NovelToon NovelToon
Jodoh Warisan

Jodoh Warisan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Cinta Murni / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:39.4k
Nilai: 5
Nama Author: Andreane

Entah kesalahan apa yang Malea lakukan, sehingga dia harus menerima konsekuensi dari ibunya. Sebuah pernikahan paksa, jodoh yang sang ayah wariskan, justru membawanya masuk dalam takdir yang belum pernah ia bayangkan.

Dia, di paksa menikah dengan seorang pengemis terminal. Tapi tak di sangka, suatu malam Malea mendapati sebuah fakta bahwa suaminya ternyata??

Tak sampai di situ, dalam pernikahannya, Malea harus menghadapi sekelumit permasalahan yang benar-benar menguras kesabaran serta emosionalnya.
Akankah dia bisa bertahan atau memilih berpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

Jika ada yang aneh dengan kondisi ini, bukan karena sikap Arga dan Belinda yang sama-sama menarik diri sekaligus terlihat canggung hingga saling diam, tapi karena aku sudah mengetahui masa lalu mereka tanpa mereka sadari.

Rasannya aku justru bingung sendiri bagaimana menyikapi diriku sendiri. Mau membicarakan hal lain tapi mulutku seakan terkunci rapat. Tak hanya aku, Wilson, yang tak lain merupakan suami Belinda, juga turut terbawa arus canggung ini.

Alhasil, kami menikmati sarapan dengan saling diam. Seperti hanya ada aku atau Arga saja di meja sini.

Menarik napas, aku berusaha membuka mulutku lalu berucap.

"Bel, sudah selesai makan?" Tanyaku usai mengelap mulutku dengan kain yang sudah di sediakan oleh pihak restauran.

"Kenapa?" Balasnya, sambil melirikku.

"Aku mau bicara, tapi nggak di sini"

Setelah mendengar kalimatku, mendadak Arga menghentikan gerakan tangannya yang hendak memasukkan sendok ke mulut, lalu menolehku.

"Mau bicara apa?" Tanya Belinda.

"Kita bicara di sana, ya" Aku menunjuk tempat area bebas merokok. Di sana ada beberapa bangku lengkap dengan mejanya.

Belinda pun melirik kemana jari telunjukku terarah.

Sekian detik kemudian, Belinda mengangguk setuju.

"Ga, aku tinggal dulu iya"

"Hmm" Sahut Arga singkat. Pria itu tahu kalau aku mau berpamitan pada mantan kekasihnya.

"Ayo!" Ajakku merujuk ke Belinda.

Aku serta Belinda kompak bangkit.

Langkah kami terayun menuju tempat yang jaraknya tak jauh dari area restauran.

Masih di tengah-tengah langkah kami, Belinda tiba-tiba bersuara.

"Tadi malam, setelah kamu masuk ke kamar, apa kamu langsung tidur?" Tanyanya. Nadanya terdengar khawatir di telingaku. Tapi entahlah, mungkin hanya perasaanku saja.

"Kenapa bertanya begitu?" Tanyaku balik.

"Enggak, aku sempat kepikiran mau menelfonmu, tapi takut ganggu, takut kamu sudah tidur"

"Aku langsung tidur" Langkah kami sampai, dan kami langsung ambil posisi duduk saling berhadapan.

"Apa yang mau kamu bicarakan?"

"Cuma mau bilang kalau tadi aku merasa suasana sarapan kita tampak berbeda"

"Berbeda bagaimana?"

Aku menatap Belinda penuh lekat.

"Nggak ada obrolan apapun, jadi terkesan segan" Kataku.

"Mungkin kita sama-sama sedang kelelahan, jadi kurang fokus"

"Oh, iya Bel" Ku pegang tangan Belinda yang mendarat di atas meja. "Sebenarnya, aku mau pamit"

"Pamit? Maksudmu?"

