Fang Hua Yi merupakan seorang wanita sebatang kara yang hanya bekerja sebagai pemburu terbaik di Biro penangkapan siluman, hantu dan iblis yang bernama BingBai.
Berniat memanfaatkan pesta pendirian Kekaisaran Xian Yu untuk menjebak pria yang dicintainya secara diam-diam. Rupanya jebakan itu malah mengenai dirinya sendiri, hingga membuatnya menghabiskan malam panas bersama dengan pria yang tidak dia kenal sampai menumbuhkan dua kehidupan lain di dalam perutnya.
13 tahun kemudian, Fang Hua Yi memutuskan kembali bergabung dengan Biro dengan membawa kedua putra kembarnya. Namun, siapa sangka rahasia besar satu persatu mulai terkuak.
Tidak hanya tentang siapa ayah dari kedua putra kembarnya. Akan tetapi, juga menguak tentang identitas Hua Yi yang sesungguhnya yang berakhir menjadi rebutan dari lima penguasa alam sekaligus.
Siapakah identitas Hua Yi sebenarnya?
Apakah sebuah rahasia besar akan terungkap?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35. Ternyata Siasat Ayah & Anak Kembarnya
“A-a-apa maksudmu? Aku tidak mengerti?”
Namun, siapa sangka Hua Yi masih bersikeras untuk mengakui kebenarannya, meskipun ucapannya saat ini bahkan sudah terbata-bata karena takut dengan aura yang tengah Ye Ding Chen pancarkan saat itu.
Brakkk…
Ye Ding Chen memukul dinding yang berada tepat di belakang Zhia hingga jebol. Namun, dengan kekuataannya Ye Ding Chen meredam semua suara yang ada, sehingga tidak ada satupun yang mengetahui tentang apa yang sedang mereka bicarakan termasuk suara pukulan tersebut.
“Jangan pura-pura lagi sekarang dan katakan yang sejujurnya!” bentak Ye Ding Chen suaranya menggelegar, hingga membuat Hua Yi semakin ketakutan.
Bugh …
Siapa sangka tiba-tiba Yi Chen langsung melayangkan pukulan yang sangat kuat, hingga tubuh Ye Ding Chen terpental cukup jauh. Semua orang pun terkejut, terutama Ye Ding Chen sendiri karena seharusnya tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi dan apa yang dia bicarakan dengan Hua Yi di sana dengan adanya dinding transparan yang dia pasang.
“Berani sekali kau ingin menyakiti Ibuku!” seru Yi Chen pada Ye Ding Chen yang terlihat merintih kesakitan, akibat pukulan tersebut.
Ye Ding Chen segera bangkit kembali. Tanpa menghiraukan rasa sakit yang dia rasakan, dia langsung melesat dan membuat Yi Chen tak sadarkan diri. Dia lalu menatap Han Bei Ying untuk melakukan hal yang sama kepada Jia Rui. Dimana Han Bei Ying detik itu juga membuat Jia Rui tidak sadarkan diri.
“Bei Ying, bantu aku membawanya! Kita pergi ke Istana Anqi sekarang. Jika dia tidak mau memberitahukan kebenaran tentang ayah kandung si kembar yang sebenarnya, maka aku akan mencari tahunya sendiri,” ujar Ye Ding Chen.
“Yakh, apa yang kau lakukan pada kedua putraku, Hah?” Hua Yi berusaha merebut kembali kedua putranya, tetapi Ye Ding Chen jelas tidak membiarkannya begitu saja.
“Yang Mulia Kaisar Zhang Yu Han, bisakah kau memanggilkan tabib istana untuk melakukan tes untuk memastikan hubungan darah aku dengan kedua anak kembar ini?”
Ye Ding Chen mengabaikan Hua Yi dan memilih meminta bantuan Kaisar Zhang Yu Han untuk menyelesaikan masalah ini.
“Baiklah, memang sudah seharusnya kita langsung memastikan pada ahlinya!” Zhang Yu Han pun menyetujuinya.
“Tidak, lepaskan anak-anakku sekarang? Mau kalian bawa kemana mereka? Kumohon lepaskan, Yang Mulia! Aku mohon! Hiks ….” pinta Hua Yi dengan putus asa, dia langsung berlutut memeluk kaki Ye Ding Chen sambil menangis terisak. Memohon dan memintanya melepaskan Yi Chen dan Jia Rui, tetapi Ye Ding Chen jelas tidak akan melepaskan kedua putranya begitu saja.
“Kau tidak bersedia mengatakan yang sejujurnya. Jadi, aku harus melakukan tes kecocokan darahku dengan anak-anak ini untuk memastikannya sendiri. Jadi, lepaskan kakiku sekarang karena percuma saja kau memohon aku akan tetap membawa mereka untuk memastikannya sendiri,” ujar Ye Ding Chen yang tidak memiliki kesabaran lebih untuk menghadapi sikap keras kepala Hua Yi.
