NovelToon NovelToon
BUKAN YANG PERTAMA

BUKAN YANG PERTAMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Romansa / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: elaacy

Kehidupan Ayunda naraya dan Edward alexandra berjalan seperti biasanya, bahkan mereka terlihat romantis. Hingga disuatu hari ayunda harus menerima fakta yang menyakitkan, ia merasa dibohongi habis-habisan oleh suaminya sendiri.

Bagaimana kisah kehidupan ayunda selanjutnya?? Kepoinn terus cerita ini yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaacy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

🌷**Happy Reading🌷**

Setibanya makan siang, edward keluar dari ruangannya begitu tergesa-gesa, ia menuju parkiran mobil dan meninggalkan area kantor.

Tujuan edward kali ini adalan restoran kenangan, disana clarissa sudah menunggu untuk makan siang bersama.

Mobil palisade hitam itu berhenti diparkiran restoran, edward keluar dari mobil dan berjalan masuk kedalam restoran, pandanganya menyapu keseluruh ruangan untuk mencari keberadaan clarissa.

Hingga pandanganya berhenti disebuah meja yang sudah ada clarissa disana, wanita itu mengenakan pakaian formal dengan rambut yang dibiarkan tergerai.

"Maaf, aku lama."

"No problem, aku juga baru datang mas."

Edward segera duduk didepan clarissa, mereka terlihat saling tatap selama beberapa detik.

Momen itu digunakan oleh seorang pria yang duduk dipojok, edward maupun clarissa tak ada yang menyadari jika mereka sedang diawasi.

Jpret!!

Pria itu tersenyum tipis dikarenakan hasil fotonya bagus, tak buram sama sekali.

Seorang pramusaji mendatangi meja edward dan clarissa, mengantarkan makanan yang sebelumnya sudah dipesan mereka berdua.

"Silahkan dinikmati, tuan dan nyonya." Ucap pramusaji itu.

Edward dan clarissa terlihat romantis bahkan beberapa pungunjung dibuat baper oleh tingkah edward yang sedang menyuapi clarissa.

Jprett!!

Lagi dan lagi pria itu memotret edward yang sedang menyuapi clarissa, setelah dirasa cukup ia langsung meninggalkan restoran itu setelah membayar pesanan.

Pria itu menuju motor custom miliknya, membawa motor itu meninggalkan restoran dan menuju kesebuah taman, seseorang sudah menunggunya disana.

Motor itu berhenti tepat disamping mobil berwarna hitam, ia turun berjalan mendekat kearah kursi yang dimana sudah ada pria yang menunggunya.

"Woy." Pria itu menepuk pundak pria berjas cukup kencang.

"Gimana ren? Dapat nggak?" Tanya pria itu tak sabaran.

"Dapat, ka. Ya seperti yang sudah kita duga, edward makan bareng sama cewe licik itu."

"Huftt, gue cuma kasian aja sama ayunda, bisa-bisanya dia dapat suami kayak gitu."

"Edward jadiin ayunda itu untuk balas dendam, dasar bodoh si edward itu, kalo dia tau kenyataan sebenarnya apa nggak kena serangan jantung?" Kekeh pria itu yang ternyata adalah shaka, sahabat edward sendiri.

Rendi mengangguk, ia turut merasa kasihan dengan nasib yang menimpa ayunda.

"Udah ada berapa bukti yang terkumpul?" Tanya rendi.

"Baru empat, salah satunya video kegiatan panas mereka, nanti gue bakalan kirim ke ayunda."

Waktu kemarin, rendi menyelinap masuk kedalam apartemen milik clarissa dan meletakan kamera tersembunyi diatas lemari, kamera yang kecil itu tak akan ada yang mengetahuinya.

"Gue pergi dulu, jam istirahat udah habis." Ucap shaka meninggalkan rendi ditaman.

Shaka membawa mobilnya dengan kecepatan sedang, jarak antara kantor dan taman tidak lah jauh hanya memakan waktu beberapa menit saja.

