ayu jagat maheswari seorang gadis cantik berasal dari sebuah desa di Jawa Timur. kelahirannya ditandai dengan hal-hal yang mengerikan dan mencekam. hujan turis dengan sangat deras dan petir yang terus menggelegar ditambah bunyi longlongan anjing dan serigala semua makhluk halus dan dedemit di dunia gaib seakan menantikan kehadirannya. dia adalah ayu sang titisan ratu pantai selatan.
sejak kecil ayu sudah terlahir sebagai anak indigo. melihat makhlus halus, mengobati orang-orang yang terkena mistis bahkan ayu kadang bisa melihat masa lalu maupun masa depan seseorang. kemampuan ayu semakin bertambah seiring usianya ,diumur 15 tahun ayu kerap kali mengalami peristiwa aneh dan terjebak dalam berbagai masalah yang mengancam nyawanya. pertemuannya dengan sahabat masa kecilnya bernama hasan Baihaqi membawanya dalam sebuah ikatan dan perjanjian hati. keduanya harus berpisah saat ayah hasan harus pindah ke jakarta.
akankah ayu dapat bertemu dengan hasan kembali memenuhi janji keduanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ami Kusrini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27 Gendam
Sabtu pagi Ayu bersiap untuk pergi ke jakarta. Panggilan dari kampus tempatnya menerima beasiswa sudah memberinya kabar bahwa senin Ayu harus segera melengkapi berkas. Ayu juga mendapatkan asrama disana, dirinya akan tinggal di jakarta selama 5 tahun untuk menempuh pendidikan kedokteran. Umi dan abi tampak sedih untuk melepas kepergian anaknya Ayu namun karena menjadi dokter adalah cita-cita dari kecil anaknya maka mau tak mau abi dan umi merelakan pergi.
"Yu, hati-hati ya nanti di jakarta, jangan lupa shalat lima waktunya!"
"Iya abi"
"Sering-sering telepon umi ya nak?"
"Iya umi, nanti klo ada waktu senggang Ayu telp umi."
"Kakak jangan lupa jaga kesehatan, jangan pergi sama laki-laki yang baru di kenal dan jangan mau klo disuruh ini itu. Pokoknya kakak jaga diri disana!"
"Iya adik kakak yang bawel. Kamu juga jangan maen terus, bantuin umi dan abi di ladang juga ngajar ngaji. Nanti klo libur kuliah kakak pulang."
"Iya kak"
Setelah berpamitan dan mendapat berbagai macam wejangan, Ayu diantar oleh abi dan mas Rizal ke terminal bus di kota. Sebelum berangkat, Ayu sempat menelepon mas Rizal dan mengabarkan klo dirinya akan berangkat ke jakarta sabtu pagi. Setelah shubuh mas Rizal sudah sampai dirumah.
Sampai diterminal bus, mas Rizal membantuku membawakan barang- barang sampai ke dalam bus yang akan membawaku ke jakarta.
"Jaga diri baik-baik ya yu, klo kamu ada masalah jangan lupa telp mas, nanti biar mas minta tolong temen-temen mas yang ada dijakarta."
"Iya mas"
"Kasih kabar mas terus ya? mas pasti kangen sama kamu."
"Insyaallah mas ucap ayu sambil tersenyum."
Karena penumpang sudah penuh bus akan segera berangkat, Ayu berpamitan kepada abi nya.
"Abi, Ayu pamit! tolong do'akan Ayu terus."
"Iya nak, abi dan umi akan selalu mendoakan kamu. Ingat jangan lupa shalat dan makan yang teratur. Klo uang kamu habis telpon abi ya! Pokoknya jangan sampai kamu ga makan."
"Iya abi"
Dipeluk dan diciumnya cinta pertamanya itu.
"Ayu pamit ya abi, mas Rizal ,assalamu'alaikum!"
"Wa'alaikumussalam ucap keduanya."
Bus berjalan perlahan namun Ayu masih berada dipintu bus.
"Jaga kesehatan abi."
"Iya nak"
Mas titip keluarga Ayu ya, klo ada apa-apa telp ayu!"
"Iya yu"
Akhirnya Ayu naik ke dalam kursi penumpang dan melambaikan tangan lewat kaca bus
"Bissmillah, ya Allah mudahkan dan lancarkanlah segala urusan Ayu dijakarta, semoga Ayu bisa pulang membawa kebanggaan buat keluarga.aamiin."
