NovelToon NovelToon
Terjebak Hasrat Gigolo Ibuku

Terjebak Hasrat Gigolo Ibuku

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Berondong / Selingkuh / Teen Angst / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 5
Nama Author: Virzha

Kondisi keluarga yang berantakan, membawa Freya menjadi sosok anak yang berandal.

Freya kerap menghabiskan waktunya di club dan menjerumuskan dirinya kedalam obat-obatan terlarang.

Sean Bagaskara hadir di saat Freya nyaris dilecehkan.

Setelah pertemuan itu, takdir seolah terus mengikat keduanya hingga perasaan cinta tumbuh dihati mereka.

Sayangnya, disaat cinta itu kian menggebu, Freya harus mengetahui kenyataan pahit bahwa Sean adalah seorang gigolo, lebih tepatnya Gigolo ibu tirinya sendiri.

Selanjutnya, apa yang akan dilakukan Freya?

Simak ceritanya hanya disini guys!!!!
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN, VOTE, DAN SUBSCRIBE YA!!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virzha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membeli Kado Untuk Mayka.

Freya memperhatikan beberapa mainan anak-anak yang dipajang begitu banyak di toko mainan yang berada di mall. Wanita cantik itu rupanya tengah kebingungan memilihkan mainan apa yang sekiranya cocok untuk adik Sean.

"Adikmu sukanya mainan apa biasanya?" tanya Freya menatap Sean yang sejak tadi mengikutinya dari belakang.

"Dia jarang bermain, lebih suka membaca, kadang membantu Ibu menyiapkan pesanan makanan," sahut Sean seadanya.

Freya mengerutkan dahinya, menatap Sean dengan pandangan sedikit aneh. "Adikmu masih kecil, tidak mungkin dia tidak suka bermain," ucap Freya.

"Ya, dia memang tidak begitu suka. Mungkin kita belikan saja buku untuk dia, sepertinya akan suka," ujar Sean mengingat jika Adiknya memang sangat jarang bermain.

"Baiklah, kita cari bukunya kalau gitu." Freya mengangguk menyetujui, ia lalu berjalan terlebih dulu ke toko buku yang berada tidak jauh dari toko mainan itu.

Meskipun bukan hari Minggu, pengunjung mall itu selalu saja ramai, pasalnya mall itu paling terkenal di Ibu kota. Semua orang seorang tumpah ruah berbelanja disana. Termasuk Andriana yang hari itu akan berbelanja ria setelah mendapatkan uang transferan dari suaminya yang begitu loyal.

Saat Andriana sedang melihat-lihat, netranya tidak sengaja menangkap bayangan yang cukup familiar.

"Sean?" ucap Andriana, tidak akan pernah lupa bagaimana wajah pria yang tidak henti membuatnya men de sah beberapa waktu lalu.

"Dia disini juga? Oh astaga, aku harus menemuinya," gumam Andriana terlihat begitu senang, ia mempercepat langkahnya dan ingin menyusul Sean. Akan tetapi, ia malah kehilangan jejak pria itu.

"Dimana Sean? Kenapa cepat sekali perginya," ucap Andriana celingukan mencari sosok gigolo favoritnya itu.

Sean sendiri tidak tahu menahu jika ada Andriana disana, ia malah sibuk memperhatikan Freya yang tengah kesusahan mengambil buku di rak yang cukup tinggi.

"Ish, susah sekali, aku ingin mengambil buku itu. Sepertinya sangat cocok untuk Adikmu," ujar Freya melompat-lompat kecil untuk mengambil buku itu.

"Kau itu harus banyak minum susu agar tinggimu bertambah," seloroh Sean mengejek, ia mendekati Freya lalu mengambilkan buku yang wanita itu inginkan.

"Eh?" Freya sedikit kaget saat dada Sean menyentuh punggungnya, ia sontak mendongak agar bisa menatap pria yang memiliki tinggi 190 meter itu.

"Ini bukunya Tuan putri," ucap Sean menyerahkan buku itu kepada Freya, tapi Freya masih diam terpaku, seolah terhipnotis dengan wajah Sean yang hari itu terlihat begitu mempesona.

Sean tersenyum tipis, ia tiba-tiba mendekatkan wajahnya lalu meniup mata Freya membuat wanita itu tersadar dari lamunannya.

