NovelToon NovelToon
Darah Pendekar

Darah Pendekar

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Dendam Kesumat / Pusaka Ajaib / Ilmu Kanuragan
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: bang deni

perjalanan seorang anak yatim yang berusaha menjadi pendekar untuk membalaskan dendam atas kematian pamannya karena perampokan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seruling Hitam

Danau yang di maksud ternyata sangat luas di sekitar pinggiran nya banyak pohon waru yang berdiri membuat tepi danau itu menjadi sejuk.

    Di salah bawah pohon rindang ada beberapa tempat yang di beri meja kursi, untuk menikmati pemandangan di danau sambil minum tuak atau bersantai .

    " Arya kemari!" suling emas memanggil melihat Arya datang di antar oleh pelayan .

    Dengan cepat Arya mendekat ke arah kakek pemabuk dan Suling emas,

    " kok ga di minum tuaknua paman ,kakek?" tanya Arya yang melihat bumbung tuak itu masih utuh.

    " he he he, kami akan taruhan , siapa yang kalah dia akan menunjukan ilmu nya , dan yang menang tentu saja minum tuak " ucap kakek pemabuk .

    " kamu jadi jurinya yah "pinta suling Emas,

    " wah tentu seru paman kakek, baik aku yang jadi juri" jawab Arya senang.

    mereka berdua mengisi tuak pada gelas mereka dan duduk berhadapan hadapnya dengan jarak 1 tombak , sepanjang meja itu.

   " siap, mulai!" teriak Satria , ia tak tahu apa yang akan di buat oleh mereka tetapi ia senang dengan kekocakan mereka .

   perlahan, tuak di gelas kakek pemabuk mendidih, dan mengepul uap panas ,rupanya si kakek pemabuk memiliki tenaga dalam jenis panas, sedangkan Paman Suling Emas , ia mempunyai tenaga dalam dingin ,terlihat dari tuak yang di gelasnya membeku .

    braak

Tiba tiba keduanya menepuk meja agak keras, tuak yang berada di gelas tiba tiba naik ke atas, tinggi air tuak yang melayang sama tinggi nya menandakan kekuatan tenaga dalam mereka sama besarnya,

   wuut

   wuut

   cess

air tuak itu tiba tiba saling serang, dan mengeluarkan desis keras saat air tuak yang menjadi es, dan yang menjadi panas beradu, kabut tercipta dari pertemuan panas dan dingin itu menutupi penglihatan.

    " ah, sial aku kalah" gerutu paman suling emas,

    " he he he , kamu harus memperlihatkan ilmu mu pada kami" ucap Kakek pemabuk, Arya heran dan bingung karena paman Suling Emas mengaku kalah.

    " paman dan kakek, aku bingung, menang dan kalahnya di lihat dari apa?" tanya Arya penasaran.

    " he he he, ini " ucap paman suling emas, menunjuk meja di mana ia menekan tadi, tampah lekukan yang cukup dalam di meja kayu itu. Sedang kan di depan kakek pemabuk walau cekung tetapi tak sedalam milik paman suling emas, mereka mengadu tenaga dengan mengalirkan tenaga dalam mereka ke meja terlebih dahulu baru ke gelas tuak .

    " oh, jadi begitu, maaf paman aku baru tahu," ucap Arya , paman suling tersenyum

   " nah, kalian dengarkan aku akan mengeluarkan jurus pengikat Sukma ,lindungi dirimu setan pemabuk" seru paman suling emas , ia mengambil suling nya dan menempelkan pada bibirnya, Arya kebingungan saat melihat suling emas itu, ia juga bisa meniup seruling tetapi suling biasa , berbeda dengan suling Emas yang di pegang paman suling,. Suling itu hanya memiliki satu lobang untuk meniup .

   " melihat ada bambu yang tumbuh di sana ,Arya mengambil bambu yang mempunyai ruas panjang seukuran ibu jari , ia akan membuat suling seperti yang dulu di ajarkan paman Wira.

    " kamu mau apa Arya" tanya paman Suling melihat Arya mengambil satu ruas bambu ,

    " aku mau buat suling paman, kalau memakai suling paman aku pasti ga bisa" jawab Arya polos.

