuat hawa tubuhku meningkat bukan karema demam tapi karena sesuatu yang liar. Aku berusaha menahan itu semua dengan hati yang sedih karena perbuatanku yang membuat hatinya hancur.

" Maafkan aku, aku tidak bermaksud membuatmu bersedih." ucapku dengan sendu.

Dia tidak menjawab dan hanya berkata.

" istirahatlah, kamu demam." ucapnya setelah itu dia pergi ke dalam kamar mandi.

1
Sun go V
cerita seru dan juga lucu..wuah rekomend deh pokoknya yups yang belum merapat segera merapat sebelum berdesakan dan jangan lupa tinggalak jejak yang positif dan membangun bagi aùothor yupa...
terimakasih...
salam hangat😘
Sun go V
eitsss tapi harus yang sopan yupss
Sun go V: agar author sun go semangat terus untuk update..
terimaksih semuanya..
salam hangat 😘
total 1 replies
Sun go V
aku membebaskan kalian untuk meramaikan cerita ini...
Sun go V
Ayolah kalian jangan malu²
Sun go V
Masih sepi rupanyoo
Sun go V
hhmm...
Sun go V: yuhuuu
total 1 replies
Sun go V
Dan mengumpulkan pasukan sun's nyo nya...
Sun go V
sun go v pasti bisa meramaikan ceritanya...
Sun go V
hwating✊🏿✊🏿
Sun go V
harus yakin...
Sun go V
harus rame...
Sun go V
tes...tess..anyeong yarobun...
Sun go V
👈🏿buat yg hapal² aja yupss...
Sun go V
ayo lanjutin aku ga apal liriknya...
Sun go V
anyeong haseyo...
Sun go V
Anyeong...
Sun go V
anyeong ....
Sun go V
apa kabarreu kalean...
Sun go V
Haloo yeorobun...
Sun go V
Biar ga sepi² amat kkkekkek...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!