cerita ini di mulai dari seorang gadis cantik bernama sindi..yang mempunyai pacar bernama alex
sindi dan alex menjalin hubungan selama 7 tahun ..
sindi sangat mencintai alex dan alex pun juga sangat mencintai sindi
hingga saat itu alex pun di perintah orang tua nya menikah dengan wanita yng mereka jodoh kan kepada nya .. karena wanita ini adalah anak teman papa nya alex yng mempunyai
banyak saham di perusahaan papa nya alex.. yang sangat lah kaya raya.. sehingga papa nya alex pun memaksa dan mengancam alex..untuk bunuh diri kalau alex tidak menuruti ke inginan nya
alex yang sangat sayang dengan orang tua nya pun menyetujui apa yng di katakan papa nya..
dia pun meninggal kan sindi.. dan menikah dengan wanita yng di jodoh kan papa nya kepada nya..
alex mempunyai sahabat bernama Tio.. dia menyuruh Tio untuk menikah dengan sindi karna alasan dia tidak mau sindi sakit hati terlalu dalam karena ulah nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nandi ananda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hukuman
bab 27
"Ehh... Temen-temen, liat deh."
"Apa an, Nora?" sahut Ega karyawan lain teman dari Nora.
"Itu makanan yang di bawa cewe kampung ini kayanya enak deh. Kita buka aja kali ya, kita icip-icip."
"Boleh tuh Nora. Kita buka aja, kita cek dulu apa an tuh yang di bawa sama si Cewe kampung Ini."
"Jangan, Mba. Tolong ini untuk suami saya, Mas Tio" ucap Sindi sedih sa'at mendengar pembicara'an mereka.
"Alah emang makanan apa'an, sih, yang kamu bawa itu, paling juga makanan kampung," sahut Ega yang ikut menimpali.
"Ya udah, gak usah debat. Mending langsung kita buka aja tuh rantang."
Nora pun langsung menarik rantang bekal yang di pegang oleh Sindi. "Sini aku mau liat."
"Jangan, Mba. Ini intuk mas Tio suami Ku." Sindi pun menarik kembali rantang bekal itu dari tangan Nora.
"Sini aku mau liat."
"Jangan, Mba." Sindi terus memegangi rantang itu dengan erat nya.
Dengan kesal Nora dan Ega pun ber ama an, untuk mendorong Sindi agar jatuh ,ter sungkur, ter guling , dan ter lempar.
"Heehh.. Dasar Cewe kampung nyusahin orang saja." Mereka pun mendorong Sindi yang sedang memenangi rantang nya dengan erat.
Belum juga Sindi ter jatuh.. Tiba-tiba....
Bruukkkkk...
Sindi di tangkap oleh Tio yang mendekap tubuh Sindi dengan erat agar tidak jatuh ke lantai.
"Mas Tio" ucap Sindi dengan bahagia nya. Karena Tio telah menjadi pahlawan kesiangan untuk nya.
"Sayanggg, kamu ngapain kesini? kok ngak bilang-bilang, sama aku kalau mau ke sini. Kan aku bisa jemput kamu."
"Tadi nya sih, aku mau ngasih kejutan Mas sama kamu. Aku bawain makan siang untuk kamu Mas"
"Tapi kok kamu gak langsung keruangan aku aja? kenapa malah di sini, sampai mau jatuh lagi. Emang kamu udah baikan? kamu udah gak lemes lagi?" tanya Tio yang masih khawatir tentang keada'an Sindi.
"Iya, Mas. Aku udah agak mendingan sekarang, udah merasa sehat kembali" sahut Sindi.
Nora dan teman-teman nya pun mulai gelisah dan panik sa'at mengetahui kalau Sindi memang adalah Istri dari Bos mereka. Yaitu Tio.
Nora beserta teman-teman nya pun hendak pergi ber jalan per lahan agar tak ketahuan. Per lahan namun pasti mereka pun melangkah kan kaki. Berjalan dan menjauh dari Tio dan Sindi, Tapi Tiba-tiba..
"Ber henti Kalian! " ucap Tio dengan nada yang sedikit tinggi.
Seketika mereka pun ber henti "Iya kenapa, Bos," sahut Nora yang kini tangan nya sudah mulai gemeteran.
"Aku tadi liat kamu sama Ega, mendorong Istri ku sampai hampir jatuh. Untung istri Ku bersama rantang nya masih bisa ku selamat kan"
"Enggak, enggak Bos... Mungkin si Bos salah liat kali" sahut Ega, kini kaki Ega Pun Sudah Terasa ber getar dengan hebat nya. waduhhhh kapok deh kapok, ngebully istri bos, pake ketauan lagi mampus aku sama si Nora ,batin Ega.
"Kalian pikir aku buta apa? mata ku ini gak mungkin salah liat!" Tio sangat kesal kepada Ega dan Nora karna hanya mereka ber dua yang sangat membully Sindi. Sementara yang lain hanya melihat dan tertawa.
