MENTARI TERTUTUP AWAN

"Hubby,kenapa muka Hubby memerah?"tanya Mentari heran dengan muka suaminya.

Mentari benar tidak tau apa yang membuat suaminya seperti itu,karena Mentari memang terbilang gadis polos dan lugu dan Mentari juga tidak punya sosial media karena Mentari tidak memiliki benda pipih itu,hanya saat disini saja Mentari memegang benda pipih itu.

Tidak punya sosial media bukan berarti Mentari tidak pandai memakai benda pipih itu.Mentari tidak Memakai HP selama dia di usir dari rumahnya sendiri.Mentari terpaksa menjual benda pipih nya untuk menyewa kontrakan dan makan nya sehari-hari.

Awan menjadi gelagapan,dia tidak tau harus menjawab apa,tidak mungkin'kan dia memberi tahu Mentari,oh sangat memalukan kalau sampai Mentari tahu.Awan benar-benar menjadi gugup sekarang.

"Hubby kenapa diam,apa Hubby sakit?"tanya Mentari lagi karena melihat Awan masih diam seperti sedang menahan sesuatu.Mentari langsung naik ke ata tempat tidur dan berbaring dengan kepalanya di dada bidang Awan.

Awan Semakin tersiksa lagi,apa lagi dengan posisi Mentari yang seperti saat ini,Awan benar-benar di uji.Mati-matian Awan menahan hasrat nya ingin segera di lampiaskan,apa lagi saat Awan mencium aroma rambut Mentari yang masih sedikit basah yang sekarang berada tepat di dagunya.

Mentari sangat suka tidur dengan kepala di dada Awan,posisi seperti saat ini sudah menjadi kebiasaan bagi Mentari,jemari Mentari sangat lincah bermain-main di dada bidang Awan.Mentari tidak sadar kalau kebiasaannya sekarang membuat seseorang sangat tersiksa.

"Sialan,kenapa pula si Otong harus bangun di saat begini,dia tidak tau apa kalau aku belum bisa melakukannya?"Awan mengumpat si Otong dalam hati nya karena bangun tidak tau ke adaan.

"Sayang,"panggil Awan pada istrinya yang sedang memainkan jemari tangannya di dada bidang Awan.

"Hem,"Sahut Mentari,ketika Mentari ingin mendongak tanpa sengaja tangan Mentari menyentuh si Otong yang sedang bangun tegak,Mentari menggenggam erat si Otong suaminya karena dia juga penasaran.

Awan yang si otong nya di cekik oleh tangan Mentari mengerang,seluruh tubuhnya terasa seperti ke setrum,hasratnya semakin membuncah,rasanya Awan ingin Menelan Mentari hidup-hidup.

Mentari tersenyum senang,saat menyentuh si Otong yang tegang,karena menurut yang telah dia pelajari dan dia baca dari artikel,orang lumpuh kalau si Otong nya sudah bangun itu berarti tidak akan lama lagi suaminya akan sembuh.

Ternyata Mentari selama ini sering menghabiskan waktu dengan benda pipih yang di berikan oleh Awan hanya membaca artikel.Mentari juga membaca tentang cara melayani suami,dan membuat suami puas tidak akan mencari pelampiasan di luar.

Mentari mendongakkan kepalanya,bibirnya tepat berada di depan bibir Awan.

"Sayang,"lirih Awan dengan suara serang karena sudah tidak tahan lagi menahan hasratnya.

"Kenapa,apa Hubby menginginkannya?"tanya mentari sembari menggigit bibir bawahnya dan mengedip matanya ke Awan,karena menurut artikel yang Mentari baca begitulah salah satu cara menggoda suami.

Mentari sudah tidak canggung dan malu lagi,karena sudah terbiasa dan juga dia sudah mencintai Awan,buat apa malu,kita kan sudah jadi suami istri,begitu pikir Mentari.

Awan mengangguk,kemudian segera melumat bibir bibir Mentari dengan lembut.

Mentari juga membalas lumayan Awan padanya,Sekarang Mentari bukan gadis polos dan lugu lagi.Tangan Mentari tidak lepas dari si Otong.

