NovelToon NovelToon
Mantan Suamiku Ternyata Bosku

Mantan Suamiku Ternyata Bosku

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:395.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: m anha

Vany yang di paksa menikah oleh keluarga pamannya tempat ia tinggal, berniat ingin kabur dari rumah. Ia menolak menikah dengan pria tua dan di jadikan istri ke 3, semua itu untuk melunasi hutang pamannya. Akan tetapi ia malah di pertemukan dengan Agam dalam sebuah kecelakaan.

Agam, pengusaha muda yang berkunjung ke kampung halamannya untuk urusan bisnis.

Akankah Vany bisa menghindari pernikahan tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon m anha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bosku Suamiku

Pagi hari Vany terbangun dan menatap wajah suaminya yang tertidur dengan pulas sambil memeluknya.

"Apakah aku sedang bermimpi?" gumamnya pelan masih menikmati wajah tampan sang suami, ia masih tak menyangka jika mantan suaminya adalah bosnya dan kini bosnya sudah menjadi suaminya.

"Apa aku masih boleh bekerja, ya?" gumam Vany.

"Tidak," jawab Agam masih dengan mata terpejam, membuat Vany yang sejak tadi memperhatikan wajah tampan itu pun terkejut.

"Mas, kamu sudah bangun?" tanyanya membuat Agam dengan perlahan membuka matanya dan menatap ke arah sang istri, sebuah kecupan kembali mendarat di kening wanita yang sudah menjadi wanita halalnya itu untuk yang kedua kalinya.

"Aku sudah bangun sejak tadi, tetapi aku masih tak mau bangun dari tempat tidur dan masih ingin terus memelukmu," ucap Agam semakin membenamkan wajahnya dan mengeratkan pelukannya.

"Akan tetapi ini sudah jam berapa, nanti Adelia mencari kita, ayo kita mandi."

"Ayo," ucap Agam langsung menyibak selimut mereka dan menggendong Vany masuk ke kamar mandi, Vany menepuk jidatnya, sepertinya ia salah mengucapkan kalimatnya. Mengapa ia harus mengucapkan ajakan untuk mandi, seharusnya dia meminta Agam untuk mandi lebih dulu.

Semua sudah terjadi, kata-katanya tak bisa ditarik dan suaminya juga tak bisa untuk dihentikan saat ini. Akhirnya mandi pagi mereka kembali menjadi kegiatan bagi pengantin baru.

Mereka baru keluar kamar saat jam sudah menunjukkan pukul 10.00. Mereka pun berjalan keluar menuju ke restoran untuk mencari makan, begitu mereka sampai ke restoran yang ada di hotel tersebut. Adelia langsung berlari menghampiri keduanya.

"Ayah, Ibu, kalian dari mana aja? Mengapa berjalan-jalan tak mengajak Adelia?" ucap anak itu yang kini sudah berada di gendongan sang ayah.

"Ibu nggak jalan-jalan, semalam ibu kelelahan karena menyambut banyak tamu, makanya ibu ketiduran dan baru bangun," jawab Vany mencari alasan.

"Kenapa Adelia tidur persamaan nenek dan kakek?" tanya Adelia karena saat bangun tadi bukannya memeluk ayah dan ibunya, ia justru memeluk sang nenek.

"Nenek sangat merindukanmu, Nak. Makanya nenek ingin tidur dengan anak ayah yang cantik ini. Apa kamu tak suka tidur dengan nenek?" tanya Agam mengecup pipi putrinya.

"Tentu saja suka, Adelia senang punya kakek dan nenek, Adelia nggak masalah tidur dengan kakek dan nenek, kok, Yah!" jawabnya dimana salah satu impiannya adalah memiliki kakek dan nenek seperti teman-temannya.

"Ya sudah, Adelia Sudah makan, Nak?" tanya Vany mengusap rambut putrinya yang masih ada di gendongan Agam sambil mereka berjalan menghampiri Sari yang sedang memakan makanan penutupnya.

"Sudah, Bu. Tadi disuapin sama nenek," jawabnya polos kemudian ia pun duduk di samping Sari, tempat di mana tadi ia duduk untuk pertama kali sebelum Agam datang dan Sari kembali menyuapkan makanan penutup kepada cucunya.

Adelia yang juga suka dengan makanan tersebut pun membuka mulut dan mulai mengunyahnya.

"Ibu, bagaimana dengan ayah?" tanya Agam.

"Ayah pagi tadi sudah dibawa kembali ke rumah sakit, tetapi kamu tenang saja kondisinya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Namun, dokter masih mencemaskannya dan menyarankan ayah masih harus mendapat perawatan," jelas Sari membuat Agam pun mengangguk, ia mengerti akan kondisi ayahnya saat ini. Bisa melihat ayahnya ikut hadir menyaksikan pernikahannya ia sudah merasa sangat senang.

Vany pun memesan makanan untuk mereka dan keduanya pun makan dengan lahap, Sari hanya menggeleng melihat keduanya di mana mereka sarapan saat sudah menghampiri jam makan siang, tentu saja mereka sangat lapar.

"Oh ya cantik, kamu mau ikut nenek ke rumah sakit untuk menjaga kakek atau ingin ikut Ayah dan Ibumu pulang ke rumah?" tanya Agam melihat putrinya

Adelia melihat ke arah ayah dan ibunya kemudian melihat ke arah neneknya.

"Hari ini Adelia temani Nenek dulu ya, jaga kakek, tetapi malam nanti Adelia boleh tidur dengan Ayah dan Ibu?" tanyanya membuat Sari pun mengangguk.