    " he he he, kenapa kamu ga bilang, " ucap paman suling, ya mengambil sesuatu di buntelan pakaian nya. Saat tangannya keluar ia sebuah suling terbuat dari besi hitam terdapat di tangannya , ada ukiran naga di badan suling itu .

    " ini buatmu, sebagai tanda perkenalan kita" ucap paman suling menyerahkan suling di tangannya sambil tersenyum .

   " untuk ku paman?" tanya Arya memastikan, paman suling mengangguk.

    " ya, aku mendapatkan suling itu saat mencari air liur walet emas , tapi aku sudah mempunyai ini, jadi itu tak berguna, sekarang dengarkan baik baik. " sahut paman suling ia mulai meniup seruling di tangannya .

    Saat nada pertama keluar dari suling itu semua terdiam, burung yang berkicau berhenti mendadak, binatang kecil seperti kelinci dan yang lainnya duduk diam seperti terkena hipnotis .

    Paman Bayu meniup terus serulingnya ,awalnya nadanya biasa saya, namu saat sudah beberapa waktu mulai terasa oleh mereka berdua , kakek Pemabuk dan Arya, kakek pemabuk yang dalam semedi untuk menghalau suara suling yang mulai menyerangnya, tubuhnya sesekali goyang ,

   Arya walau serangan suara itu tak di tujukan langsung tetapi merasa jiwanya tertarik dan ingin ikut menari mengikuti suara. Ia bertahan dengan perlahan mengerahkan tenaga dalamnya .

    " ugh, aku mengaku kalah" ucap kakek Pemabuk , badannya telah berkeringat. seperti orang yang baru mandi tetapi lupa bawa handuk.

    " he he he ,teriam kasih kakek pemabuk, kita impas sekarang," ucap Paman suling terkekeh kecil berhasil membalas kekalahan saat adu tenaga dalam lagi .

    " kamu bisa mau. suling !?" tanya paman pemabuk tiba tiba,

   " bisa paman tetapi aku belum mahir , baru belajar" jawab Arya.

    " tak apa, coba kau tiup suling itu, aku ingin mendengarkan nada nya?" ucap paman suling berkata.

" baik tapi jangan di tertawakan jika suaranya sumbang yah" kata Arya malu ia belum pernah meniup sulingnya di hadapan orang lain, dulu ia sering meniup sambil menggembala kerbau, dan kerbau hanya bisa manggut manggut saat di tanya suaranya indah atau tidak.

Perlahan Arya menempelkan suling itu pada bibirnya, nada yang halus dan indah terdengar, Arya yang terbawa suasana meniup suling dengan nada yang menceritakan tentang seorang anak yang sebatang kara, yang harus kehilangan paman satu satunya di saat ia berusia sepuluh tahun, dalam nada itu dia mencurahkan segala keluh kesahnya, dan tak sadar ia meniup di sertai tenaga dalam , membuat suaranya terdengar ke mana mana ,bahkan sangat nyaring di rumah makan itu, semua terdiam tak terasa air mata mereka menetes ,membayangkan seorang anak berusia sepuluh tahun yang harus berjuang sendiri dan di kejar perampok , bahkan kakek pemabuk dan paman Suling emas tak terasa meneteskan air mata.

Saat meniup seruling ia tiba tiba teringat dengan kakek ludira, yang mengoperkan tenaga dalamnya pada dirinya .

Nada suara suling Arya kian menyayat hati. Membayangkan Ki ludira yang tewas mengenaskan karena racun merah ,dan di akhir nada ia mengucapkan terima kasihnya pada kakek ludira.

saat Arya berhenti, semua masih terbawa suasana, mereka semua diam.

" paman ,kakek , ada apa?, apa suara sulingku bagus?" tanya Arya sambil menyentuh tangan paman suling dan kakek pemabuk.

" ah, maafkan paman ,Arya, suara suling mu sangat indah, aku tak menyangka kamu mampu membuat kami seperti tersihir dengan suara suling mu" sahut paman suling itu bertepuk tangan

" he he he, kamu ada lawannya sekarang Suling setan " kakek pemabuk tertawa melihat Arya. Bisa menyaingi suara Suling Emas.

". He he he, aku malah bangga ada pendekar yang bersenjata suling seperti diriku" sahut paman suling tertawa, memang untuk senjata suling sangat jarang yang menggunakan ,selain ukuran panjang nya yang yang tak sesuai di pakai senjata karena kalah panjang dengan pedang atau tongkat , juga untuk menggunakannya membutuhkan tenaga ekstra dalam meniupnya untuk membuat lawan terbuai .

