NovelToon NovelToon
Takdir Kedua Nainara

Takdir Kedua Nainara

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: HaluBerkarya

Cewek naif itu sudah mati!

Pernah mencintai orang yang salah? Nainara tahu betul rasanya.
Kematian membuka matanya, cinta bisa berwajah iblis.
Namun takdir memberinya kesempatan kedua, kembali ke sepuluh tahun lalu.
Kali ini, ia tak akan menjadi gadis polos lagi. Ia akan menjadi Naina yang kuat, cerdas, dan mampu menulis ulang akhir hidupnya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 11

Julian menatap kos barunya dengan ekspresi yang sulit dijelaskan. Cat dinding yang kusam, lantai semen yang dingin, serta jendela kecil dengan tirai lusuh membuat tempat itu terasa jauh dari kata layak. 'Sungguh ini bahkan tidak pantas disebut hunian' batinnya, setengah menyesal sudah membiarkan James memilihkan.

Ia melangkah masuk dengan ragu, membawa Naina bersamanya. “Maaf ya, tempatnya begini,” ujarnya sambil melirik wajah gadis itu, cemas kalau-kalau Naina akan merasa risih.

Namun yang terjadi justru sebaliknya. Naina terlihat tenang, bahkan matanya berbinar penuh rasa ingin tahu. “Tidak apa-apa,” sahutnya santai, lalu tanpa menunggu dipersilakan, ia langsung duduk di kursi kayu sederhana yang ada di sudut ruangan.

Julian ikut duduk, masih bingung harus bicara apa. Keputusan Naina masuk ke dalam barusan di luar dugaannya.

“Emm…” suara itu akhirnya lolos juga dari bibirnya, tapi tak berlanjut. Dalam hati, ia kembali mengumpat James karena sudah membeli kos se aneh ini.

“Julian, kamu ada sesuatu yang bisa dimakan nggak?” tanya Naina tiba-tiba, pandangannya mengarah ke area dapur kecil di ujung ruangan.

“Kamu lapar?” Julian tersadar, memang dari tadi mereka hanya mengganjal perut dengan cemilan dan kopi di kafe rumah sakit.

Naina mengangguk pelan. Julian pun berdiri, melangkah ke dapur untuk memeriksa. Untung saja, James sempat menaruh beberapa bahan makanan sederhana.

“Tunggu di sini. Aku buatkan sesuatu,” katanya sambil bergumam kecil, mencoba menutupi rasa kikuknya. Ia bergegas menyalakan kompor tua di dapur, sementara Naina hanya tersenyum samar, memperhatikan setiap gerak-geriknya.

Tidak lama kemudian, Julian kembali dari dapur dengan membawa semangkuk mie rebus sederhana, ditambah potongan sayur seadanya. Ia meletakkannya di atas meja dengan raut wajah kikuk.

“Ini… maaf ya, cuma bisa buat yang begini,” katanya sambil menunduk.

Naina menatap mangkuk itu lama. Tenggorokannya terasa kering, menelan ludah dengan susah payah. Bukan karena tergiur, melainkan karena ia tahu dirinya tidak pernah suka mie. Dan kini, justru makanan itulah yang ada di hadapannya.

“Kenapa cuma dilihat?” Julian mengangkat alis, salah paham. “Padahal tadi bilang lapar. Atau… nggak suka ya? Kamu kan biasanya makan makanan mahal.” Ada nada ragu dalam suaranya.

Naina buru-buru menggeleng. “Bukan begitu, Julian. Bukan…” ucapnya cepat, merasa bersalah.

Ia bangkit, mengambil satu mangkuk tambahan dari dapur. Dengan hati-hati, gadis itu membagi mie itu di mangkuk yang ambilnya, “Kita makan sama-sama,” ujarnya, menyodorkan mangkuk satunya pada Julian.

Julian sempat ingin menolak, tapi tatapan Naina membuatnya hanya bisa menerima.

Dengan sedikit ragu, Naina menyuapkan mie itu ke mulutnya. Lidahnya sempat menolak, namun ia menahan diri. Satu suapan pertama terasa asing… tapi ternyata, tidak seburuk yang ia bayangkan. Ada rasa sederhana, hangat, bahkan menenangkan.

Julian memperhatikan diam-diam. Senyum tipis tersungging di sudut bibirnya saat melihat Naina benar-benar mencoba makan buatannya.

...----------------...

"Untuk proyek delapan puluh miliar itu..." James masuk begitu saja, namun langsung tertegun saat melihat Naina ternyata masih ada di sana. Tatapannya beralih ke Julian yang menatapnya dengan sorot tajam, seolah menghunusnya dari balik kacamata.

"Maaf... saya salah masuk kos!" James buru-buru beralibi, lalu cepat-cepat keluar.

Julian mendengus pelan. "Ada-ada saja," ucapnya, meski dalam hati hampir saja tertawa.

"Aneh ya," gumam Naina sambil mengernyit, "bicaranya proyek delapan puluh miliar, tapi masuknya ke kos begini. Emang ada orang kaya ngekos di tempat kayak gini?"

Julian terdiam sejenak, lalu tersenyum miring. "Mana ada. Hanya orang miskin seperti aku yang betah tinggal di sini," katanya lirih.

"Eh... Julian, maaf, aku nggak bermaksud—"

"Hahaha, santai. Aku paham, kamu cuma heran. Aku juga sering mikir begitu," potong Julian, berusaha mencairkan suasana. Tapi Naina tetap merasa mulutnya terlalu pedas. Ia yakin Julian sedikit tersinggung.

