Olivia Wijaya, anak kedua Adam Wijaya Utama pemilik perusahaan Garda Utama, karena kesalahpahaman dengan sang Ayah, membuat dirinya harus meninggalkan rumah dan kemewahan yang ia miliki.
Ia harus tetap melanjutkan hidup dengan bekerja di Perusahaan yang Kevin Sanjaya pimpin sebagai bos nya.
Bagaiman selanjutnya kisah Oliv dan Kevin.. ??
Hanya di Novel " My Perfect Boss "
Follow Me :
IG : author.ayuni
TT : author.ayuni
🌹🌹🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12
Sanjaya Group
Terlihat dua orang laki-laki bertubuh tinggi tegap sedang berbicara dengan satpam.
" Ada perlu apa Pak? " tanya satpam.
" Apa benar di sini ada karyawan yang bernama Olivia " tanya Pria itu.
" Olivia? Oh Mbak Oliv ada, oya ada perlu apa? " tanya satpam lagi.
" Bisa kami bertemu? "
" Bisa, tapi ini masih jam kerja karyawan, mungkin baru bisa nanti saat jam istirahat, kalau memang bapak ingin menunggu silakan tunggu di ruang tunggu Lobby " ucap satpam.
" Oke baik, terima kasih "
Kedua pria itu adalah orang suruhan Okan, Okan sudah memutuskan untuk menjemput Oliv melalui orang suruhannya, jika ia yang menjemputnya langsung ia khawatir akan terjadi perkelahian lagi antara dirinya dan Kevin.
Ayah dan Ibu belum mengetahui jika sebenarnya Olivia bekerja di Sanjaya Group, Okan masih menutupi keberadaan Olivia yang sebenarnya, cukuplah ia yang tahu dimana Olivia berada.
Pemberitaan mengenai Olivia pun sudah mulai mereda, ini pun berkat campur tangan Okan, ia menutup semua media yang sudah memberitakan adiknya.
Disudut lain Olivia keluar dari pantry, ia diminta untuk menyapu ruangan di lantai 9, karena ada ruangan yang belum Olivia sapu.
Saat Oliv keluar dengan membawa sapu dan tempat sampah, salah seorang pria suruhan Kakak nya mengenali.
" Itu Olivia " ucap orang itu ke temannya.
" Mana? "
" Itu yang bawa sapu "
" Ck.. Bisa-bisa nya Mbak Oliv kerja kaya gitu "
" Samperin jangan? "
" Jangan dulu lah, dia kan lagi kerja, Mas Okan bilang kita jangan bikin ribut di kantor orang "
" Tapi bentar lagi juga jam 12, samperin aja deh "
" Ya udah ayo "
Setelah berdebat akhirnya mereka berdua menghampiri Oliv yang sedang menunggu di depan lift.
" Selamat siang Mbak Oliv "
" Eh.. Siang " Olivia menoleh ke arah sumber suara.
" Ada apa ya? Mas nya siapa? " tanya Olivia memundurkan tubuhnya.
" Mbak Oliv tidak perlu takut, kami berdua suruhan Mas Okan untuk menjemput Mbak Oliv pulang " ucap salah satu orang itu.
" Hmm.. Nggak perlu di jemput nanti saya bisa pulang sendiri " balas Olivia.
" Tapi, kalo kami pulang tidak dengan Mbak Oliv, bisa habis kita oleh Mas Okan "
" Ya, terserah itu bukan urusan saya! "
" Ayolah Mbak, Plisss.. Mohon kerja sama nya ya.. Mbak bisa bilang dulu ke atasan Mbak Oliv untuk mengundurkan diri dari perusahaan ini lalu kita pulang "
" Enggak, saya bisa pulang sendiri "
" Ayolah Mbak Oliv " salah satu pria berniat untuk meraih lengan Olivia, namun secepat kilat Olivia menepisnya.
" Heh .. Jangan kurang ajar ya! "
" Maaf Mbak.. Maaf ya.. "
" Udah sana, ini masih jam kerja saya, nanti kalau sudah waktunya pulang, saya juga pulang " ucap Olivia sedikit meninggi.
Suara nya cukup nyaring terdengar, membuat Wika sedikit kaget, ia berniat untuk menghampiri sumber suara, disaat yang bersamaan lift Presdir terbuka.
Kevin dan Rey keluar dari Lift ia melihat Olivia sedang di kerumuni oleh dua orang.
" Hey siapa kalian? " tanya Kevin.
Olivia dan kedua orang suruhan Kakaknya terhenyak kaget, mereka menoleh ke arah Kevin dan Rey.
Olivia memundurkan tubuhnya ia berada di belakang Kevin.