" aku seperti melihat rasa terima kasih seorang anak dalam nada terakhir?" tanya paman suling emas, ia yang menggunakan suling tentu saja bisa dengan cepat mengetahui makna yang terkandung di dalam nada itu.

" ya paman, aku berterima kasih pada, Ki ludira, orang yang menolongku saat aku di tangkap oleh Ki Branjang" jawab Arya,

" kamu pernah di tangkap Ki Branjang , si Tapak Merah? tanya kakek pemabuk kaget.

" iya kek, dan aku di selamatkan oleh Ki ludira, dengan menarikku ke dalam jurang melarikan diri." sahut Arya

" berarti saat pembantaian. Para pendekar di atas jurang kematian kau ada di sana , dan di mana Ki ludira sekarang" tanya paman suling emas

" ya paman, aku berada di sana , dan Ki ludira tewas karena terkena serangan Tapa Merah" jawab Arya.

" ah, aku tak menyangka jika ludira malah tewas di tangan Tapak Merah, awas saja kau Ki Branjang, aku akan membalaskan dendam Ki ludira" ucap paman suling geram .

" paman apa ada sanak saudara kita ludira yang masih hidup?" tanya Arya, ia ingi melihat keluarga yang pernah menolongnya . Ia akan berusaha membantu sebisanya jika keluarga Ki ludira masih ada.

" aku tak tahu, kamu ke desa jati luhur saja ,dulu ia tinggal di sana ,di kerajaan Bulan, paling dua hari dari sini" jawab paman Suling itu.

Arya berpamitan setelah mengetahui tentang keluarga Ki ludira, ia langsung bergegas ke sana.

1
Hendra Yana
lanjut
Blue Angel: siap kak
total 1 replies
Redy Ryan Little
Bagus,🔥
Blue Angel: terima kasih kak
total 1 replies
Nur Hamidah
😭😭😭🥹🥹🥹🥹🙏🙏🙏 kapan author update udah lama gak update jadi meriang deh
Blue Angel: udah up bab tadi malam kak
total 1 replies
Nur Hamidah
😭😭😭😭🥹🥹🥹🥹 kapan author update nya
Blue Angel: insya Allah nanti malem ya kak
total 1 replies
anggita
2👆👆iklan dan like👍dukungan untuk novel laga/fantasi timur lokal nusantara. moga lancar👌.
Blue Angel: terima kasih kak
total 1 replies
anggita
maaf🙏, sekedar saran thor. kalau awal paragraf/alinea pakai huruf besar.
Blue Angel: ia terima kasih koreksinya
total 1 replies
Blue Angel
yuk baca ga bakal nyesel
Wan Trado
kalau pemilihan dilakukan dengan cara pertandingan maka jangan dibilang mengundi
Blue Angel: mengundi untuk pertama pertarungan , siapa lawan siapa , hanya di final yang ga pake undian 🙏🙏🙏
total 1 replies
Wan Trado
buset ini budi nongol aja.. bapak budi, ibu budi, kakak dan adik budi ga ikutan..?? 🤦‍♂️
Blue Angel: maaf bro kebanyakan buku jadi suka salah tulis MC, terima kasih nanti di revisi
total 1 replies
Wan Trado
wuiihhh, udah 4 tahun saja..
Wan Trado
dimana-mana ada rian... sepertinya idola sekali ya Thor.. 🤦‍♂️
Blue Angel: maaf bro, Rian sama bima novel pertama jadi ke inget terus🙏🙏🙏
total 1 replies
SONIYA SIANIPAR
keren
Blue Angel: terima kasih kak
total 1 replies
Osmond Silalahi
lah menang walk out dong
Osmond Silalahi
harta karun ... yeeee
Osmond Silalahi
wah ... aku klo gini takut bgt. horor
Osmond Silalahi
ky baca komik tiger wong / tapak suci dlu. vibes pendekar
Blue Angel: siap kak
total 5 replies
Osmond Silalahi
gak terasa berat?
Osmond Silalahi
aq mampir disini
Bang Deni 0909
nice
M H
gass lanjut kan thor
Blue Angel: terima kasih. ,siap kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!