"Enggak, Bos. Kami gak mungkin berani untuk mendorong istri, Bos" sahut Nora yang masih mencoba mengelak.
"Apa perlu, aku memperlihat kan rekaman CCTV nya" sahut Tio rupa nya sa'at mereka mem bulyy Sindi. Ada yang memberitahu Kan kepada Tio. dan memperlihatkan rekaman CCTV itu kepada Tio.
Mereka pun tak bisa mengelak atau pun mencari aLasan lain lagi. Karna sudah ter tangkap basah sa'at Ini, "Ma'af kan kami, Bos. Kami kira Cewe ini telah ber bohong. Dia mengaku sebagai Istri nya Bos, dan kami nggak percaya kepada nya. Tolong jangan pecat kami, Bos, " ungkap Nora yang sudah lemas karna sangat takut kalau sampai dia di pecat oleh Bos, nya.
Walau pun sangat kesal Tio ber usaha agar tetap renang. Tanpa harus main tangan Tio mulai memikir kan hukuman apa yang pantas untuk mereka. "AAHHAA." Tio sudah menemukan jawaban untuk hukuman yang pantas mereka dapat kan. Jawab an nya ada lah di pecat.
"Kalian akan aku pecat!"
"Mas, tolong jangan pecat mereka hanya karna gara-gara aku. Nanti aku bakalan kepikiran terus Mas. Aku gak mau mereka kehilangan pekerjaan hanya karna masalah Ini." Sindi sangat lah baik sehingga dia tak tega dengan orang yang sudah membully nya. "Plissss." Sindi memohon kepada Tio.
"Baik lah aku tidak akan memecat mereka. Tapi aku akan tetap menghukum mereka."
"Kalau itu ter serah Mas saja lah," sahut Sindi, karna Sindi juga sangat geram dengan para karyawan nya Tio, yang sangat songong itu.
"Nora dan Ega! kalian harus membersih kan seluruh kantor dan memastikan tidak ada lagi debu yang ter sisa serta membuang sampah, sampai tidak ada lagi sampah di kantor ini"
"Apa itu tidak ter lalu berat, Bos?" tanya Ega yang sedang menelan saliva nya. Karna mereka tidak akan sanggup mem bersihkan seluruh kantor hanya berdua saja.
"Pilihan nya hanya dua, di pecat atau membersihkan kantor, " sahut Tio dengan santai.
"Jangan, Bos. jangan di pecat, kami akan membersihkan seluruh kantor tanpa ada debu yang ter sisa," sahut Nora dengan yakin karna dia tidak mau di pecat.
"Baik lah kalo Itu pilihan kalian! yang rajin ya bersihin nya."
"Kalau kalian..." ucap Tio sambil menunjuk teman-teman Nora yang lain. Karna bukan nya membantu Sindi mereka malah ikut men tertawakan Sindi.
Seketika mereka pun menelan saliva Ber sama'an.
"Iya kenapa, Bos" sahut Angga salah satu dari teman Nora tadi, yang juga Ikut menertawakan Sindi.
"Karna Kalian tidak membantu Istri Ku, justru malah menertawakan nya. maka Kalian Juga mendapat kan hadiah..Upssss hadiah. Maksudnya nya, hukuman."
"Hukuman apa, Bos. Jagan yang berat berat ya, Bos" sahut Angga, sedangkan yang lain tidak dapat ber kata-kata.
"Kalian harus membersihkan toilet, agar ter lihat kinclong"
"Masa harus toilet sih, Bos? gak ada kerja'an lain apa?" sahut Angga
Seketika mata Tio pun melotot ke arah Angga
dan nyali Angga pun menciut.
"Ehhh nggak, Bos. Ma'af, kami akan membersihkan toilet hingga bersih dan kinclong" sahut Angga.
Tio pun memengang tangan Sindi dan membawa Sindi keruangn kerja nya. "Mas, kita mau makan di mana?" tanya Sindi yang masih memegangi rantang nya.
"Di ruangan kerja Mas ,aja sayang, biar gak ada yang ganggu"
Seketika pipi Sindi pun memerah. "Oke, Mas ku Sayang"
"Wahhh bahagia nya di panggil Istri dengan sebutan Sayang" ungkap Tio jujur.
Sindi pun ter sipu malu.
Aku harus ber Terima kasih kepada Suci karna telah memberi tahu kan kepada ku. Kalau Sindi sedang di Bulyy, dengan memberikan rekaman CCTV itu kepada ku, batin Tio. rupa nya Suci lah yang telah memberitahu kan kepada Tio. perihal Sindi telah di bully oleh para karyawan Kantor melalui rekaman CCTV.
Suci bukan berniat membantu Sindi melain kan punya niatan untuk mendekati Tio.
jadi penasaran gimana lanjutan nx.. mantappp
pertahan kan orang yg sdh tulus mecintai mun sin..alex masa depan mu sin ,jd lah wanita yg kokoh ,setia
sma pasangan nya.gk mudah goyah..
lanjut thor