NovelToon NovelToon
Sang Penakluk Playboy

Sang Penakluk Playboy

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:7.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Syifa Sifana

Info novel ada di ig syifa_sifana

Kelanjutan dari novel Terpaksa Menikahi Mantan

Niat kembali ke tanah air untuk melanjutkan kuliah, namun malah menguakkan sebuah rahasia besar.

Pertemuan yang tak disengaja membuat mereka saling memusuhi karena sebuah kejadian yang memalukan. Bersumpah tak ingin mengenal malah terjerat sebuah ikatan.

Inilah lika liku sepasang kekasih yang mejilat air ludahnya sendiri.

Bila cinta sudah berbicara, seberapa hebat dan sombongnya kamu maka akan tunduk pada orang yang kamu cintai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syifa Sifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Waspada

Kiano mengejar ibu dan adik-adiknya sampai ke pintu keluar.

“Mommy, tunggu!” Suara Kiano terdengar lemas. Melisa menoleh dan melihat tubuh Kiano sudah sempoyongan. Dia bergegas memapahnya.

“Kenapa kamu lari-lari?” tanyanya khawatir.

“Aku ingin ikut kalian pulang,” jawabnya penuh harap.

“Tapi ....”

“Biarkan dia ikut bersamamu,” ucap Raka menghampiri mereka. Melisa merasa yakin dan membantu anaknya untuk masuk ke dalam mobil.

“Kami pulang dulu.” Sebuah kata pamitan bersifat formalitas terlontarkan sebelum mereka pergi meninggalkan Raka.

Hanya sekedar menganggukkan kepala sambil tersenyum lebar, ia melepaskan kepergian mereka.

Perjalanan yang tidak terlalu jauh kini mengantarkan mereka kembali ke kediamannya. Melisa merasa sangat bahagia bisa kembali berkumpul dengan anak-anaknya kembali. Harapan yang sudah dinanti selama 20 tahun lebih kini terwujud sudah.

Dengan penuh semangat Melisa mengantarkan Kiano ke kamar yang ada tepat di samping kamar Amel. Ia tidak pernah menyia-nyiakan waktunya bersama dengan putranya itu. Segala perhatian ia curahkan pada Kiano demi membuat Kiano nyaman berada di sisinya.

Amel dan Mera sangat memahami kerinduan Melisa. Mereka membiarkan Kiano dan Melisa menghabiskan waktu kebersamaan mereka tanpa harus mengganggunya.

Mera mengantarkan Amel masuk ke dalam kamarnya. Amel pun mulai angkat bicara. “Dek, bagaimana perasaanmu melihat Mommy begitu dekat dengan Kiano?” tanyanya serius. Ia penasaran dengan respon Mera.

“Biasa aja. Mommy kan sudah lama berpisah dari kak Kiano, jadi wajarlah mommy bersikap seperti itu,” jawab Mera santai.

“Kakak sangat senang melihatmu sudah dewasa seperti ini,” ucap Amel tersenyum bahagia.

“Oh ya Kak, Velly itu yang mana sih?” tanya Mera penasaran.

“Mana Kakak tau. Kan kita sama-sama baru dengar dari mulut Kiano.”

“Kak, aku masih belum bisa terima om Raka mengkhianati mommy. Rasanya aku ingin membunuh mereka yang telah menyakiti mommy,” ujar Mera emosional.

“Kamu ini anak perempuan, tapi kenapa omonganmu seperti anak lelaki?”

“Kakak sih gak peka. Coba deh perhatikan gelagat mommy saat mereka ada di sisi kita. Mommy selalu menghindar. Terus matanya langsung deh berkaca-kaca,” timpa Mera mengingat kembali situasi saat di rumah sakit.

Amel tergeming dan mulai memikirkan semua yang diucapkan Mera. “Benar sih yang kamu katakan itu. tapi sebenarnya sejahat apa sih mereka sama mommy.” Amel masih penasaran.

“Tak peduli mereka sejahat apa, yang jelas mereka telah membuat mommy kita bersedih sepanjang hari. Dan aku gak akan biarkan mereka dekat-dekat dengan keluarga kita,” ucap Mera telihat serius.

...****************...

Raka, Marisa dan lainnya kini kembali ke rumah mereka. Sepanjang perjalan Talita selalu membahas sikap Kiano yang sudah berubah. Ditambah lagi dengan sikap Amel dan Mera yang bahkan tidak memberi ruang untuk mereka masuk ke dalam kehidupannya walau hanya sebentar. Raka memahami apa yang mereka rasakan sehingga ia tidak terlalu memaksakan mereka untuk menerima kenyataan yang ada, begitu juga dengan Gunawan yang selalu menasehati Talita agar selalu berpikir positif dan tidak mengedepankan emosi. Toh semua ini terjadi juga karena kehadiran orang ketiga. Lagian anak mana yang menginginkan ayahnya memiliki istri lain.

