NovelToon NovelToon
Accidentally Wedding

Accidentally Wedding

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kunay

Berawal disalahpahami hendak mengakhiri hidup, kehidupan Greenindia Simon berubah layaknya Rollercoaster. Malam harinya ia masih menikmati embusan angin di sebuah tebing, menikmati hamparan bintang, siangnya dia tiba-tiba menjadi istri seorang pria asing yang baru dikenalnya.

"Daripada mengakhiri hidupmu, lebih baik kau menjadi istriku."

"Kau gila? Aku hanya sedang liburan, bukan sedang mencari suami."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kunay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ancaman

Green duduk di atas kedua kakinya dengan kepala tertunduk di depan dua orang yang berdiri di hadapannya seperti ia adalah terdakwa sebuah kejahatan yang siap dieksekusi.

“Kak, aku bisa jelaskan—“

“Diam!”

Green kembali mengunci mulutnya, tidak berani mengatakan apa pun pada wanita yang tiga tahun terakhir sudah baik padanya. Lizbet sudah seperti kakaknya sendiri, bagaimana memperlakukan dirinya. Begitu pun juga dengan Tomi.

Ketika Green sibuk bekerja dan kadang lupa untuk sekedar makan, keduanya akan sigap untuk mengirim makanan padanya.

Rex yang duduk di sebelahnya, menyandarkan punggung di sofa dengan sikap acuh tak acuh seperti biasanya. Ia tidak peduli dengan tatapan menuduh dua orang di hadapannya. Baginya tidak ada salah dengan pernikahannya dengan Green.

“Green, bagaimana kau tidak memberitahuku untuk masalah sebesar ini?” Akhirnya Lizbet membuka mulut untuk bertanya setelah beberapa saat diam dan menatap keduanya dengan pandangan kecewa.

“Bukan maksudku tidak memberitahumu, tapi... .”

Tapi dia memang tidak berniat memberitahunya. Bagi Green pernikahan itu bukan apa-apa. Mereka akan berpisah begitu kondisi Rex membaik dan dia bisa mengganti semuanya.

“Tapi apa? Tapi nyatanya kau menyembunyikan semuanya dariku, kan?”

Kepalanya semakin dalam menunduk, tidak memiliki bantahan apa-apa lagi.

“Green katakan pada kami, apakah dia... apakah dia sungguh kekasihmu? Pria yang memang ingin kau nikahi?”

Tomi yang sejak awal memilih untuk diam—menenangkan diri dari pada menuduh secara impulsif, akhirnya melontarkan pertanyaan.

“Itu—“

Lagi-lagi Green tidak punya apa-apa untuk dikatakan.

Kali ini, Lizbet justru lebih marah karenanya. “Jangan bilang kau dipaksa menikah oleh bajingan itu?”

“Hei, jaga mulutmu!”

Rex yang sejak tadi tidak memedulikan keduanya akhirnya tersinggung dengan ucapan Lizbet. Meski kenyataannya begitu, entah kenapa dia merasa kesal.

“Ini bukan giliranmu untuk berbicara.” Lizbet melotot padanya lalu mengalihkan pandangannya kembali pada Green. “Green, lebih baik kau jelaskan pada kami sekarang juga sebelum aku menyeretnya ke kantor polisi.”

Rex ingin kembali membantah tapi urung saat melihat Green mengangkat kepalanya dan melihat kedua orang temannya secara langsung. Dia diam-diam melirik kedua tangan wanita itu di atas lutut, terkepal dengan kuat. Sepertinya sedang menahan geram.

“Aku... aku akan memberitahukannya padamu.” Suara Green sedikit bergetar tapi wanita itu masih dengan berani berbicara pada mereka.

Sebelum mengatakan apa pun, Green menoleh ke sampingnya untuk mengusir pria itu.

“Baiklah-baiklah.”

Rex berdiri dan meraih tongkatnya, lalu berjalan dengan tertatih meninggalkan apartemen, membiarkan ketiga orang itu berbicara.

Setelah Rex meninggalkan apartemen, Green meminta Lizbet duduk di sampingnya dan wanita itu setuju tanpa berkata apa pun.

Green menghela napas pelan untuk meredakan gemuruh di hatinya. “Ya, aku sudah menikah dengannya,” katanya, kepalanya tertunduk penuh penyesalan. “Aku, memang belum ingin memberitahu kalian karena bagiku belum saatnya, tapi pasti aku akan memberitahunya.”

Setelah kami berpisah lebih tepatnya.

Green merencanakan itu karena ia berpikir setelah mereka berpisah, takut kalau Rex akan mengganggunya. Jadi akan menggunakan keduanya sebagai perlindungan.

Akan tetapi, setelah hari ini ia sedikit menyesal telah berpikiran seperti itu. Apalagi setelah melihat kekecewaan di mata Lizbet yang tidak dibuat-buat. Mereka setulus itu peduli padanya tapi Green malah berpikiran untuk memanfaatkan mereka?

“Green, apakah kamu dipaksa olehnya?”

Tomi kembali mengulangi pertanyaan sebelumnya karena belum mendapatkan jawaban.

Green menggigit bibirnya lalu menggertakkan gigi. Kali ini, ia tidak mungkin berbohong pada mereka yang sudah sangat peduli padanya.

“Aku menikah karena sebuah alasan, tapi tolong percayalah padaku jangan tanyakan apa itu. Aku bisa menyelesaikan semunya. Secepatnya.”

Tatapan Lizbet  belum melunak, tapi Tomi yang mendengar jawaban Green ekspresinya berubah, kekecewaan melintas dari tatapan dinginnya yang segera ia tutupi dengan cepat.