"Eh? Kau mengagetkanku saja," ujar Freya gelagapan, tersadar dari apa yang baru saja dilakukannya.

"Belum puas juga ya? Kenapa? Pasti terpesona 'kan?" kata Sean terkekeh-kekeh percaya diri.

"Apaan sih, ini aku melihat ada serangga di rambutmu," kata Freya mencari-cari alasan dari tuduhan implisit itu.

"Serangga?" Sean mengernyitkan dahinya, ia sangat tahu jika saat ini Freya sedang beralasan. "Dimana serangganya?" tanya Sean kembali mendekatkan wajahnya, ia harus lebih menunduk agar wajahnya bisa berhadapan langsung dengan wajah Freya.

"Eh, itu ... ada disini tadi, tapi sepertinya sudah pergi," ujar Freya tersenyum kikuk, terlihat sekali wanita itu sedang berbohong.

"Hahaha, dasar pembohong kecil. Tidak ada serangga disini, kau hanya terpesona olehku, dasar," celetuk Sean menguyel-uyel gemas kedua pipi Freya seraya berlalu begitu saja dari hadapan wanita itu.

"Sean! Ish, beraninya kau melakukan itu, awas kau!" seru Freya berpura-pura kesal, menyembunyikan wajahnya yang mulai merah padam karena salah tingkah.

"Lakukan saja jika bisa Nona," sahut Sean menanggapi sambil lalu, ia langsung berjalan menuju meja kasir untuk membayar buku yang dibelinya.

Setelah itu Sean mengajak Freya ke toko baju untuk membeli baju untuk adiknya. Sean membiarkan Freya yang memilih bajunya dan ia menunggu di salah satu sofa yang ada disana seraya memainkan ponselnya. Akan tetapi, tiba-tiba ada sesuatu yang menarik perhatiannya membuat ia pergi meninggalkan toko pakaian anak itu sebentar.

Tujuan Sean yaitu sebuah butik yang menjual pakaian wanita, ia melihat sebuah mini dress yang berwarna putih. Sean jadi membayangkan jika baju itu akan dipakai oleh Freya, pasti akan sangat cantik sekali pikirnya.

"Mba, tolong saya minta bungkus baju yang ini," ujar Sean meminta pegawai butik itu membungkus pakaian yang diinginkannya.

"Yang putih ini ya Mas? Ini limited edition, harganya sekitar 28 juta," ucap Pegawai itu.

"Ya, saya mau yang itu. Bungkus sekarang ya mba," kata Sean tidak perduli tentang harganya, satu malam bekerja, ia bisa mendapatkan uang segitu, bahkan lebih.

Sean menunggu pegawai itu membungkus dress yang tadi dibelinya. Ia tidak sadar jika sejak tadi ada yang menatapnya lekat-lekat.

"Sean, ya ampun, akhirnya ketemu juga. Daritadi aku mencarimu loh," ucap Andriana berseru begitu riang saat bertemu Sean ditoko baju itu, ia tanpa canggung langsung memeluk pria itu dan memberikan kecupan di bibirnya.

"Kau?" Sean terkejut tentunya, ia langsung menatap sekelilingnya yang tampak cukup ramai, pasti sudah ada yang melihat apa yang dilakukan Andriana tadi.

"Ya, ini aku, bagaimana? Apa kau merindukanku?" bisik Andriana mengusap dada Sean dengan lembut.

"Aku sedang buru-buru," sahut Sean mencoba menepis tangan Andriana.

Namun, bukan Andriana namanya jika menyerah begitu saja. Wanita itu justru memeluk leher Sean dengan mesra.

"Kenapa Sean? Aku sangat merindukanmu, apa kau tidak merindukanku? Atau lebih tepatnya, kegiatan panas kita berdua," ujar Andriana membasahi bibir bawahnya, membuat wajahnya terkesan sensual.

"Aku sedang buru-buru, lain kali saja kita bicara lagi." Sean sekali lagi menepis tangan Andriana dan memilih buru-buru mengambil barangnya tadi.

"Mba, mana tadi bajunya?" tanya Sean.