Mentari memainkan tangan nya dan mengusap si Otong suaminya.Awan mengerang nikmat,lumatan nya semakin panas.Mentari membuka mulutnya agar suaminya dapat mudah menyusuri semuanya.

"Sayang...aku sudah tidak..."Awan tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena mulutnya sudah di lumat oleh Mentari.

"Hubby aku tau kamu sudah tidak tahan,aku sudah siap lakukan lah,Aku ini milikmu Hubby!"ucap Mentari sembari menggoda suaminya.

Awan menelan salivanya,bagai mana dia akan melakukannya sedangkan kakinya belum bisa bergerak.

"Sayang,tapi aku tidak bisa,kaki ku masih belum bisa bergerak."ucap Awan karena memang benar bagai mana dia melakukannya sedangkan kakinya lumpuh.

Mentari menepuk jidatnya,dia lupa kalau suaminya belum sembuh.Keduanya diam saling berpelukan.Sesaat kemudian Mentari tersenyum,dia teringat tentang artikel yang dia baca.

"Hubby,tidak usah takut,istrimu ini bisa membantu mu agar Hubby bisa menyalurkan hasratnya Hubby!"Mentari punya cara untuk membuat suaminya tidak akan beranjak dari sisinya.

Tidak sia-sia selama ini Mentari banyak menghabiskan waktu untuk membaca banyak artikel.Kemudian Mentari mulai melumat dan mulai menurunkan ciumannya hingga sampai ke bawah perut Awan.

Mentari mulai membuka kain yang membalut tubuh si Otong,hingga nampak lah tubuh si Otong yang sudah berdiri tegak seperti pohon yang rindang.

Mentari mulai mengusap kepala si Otong dengan lidah nya.Tidak lama kemudian si Otong mulai memasuki gua gelap yang banyak penjaga yang berbaju putih berdiri ber deretan.

Awan Mengerang nikmat tubuhnya merasakan getaran yang luar biasa saat Mentari mulai mengulur tarik si Otong dengan mulutnya.

Tidak lama kemudian Awan mengerang nikmat yang luar biasa,di saat si Otong nya memuntahkan cairan kental kedalam gua yang di jaga oleh orang berseragam putih yang ber deretan.

Mulut Mentari di penuhi dengan cairan kental si otong,sedangkan Awan merasa terbang ke awang-awang,istri polosnya memang luar biasa.

Awan heran istri nya yang lugu dan polos kok bisa tau cara membuat nya mengerang nikmat seperti tadi.Setelah keluar dari kamar mandi,Mentari naik lagi ketempat tidur dan posisi nya masih sama seperti tadi.

Tidak lama kemudian pintu kamar mereka di ketuk oleh Bibik,karena melihat kedua pasangan itu tidak turun untuk sarapan.Akhirnya bibik mengantarkan sarapan untuk kedua majikannya.

Satu Minggu kemudian,terlihat sebuah mobil memasuki sebuah rumah yang tidak terlalu besar namun terlihat sangat bersih dan rapi.

Setelah mobil terparkir dengan rapi,terlihat dua lelaki memasuki rumah itu,kedua lelaki itu yang tidak lain adalah Om Anton dan Alex putranya.

Hari ini Om Anton dan Alex datang kerumah pengacara perusahaan keluarga S' BAGIO.

Om Anton ingin mengajak pengacara itu bekerja sama dengan nya.

Om Anton akan merebut perusahaan S' BAGIO.dengan bekerja sama dengan pengacara perusahaan itu.

Sementara di sisi lain di sebuah bandara terlihat sepasang suami istri yang berusia paruh baya keluar dari pintu bandara.

Kedua orang yang berbeda jenis kelamin itu memasuki mobil mereka.

Setelah masuk ke mobil,Pak sopir langsung menjalankan mobilnya kerumah besar Subagio.Mama Laras sudah sangat merindukan Anak-anak nya.

Mama Laras juga membelikan Mentari beberapa helai pakaian dan juga perhiasan.

Mama Laras ingin memberikan semua perhiasan yang di belinya di hari ulang tahun Mentari 5 hari lagi.

BERSAMBUNG.

Jangan lupa like,komen dan vote.

Terima kasih