"Em... Julian, aku pulang dulu ya." Naina akhirnya memilih pamit, enggan berlama-lama dalam situasi canggung itu. Mangkok mie pun ia tinggalkan begitu saja.

"Aku antar sampai depan," ujar Julian, ikut berdiri dan mengantarnya menuju mobil di mana Pak Agi sudah menunggu.

"Sekali lagi maaf ya, Julian. Mungkin tadi ucapanku menyinggung kamu," kata Naina sebelum masuk mobil.

Julian tersenyum tipis, senyum hangat yang membuat jantung Naina berdegup kencang. "It’s okay, nggak usah dipikirin, santai." jawabnya tenang.

"Oh iya, aku hampir lupa. Ini ada sesuatu buat kamu," Naina buru-buru mengeluarkan sebuah brosur dari tasnya.

"Maksudnya?" Julian menatap penasaran, lalu membaca sekilas isi brosur itu.

"Itu... perusahaan kami lagi cari talent baru untuk audisi model bulan depan. Kamu tinggi, postur bagus... coba ikut deh. Siapa tahu lolos, bisa dikenal banyak orang, dan nggak perlu kerja sambilan di rumah sakit lagi," ucap Naina bersemangat.

Julian terdiam sesaat. "Memangnya aku cocok?" tanyanya ragu.

"Cocok banget," Naina mengangguk mantap. "Kamu tinggi, proporsional. Dan kalau kacamata kamu dilepas... aku yakin kamu sangat tampan."

Julian menaikkan alis. "Jadi kalau pakai kacamata aku nggak tampan, gitu?"

Naina menepuk keningnya pelan. Aduh, salah ngomong lagi nggak sih aku? "Bukan gitu maksudku. Kamu tetap tampan, Julian. Cuma kalau gayanya sedikit diubah, kacamata dilepas... fiks gantengnya another level ," jelasnya sambil tersenyum malu.

Julian akhirnya terkekeh, lalu mengacak-acak rambut Naina gemes. "Oke, another level banget, ya?"

Wajah Naina memanas. "Iya... gitu deh," jawabnya lirih.

"Baiklah, brosurnya aku simpan. Audisinya nanti aku pikir-pikir," kata Julian.

"Hm, kabarin aku kalau jadi ikut ya!" sahut Naina ceria sebelum masuk ke mobil.

"See you tomorrow!" katanya melambaikan tangan, lalu mobil melaju pelan meninggalkan kos tersebut.

.

.

"Wih, senyum-senyum sendiri. Apa itu?" James tiba-tiba muncul dari belakang, langsung menyambar brosur di tangan Julian.

"Audisi model? Tuan, serius mau ikut beginian?" James terperangah.

"Masih banyak pekerjaan lain. Ngapain coba anda repot-repot jadi model?" omelnya, nyaris membuang brosur itu.

Julian cepat merebutnya kembali, lalu menatap tajam. "Ambil alih pekerjaanku yang lain," titahnya datar sebelum melangkah masuk ke dalam.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
uni_riva
ada sekolah apa thoorr 😁
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: jiakhhhhh typo yang melenceng🤣🤣
total 1 replies
uni_riva
perjanjian apa yg sdh di sepakati mereka yaaa/Slight/
uni_riva
aku juga tak paham maksud nya bijimana /Shy/
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: Aku pun/Proud/
total 1 replies
uni_riva
mna nih lanjutin nya thoorr /Cry/
uni_riva
si jae ini lawan atau kawan yaw
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Siapa lagi tuh si jaevan
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂: Masa calon pacar zora liatin na airin mulu 😅
total 2 replies
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Kalo sama julian dia udah tue trus kan bukan manusia 🤔 kalo sama si kalron dia benalu parasit
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂: Sama yg pasti2 aja lah 😂
total 2 replies
uni_riva
jgn sampe nih Zora sama Nathan jadian jga ya /Facepalm//Slight//Facepalm/
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: Julian sama Naina saja belum😂
total 1 replies
uni_riva
modus mu Julian /Facepalm//Facepalm/
⧗⃟ᷢʷ Ñåñā💜: Akal-akalan barat🤣
total 1 replies
uni_riva
naina gak bsa tegas apa sama si gorong2 😏
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: Naina: nge-tes hts🫦😂
total 1 replies
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Kebanyakan mikir ah julian mah /Proud/
uni_riva
knp gak saling mengungkapkan Klo kalian saling jatuh cinta /Shy/
uni_riva
jgn sampe naina kepincut lagi sama si gorong2 yaaa thoorr 😏
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: Aaron: Naina hanya boleh untukku🫦
total 3 replies
uni_riva
knp blm up jga thoorr /Cry/
uni_riva: gak bisa saballllll aku lagi thoorr /Angry//Angry//Angry/
total 2 replies
uni_riva
dalam mimpi mu 😤
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Kalungna othor noh yg simpen 😅
uni_riva
turunkan tanganmu, bukan thoorr 😁
uni_riva
cih ternyata nih org gak pinter2 amat 😏
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: itu pintarnya secuil, di urutan 25 dari bawah, berarti masih ada 25 orang di bawahnya🤣
total 3 replies
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Waduh siapa tuh yg datang /Determined//Determined/
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂: 😁😄 iya
total 5 replies
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Bagus ceritana mantull 🤗🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!