Sepuluh tahun Solehudin 35 tahun membina rumah tangga dengan Amelia 30 tahun, namun tak kunjung diberi kepercayaan seorang anak oleh Allah SWT.
Mariana dan Anta, kedua orang tua Soleh yang memang tidak menyukai Amelia karena menantunya itu adalah orang susah, menjodohkan putra sulungnya itu dengan anak juragan kaya raya di kampung sebelah yang masih gadis tetapi sudah melahirkan. Siti Juriah namanya, usia 22 tahun.
Niatan mereka memang kurang baik dari awal. Semua karena harta dan tahta.
Dengan penuh drama, perdebatan panjang serta berbagai kisah, akhirnya Soleh kembali menikah dengan Juriah atas persetujuan Amelia.
Inilah kisah poligami yang menguras emosi, antara Solehudin, Amelia dan Siti Juriah dalam novel "Istri Muda Untuk Suamiku"
Please please 🙏🙏🙏yok bantu dukung dengan like, subscribe dan komentarnya para reader sejati yang baik hati 🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AMY DOANK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27 Ternyata Masih Belum Waktunya
"Yang, kenapa kamu berkata begitu di depan orangtuamu? Sungguh membuatku malu, Yang!" kata Soleh pada Juriah ketika mereka sudah selesai makan dan kembali ke kamar.
"Tidak apa-apa, Mas! Kedua orang tuaku juga adalah orang tuamu sekarang. Abi punya uang simpanan yang terkadang sering dipakai untuk hal-hal yang kurang baik seperti judi bola dan Umi karaokean sama teman-temannya di tempat favorit mereka setiap minggu."
Soleh membelalakkan mata.
Hah? Abinya Juriah suka judi bola online? Uminya pun suka karaokean?
"Ah kamu ga boleh buka aib orang tua, Yang! Durhaka nanti!"
Juriah tersenyum ketir.
"Bukan buka aib orang tua, tapi memang kenyataannya seperti itu. Aku ini sebenarnya anak tunggal tapi lebih sering kesepian kalau Abi Umi berjalan dengan sendiri-sendiri. Mungkin mereka jenuh dengan keadaanku yang... seringkali dicemooh banyak orang."
"Ayang,.. kan Aku kata,"
Grep.
Juriah mendekap mulut Soleh.
"Maaf Mas, Aku lupa..."
Netra mereka saling beradu. Riak dimata Juriah membuat Soleh terpesona.
Mata yang indah dengan bulu-bulu halus panjang nan lentik diatas kelopaknya. Sungguh indah ciptaan Allah Ta'ala.
Sangat disayangkan, wajah cantik ayu rupawan harus menerima cobaan berat di usia muda.
Juriah juga tak kuasa menahan gejolak rasa di dada.
Wajah tampan Soleh dengan garis rahang yang tegas membuatnya makin terpesona.
Ya Allah, kumis tipis ini, bulu-bulu jenggotnya yang tumbuh tak beraturan, serta kulit tubuh dan kuatnya telapak tangan Mas Soleh adalah idamanku selama ini. Pria idaman yang menandakan kalau Ia adalah seorang pekerja keras.
Perlahan Soleh sorongkan tubuhnya ke depan. Makin mendekat Juriah setelah gadis itu melepaskan tangannya dari mulut Soleh.
Cup.
Soleh mencuri bibir manis Juriah dengan cepat.
"Maaf..., kalau tingkahku ini mengagetkanmu, Juriah. Maaf."
Soleh segera melontarkan kalimat lembut untuk menenangkan Juriah yang memerah wajahnya.
Gadis itu menggelengkan kepala.
"Jangan minta maaf, Mas. Itu sudah jadi hakmu untuk... memintanya dariku." Gumaman Juriah menjawab ucapannya membuat Soleh berfikir dalam hati.
Apakah pertanda Juriah mulai menerimaku?
"Tidurlah, kamu pasti lelah!" ujar Soleh seraya merebahkan tubuh istri mudanya di atas ranjang tidur Juriah.
Hati Juriah kebat-kebit. Berdebar sangat kencang dengan perasaan campur aduk. Antara takut, senang, sekaligus penasaran pada kemampuan Soleh dalam membuainya hingga terbang ke langit tinggi di angkasa.
Soleh tetapi tidak secepat itu untuk mendapatkan Juriah. Fikirannya masih ditahan perlahan untuk memulai semua.
Belum waktunya. Aku takut Juriah malah ketakutan nantinya dan hubungan kami jadi menjauh jika Aku memaksakan kehendak.
Soleh menarik selimut sutra dan menaruhnya tepat di atas dada Juriah.
Sebuah kecupan hangat di kening seperti biasa. Membuat Juriah menunggu sekali langkah Soleh selanjutnya.
"Tidurlah, Sayang! Jangan lupa doa tidur untuk menjagamu dari mimpi buruk!" bisik Soleh dengan suara lembut.
"Sayang..., selamat tidur!" Kini Juriah coba memancing Soleh yang juga merebahkan tubuhnya disamping. Soleh terlihat santai dengan memejamkan mata setelah mengatur tangannya menjadi tumpuan kepala.
"Selamat tidur, Sayangku Siti Juriah!"
Ah, Mas... koq kamu tidak menyentuhku? Gumam hati Juriah agak kecewa.
Juriah pura-pura ikut memejamkan mata.
Soleh sesekali melirik Juriah dari balik matanya yang memicing.
Biarlah dia nyaman dulu denganku. Toh pernikahan ini akan sangat panjang. Tiga tahun kedepan itu bukan waktu yang singkat. Aku harus bersabar untuk mendapatkan butiran mutiara lainnya dari Juriah Sayang.
Kini tubuh mereka sejajar menghadap langit-langit. Pura-pura terpejam padahal hati mereka masih sibuk dengan perasaan masing-masing.
Dengan kekecewaan Juriah, juga dengan kekuatan Soleh menahan keinginan untuk mencicipi tubuh istri Mudanya.
Seperti kata quote of the day seorang pesohor, belum waktunya.
Seperti itulah baik Juriah maupun Soleh meyakini.
BERSAMBUNG
kami selama ini.
semoga mbak selalu mendapatkan
keberkahan dari Allah SWT.
kami tunggu karya selanjutnya.
💪🥰🙏🏻😭
banyak banget up untuk menghibur kami kaum rebahan ini.
O'connor, semoga surga yang
kau tempati.
usaha menghianati hasi.🥰💪
komentar aku waktu itu begitu
pedas, tapi mbak Ng marah mbak is the best, jalan ceritan novel begitu
bagus jadi aku sebagai pembaca
ikut emosi. kembali ke komenan
banyak pengarang marah, emosi,
akhirnya kami Ng apa2 hanya baca doang, Ada yang ngasih bintang satu,ada yang stop baca novel tersebut. tapi mbak ini pengecualian
berlapang dada menerima kritikan.
thanks mbak 💪😍👍🙏🏻
padahal begitu banyak ujian dalam
hidupnya, apa ng belajar kepahitan hidup yang pernah dia jalani.
selidiki dulu apa benar Arthur macam2, sekarang rasain adek Lo yg menderita, apa yang Lo lakuin.
dia harus belajar dewasa, dan mengambil keputusannya.
thanks mbak 💪👍🙏🏻