Bertepatan dengan itu, mobil palisade memasuki area parkiran. Mobil shaka dan edward bersamping-sampingan membuat mereka keluar secara bersama.

"Lo dari mana, ka?" Tanya edward kepada sahabatnya itu.

"Makan." Jawab shaka begitu singkat membuat edward merasa aneh, tak biasanya pria itu berbicara singkat.

Namun edward tak mempermasalahkan hal itu, mungkin saja suasana hati shaka sedang kacau.

Mereka berdua bersama-sama menaiki lift menuju ruangan mereka masing-masing.

Shaka melirik sekilas kearah edward yang sedari tadi tersenyum, ia bisa menebak jika edward sedang senang.

Mereka memasuki ruangan masing-masing tanpa adanya obrolan.

Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam berlalu, kini saatnya karyawan kantor serta edward dan shaka pulang kerumah masing-masing.

Edward meninggalkan kantor dengan membawa mobil miliknya, jalanan jakarta sore ini begitu macet karena bertepatan dengan orang-orang pulang kerja.

Tingg!!

Satu notifikasi pesan dari clarissa muncul dilayar ponsel edward.

"Mas, malam ini bisa dateng ke apartemen milik aku nggak? Aku udah kangen banget.".

"Iya, nanti mas kesana, tunggu ya." Ketik edward dan langsung dibaca oleh clarissa.

"Okeyy sayang."

Edward tak lagi membalas pesan itu, ia menambah kecepatan agar cepat sampai dikediamannya.

Mobil memasuki halaman rumah. Edward keluar dari mobil lalu berjalan masuk kedalam rumahnya.

"Sudah pulang mas?" Tanya ayunda yang sedang duduk dikursi meja rias, ia sedang menyisir rambut panjang hitam lebat miliknya.

Bisa dilihat dari pantulan kaca jika edward hanya menganggukan kepala, pria itu langsung masuk kedalam kamar mandi.

Ayunda keluar dari kamar, menuruni anak tangga satu persatu untuk menuju dapur, ia akan membuat kopi untuk edward.

Setibanya didapur, ayunda mengambil gelas untuk membuat kopi, ia mengaduk-aduk kopi itu dengan tenang.

Sore tadi, mbok latri dan pak asep izin untuk pulang kampung karena anaknya ada yang meninggal. Dirumah besar ini hanya tersisa dirinya dan edward saja.

"Sayang, mbok latri masak apa?" Tanya edward yang sudah duduk dikursi meja makan.

"Mbok latri pulang kampung sore tadi mas, anaknya minggal. Jadi aku yang masak." Jawab ayunda seraya membawa gelas kopi dan meletakannya disamping edward.

***

Didalam kamar milik mereka, edward sedang membujuk ayunda agar diizinkan untuk pergi malam ini dengan alasan pekerjaan yang tak dapat dihandle oleh shaka.

"Mas, apa tidak bisa ditunda sampai besok pagi? Ini udah malam mas, waktunya istirahat." Ucap ayunda.

"Tapi sayang, surat itu penting banget buat aku tanda tangani, suratnya berisi kontrak kerja sama antara aku sama pak arya."

"Besok saja mas, pak arya pasti ngerti kok."

Drrttt drrrtt drrtt

Nama pak arya muncul dilayar ponsel edward, pria itu menelpone dirinya, buru-buru edward menjauh untuk mengangkat panggilan.

Terlihat edward mengangguk dan menoleh kearah ayunda.

"Sayang, pak arya udah telpon loh, mas jadi nggak enak hati." Ujar edward penuh dusta, bukan pak arya yang menelpone melainkan clarissa yang nama kontaknya diubah menjadi nama pak arya.

Dengan berat hati ayunda menganggukan kepalanya, membuat edward bersorak senang didalam hati, pria itu tak sabar ingin bertemu dengan clarissa.

Ayunda mengantarkan edward sampai depan pintu, ia melihat mobil milik suaminya pergi meninggalkan rumah.