Lizbet menghela napas panjang, tatapannya perlahan melunak lalu menghadap ke arah wanita di sampingnya.

“Green, kau tahu aku akan selalu percaya padamu dan melindungimu. Itu semua tidak akan berubah. Aku berharap kau juga tidak mengecewakanku.”

“Aku tahu,” jawabnya singkat.

Mereka bertiga berbicara banyak hal. Lebih tepatnya Lizbet yang banyak berbicara. Tidak henti-henti memberikan wejangan pada gadis itu untuk menceritakan apa saja jika mendapatkan masalah.

“Green, aku tidak akan tinggal diam kalau dia menyakitimu.” Tomi berkata dengan lembut. “Jangan pernah ragu untuk segera memanggil kami.”

“Terima kasih.”

Akhirnya Green dapat tersenyum menatap mereka penuh kehangatan. Setelah semua yang terjadi dalam hidupnya, mereka berdua seperti malaikat yang dikirim Tuhan padanya.

Setelah sedikit berbicara, Lizbet dan Tomi meninggalkan apartemen setelah memberikan makanan yang mereka bawa untuk Green.

Begitu keduanya keluar dari pintu, mereka melihat Rex bersandar di dekat pintu dengan melipat kedua tangannya di dada. Pria itu melihat pada keduanya dengan menganggukkan kepala sedikit tapi hanya mendapat tatapan sinis dari keduanya. Lagi-lagi ia tidak peduli.

Rex hanya sedikit penasaran dengan apa yang dikatakan oleh Green pada mereka berdua. Apakah ia mengatakan yang sebenarnya atau... . tiba-tiba matanya menunjukkan tekad yang kuat.

‘Apa pun yang kau katakan, kau tidak akan pernah bisa pergi dariku.’

Rex kembali melangkah masuk, ia sudah tidak melihat Green di sofa. Sepertinya ia sudah masuk ke dalam kamarnya untuk bersiap. Akhirnya, dia memutuskan untuk ke dapur dan menyiapkan makanan. Rex tidak bisa lagi mengharapkan Green untuk memasak. Jangan sampai rumah itu terbakar.

Setelah selesai memasak, Rex segera menghubungi asistennya.

[Ya, Tuan]

“Aku akan mengirimkan sebuah daftar padamu. Aku ingin semuanya sudah selesai sore ini.”

Usai mengatakan itu, Rex mengakhiri panggilan dan mengetikkan pesan pada Antonio. Cukup lama, banyak hal yang ia tulis untuk dilakukan asisten pribadinya itu.

Tidak lama, Green keluar dari kamarnya dengan kemeja putih dan dipadankan dengan kemeja planel tanpa mengancingkannya, dan celana jeans yang terlihat kebesaran padanya. Green juga menutupi kepalanya dengan topi dan rambut yang diikat ekor kuda.

“Aku sudah memasak—“

Rex berhenti di tengah kalimatnya saat melihat tatapan tajam Green padanya.

“Jangan bicara denganku. Ini semua gara-gara kau.”

Rex terkekeh karena mengerti apa yang dimaksud. Ia tidak suka Rex mengakui status mereka pada kedua temannya.

“Lebih baik kau bereskan rumah ini sebagai hukuman. Kalau tidak—“  Green menunjuk dengan kedua jarinya sebagai ancaman. “Kau akan tahu  akibatnya.”

Rex setuju tanpa berpikir, namun ia terdiam karena sepertinya ada yang salah dengan hal itu. Sebelum dia dapat memrotesnya, Green sudah keluar dan menutup pintunya.

“Hei, kau sengaja mengerjaiku, kan?”

Tentu saja, teriakannya tidak akan didengar oleh Green karena dia sudah masuk ke dalam lift dan turun ke lantai dasar untuk pergi bekerja.

Sial.

Baiklah, kau dimaafkan.

Siang ini Antonio akan datang jadi Rex akan menyuruhnya untuk membereskan apartemen.

Setelah memutuskan, Rex juga masuk ke dalam kamar untuk bersiap pergi ke kantornya.

1
BCuan
maksa kali, Rex🤣🤣🤣
Fera Susanti
kasian juga green..
Fera Susanti
iya peluk aja yg erat biar ga kabur..😁
Fera Susanti
sampe part ini blm terbongkar kan alasan green sampe menjauh dr keluarga nya??..
Fera Susanti
ayo cepat terbongkar nona muda Anderson
hasatsk
greenidia belum menerima pernikahannya dengan Rex, sementara Rex menganggap pernikahannya tidak bisa di sebut konyol karena sudah tercatat secara agama dan catatan sipil ..
Fera Susanti
masih meraba raba..
hasatsk
Haha...Rex kena juga dikerjain greenidia....
Fera Susanti
apa???..🤭
Fera Susanti
teka teki silang
hasatsk
jadi greenidia keluar dari rumahnya karena disalahkan oleh ibunya atas kematian ayahnya......
hasatsk
mungkinkah itu Rex?
Fera Susanti
iiih siapa dia??
hasatsk
mau mengerjain eh malah dikerjain🤣🤣🤣
Fera Susanti
😁
hasatsk
haha..kamu kena jebakan Rex lagi, greenidia.....
hasatsk
kau benar, pada akhirnya akulah yang tertipu...haha
malam pertama Rex jadi merawat greenidia....
Fera Susanti
up
hasatsk
mulai terkuak .....
Fera Susanti
masih meraba raba..
semangat trs Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!