NovelToon NovelToon
Jeritan Hati Sang Isteri Siri

Jeritan Hati Sang Isteri Siri

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: christinsenia seranica

Cobaan Demi cobaan yang datang dalam rumah tangga Dea seakan tiada hentinya.

Setelah resmi bercerai dengan suami pertamanya yang sangat jarang memberinya nafkah berupa uang, Dea harus rela menjadi isteri siri seorang anggota TNI.
Cobaan yang dijalani Dea semakin berat menjadi seorang isteri siri, Selain Dea harus berjuang untuk menghidupi anaknya sendiri, Sang suami juga tidak memperlakukan Dea dengan baik, Bahkan selama menikah dengan suaminya yang bernama Anton itu Dea kerap disakiti dan disiksa.
Akankah Dea sanggup menghadapi ujian demi ujian yang datang sirih berganti itu! ataukah Dea akan menyerah dengan keadaan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon christinsenia seranica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

Melihat Ana yang berada disana, Ridwan pun segera turun kesana. Sementara Anton terlebih dahulu menitipkan baby Rafa pada pemilik penginapan penginapan tersebut, Kemudian membantu Ridwan menyelamatkan Ana disana.

"An, Pegangan yang kuat! Kami akan membantu naik!" Ucap Ridwan.

Lalu mereka menarik tangan Ana dengan sangat kuat, Sehingga pada akhirnya Ana bisa di selamatkan dari tebing tersebut. Setelah Ana naik keatas, Ana pun secara spontan langsung memeluk Ridwan seraya menangis.

"Elu kok cengeng banget sih!" Ucap Ridwan.

"Gue takut melihat jurang yang dalam itu!" Ucap Ana.

"Sudah deh, Enggak usah manja. Sekarang elu udah selamet, Tolong dong lepaskan tubuh gue!" Ucap Ridwan.

"Maaf, Gue hanya terbawa suasana!" Ucap Ana seraya melepaskan pelukannya dari tubuh Ridwan.

"Oh iya An, Isteri gue mana ya kok enggak kelihatan!" Celetuk Anton yang tak melihat keberadaan Dea disana.

"Dea masuk jurang, Tiba-tiba dia terjatuh disaat akan naik ke atas untuk mencari bantuan!" Jelas Ana.

"Kenapa ini bisa terjadi sih An! Bukannya kalian itu sedang selfi waktu itu, Kok sampai masuk jurang!" Ucap Anton yang tampak kebingungan.

"Maafkan gue, Karena waktu itu gue yang ajak Dea selfi disini!" Ana tampak merasa bersalah.

"Elu enggak usah merasa bersalah semua sudah terjadi, Gue minta tolong sama elu untuk jaga anak gue, Dia sama pemilik penginapan!" Anton tampak meminta bantuan pada Ana.

"Baik,"

Setelah itu, Ana pun kembali penginapan untuk menjaga baby Rafa, Sementara Anton dan Ridwan mulai bergerak untuk mencari Dea yang sempat jatuh ke jurang tersebut.

Di sebuah tempat yang tak jauh dari tempat Ridwan dan Anton berdiri, Terlihat seseorang yang tampak senang tertawa terbahak-bahak.

"Hahaaahaaa........."

"Rasakan kamu sekarang, Setelah ini pasti aku kan mendengar berita kematianmu" Ucap seseorang itu.

Sementara itu, Anton dan Ridwan tengah berusaha menelusuri tebing tersebut untuk mencari keberadaan Dea, Namun mereka belum juga menemukan keberadaan Dea.

Kondisi tanah yang masih sangat licin disekitaran tebing, Membuat mereka kesulitan untuk berjalan di area tebing tersebut.

Mereka harus berjalan dengan perlahan-lahan disana, Jika tidak mereka juga akan jatuh ke tebing tersebut.

Anton dan Ridwan tampak kesulitan mencari titik lokasi keberadaan Dea, Karena pohon-pohon liar yang ada ditebing itu menyulitkan mereka untuk melihat.

"Ton, Bagaimana ini kondisinya tak memungkinkan kita untuk menemukan isteri elu!" Ucap Ridwan yang tampak kebingungan.

"Begini aja, Elu naik ke atas untuk meminta bantuan pada warga! Gue tunggu disini!" Saran Anton.

"Ya sudah, Tapi elu hati-hati ya tanahnya sangat licin, Salah sedikit aja elu bisa jatuh ke bawah!" Ucap Ridwan.

"Iya,"

Setelah itu, Ridwan pun segera naik ke atas untuk mencari bantuan. Sementara Anton, Terlihat menelusuri tebing untuk mencari Dea disana.

Anton telah berusaha menelusuri tebing itu untuk mencari keberadaan Dea, Namun isterinya itu tak jua ia temukan. Selain itu, Para warga juga membantu Anton dalam mencari titik keberadaan Dea, Tetapi mereka belum juga menemukan keberadaan Dea.

