kebiasaan buruk Danielle Albara yang di juluki cassanova kelas kakap telah mengundang kemarahan sang Ayah hingga akhirnya menikah kan Daniel dengan seorang gadis .
" hai Daddyh" sapa gadis kecil gemoy saat Daniel duduk di samping nya dalam acara pertemuan keluarga, yang membuat Daniel yang mencoba tenang naik pitam
" berani sekali dia memanggil ku Daddy ,, apa aku setua itu di matanya ?" batin Daniel dengan geram mengepal tangan nya
" Nak ini putra nya Om yang akan menikah dengan mu " senyum lebar Ayah Daniel melihat ekspresi kesal putra semata wayangnya.
" apaa" kaget Alya mendapati kenyataan bahwa pria dewasa yang di juluki cassanova itu adalah calon suami nya ..
penasaran kan gimana kelanjutannya yuk baca ➡️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 Mall
Sesampai di Mall.
" Daddyh mau beli apa ?" kepo Alya yang berjalan dengan sebelah tangan di genggam Daniel .
" Beli CD" bisik Daniel di dekat telinga gadis pendek itu.
" Hahaha, udah robek ya" tawa gadis nakal itu menutup mulut saat mereka berjalan di tengah keramaian orang-orang.
" Kamu tidak tau kalau mi,"belum selesai pria dewasa itu mengucapkan kata sakral nya Alya sudah langsung menjawab .
" Iya besar , Alya pernah liat" kata gadis polos itu yang membuat Daniel terperanjat.
" Kapan?" tanya Daniel serius, niatnya sih bercanda tapi kepolosan istrinya membuat Daniel diam tak menyangka.
" Di Toilet" jawab Alya blak blakan membuat Daniel tertawa spontan.
" Kau ingin merasakan nya " goda Daniel .
" Enggak. Takut " ngeri Alya dengan segala fikiran liar nya .
Daniel dan Alya naik menggunakan eskalator menuju lantai atas Mall .
" Sudah lama sekali Daddy tidak jalan santai Al" cerita Daniel merasa senang saat akhirnya dia bisa keluar dari dunia kerja yang begitu memusingkan kepala.
" Kapan terakhir kali?" tanya Bocil yang memeluk lengan Daniel itu .
" 5 tahun lalu" jawab Daniel .
" Hahhh, berarti selama 5 tahun ini Daddy cuma kerja dan kerja " kaget Alya yang diangguki Daniel .
" Buat apa kaya sih Daddy kalau nggak pernah menikmati hidup " pendapat Alya .
" Daddy tau Al menikmati hidup itu penting tapi Daddy bingung dengan siapa Daddy harus menikmati hidup. Rasanya sangat sakit Al saat orang bersama kita hanya untuk memanfaatkan kelebihan kita." kata Daniel mengajak Alya membeli es krim.
" Itu sebabnya Daddy memanfaatkan wanita-wanita itu balik " kekeh Alya bukan nya cemburu tapi Alya malah geli .
" Iya lah kan simbiosis mutualisme " Daniel ikut terkekeh menjawab pertanyaan Alya .
" Ini makan lah " Daniel memberikan es krim pada Alya .
" Daddy nggak mau?" tanya Alya yang sibuk menjilati es krim sambil berjalan .
" kamu saja " kata Daniel yang tidak begitu menyukai es krim.
" Daddy nggak usah bingung lagi mau menikmati hidup sama siapa . Kan sekarang ada Alya " kata Alya tersenyum menatap Daniel yang akhirnya mencintai nya.
" Berjanjilah pada Daddy Al bahwa kamu tak akan meninggalkan Daddy karna alasan apapun " suara sendu Daniel mengingat betapa hancur nya dirinya saat di tinggalkan Bella 5 tahun yang lalu.
" Janji" kata Alya langsung mengangkat kelingking nya yang di balas Daniel dengan senyum hangat .
" Daddy bisa nggak kita nggak terlalu formal " pinta Alya entah mengapa Alya merasa mereka seperti terlalu kaku .
" Maksud kamu apa Al?, bahkan dari semua wanita yang pernah bersama Daddy hanya pada kamu Daddy seterbuka ini " jawab Daniel.
" Daddy. Sepasang kekasih itu memang harus saling terbuka dan kita harus menjadi diri kita sendiri agar pasangan kita bisa menerima kita apa adanya " jawab Alya Realistis.
" Maksud kamu?" Daniel semakin bingung dengan pernyataan istri kecilnya.
" Intinya tampil aja apa adanya. Kalau memang cerewet ya udah jadi cerewet aja nggak usah menutup diri karna sejatinya orang yang benar mencintai kita akan menerima kita apa adanya" jelas Alya yang membuat Daniel cukup paham maksud nya .