"Ya sudah, Ayah. Adelia mau ikut Nenek menjaga kakek, apa boleh?" pamit Adelia membuat Agam pun mengangguk dan mengecup pipi putrinya.

"Boleh, Sayang. Akan tetapi jangan nakal ya, saat di sana jangan merepotkan nenek apalagi kakek, kakek sedang sakit," jelas Agam membuat Adelia pun mengangguk dan ia juga tak lupa berpamitan kepada ibunya, pesan yang sama juga disampaikan oleh Vany agar ia tak nakal saat di rumah sakit.

Adelia minta izin terlebih dahulu pada Mamanya sebelum ia keluar, "Adelia, jangan keluar jika tak ada pengawasan, ya, Nak," ucap Vany dan Adelia pung memgangguk.

Setelah menyampaikan beberapa pesannya, Sari dan Adelia pun pamit dan diantar sopir menuju ke rumah sakit menyusul Sofyan yang sudah pergi lebih dulu sejak sekitar jam 06.00 pagi tadi, bahkan sebelum Adelia terbangun.

"Kamu mau ke mana? Mau ke rumahmu atau ke rumahku?" tanya Agam.

"Untuk sementara bagaimana kita tinggal di rumahku dulu, lagian jika tinggal di rumahmu, rumah itu terlalu besar dan ibu juga tinggal di rumah sakit kan. Jadi, sambil memindahkan beberapa barangku dan memilah-milah mana yang harus aku pindahkan ke rumahmu nanti kita tinggal di apartemenku dulu, ya. Setelah ibu pulang dari rumah sakit dan ayah sudah sehat baru kita pindah ke rumahmu," pinta Vany membuat Agam mengangguk. Ia langsung menelepon beberapa asisten rumah tangga yang tinggal di rumahnya untuk mengirim beberapa pakaian dan juga berkas-berkas penting ke apartemen Vany. Mereka memutuskan untuk tinggal di sana beberapa hari ke depan.

Sebelum pulang ke rumah mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama, walau mereka sudah memiliki anak dan sudah menikah sebanyak dua kali. Namun, mereka masih terbilang tak memiliki waktu bersama selayaknya pasangan lain, membuat Agam pun membawa Vany ke tempat-tempat romantis. Mereka ke tempat-tempat di mana biasanya sepasang kekasih menghampiri tempat itu.

Agam memilih puncak, ia melajukan mobilnya menuju puncak dan membawa Vany melihat pemandangan yang cukup indah, mereka mengambil beberapa gambar lebih tepatnya Agam yang terus memotret Vany saat Vany melihat view yang cantik.

"Bagaimana? Kamu suka tempat ini?" tanya Agam membuat Vany pun mengangguk saat mereka kembali menikmati pemandangan alam yang begitu indah. Vany lupa kapan ia jalan-jalan dan menikmati pemandangan. Selama ini ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya.

Setelah seharian bermain bersama, mereka pun pulang. Mereka pulang saat pukul 09.00 malam dan ternyata Adelia sudah ada di kediaman mereka, di apartemen Vany dan sudah berbaring di tempat tidur ayah dan ibunya.

"Kalian sudah pulang?" tanya Sari.

"Iya, Bu," jawan keduanya.

"Adelia sudah ada di kamar, ibu mau ke rumah sakit lagi ya, kasihan ayahmu sendiri," ucap Sari membuat Agam pun mengangguk dan mempersilakan ibunya untuk kembali ke rumah sakit.

"Besok pagi biar Vany dan Adelia yang menjaga ayah, Ibu istirahatlah," ucapnya membuat Sari pun mengangguk dan ia pun berlalu dari tempat itu.

Keduanya pun langsung bergegas ke kamar dan melihat Adelia di sana.

Agam menghela nafas saat melihat putrinya bahkan sudah menyusun bantal.

Adelia akan tidur di tengah dan ayah dan ibunya yang mengapit di kedua sisinya.

"Apa selama ini Adelia memang tidur denganmu?" tanya Agam membuat Vany pun mengangguk, lagi-lagi hela nafas terdengar dari mulut sang suami.

"Berarti kita harus mencari waktu yang tepat dan harus segera mengajarinya untuk tidur sendiri," gumam Agam yang mau tak mau akhirnya pun tidur di tempat yang sudah disediakan oleh putrinya, ia harus menahan diri untuk tak memeluk Vany.

1
Irma Windiarti
Luar biasa
eneng Heryani
agam sudah gak sabar 😂
eneng Heryani
kalou tau kebenaran nya apa ibunya Agam akan menerima vany 🤔
kalou melihat kebaikannya kayanya menerima 🤔
eneng Heryani
Kecewa
eneng Heryani
Buruk
eneng Heryani
pasti pak Agam mencari informasi lewat suruhannya
eneng Heryani
selanjutnya
eneng Heryani
wah pasti pak Agam juga terkesima lihat vany
eneng Heryani
hati yg baik
eneng Heryani
nasib baik menghampiri vany
eneng Heryani
ada apa selanjutnya kisah vany
eneng Heryani
akankah Vani hamil saat di tinggalkan 😥
eneng Heryani
sedih juga nasib vany 😭
eneng Heryani
pintar juga nih Vani biar nanti tak di nikahkan sama Tya Bangka
eneng Heryani
Nemu postingan di FB akhirnya ku cari di sini Alhamdulillah kini ku mulai membaca 🥰
Rahma Syndrome
Kasian Vany 😭
Nurlaila Hasan
kereeeen,,,, suka, ceritanya ga bertele tele
lizah meon
Luar biasa
lizah meon
best
Jessica
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!