" Oh mohon maaf Pak, perkenalkan saya Wisnu dan ini rekan saya Boby "
" Ada perlu apa? Ada apa dengan pegawai saya " ucap Kevin.
" Mohon maaf sebelumnya, apa bapak sudah mengetahui siapa karyawan bapak ini? " tanya Boby.
" Ya, tahu, bahkan lebih tahu dari kalian berdua "
Olivia masih memperhatikan obrolan Kevin dan orang suruhan Kakaknya.
" Bagus kalau begitu, jadi kami tidak perlu repot-repot menjelaskan panjang lebar, kami disini hanya diminta untuk membawa Mbak Oliv pulang, ayo Mbak Oliv "
" Enggak!! Saya bisa pulang sendiri "
" Mbak Oliv, jangan membuat kesabaran kami habis ya " Wisnu berusaha menarik tangan Olivia.
" Gak mau ih.. Jangan kurang ajar kamu! "
Oliv semakin memberontak dan...
" Stop !!! Jangan membuat keributan disini! Dan jangan pernah memaksa wanita! " ucap Kevin, ia lalu meraih lembut tangan Olivia menarik nya agar ia tetap berada di belakang Kevin.
Olivia seketika menoleh ke arah Kevin, sekilas menatap wajahnya.
" Kak Kevin belain aku " batin Olivia.
" Siapa yang menyuruh kalian? Pak Adam? " tanya Kevin.
" Kami hanya menjalankan perintah, kami dimintai tolong oleh Mas Okan, untuk menjemput adiknya Mbak Oliv " ucap Boby.
" Perlu kalian tahu, yang sudah menjadi karyawan disini, tidak sembarangan, tidak bisa seenaknya keluar dan masuk perusahaan, tolong sampaikan kepada Bos kalian, Olivia Wijaya dia melamar sendiri resmi di perusahaan ini, dia diterima disini karena hasil seleksi yang ketat, jadi tidak bisa keluar dari perusahaan seenaknya begitu saja, semua ada aturan dan prosedurnya " ucap Kevin
" Bapak ini sebenarnya siapa? Kenapa juga bapak mempertahankan karyawan bapak yang seperti ini, Oliv hanya OG kan, karyawan biasa tugas nya saja cuma nge pel dan nyapu, perusahaan sebesar ini apa susahnya untuk merekrut kembali karyawan sebagai OG " balas Wisnu.
" Saya pemilik perusahaan ini, kalian tidak perlu merendahkan pekerjaan seseorang, mau OG sekalipun mereka tetap pekerja, mereka tetap karyawan saya, saya yang bertanggungjawab atas mereka selama mereka bekerja di perusahaan saya " susul Kevin.
Wisnu dan Boby terdiam, Olivia pun termenung mendengar ucapan demi ucapan yang dikeluarkan oleh Kevin.
" Silakan.. Keluar dari kantor saya " ucap Kevin lagi.
" Baik, mungkin nanti Bos kami yang akan mengurus Mbak Oliv... "
" Silakan.. Saya tunggu kedatangan Bos kalian " ucap Kevin.
Wisnu dan Boby pun berlalu ia pergi meninggalkan Olivia, Kevin dan Rey. Sedangkan Wika yang sedari tadi memperhatikan menjadi bingung sendiri, ia menerka-nerka dan sedang menyimpulkan sendiri apa yang sedang terjadi.
" Kamu gak apa-apa? " tanya Kevin lembut.
" Eu..e.. Enggak.. Gak apa-apa " balas Olivia.
" Terima kasih banyak Pak, saya permisi " Olivia berlalu meninggalkan Kevin dan Rey.
Kevin hanya mengangguk.
Rey yang sedari tadi memperhatikan bos nya, semakin heran dan penasaran, otaknya sangat berisik untuk mencerna apa yang barusan terjadi.
" Pak Adam.. Pak Adam.. ? " gumam Rey yang dapat didengar oleh Kevin.
" Kenapa? " tanya Kevin.
" Pak Kev, Pak Adam yang dimaksud orang tadi itu Presdir Garda Utama? "
" Hmm.. " Kevin hanya mengangguk.
" Jadi, Oliv itu.. "
" Iya, udah ayo udah telat " ajak Kevin.
Memang Kevin dan Rey tadi akan pergi untuk menghadiri jamuan makan siang dengan salah satu investor perusahaannya, namun karena kejadian tadi, mungkin Kevin dan Rey akan telat untuk sampai tempat jamuan.
🌹🌹🌹
Jangan lupa untuk dukung author dengan vote, like dan komennya ya ❤️
Jika Oliv berani keluar dr zona nyaman, kenapa kamu tidak??