“Kita kembali ke Istana Anqi sekarang.”
Ye Ding Chen tetap membawa Yi Chen ke dalam keretanya, begitu juga dengan Han Bei Ying yang membantu membawa Jia Rui. Meninggalkan Kaisar Zhang Yu Han dan Hua Yi yang masih berada dalam rumah sederhana itu.
“Tian Jin, kembali ke Istana Anqi sekarang! Sedangkan kau Yan Li, kembali ‘lah dulu ke Kerajaan Ye Long, tunggu perintah dariku selanjutnya!” perintah Ye Ding Chen begitu keluar dari rumah tersebut.
“Baik, Yang Mulia!” sahut keduanya, Yan Li langsung menghilang dan Tian Jin segera mengambil posisi untuk mengendarai sendiri keretanya.
...****************...
Sedangkan di dalam rumah sederhana itu, Zhang Yu Han yang mengerti tugasnya akhirnya berkata kepada Hua Yi, “Nona, sebaiknya anda ikut kami ke Istana Anqi untuk ikut memastikannya. Jika benar kedua putramu itu memang bukan anak dari putra angkatku, maka kami akan mengembalikannya kepadamu dengan aman dan juga memberikan kompensasi yang layak untuk semua kegaduhan ini.”
“Kenapa kalian tidak membiarkan kami pergi saja?” Hua Yi malah mengganti topik pembicaraan.
Kaisar Zhang Yu Han lantas menghela napas cukup panjang sebelum menjawab, “Karena ini berkaitan dengan keturunan Kekaisaran. Jika benar terbukti kedua putra kembarmu adalah keturunan putraku, maka aku sendiri yang akan memastikan dia akan bertanggung jawab terhadapmu dan juga kedua anak itu.”
“Jadi, berhenti bersikap keras kepala dan ikut saja bersama kami ke Istana,” imbuhnya sedikit mendesak.
Kini Hua Yi tidak memiliki pilihan lain lagi kecuali harus mengikuti kedua putranya yang dibawa ke Istana untuk melakukan tes kecocokan darah yang akan dilakukan oleh tabib istana. Hua Yi menaiki kereta yang sebelumnya dinaiki Han Bei Ying, sementara sang pemilik kereta itu harus duduk di kereta yang sama dengan Kaisar Zhang Yu Han. Sedangkan Ye Ding Chen naik di kereta yang sama bersama dengan kedua putranya dengan Tian Jin yang mengendarainya.
...****************...
Sepanjang perjalanan menuju ke istana, Hua Yi tidak hentinya terus merasa cemas dengan fakta yang akan segera terungkap. Siapa sangka dirinya kalah cepat dari Ye Ding Chen untuk membawa pergi kedua putra kembarnya.
Disisi lain, Ye Ding Chen terus menatap kedua putranya yang masih tidak sadarkan diri. Lebih tepatnya, berpura-pura tidak sadarkan diri. Tidak disangka, Yi Chen dan Jia Rui malah mau bekerjsama dengannya untuk menipu semua orang agar bisa membawa keduanya dengan mudah ke Istana.
“Kalian berdua sampai kapan akan terus berpura-pura pingsan seperti ini, hmm?” ujar Ye Ding Chen sedikit mendengus kesal.
Tak lama kemudian, kedua anak kembar itu mulai terbangun seraya tersenyum canggung. Namun, kecanggungan itu hanya sesaat karena tak lama Jia Rui langsung mendekati pria yang katanya adalah ayah kandungnya dengan penuh rasa penasaran.
“Kau … Benarkah kau adalah ayah kandungnya kami?” tanya Jia Rui langsung memastikan.
“Hmmm … Entahlah! Wajah kalian berdua memang sangat mirip denganku waktu aku masih remaja, begitu juga dengan aura dan energi spiritual yang sama persis dengan milikku. Akan tetapi, kalian juga mendengar sendiri, bukan? Kalau ibu kalian mengatakan bahwa aku bukan ayah kandung kalian. Jadi, kita akan memastikan langsung melalui tabib istana Kekaisaran Xian Yu,” jelas Ye Ding Chen.
“Hmm, mungkin saja kami memang bukan anak kandungmu? Karena seharusnya ayah kandung kami adalah Ye Ding Chen, Raja Siluman Ye Long! Bukan seorang pangeran seperti anda. Lalu kenapa anda bersikeras bahwa kami berdua adalah anak kandungmu?” balas Jia Rui yang tidak mengetahui bahwa orang dihadapannya sama dengan orang yang baru saja dia bicarakan.
“Raja Siluman Ye Long? Ye Ding Chen? Kenapa kalian berdua sangat yakin kalau dia ayah kandung kalian dan bukan aku?”
Bersambung ….
tp sepertinya ad pengkhianat yg lapor ue klan iblis ni