Karena tak jua menemukan lokasi keberadaan isterinya itu, Anton tampak pasrah. Pria itu benar-benar tak bisa membayangkan jika ia harus kehilangan isterinya itu.

"Kamu dimana sih De, Kenapa ini harus terjadi! Coba saja aku enggak mengajak kamu kesini, Ini semua enggak akan terjadi!" Anton tampak menyalahkan dirinya.

Ketika Anton tampak pasrah, Tiba-tiba Ridwan menghampirinya disana.

"Bagaimana? Ada tanda-tanda Isteri gue ditemukan!" Ucap Anton pada rekan kerjanya itu.

"Belum ada," Beri tahu Ridwan.

Ketika keduanya tampak pasrah disana, Tiba-tiba pandangan Ridwan mengarah sesuatu yang bertumpu pada pohon besar di sekitaran tebing yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Brow, Elu lihat deh dedaunan yang menumpuk di dekat pohon itu!" Tunjuk Ridwan.

"Iya gue lihat, Emang kenapa dedaunan itu!"

"Ikut gue!"

Setelah itu, Anton bersama Ridwan berjalan ke arah tumpukan dedaunan yang ada didekat pohon besar itu. Kemudian, Ridwan tampak menyingkirkan dedaunan itu. Disana, Keduanya menemukan keberadaan Dea yang bertumpuan pada pohon besar itu.

"De, Bangun!" Ucap Anton yang melihat setengah tubuh isterinya tertutup tanah.

Anton berusaha menyadarkan sang isteri, Namun isterinya itu tak jua sadar sehingga Anton langsung mengangkat tubuh sang isteri lalu dibawanya untuk naik ke atas dengan perlahan-lahan.

Sesampainya diatas, Anton segera membawa isterinya itu ke sebuah unit kesehatan terdekat dari tempat tersebut. Sesampainya di unit kesehatan itu, Sang dokter langsung menangani Dea disana.

Sementara itu, Anton tampak mondar mandir didepan ruang perawatan Dea.

"Aku enggak sanggup kehilanganmu De!" Gumam Anton.

Beberapa saat kemudian, Terlihat seorang dokter keluar dari ruang perawatan Dea. Melihat itu, Anton langsung menghampiri dokter tersebut.

"Bagaimana kondisi isteri saya dokter!" Ucap Anton.

"Isteri anda harus kami rujuk ke rumah sakit di kota, Kondisinya yang buruk tak memungkinkan untuk kami rawat disini!" Jelas dokter itu.

"Baik dok, Lakukan apa pun asalkan isteri saya selamat!" Ucap Anton.

Lalu sang dokter itu pun langsung merujuk Dea menuju rumah sakit yang ad di kota. Beberapa saat kemudian, Ambulance yang membawa Dea itu telah sampai di sebuah rumah sakit besar yang ada di kota. Sesampainya disana, Dea langsung di tangani oleh tim medis yang ada dirumah sakit tersebut.

Sementara Anton, Tampak menunggu di luar ruang perawatan Dea itu. Ketika Anton tampak sedang menunggu disana, Tiba-tiba Ima datang kesana.

"Bagaimana keadaan Dea!" Ucap Ima yang baru datang.

"Belum tahu mbak, Dokter yang menanganinya belum juga keluar!" Ucap Anton.

"Bagaiamana semua ini terjadi?"

"Ini salahku mbak, Coba aku enggak ajak Dea jalan-jalan waktu itu, Dia pasti masih sehat sampai sekarang!" Anton tak henti-hentinya menyalahkan dirinya.

"Kamu enggak usah menyalahkan diri, Ini semua sudah jalannya. Lebih baik sekarang, Kamu doakan Dea agar cepat pulih!" Saran Ima.

"Baik mbak,"

Setelah itu, Anton pun berjalan ke arah musholla yang ada dirumah sakit itu untuk sholat disana. Selesai sholat, Anton tampak berzikir dan berdoa untuk kesembuhan isterinya itu.

"Ya allah, Berikan kesembuhan pada isteriku.Selama ini, Aku telah banyak menyakiti hatinya. Nanti setelah isteriku sembuh, Aku janji ya allah aku kan memperlakukannya dengan baik!" Terdengar doa Anton.

Seusai berdoa, Anton pun kembali ke depan ruang perawatan Dea. Disana, Terlihat Ana dan Ridwan baru datang dengan membawa baby Rafa.

"Sini, Rafa sama ayah!" Anton tampak mengambil anaknya itu dari gendongan Ana.

"Oh iya brow, Kami balik dulu ya! Nanti kesini lagi!" Ucap Ridwan.

Setelah itu, Ridwan pun langsung pulang bersama Ana. Sementara itu, Anton terlihat menenangkan sang anak yang tampak menangis.

1
aca
pelakor mengharap bahagia jangan mimpi
aca
dea dea np harus selingkuh sih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!