Aku tidak mengira kedatangan adikku ke rumahku, menjadi Mala petaka di rumah tanggaku.Dia yang polos,dia yang sederhana,dia yang sangat peduli kepadaku ternyata menyimpan rasa iri yang sangat dalam kepadaku.
Hancur sudah perasaan ku saat aku tau semua kebusukannya dan juga suamiku,hancur dan kecewa perasaan ku,akan kah aku melepaskan suamiku dan membiarkan dia bahagia dengan adikku atau aku bertahan dengan suami yang sudah sangat kotor bagi ku??
ikuti kisah sedih ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 ~ Menunggu ~
Raisa menunggu Irwan di ruang tamu setelah dia selesai mandi dan merias wajahnya sedikit agar tidak terlalu pucat.Raisa melihat jam dinding sekarang masih jam dua belas lewat itu artinya waktu masih banyak dan nanti dia bisa bebas membeli apa pun yang dia mau.
Raisa tidak berpikir sama sekali kalau Irwan akan membatalkan janjinya untuk menemaninya membeli semua perlengkapan baby nya.
Setelah dua jam menunggu sambil menonton bahkan Raisa sudah menghabiskan banyak cemilan akhirnya Raisa beranjak dari ruang tamu menuju teras depan.
"Kenapa lama sekali dia,katanya dia akan pulang cepat kenapa dia malah tidak kelihatan padahal ini sudah sore." Ucap Raisa dalam hati dia menatap keluar pagar tapi dia belum melihat kemunculan suaminya.
"Jangan bilang kalau mas Irwan di halangi oleh Naila,apa wanita itu sekarang mengatur mas Irwan sepenuhnya." Ucapnya dalam hati dia duduk di pinggiran pagar sambil menatap ke arah jalanan.
Jantung Raisa mulai berdetak tidak normal pikirannya melayang entah kemana memikirkan suaminya yang belum juga tiba padahal hari sudah semakin sore.
Sementara itu di rumah sakit Irwan duduk di pinggiran ranjang sambil menatap Naila yang berbaring di atas ranjang.Naila berpura-pura lemah agar membuat Irwan semakin simpati kepadanya padahal dia hannya luka-luka kecil di siku tangan lutut dan keningnya.
Sebelum Irwan datang ke rumah sakit tadi,dia menyogok dokter agar dokter mau bekerja sama dengannya dan mengatakan kalau dia memang luka parah dan harus di rawat di rumah sakit itu untuk beberapa hari.
"Kenapa sih kamu harus teledor seperti ini,apa yang kamu pikirkan?" Tanya Irwan dengan wajah yang panik.Naila cukup puas melihat reaksi Irwan hari ini setidaknya usahanya untuk menggagalkan Irwan dan Raisa ke mal bareng akhirnya berhasil walaupun dia harus berkorban sedikit.
"Ini semua karena kesalahan kamu mas,kalau saja kamu tidak membuatku cemburu tadi pagi mungkin aku tidak akan banyak beban pikiran." Ucap Naila dengan wajah lesu membuat Irwan merasa bersalah.
Irwan melupakan janjinya kepada Raisa hari ini,dia sibuk mengurus selingkuhannya yang sedang berpura-pura sakit dia tidak tau kalau Naila sengaja melakukan ini semua agar membuat Raisa semakin sakit dan meminta cerai kepada suaminya.
Irwan hannya bisa diam mendengar semua ucapan Naila,sebenarnya memang tujuannya tadi pagi memang ingin membuat Naila cemburu agar lama-lama dia meminta putus nyatanya semuanya gagal yang ada wanita itu malah kecelakaan yang membuatnya harus bertanggung jawab untuk menjaga Naila.
"Naila kamu disini sebentar aku pulang untuk minta ijin kepada Ra_
"Tidak mas kalau kamu pulang dan meninggalkan aku,ku pastikan kamu kemabli ke tempat ini kamu akan menyesal." Ancam Naila membuat Irwan diam dan tidak berani lagi berkutik.
Irwan terpaksa hannya bisa pasrah,dia ingin keluar dari ruangan untuk menghubungi Raisa yang ada Naila juga melarangnya untuk keluar.
"Mas kamu tidak boleh keluar temani aku disini." Ucapnya lalu membuang muka tidak ingin saling menatap dengan Irwan dia takut Irwan marah dengannya.
