bagaimana menurut kalian tentang semua kisah yang mungkin tak akan kalian lihat dan alami selagi di dunia ini.
kisah yang mungkin tak akan di percaya banyak orang, tapi berbeda dengan satu wanita ini.
Dia adalah Mak Ijah, seorang wanita sepuh yang terkenal sebagai seorang pemandi Jenazah yang ada di kampung Sugihdadi.
wanita yang menjadi saksi bagaimana seorang meninggal dunia dan mendapatkan sebuah balasan.
bagaimana dia bisa menjalani aktivitas nya setiap hari?
bagaimana Mak Ijah menghadapi semua yang dia lihat, yang di alami para jenazah yang dia tangani?
ikuti kisahnya dalam novel baru author ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon meidina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kehilangan kebahagiaan
Mak Ijah hanya bisa diam duduk melihat suaminya yang sedang di kafani.
bahkan dia sudah tak berdaya untuk menangis, sekar yang baru sadar dari pingsannya pun.
di papah oleh Nur untuk duduk bersama sang nenek di ruang tamu, dan kini zaka memimpin tahlilan.
sesekali dia terdengar terisak menahan tangisnya, bagaimana pun dia kehilangan sosok yang begitu dia hormati.
bahkan dia sudah menganggap Mbah Tejo sebagai orang yang selalu ramah dan pemberi ilmu tdng baik.
"sudah le, lebih baik kita antar bapak ke pemakaman," kata ustadz Abdullah.
"iya Abi," jawab Zaka.
saat keranda di angkat oleh semua santri dari tempat ustadz Abdullah, Mak Ijah pun mulai bangkit dan berontak.
"mau di bawa kemana suamiku, jangan bawa pergi," teriak wanita itu penuh dengan kesedihan.
pak Junaidi memeluk tubuh ibunya dengan erat, "yang ikhlas Mak, jika Mak seperti ini, bapak akan berat untuk pergi," bisik iak Junaidi.
Zaka sudah merangkul istrinya agar kuat, karena Sekar sudah sangat pucat karena terus menangis.
"yang kuat ya dek," kata Zaka yang tak tega dengan istrinya.
"tolong ajak mereka melakukan brobosan," kata ustadz Abdullah yang tak ingin kesedihan itu terus terjebak pada keluarga itu.
pak Junaidi pun menuntut sang ibu, begitu pun zaka yang melakukan hal itu bersama Sekar.
di sisi lain, terlihat pak lurah yang juga merasa sedih, dan tak menyangka jika Mbah Tejo harus meninggal dunia seperti ini.
kini Rudi di berikan sapu lidi depan keranda kakeknya, dan setelah menyapu tujuh langkah.
keranda itu berangkat menuju ke tempat pemakaman desa, "Mbah!!! jangan pergi!!" teriak Sekar dengan histeris dan membuat semua orang iba.
Zaka pun tak bisa meninggalkan istrinya itu, dan beruntungnya dia tetap di rumah karena Sekar kembali pingsan.
"maaf Bu Nur, saya titip Mak Ijah ya, karena saya harus membawa istri saya ke rumah sakit," kata Zaka yang sudah mengendong istrinya itu.
"baik mas," jawab Nur.
Zaka pun mengantar istrinya dengan mobil milik abi-nya yang di ikuti oleh umi Salamah yang begitu khawatir pada menantunya itu.
perjalanan menuju ke pemakaman terasa begitu ringan, bahkan mereka yang mengangkat keranda pun tak merasakan beban sedikit pun.
bahkan langkah kaki saja begitu ringan, dan suasana juga sangat teduh.
pemakaman Mbah Tejo berjalan lancar, dan dia di pimpin ustadz Abdullah.
setelah pemakaman, beberapa orang melemparkan sesuatu, ya itu adalah tasbih yang di rampas dari tangan Mbah Tejo sebelum meninggal dunia.
sedang di rumah sakit, Zaka dan umi Salamah kaget mendengar jika Sekar sedang mengandung tujuh Minggu.
"umi apa dia tidak suci, kami kan baru menikah sekitar enam Minggu," kata Zaka pada ibunya itu.
umi Salamah pun langsung memukul kepala putranya itu, "jaga bicara mu, itu bukan dia hamil duluan, tapi cara mudah untuk menghitung usia kehamilan dari terakhir dia menstruasi,jadi kamu jangan gila mengerti, lagi pula saat kalian pertama kali melakukannya apa tak ada bercak darah?"
"iya ada, ku kira itu dia menstruasi," jawab Zaka yang membuat umi Salamah gemas.
"haduh repot jika punya anak dewasa tapi kurang pengetahuan tentang wanita ya gini nih, ya Allah!!" kesal umi Salamah.
mereka sendiri bingung, mau bahagia atau bagaimana, karena saat ini ada duka yang sedang di rasakan semua keluarga.
tapi mereka juga menyambut kehamilan Sekar sebagai anugerah dari Allah SWT.
maaf ya thor
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
aku ampe lupaa
cuma updtenya kurang lncr ajah 🙏
Ayo lanjut lagi ceritanya