Setiap mendengar kata-kata yang keluar dari lisan Gunawan, Talita selalu merasa bersalah atas tindakan yang pernah ia lakukan. Sejujurnya ia menginginkan disisa umurnya ia dapat berkumpul dengan anak, menantu dan cucu-cucunya. Tapi itu semua hanyalah sebuah harapan yang entah kapan akan terwujud.

Mendengar suara mobil, Velly langsung keluar menyambut mereka. Ia tersenyum bahagia dan memeluk mereka sili berganti.

“Mama, Papa, Oma, Opa, Kakak mana?” tanyanya melihat ke segala penjuru.

Mereka semua terdiam dan bingung harus menceritakan seperti apa padanya.

“Sebaiknya kita masuk dulu. Kita bicarakan di dalam,” ucap Gunawan menatap mereka semua. Mereka pun menurutinya.

Begitu mereka sampai di dalam, Velly pun kembali menatap mereka dengan penuh tanya.

Marisa menghirup napas dalam-dalam lalu mengeluarkannya perlah-lahan. Ia sudah bertekad untuk menjelaskan semua masa lalu mereka pada Velly.

“Kiano sekarang pulang ke rumah mommy-nya,” ucap Marisa mulai jujur.

“Mommy-nya? Maksudnya apa? Kakak bukan anak Mama sama Papa?”

“Bukan itu ....”

Raka mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan beberapa foto kebersamaan mereka yang diambil secara diam-diam saat berada di rumah sakit.

“Dulu sebelum Papa menikahi Mama, Papa sudah menikah dengan wanita yang ada di foto itu. Namanya Melisa. Dia ibu kandung Kiano. Perempuan yang sedang di terbaring itu namanya Kiara, kakakmu juga, dan yang sedang duduk itu namanya Mera, adikmu,” jelas Raka memperkenalkan mereka satu persatu.

Velly membelalak dan ia terlihat syok dengan apa yang dikatakan Raka. Tak mampu menerima semua ini ia pun bangkit dari duduk, lalu berlari ke kamarnya.

“Velly,” panggil Marisa.

“Sepertinya dia syok dengan kenyataan yang sebenarnya,” ujar Gunawan.

“Biar Marisa yang bujuk dia,” ucap Marisa menatap mereka semua.

Mereka menganggukkan kepala, Marisa segera bangun dan beranjak pergi.

...****************...

Velly terlihat sangat stres dengan apa yang telah terjadi. Air matanya menjadi saksi bisu atas sikap marahnya pada kejujuran Raka.

Tok ... Tok ...

Mendengar suara ketukan pintu, Velly bangun dan membukanya.

“Ngapain Mama ke sini?” tanya Velly wajahnya terlihat cemberut.

“Mama ingin menemuimu,” jawab Marisa tersenyum kecil.

Velly beranjak pergi, lalu duduk di ranjang.

“Kamu kecewa dengan apa yang telah terjadi?” tanya Marisa lembut.

“Kenapa kalian baru menjelaskan semua ini pada Velly?”

Marisa masih memperlihatkan sikap tenangnya di hadapan Velly. “Velly, sebenarnya kami juga akan memberitahu semuanya pada kalian, hanya saja kami menunggu waktu yang tepat.”

“Terus kenapa wanita itu tiba-tiba muncul dan mengambil kakak dariku?” protes Velly kecewa.

“Jaga ucapanmu! Dia itu mommy-nya Kiano, mommy-mu juga,” hardiknya.

“Gak sudi aku punya ibu tiri seperti dia yang telah merebut kakak dariku.”

“Velly! Kiano itu putranya, wajar Kiano tinggal bersama dengan ibu kandungnya. Lagian mereka sudah lama tidak bertemu, pasti mereka ingin melepaskan kerinduan mereka,” jelas Marisa memberi pengertian.

“Tapi kenapa baru sekarang dia datang ke kehidupan kita? Dulu kemana aja?” tanya velly terisak tangis.

Marisa tiba-tiba terdiam. “Itu semua ... itu semua karena papamu menikahi Mama dan dia pergi meninggalkan kita,” jawab Marisa menekuk wajahnya.

Pikiran Velly mulai melayang dan menerka-nerka kejadian masa yang akan datang. “Terus sekarang dia kembali dan ingin merebut semuanya dari kita?”

“Enggak, kamu jangan berpikiran seperti itu! Itu semua tidak akan pernah terjadi. Kita sebuah keluarga dan tidak ada perebutan disini,” jawabnya langsung menepis. Meskipun sebenarnya ia juga waspada dengan apa yang akan terjadi, apalagi saat melihat kebersamaan mereka di rumah sakit, Marisa merasa ini sebuah ancaman baginya, tapi ia juga harus sadar diri atas posisinya saat ini.

“Pokoknya aku gak akan biarkan mereka kembali lagi dalam kehidupan kita.”

“Jangan ngomong seperti itu. Bagaimanapun status ibunya Kiano masih sebagai istri sah papamu. Jika kamu bersikap kasar padanya, yang ada kita yang kena masalahnya.”

“Kenapa Mama begitu takut sama mereka?” tanya Velly curiga.