"Ridhoi jalan Ayu, ya allah."
"Mas Hasan semoga Allah bisa mempertemukan kita, aamiin."
Perjalanan dari jawa timur ke jakarta membutuhkan 13 jam. Ayu tiba di jakarta pukul 09.00 malam. Seorang gadis remaja dan juga pria dewasa menyambut kedatangan Ayu diterminal bus kampung rambutan.
"Dengan mba Ayu jagat maheswari ya? ucap gadis remaja itu."
"Iya dek, dengan dek Hana!"
"Iya mba, saya Hana dan ini mas Ibnu. Kami keponakannya paman Gunawan."
"Oh iya dek, terima kasih dan maaf sudah merepotkan malam-malam begini harus menjemput mba."
"Ga apa-apa mba. Paman dan bibi sudah cerita semua tentang mba. Keluarga kita berhutang budi sama mba Ayu jadi klo cuma kayak gini sich belum ada apa-apanya."
"Ha....,bisa aja kamu dek. Lagian klo masalah itu emang udah tugas mba buat nolongin. Allah kasih kelebihan ke mba, ya buat nolong orang jadi anugerah yang kita punya harus bermanfaat buat orang banyak kan pahala juga buat kita."
"Wah.... mba Ayu ini baik banget hatinya, Hana jadi harus banyak belajar sama mba."
"Ha..... jangan berlebihan dek, nanti mba besar kepala."
Kedua gadis saling ngobrol dan tertawa bersama sementara pria dewasa disebelah mereka hanya diam dengan wajah datar dan dinginnya.
"Udah malam kita pulang! ucapnya tegas."
"Iya. Ayo mba Ayu nanti mba tinggal di rumah Hana dulu ya besok pagi baru diantar Hana sama mas Ibnu ke asrama."
"Iya. Makasih banyak dek Hana dan mas Ibnu, maaf Ayu jadi merepotkan kalian."
"Ga apa-apa mba santai."
Saat akan berjalan menuju parkiran mobil yang jaraknya lumayan jauh, Ayu tanpa sengaja melihat seorang pemuda mencurigakan yang sedang mengikuti seorang nenek-nenek yang baru turun dari bus jurusan yogyakarta. Pemuda itu terlihat menepuk bahu sang nenek, lalu membawa nenek tersebut ke tempat yang sepi. Terlihat sang nenek menyerahkan isi tas dan perhiasannya kepada pemuda tersebut.
"Sebentar dek Hana, mas Ibnu."
"Ada apa mba Ayu?"
Ayu tak menanggapi pertanyaan Hana, dirinya segera melangkahkan kakinya mendekati pemuda dan nenek tersebut namun saat itu sang nenek sudah terkena gendam atau hipnotis nya. Nenek tersebut terlihat sudah menyerahkan tas dan perhiasannya.
"Berhenti....! teriak Ayu."
"Serahkan barang nenek itu kembali!"
"Apa maksud mba? saya ga ngerti."
"Ada apa ini? ucap mas Ibnu."
"Mas tolong tangkap pemuda ini, dia sudah melakukan gendam pada nenek ini. Lihatlah barang nenek ini ada ditangannya."
"Bohong, ini nenek saya."
"Bohong mas Ibnu, pegang pemuda itu jangan sampai lepas."
Ayu segera mengucapkan doa
"La ilaha illallah wahdahu la syarika lahu lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumit wa gua ala syain qadir
Segera Ayu mengusapkan tangannya ke wajah sang nenek, seketika nenek itu tersadar.
"Ada apa nak? ko nenek bisa disini."
"Maaf nek, apa nenek kenal pemuda itu?"
"Ga nak. Nenek ga kenal tadi, nenek lagi nunggu cucu nenek yang mau jemput,ko malah disini."
" Maaf nek, tadi pemuda itu sudah menggendam nenek."
"Maksudnya?"
" Pemuda itu menghipnotis nenek, lihat semua barang nenek ada ditangan pemuda itu."
"Astagfirullah, makasih banyak nak kamu udah nyelametin nenek. Nama kamu siapa nak?
"Sama-sama nek, nama saya Ayu Jagat amaheswari panggil Ayu. Ayo nek, biar Ayu bawa nenek ke ruang satpam aja nanti kasih tau cucu nenek suruh jemput disana
"aiya nak, makasih banyak atas bantuannya."
" Sama-sama nek"