Kisah ini berawal dari perjalanan hidup seorang bocah lelaki berumur 6 tahun, asal usulnya diselimuti misteri, ia ditemukan oleh seorang Patriak Klan Tang ketika tengah menjalankan tugas dari kerajaan Zhou yang sedang mengalami krisis akibat serangan ras iblis yang ingin menguasai dunia manusia .
Dalam menjalankan misinya , tanpa sengaja ia menemukan seorang bocah yang hampir tewas di tangan para iblis. Mereka ingin menjadikan bocah itu sebagai tumbal persembahan untuk membangkitkan kaisar iblis yang kuat Tampa tanding.
Berkat bantuan Dewa kehidupan, bocah itu selamat dari kematian, ia di ketemukan oleh patriak Tang , namun kesengsaraan dalam hidupnya tak kunjung berakhir, ia terus saja diselimuti kedukaan.
Apakah ia sanggup bertahan dalam menjalani hidup... ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marco Hry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berada Dalam Bahaya Kematian
Ular piton raksasa itu menatap Tang San dengan mata tajam, ia tampak gembira ketika menemukan mangsa , walau tubuhnya kecil dan tak mengenyangkan, tapi setidaknya dapat mengurangi rasa laparnya, apa lagi ia telah lama tak memakan manusia, membuat air liurnya menetes disela giginya yang runcing dan taringnya yang tajam .
Mendapat tatapan yang begitu tajam , Tang San tetap tenang , ia melihat kekuatan binatang monster itu hanya di tingkat delapan itu berarti sama dengan manusia di tingkat raja , walaupun tubuhnya besar sebesar bukit dan tampangnya yang sangar menakutkan semua orang yang melihatnya , bagi Tang san ia hanyalah ular kecil yang lucu.
"Sessssz......!!"
"Gerrrrrhhhh..... "
Ular itu membuka rahangnya siap menggigit Tang San, ia melesat denga cepat menyerang , walaupun badannya besar tapi gerakannya tak bisa di remehkan .
"Settt.....!!"
"Duarr.....!!"
Serangan monster ular piton raksasa hanya mengenai Tanah hingga berlubang membentuk kawah , asap debu berterbangan membuat tempat itu berubah seperti kabut menghalangi pandangan .
Sessssz......!!!
Sebuah sabetan ekor piton langsung menerjang tubuh Tang San dengan keras,
"Bum......."
"Duarrrrr...."
"Krekk...krekk...krek ... !!"
Puluhan batang bambu rubuh patah mematah akibat serangan ekor ular yang ganas , namun berkat kepekaan tubuhnya kuat, ia dengan cepat dapat menghindari serangan binatang monster itu, sebuah pedang muncul di tangannya .
"Hanya segitu kekuatanmu..?" Ucap Tang San tampak mencibir, Monster Ular piton yang mengerti ucapannya tampak marah .
"Gerrrrrhh...!"
Ia kembali menyerang dengan ganas , membuat tempat itu menjadi luluh lantak , namun serangannya tak satupun bisa melumpuhkan Tang San , jangankan membunuhnya menyentuh sehelai pakaian di tubuhnya saja ia tak mampu.
Akibat berulang kali menyerang Tang san, tubuh ular itu jadi melemah , ia sekarang hanya bisa bergerak lambat , melihat perubahan tampak tersenyum .
"Sekarang giliran ku untuk menghabisi mu ." Ucap Tang san datar .
"Menggunakan jurus kecepatan langkah mistik , ia bergerak dengan cepat bahkan hanya menyisakan bayangannya saja .
Monster ular itu merasakan ketidak nyamanan , ia merasakan kalau hidupnya terancam dengan cepat ia melarikan diri tapi sayang sebuah pedang tajam sudah mengukir goresan memanjang di lehernya, tanpa merasakan sakit namun itu adalah kematian buatnya , sesaat kemudian darah menyembur kemana mana , kepala monster ular piton itu langsung jatuh ketanah beserta tubuhnya.
"Bum.......!!!"
Tubuhnya terhempas membuat tanah yang sedang Tang San injak bergetar seperti tengah terjadi gempa.
Setelah ular itu mati, Tang san mengambil inti monsternya tak lupa menyimpan tubuhnya.
Ia kembali melanjutkan perjalanan .
Setelah melewati hutan bambu , Tang San memasuki hutan iblis seperti yang dikatakan biro informasi sebelumnya , ia beralasan untuk berhati hati ketika memasuki hutan itu , selain perampoknya yang kejam, mereka juga bersekutu dengan ras iblis , mereka sering mencari korban bersama , jika perampok itu menguras harta benda para korban , sedangkan ras iblis mengambil korbanya untuk di jadikan tumbal.
Setelah cukup jauh berjalan , akhirnya Tang san sampai ke hutan Iblis. " Berhati hatilah orang orang yang dulu pernah tuan muda lihat berada di dalam hutan ini, mereka memiliki tempat tinggal tak jauh dari jurang iblis tak berdasar di sanalah mereka tinggal."
"apakah tak ada jalan lain selain di dini."
"tak ada tuan, inilah jalan satu satunya menuju Kota Lijiang, kan tuan sudah tau sebelumnya."
"aku sengaja bertanya , mana tau berubah ada jalan lain .
"ada tuan ...lewat jurang , terjun saja kesana tuan langsung sampai... maksudnya sampai ke alam baka , ucap naga putih kemudian tertawa.
" huh.....itu bukan solusinya .?"
" Maaf tuan..aku hanya bercanda."