"Ini Mas." Pegawai itu menyerahkan paper bag yang berisi baju yang tadi dibeli Sean dan pria itu langsung pergi begitu saja.

Sayangnya sebelum ia keluar, Andriana ternyata masih tidak rela melepaskannya begitu saja. Wanita itu menarik tangannya dan tiba-tiba mencium bibirnya dengan mesra dibalik rak baju yang berjajar rapi.

Sean tentu terkejut dan reflek mendorong tubuh Andriana dengan kasar. "Apa-apaan kau!" seru Sean sangat kesal.

"Salam perpisahan Sayang, aku akan menemuimu malam ini di club'," ujar Andriana mengerlingkan sebelah matanya menggoda.

Sean berdecak kesal, ia segera menjauhkan tubuhnya dari wanita agresif itu. Bersamaan dengan itu, terlihat Freya celingukan didepan toko pakaian itu. Sean membesarkan matanya, toko itu sekelilingnya terbuat dari kaca, ia takut jika Freya akan melihatnya.

"Jika aku tidak sedang bekerja, jangan pernah menemuiku. Anggap saja kita tidak saling mengenal," ucap Sean dengan suara yang tegas, ia langsung pergi begitu saja meninggalkan Andriana dan menghampiri Freya. Ia juga merapikan bajunya yang tadi sempat tertarik oleh tangan nakal Andriana.

Andriana tersenyum tipis, ia sangat suka gaya Sean yang begitu dingin itu, membuatnya semakin bergairah dan ingin sekali mengulangi percintaan panas mereka.

"Dia benar-benar sangat menggemaskan, aku tidak sabar ingin menemuinya lagi," ujar Andriana menatap punggung Sean yang berjalan menjauh. Akan tetapi, sesaat kemudian matanya menyipit saat melihat Sean merangkul mesra pinggang seorang wanita yang tidak bisa dilihat wajahnya itu.

"Siapa itu? Apa itu kekasihnya Sean?" gumam Andriana dengan wajah penuh tanya, ia tentu merasa tidak rela jika ada wanita yang dekat dengan gigolo favoritnya itu.

"Aku harus mencari tahunya."

Happy Reading.

TBC.

1
Dini Mulyati
mantap banget cerita nya.....
Dini Mulyati
keren jalan cerita nya.....ditunggu karya karya selanjut nya
Shyfa Andira Rahmi
👍👍👍
Shyfa Andira Rahmi
ternyata...oh ternyata
Shyfa Andira Rahmi
hilang Andriana tumbuh si Rya🤦🤦
Shyfa Andira Rahmi
udah macam Tuhan aja kamu....semaunya ngambil nyawa orang🤬
kaya dirinya paling benar aja...
Shyfa Andira Rahmi
dulu kamu looo yg suka ceroboh🫣🫣
Shyfa Andira Rahmi
lahh emang bener kan, bukannya kamu juga sudah melihatnya ketika di kapal pesiar....dasar ANEH
Shyfa Andira Rahmi
semoga setelah ini lo lngsung IMPOTEN Se🤣🤣🤣 n cuman sama Freya aja lo BERDIRI
Shyfa Andira Rahmi
🤢🤢🤢🤮
Shyfa Andira Rahmi
ngga takut kena pnyakitkah si Sean ini...kayanya ngga pernah pke pengaman ishh ngeri x bayanginnya 😬😬😬
Shyfa Andira Rahmi
lahhh ngga jdi mkan kah...bukannya lapar bnget🤔🤔
Alit Safitri
Sean ganteng bngt thor
Ainie
lanjutan ceritanya mana
anak zaen
Ig: @putriaayu_98: anak Zaen siapa kak
total 1 replies
Ning Konveksi Cikarang
Luar biasa
Umi Nurhasanah
Kecewa
Ig: @putriaayu_98: ra ngurus
total 1 replies
Umi Nurhasanah
Buruk
Rafly Rafly: cinta manusia yg nggak tau kapasitas diri ..🤣🤣🤣
total 1 replies
Rina Bahtiar
rada g seguju kalo balikan lg
Jamasrul James
sean bner² pinter membuat prasaan freya klepeq²😁
Bunda
Typo thor ,kok jadi kyara
Ig: @putriaayu_98: ah iya bundaaa, makasih udah diingetin 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!