Ayunda menutup pintu rumah itu rapat-rapat, ia akan menunggu kepulangan edward dengan berbaring disofa ruang tamu.

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan dipintu mengejutkan ayunda, "Apa mungkin mas edward kembali lagi?"

Dengan senyuman lebar, ayunda membuka pintu rumah itu lebar-lebar. Seketika senyumannya menghilang saat mengetahui bukan edward yang mengetuk pintu, melainkan shaka dan rendi.

"Shaka, kok kamu ada disini? Mas edward baru aja pergi katanya mau ketemu sama kamu buat tanda tangan surat." Ucap ayunda kebingungan.

Shaka dan rendi saling pandang beberapa detik dan beralih menatap ayunda yang menatap mereka bingung.

"Surat apa, nda?" Shaka pun turut kebingungan.

"Kami boleh masuk?"

Ayunda mengangguk, mempersilahkan kedua orang itu masuk kedalam rumah dengan pintu yang dibiarkan terbuka agar tak terjadi fitnah nantinya.

"Kami kesini buat ngasih beberapa bukti sama kamu nda, buka aja map nya." Ujar shaka menyodorkan satu map coklat kehadapan ayunda.

"Bukti apa? Dan apa isi map ini?"

"Buka aja."

Karena penasaran, ayunda membuka map iti yang berisikan tiga foto dan satu flashdick.

Ayunda mengambil satu lembar foto yang menunjukan seorang wanita sedang mencium seorang pria yang sangat dikenali oleh ayunda, orang itu adalah edward.

"Tidak mungkin." Ucap ayunda shock berat membuat foto itu terjatuh kelantai.

Ayunda mengambil dua foto lainnya yang diambil ditempat yang sama, menampilkan edward sedang bertatapan dan menyuapi seorang wanita.

Sedangkan rendi mengambil flashdick itu untuk menyambungkan kedalam laptop miliknya, ia membuka file yang menampilkan video adegan panas itu kepada ayunda.

Ayunda tak sanggup melihat terlalu lama video itu, dadanya menjadi sesak seperti ditusuk ribuan jarum, ia tak mempercayai semua itu, namun bukti terpampang jelas didepan mata.

Edward yang terlihat mencintai dirinya saja begitu tega mengkhianati pernikahan mereka, bahkan sampai berbuat maksiat dengan wanita yang dipanggil clarissa.

"Bilang kalo semua ini editan, nggak mungkin mas edward seperti itu." Ayunda berteriak histeris mengguncang bahu lebar shaka, ia tak menerima kenyataan yang menyakitkan seperti ini.

"Itu semua real, bukan editan. Edward memang selingkuh dengan wanita itu, kamu harus sabar nda."

Pyar!!

Vas bunga yang ada dimeja dilempar oleh ayunda menghantam dinding, membuat pecahannya berserak dimana-mana.

Tatapan wanita itu berubah tajam, tangan mengepal dengan napas naik turun tak beraturan. Tak ada air mata, yang ada hanya kemarahan yang bisa dilihat dari sorot matanya.

"Lelaki jahanam itu pasti berada diapartemen milik wanitanya." Desis ayunda, ia menarik tangan shaka dan rendi, membawa kedua pria itu keluar dari rumah.

"Antarkan aku keapartemen milik clarissa."

Shaka mengangguk, mereka masuk kedalam mobil yang langsung meninggalkan halaman rumah itu, dikarenakan emosi, ayunda lupa menutup pintu rumah miliknya.

1
Y. Kasanova
🔥🔥🔥🔥🔥
Y. Kasanova
Lanjut thor seru nih
Y. Kasanova
🔥🔥🔥
Y. Kasanova
Wihhh siapa kah kira2 sosok laki2 yang mencintai ayunda secara diam-diam ? Penasaran
Y. Kasanova
Whay?
Y. Kasanova
Semangat thor 🔥🔥🔥
elaacy: makasii kaa 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!