Ternyata semuanya diluar dugaannya Irwan malah takut dengan ancamannya dia langsung memasukkan ponselnya kembali ke dalam sakunya lalu duduk di samping Naila.
****
Sementara itu Raisa kembali ke dalam kamar lalu membuka bajunya dan membuangnya semua ke tong sampah,dia marah,kesal emosi kepada suaminya,dengan mudahnya suaminya membatalkan janji mereka bahkan mereka pergi bukan semata-mata ingin jalan-jalan tapi ingin membeli kebutuhan calon anak mereka berdua.
"Tega sekali kamu mas membatalkan janjimu,padahal semua ini juga untuk anakmu bukan hannya untukku." Ucap Raisa.Dia tidak bisa membendung rasa sesak di dadanya akibat perbuatan suaminya.
"Ternyata aku dan calon anakku tidak ada lagi artinya di mata kamu mas,kalau begitu kenapa kamu tidak menceraikan aku saja aku sudah tidak kuat lagi." Ucap Raisa dalam hati.
Pupus sudah harapan Raisa karena pada akhirnya siang berganti malam Irwan juga belum pulang dan tinggal lah Raisa sendirian di rumahnya.
Jujur saja Raisa sangat takut kalau harus tinggal sendirian di rumah mewah milik suaminya dari kecil dia sudah penakut akhirnya dia menghubungi mertuanya untuk datang ke rumahnya malam itu juga.
Untungnya Salma mertuanya adalah wanita yang sangat baik,saat Raisa menghubunginya hari itu juga Salma datang begitu cepat karena tidak ingin terjadi sesuatu kepada menantunya.
"Raisa apa yang terjadi,dimana suami mu?" Raisa yang sudah menahan kesedihan di hatinya langsung memeluk mertuanya lalu menagis sesenggukan di pelukan ibunya untuk membuang rasa sakit di hatinya.
Lama sekali Raisa menagis di pelukan mertuanya,sebagai seorang ibu Salma hannya bisa menepuk pundak menantu yang sudah dia anggap seperti anaknya sendiri untuk menenangkan menantunya yang sedang terpukul itu.
Salma membawa Raisa duduk di sopa setelah Raisa berhenti menangis,dia duduk tepat di samping Raisa lalu menatap wajah Raisa yang masih terlihat sisa air mata di wajahnya yang pucat.
"Katakan sama ibu apa yang terjadi kenapa kamu di rumah sebesar ini sendirian memangnya suami kamu kemana?" Tanya mertuanya,terlihat kemarahan di wajah mertuanya,dia mungkin sangat marah kepada Irwan anaknya yang tega membiarkan istrinya yang sedang hamil tua tinggal di rumah sendirian.
"Aku tidak tau Bu,aku sangat sedih tadi pagi mas Irwan berjanji membawaku belanja perlengkapan baby tapi sampai saat ini dia tidak pulang bahkan dia tidak memberi kabar apa pun untukku." Ucap Raisa yang kembali terisak.
Salma hannya bisa diam lalu menghela napas panjang,dia semakin percaya kalau pernikahan putranya sedang tidak baik-baik saja saat ini.
"Jadi sampai saat ini kalian belum juga membeli perlengkapan calon baby kalian,dasar Irwan sia memang kurang ajar sepertinya aku perlu mengajarnya." Ucap Salma dengan wajah penuh amarah.
"Kamu sudah makan?"
"Belum Bu!! "
"Jadi kamu belum makan sampai jam segini? kurang ajar memang Irwan dia tidak memikirkan kamu dan juga anaknya." Salma terus mengomel lalu dia pergi ke dapur dan mengambil makanan untuk menantunya.
"Raisa kamu makan dulu,kalau kamu marah kepada suami mu kamu tidak bisa menyiksa calon baby mu,ibu tidak akan memaafkan kalian berdua kalau sampai baby-nya kurang sehat." Ucap Salma dengan penuh ancaman membuat Raisa ketakutan.
Setelah selesai makam malam,Salma dan Raisa masuk ke kamar tamu kamar yang di tempati Raisa dan saat itu Salma menduga kalau Irwan dan Raisa sudah pisah ranjang.
Salma beberapa kali menghela napas panjang,dia sangat kecewa kepada Irwan kalau sampai pernikahan mereka di bumbui pelakor jahanam.
🌺🌺🌺bersambung 🌺🌺🌺