"Arga ada kerjaan mendadak,, dia harus pulang hari ini juga, jadi maaf ya, aku cuma bisa nemenin hari bahagiamu sampai hari ini saja"

"Tapi tiketnya kan masih besok lusa? Nggak bisa di pakai karena beda tanggal"

"Bosnya Arga membelikan kami tiket"

Belinda tampak heran, ia mengernyitkan keningnya dengan sangat kentara sampai membentuk lipatan.

"Sekali lagi maaf, ya"

Dia diam, membalas tatapanku, lalu menelan ludahnya baru kemudian berkata.

"Hubungan kamu dengan Arga gimana? Kamu bilang kamu terpaksa menikah dengannya, kan?"

"Aku memang terpaksa, tapi biar bagaimanapun kami menikah sah secara agama dan negara, jadi nggak ada yang bisa aku lakukan kecuali pasrah. Selain itu ibuku juga melarangku berpisah"

"Tapi dia tidak setara denganmu, Malea. Jangan pernah berikan hatimu padanya, kamu layak mendapatkan pria yang lebih tampan darinya, lebih baik darinya bahkan pria kaya yang bisa memberimu kebahagiaan"

"Sepupu Wilson, dia menyukaimu setelah aku menceritakan kondisi pernikahanmu yang sebenarnya" Lanjut Belinda yang langsung membuatku mengerutkan kening. Terkejut dengan apa yang dia sampaikan.

Maksudnya apa Belinda menceritakan kondisi rumah tanggaku? Dan apa maksud ucapannya? Aku tidak boleh memberikan hatiku pada Arga?

"Kenapa harus menceritakan privasiku ke orang lain, Bel?" Tanyaku keberatan.

"Aku nggak rela kamu hidup dengannya, Le. Aku nggak bisa melihatmu menderita, hidup dengan pria yang tidak kamu cintai, miskin, dan hanya seorang kuli. Jangan biarkan harga dirimu turun, kamu bisa mendapatkan yang lebih dari dia"

"Terimakasih atas perhatianmu" Ku usap punggung tangannya menggunakan ibu jariku. "Aku masih kuat untuk bertahan dengannya"

Belinda diam dan hanya mencermati wajahku.

"Kamu kenapa jalannya seperti kesulitan?" Wanita di hadapanku tiba-tiba merubah topik pembicaraan.

"Kesulitan gimana?" Tanyaku tak mengerti.

"Selama menikah, apa kalian sudah pernah melakukan_" Belinda menggantung kalimatnya.

"Melakukan apa?" Sepasang atensiku tak lepas dari bola mata Belinda yang bergerak gelisah.

"Hubungan suami istri" Ragu-ragu Belinda mengatakannya.

Aku gugup, dan sepertinya wajahku sudah berubah warna.

"Hu,-huubungan suami istri?" Ku telan ludahku dengan sangat pelan, sepersekian detik teringat kalau kemarin ku lihat Belinda juga kesulitan berjalan. Sama sepertiku.

Mungkin saja Belinda peka terhadap cara jalanku ini.

"Kalian melakukannya?"

"W-wajar kan suami istri melakukan itu"

"Tapi kamu bilang nggak cinta sama dia, bagaimana bisa kamu di sentuh olehnya"

"Tidak Bel, dia masih belum menyentuhku"

"Serius?"

"T-tentu saja" Entahlah, aku mendadak gagap karena saking gugupnya.

"Pokoknya aku mau kamu pisah sama Arga, kamu harus menikah dengan pria yang bisa membahagiakanmu lahir dan batin, pria kaya raya yang siap memenuhi semua keinginanmu, Malea"

"Terimakasih, Bel" Timpalku. "Kita sudah cukup lama bicara, suamimu pasti menunggumu. Sekali lagi maaf ya aku harus pulang hari ini juga"

"Biarkan Arga suruh pulang sendiri. Le. Kamu temanku, aku masih ingin menghabiskan waktu bersamamu"

"Maaf nggak bisa"

"Kenapa? Bukankah kamu ingin sekali menghindar dari Arga?"