Flashback off

Marisa melihat Talita keluar dari kamar Raka dengan deraian air mata yang membentuk sungai di pipinya. Ia dapat merasakan adanya penolakan dari Raka. Ia mengusap perutnya yang sudah membesar dengan sebuah tekad yang kuat di dalam hatinya.

Kini ia berjalan ke dapur untuk membuatkan makanan untuknya. Setelah semuanya selesai, senyum mengembang di bibirnya seiring dengan langkah kakinya menuju ke kamar Raka.

Krek ...

Saat membuka pintu kamar, ia langsung dikejutkan dengan suasana kamar yang penuh dengan awan gelap. Raka duduk di lantai dengan memandang sebuah foto dan air mata selalu menghujani pipinya.

Marisa mencoba mengontrol diri dan melangkah menghampirinya. “Raka, aku buatkan makanan kesukaanmu. Yuk kita makan!”

Raka menoleh dan menatap Marisa dengan sebuah kebencian yang bersemayam di dalam hatinya. Ia segera bangun dan menepis nampan pada tangan Marisa hingga semuanya berjatuhan ke lantai.

“Pergi!” teriaknya. Marisa kaget dengan tindakan Raka yang begitu menyakiti hatinya. Ia menunduk dan mulai mengutip beling.

“Kenapa masih di sini?” Raka emosi, ia menarik lengan Marisa dan menyeretnya keluar dari kamar.

“Pergi dari sini!” titah Raka mendorong Marisa, lalu menutup pintu dengan keras seraya menguncinya agar tidak seorangpun yang bisa masuk.

“Aww ....” jerit Marisa kesakitan saat tubuhnya jatuh ke lantai. Suaranya jelas terdengar ke seluruh rumah, Talita dan Gunawan kaget dan bergegas mengikuti sumber suara.

“Marisa!” Kedua mata Talita membelalak saat melihat darah yang mengalir pada paha Marisa. Mereka semua menghampirinya dan membawa Marisa ke rumah sakit.

Kejadian itu hampir saja membuat Marisa kehilangan anaknya. Untung saja nasib masih berpihak padanya sehingga anaknya berhasil diselamatkan meskipun harus terpaksa dikeluarkan sebelum jatuh waktu ia lahir ke dunia ini.

Flashback On

Velly bingung saat melihat Marisa termenung. “Mama!”

“Iya,” Marisa terkejut dan lamunannya buyar.

“Mama kenapa melamun? Mama pasti memikirkan apa yang dilakukan papa terhadap kita kalau kita bertingkah diluar batas ya?” tanya Velly menerka-nerka.

“Eng–gak kok,” jawabnya terbata-bata.

Velly memeluk Marisa dengan penuh kehangatan. “Mama, jangan pernah takut sama mereka. Pokoknya aku janji aku gak akan biarkan mereka mendekati keluarga kita. Kakak dan papa hanya milik kita.”

“Milik kita bersama,” balas Marisa menahan tangis.

“Velly, asal kamu tau, Mama saat ini berada dalam ancaman terbesar. Mama takut papamu akan pergi meninggalkan kita. Meskipun Mama hidup dengan papa selama 20 tahun lebih, tapi papamu tidak pernah memberikan cinta pada Mama. Semuanya hanya milik Melisa. Mama hanya figuran saja. Tapi Mama cukup sadar diri, Mama terjerat pada cinta yang salah. Mama harus bertahan pada pengharapan yang semu ini.”

1
Momed Wullur Dzaky
oq
Egik
Lumayan
Nispu Wati
Thor jadi kiano sama Amel,atau kiara
Itu bersaudara.
Tarwiyah Nasa
Fans Rico Mera hadirrr
YuWie
baju muslimah gaul itu yang seperti apa jal 🤔
buk e irul
padahal kangen banget ma kiano 😍😍😍
buk e irul
sehat sehat terus ya cah ayu Syifa 😘
buk e irul
kenapa yang bagus bagus pindah ke sana hiks hiks hiks
abc
kalo kisah ini menimpa another kayanya seru
Anonymous
sangat menarik
Ridha Tamara
siska bilang kesalahan kecil ??? hello... yg sepemikiran dengan siska...masih waras ???😁
"honey and bee" panggilan itu mengigatkanku pada seseorang, seseorang yg tidak pernah mungkin kumiliki, seseorang yg kumiliki dengan wktu yg singkat, dan juga yg paling menoreh luka paling dalam.
"honey and bee" adalah panggilan paling terkesan in my life.
panggilan itu, aku tidak bisa melupakannya sampai sekarang.
jika aku merindukannya aku sangat berdosa, tp apa yg harus aku lakukan? maafkan aku tuhan, i really miss him:')
aku cuma syg marisa, disini dia korban keegoisan, peluk online marisaaa
jujur, disini marisa hanyalah korban, dan aku kasihan!
Tri Haryani
ini mah besty
mamah cantikk
rico sm mera aja thor
mamah cantikk
hohoho jalang teriak jalang
mamah cantikk
kpn ketauannya sih udh g sabar lg nih
mamah cantikk
apa kabar tmn² kampus 2K ya koq ngilang gtu ja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!