" Jadi itu itu alasan kamu tetap bandel walaupun sudah menikah " senyum Daniel menatap Alya .
" Bukan bandel Daddy emang aslinya Alya begitu" pernyataan Alya .
" Mungkin Daddy sedikit merasa aneh dengan kebiasaan Alya yang sangat jauh berbeda dari wanita lain nya saat kita hidup berdampingan. Tapi memang begitulah Alya yang sebenarnya sejak dulu " jelas Alya .
" Jadi menurut kamu pasangan yang awet itu adalah mereka yang tampil apa adanya bukan sama-sama merubah kebiasaan agar satu sama lain nyaman " tanya Daniel balik .
" Daddy Sayangh, pasangan itu pelengkap bukan pembanding 😍" tatapan penuh cinta Alya yang membuat Daniel baper .
" kenapa kita nggak ketemu sejak dulu aja sih Al" gemas Daniel menggandeng istri kecilnya.
" Nggak boleh lah " jawab Alya .
" kenapa?" heran Daniel.
" Kalau kita ketemu sejak dulu mana mungkin. Daddy udah tamat kuliah terus kerja Alya masih SMP " Jawab Alya yang membuat Daniel terkekeh geli membayangkan melakukan itu dengan anak SMP.
" Aw sakit Al ?" rengek Daniel saat Alya menjitak kepala nya.
" Fikiran nya tolong di kondisikan Om " ketus Alya .
" Kamu tau aja apa yang Daddy fikirkan" malu Daniel dengan fikiran nya sendiri .
" Sayang. Jadi Istri itu bisa di anggap sahabat sama ibu juga ?" tanya Daniel yang merasakan itu dia dapatkan dari Alya .
" Iya lah Om kamu kudet banget sih " jawab Alya mata nya mulai menari-nari saat mereka memasuki lokasi toko pakaian.
" Kalau begitu perlakuan Daddy seperti itu juga Al" pinta Daniel yang selama ini tak pernah merasakan hal seperti itu.
Sedari dulu bagi Daniel punya pasangan hanya untuk mencurahkan perasaan serta sebuah status bukan tentang kebahagiaan yang saling melengkapi.
" Iya Daddy Sayang" gemas Alya mencubit pipi Daniel yang sepertinya sangat penasaran dengan mencintai versi terbaru .
Pembicaraan panjang lebar mereka cukup merubah keadaan serta rasa antara mereka yang akhirnya bisa saling berbagi dan akrab tanpa sebuah batasan.
" Daddy jadi mau beli CD?" kekeh Alya bertanya.
" Nggaklah kan dirumah banyak , nggak ke pake lagi " jawab Daniel malah sibuk melihat bikini di etalase.
" woiiii, mata Daddy ya" geram Alya menampar lengan pria dewasa yang sibuk melihat benda benda sakral milik perempuan.
" Hehehe, Beli yuk Al Daddy ingin melihat Kamu memakai nya " tunjuk Daniel pada bikini warna hitam .
" Ayok, kapan-kapan kita berenang di kolam lantai 3" semangat gadis polos itu saat ingat kolam Renang di lantai paling atas rumah mereka tanpa tau apa yang difikirkan suami nya itu .
" Huftt Kamu kapan siap nya sih Al Aku tidak sabar " batin Daniel menarik nafas panjang.
Mungkin ini karma untuk nya yang dulu setiap hari selalu bermain wanita setiap malam, giliran udah punya istri malah disuruh tahan .
" Ayok makan Daddy, lapar " keluh Alya merasa lelah .
" Kenapa sih Al nggak minta bodyguard bawa belanjaan kita aja ?" heran Daniel .
" Kenapa Daddy capek biar Alya yang bawa semua nya aja " kata Alya meraih beberapa paper bag di tangan Daniel .
" Bukan begitu kan berat " Daniel tidak mau Alya membawa semuanya.
" Daddy walaupun berat kita kan happy " senang Alya menenteng paper bag di tangan nya .
" Iya sih " kata Daniel mengangguk sambil tersenyum ternyata begini rasanya jalan bersama orang yang mencintai kita dengan tulus .
" Mau makan apa Sayang?" tanya Daniel setelah mereka duduk di salah satu restoran.
" Sama aja kayak punya Daddy " jawab Alya menatap orang-orang di sekitar nya yang begitu ramai .
" Al kamu pernah punya pacar?" tanya Daniel menatap Alya lurus .
Daniel merasa Alya tak asing bahkan sangat mengenal Dunia percintaan.
" Pernah itu Mantan pacar Alya " tunjuk Alya pada seorang pria yang tersenyum menatap mereka .
Daniel mengedarkan pandangannya mencoba mencari sosok yang Alya tunjuk.
Next
...Jangan pernah menyesali perbaiki saja kedepannya...