Ku hela napas panjang. "Dia suamiku Bel, aku harus patuh padanya"

"Kamu terpaksa, ngapain patuh"

"Sekali lagi aku ucapkan selamat untuk pernikahanmu, semoga kalian bahagia sampai maut memisahkan" Aku mengabaikan kalimatnya, lantas memberikan ucapan selamat. "Pesanku, jangan pernah sekalipun kamu menoleh kebelakang, masa lalu harus di lupakan karena akan ada cerita baru yang jauh lebih indah di hadapanmu. Ceritamu bersama Wilson harus tercatat sempurna di buku harianmu, okay"

"Tapi jika masa lalu terus mengusikku bagaimana, Malea?. Kamu tahu kan cintaku pada masa laluku masih tersimpan lima puluh persen?"

Mendengarnya, aku mendadak spot jantung.

Yang seharusnya terusik bukankah aku?

"Bagaimana jika masa laluku belum selesai, dan aku ingin kembali ke masa itu" Ucap Belinda lagi.

Dan kalimat kedua yang keluar dari mulut Belinda semakin membuat jantungku bertalu-talu.

Ada apa denganku? Kenapa bisa sekhawatir ini? aku merasa sangat takut jika Arga kembali ke pelukan Belinda?

Tatapan Arga pada Belinda tadi malam, menyiratkan bahwa Arga pun masih menyimpan perasaannya pada Belinda, lantas bagaimana denganku?

1
Quinza Azalea
kmna thor kok blum up lgi
Indriani Kartini
kenapa kamu ragu lea klau itu bukan ank Arga dan tkut Arga tidak mengakuinya, klau kmu melakukannya cmn dengan Arga, ke apa meaki tkut
tiara
Mana Ibumu tau kalau kamu lagi berpelukan sama Arga hahaha kasian tuh sibumil yang masih mau dipeluk
Dian Amalia
Lanjut lagi dong thor, yg banyak up nya...makin gemes critanya
sryharty
jiaaaah kamu malah nyalahin ibu mu,
masih pengen di peyuk2 kan sama Arga
hormon bumil tuh Dede utunya masih pengen di manja2 sama ayah nya,,
kebat kebit ga tuh hati kmau
Citra Silvia
lanjut kk klu bisa tiap hari update aku penasaran ☺️🙏🏻
Quinza Azalea
lanjut thor
Quinza Azalea
sangat bagus
Dian Amalia
Temen apaan kayak gitu, nyuruh cerai...ayolah segera ketauan malea hamil & biar rukun2 terus rumah tangganya.
Ayo thor lanjut lagi yg byk ya...penanasaran bgt kelanjutannya...
Aliya Awina
sahabat apaan kayak gitu maunya tuh di doain yg baik ini malah di suruh cerai
Susilawati
malea nih nggak tegas sama si Belinda, mudah banget di setir sama teman nya. ini hidup kamu lea jgn mau diatur sama si Belinda.
sryharty
si malea ini bener2 yah
kenapa ga jujur aja seh.
Miko Celsy exs mika saja
semoga mlh arga tau hasil tdspecknya nti
tiara
wah jadi penasaran Arga tau ngga ya kalau Lea hamil
Citra Silvia
lanjut kk masih penasaran
Dian Amalia
Lanjut thor...
Miko Celsy exs mika saja
duh.....mas arga utunnya sdh ada yinggal tunggu km direpotkan aja sm acara ngidam nya lea,,,,jd gak sabar pengin liat ributnya nyari pesenan bumil
sryharty
duuh mas Arga ga tau aja kalo ternyata Dede bayinyaa udah tumbuh di perut malea,,
tapi Lea takut ngomongnya,takut ga di akui sama mas arga
ayo Lea jujur aja aaah bikin gemes deeh
Indriani Kartini: duh papa Arga "aku sudah hadir Lo"
total 1 replies
Citra Silvia
lanjut kk masih penasaran
Judi Siahaan
bayinya otw pak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!