"aku. juga bercanda hahaha...!" Tang San langsung tertawa, tak lama kemudian sampailah ia ketempat yang dimaksud, baru saja ia melangkahkan kakinya tiba tiba muncul beberapa orang pria dengan wajah sangar menghalangi langkahnya.
"Dari mana kau bocah kecil apakah kau tersesat..?" ucap salah satu pria berusaha berkata ramah , namun tetap menakutkan di mata Tang San .
"aku mau pulang ... tiba tiba saja tersesat sampai kesini.." Tang san berkata dengan wajah polos.
"hahahaha... kau berada di jalur yang tepat, tapi serahkan dulu semua hartamu , baru kau bisa lewat."
"maaf paman ,aku pergi lupa bawa harta.. " ucap Tang san , sebelumnya aku berpikir di hutan tak ada toko atau rumah makan , jadi aku memutuskan untuk meninggalkannya di rumah, aku datang kehutan ini hanya cari tanaman obat untuk ayahku yang sedang sakit keras.."
"aku tak perduli dengan ayahmu mau mati atau mau hidup itu terserah , aku hanya menginginkan hartamu," teriak pria itu menampakan sifat aslinya. " kalian tangkap ia , serahkan ke ras iblis minta uang sebagai upah , mungkin bocah masih perjaka , nilainya akan tinggi."
" baik ketua," dengan cepat kawanan perampok itu menyerang Tang San,
"ingat jangan sampai mati dan terluka , kalau itu sampai terjadi kita tak dapat uang." teriak ketua perampok itu, mereka semua mengangguk mengiyakan.
Dengan pedang yang sudah di tangan, mereka dengan cepat menyerang Tang San, namun serangan mereka hanya ingin melumpuhkan saja tanpa ingin membunuhnya, jika itu terjadi ia akan di hukum berat oleh ketuanya .
"menghadapi orang orang yang jauh di bawah tanahnya ia tampak santai saja, setiap pukulan yang mereka layangkan tak bisa mengenai Tang san, mereka semua terkejut , ternyata bocah tanggung itu, tak bisa di anggap remeh, Tang San mengeluarkan pedangnya dengan menggunakan langkah Mistik ,bisa bergerak dengan cepat , tiba tiba saja ...
"srettttttt...!!"
"srettttttt....!!
"seretttttt..!"
"Aaaaaaa.......!!" jerit mereka menemui ajalnya
tiga tubuh berjatuhan dalam ke adaan terbelah menjadi dua , Tang San membunuh tanpa berkedip, ia terus melakukan pembunuhan dengan cepat , sehingga seluruh perampok itu mati dalam sekejap,
Melihat semua anak buahnya mati , ketua perampok itu turun tangan ingin membunuh Tang San , kekuatannya yang seimbang tak menjadikannya takut . ia bergerak dengan cepat , melawan serangan ketua perampok itu , beberapa kali pria itu terdesak menerima hantaman keras yang di layangkan Tang San .
ia terpental ketika terkena tendangan keras dari Tang san.
"Ahhhhh...!!"
ia memuntahkan darah segar dari mulutnya setelah mengalami luka dalam yang parah, semua itu di akibatkan tulang rusuknya yang patah.
Namun sesaat kemudian Tang San terkejut saat mendapati beberapa orang tiba tiba datang langsung menyerangnya . mereka semua adalah orang-orang yang berkekuatan sama dengannya, mereka berada di ranah kaisar tingkat lima salah satunya berada di tingkat enam , bermunculan kurang lebih delapan orang yang bergabung menyerangnya .
Tang san berusaha tetap tenang , ia mencoba terus melawan, jika satu saja mungkin ia bisa melawan namun sebanyak itu membuatnya kesulitan, beberapa tubuhnya kini telah terluka , ia tampak mulai goyah menghadapi keroyokan orang ramai berkekuatan sama dengannya membuat dirinya semakin terdesak , tampak sadar tubuhnya berada di bibir jurang iblis yang tak berujung.
"Menyerahkan jika tak ingin mati." ucap salah satu dari perampok itu membujuk Tang San agar tak jatuh ke jurang , kalau ia jatuh mereka tak mendapatkan apa apa melainkan kerugian di tambah lagi semua bawahannya mati terbunuh oleh bocah berumur sekitar tiga belas tahun itu.
Namun Tang San tak mau mendengarkan bujukan pria itu, jika ia menyerah ia juga akan mati, ia memilih untuk terus melawan .
"srettttttt....!!"
satu tebasan berhasil melumpuhkan perampok itu, melihat temannya terluka , mereka semua menyerang Tang San dengan brutal, satu pukulan berhasil mengenai tubuhnya hingga membuatnya terpental masuk ke jurang iblis tak berdasar.
"Aaaaaaaahhh...!!!" teriak Tang San menyadari tubuhnya terseret masuk kedalam jurang, ia tampak ketakutan, apakah kehidupannya akan berakhir di dalam jurang ini , ia berusaha menghentikan gerakan laju jatuh tubuhnya , namun tak bisa , jika sampai ia jatuh ke dasar jurang mungkin tubuhnya akan hancur menjadi tumpukan daging cincang .
"hahaha.... mampus kau bocah busuk." teriak seorang perampok itu tertawa senang, namun yang lainnya hanya memasang wajah masam , setelah mengetahui kalau mereka tak mendapatkan apa apa.
mksib slalu menghbur kami..🙏🙏🙏
ngopi dulu Thor biar ceritanya makin seru
dtunggu lgi ya lnjutannya..
mksih..