NovelToon NovelToon
Janda Kesayangan CEO Bucin

Janda Kesayangan CEO Bucin

Status: tamat
Genre:CEO / Janda / Kehidupan di Kantor / Romansa / Tamat
Popularitas:314k
Nilai: 5
Nama Author: ZiOzil

Ruby baru saja bercerai dari suaminya, dan dia memutuskan untuk menghibur diri bersama kedua sahabatnya di sebuah bar.

Tapi sebuah kejadian konyol di dalam toilet bar mempertemukan Ruby dengan Dinan dan lelaki tampan itu meminta pertanggungjawaban Ruby. Tak ingin terlibat masalah, Ruby pun memilih untuk kabur dari Dinan.

Seminggu kemudian mereka bertemu lagi, dan sialnya ternyata Dinan adalah CEO di perusahaan tempat Ruby bekerja. Namun Dinan terlihat seperti tidak mengingat Ruby.

Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Nantikan kisah seru mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZiOzil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 27.

Dari warung sederhana itu, Ruby dan Dinan pun menyempatkan diri untuk berjalan-jalan di tepi pantai, menikmati suasana malam yang ditemani terpaan angin laut dan suara deburan ombak.

“Anginnya cukup kencang, kamu tidak kedinginan?” Tanya Dinan.

“Tidak, Mas.”

“Kalau kedinginan, bilang saja! Biar kita kembali ke kamar.”

“Iya, Mas.”

Tiba-tiba ponsel Ruby berdering, dia buru-buru meraih benda pipih itu dari dalam tasnya. Tapi wajah Ruby berubah keruh saat melihat ID si penelepon, dia ragu untuk menjawabnya dan membiarkan ponselnya terus berdering.

“Telepon dari siapa?”

“Dari mantan suami saya, Mas.”

“Kenapa tidak dijawab?”

“Tidak apa-apa, Mas.”

“Siapa tahu ada hal penting yang ingin dia bicarakan.”

Ruby terdiam, sementara ponsel di tangannya terus berbunyi nyaring. Ruby pun menghela napas dan akhirnya menjawab panggilan masuk dari Arkan itu.

“Halo, Mas. Ada apa?” Tanya Ruby. Dinan hanya memandangnya dengan tatapan tak terbaca.

“Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin dengar suara kamu saja. Oh iya, kamu kapan pulang?”

“Lusa.”

“Aku jemput, ya?”

Tanpa sepengetahuan Ruby, diam-diam Dinan mengirimkan pesan kepada Hanan.

“HUBUNGI AKU SEKARANG JUGA!”

“Tidak usah, aku bisa pulang sendiri.” Tolak Ruby.

“By, please! Biar aku jemput saja, ya?”

Tak berapa lama ponsel Dinan pun ikut berdering karena Hanan menghubunginya, membuat Ruby seketika mengalihkan pandangannya ke Bos tampan itu dan mengabaikan Arkan yang masih menunggu persetujuannya.

“Cckk, mau apa dia menelepon?” Gerutu Dinan sembari menjawab panggilan masuk dari Hanan.

“Halo, ada apa? Ganggu saja!” Ujar Dinan ketus dengan nada suara yang tinggi sambil melirik ke arah Ruby.

“Loh, tapi ....”

“Aku sedang di pantai bersama Ruby.” Sela Dinan cepat, dia sama sekali tak memberikan Hanan kesempatan bicara.

“Iya, kami berdua saja. Sebentar lagi baru balik ke hotel.” Lanjut Dinan meski Hanan tak bertanya apa pun. “Ada perlu apa kau menelepon?”

Ruby terdiam mendengar ocehan Dinan, dan semua itu juga didengar oleh Arkan, membuat mantan suami Ruby itu bertanya-tanya.

“Suara siapa itu, By?”

“Suara Bos aku, Mas.” Sahut Ruby pelan, tapi matanya masih tertuju pada Dinan yang sedang mengomeli Hanan dengan teriak-teriak.

“Kamu hanya berdua saja dengan dia?”

“Iya, Mas. Kalau begitu sudah dulu, ya.” Pungkas Ruby, dia segera mengakhiri pembicaraannya dengan Arkan secara sepihak, sebab dia tak ingin Arkan lebih banyak bertanya nantinya.

“Sudahlah, aku tutup dulu!” Dinan juga ikut-ikutan mengakhiri pembicaraannya dengan Hanan tanpa lelaki itu sempat berkata apa-apa.

“Si Hanan suka kepo, mau tahu saja apa yang saya lakukan.” Ujar Dinan meski Ruby tak bertanya.

“Itu tandanya dia sekretaris yang baik, Mas. Peduli dengan atasannya.” Sahut Ruby.

“Iya, sih.” Balas Dinan. “Oh ya, kamu sudah selesai bicara dengan mantan suamimu? Cepat sekali?”

Ruby meringis. “Iya, Mas. Tidak ada hal penting yang perlu kami bicarakan.”

“Bagaimana bisa bicara kalau dia teriak-teriak seperti tadi?” Batin Ruby.

“Ya sudah, kita cari tempat duduk, yuk! Lelah juga berdiri terus.” Cetus Dinan.

Ruby mengangguk patuh. “Iya, Mas.”

Mereka pun melanjutkan langkahnya, mencari warung atau kafe di tepi pantai untuk bersantai menikmati malam.

Sementara itu di apartemennya, Hanan masih kebingungan. Dia berusaha mencerna situasi ini sebab tak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh Dinan.

“Apa-apaan dia? Tadi menyuruh aku untuk menghubunginya, tapi saat aku hubungi, malah seolah-olah aku sedang mengganggunya. Mana bicaranya tidak nyambung lagi. Dasar aneh!”

Hanan melempar ponselnya ke atas ranjang, lalu bergegas masuk ke kamar mandi. Dia baru saja pulang dari rumah Surya.

💘💘💘

Sebuah kafe out door di tepi pantai menjadi pilihan Ruby dan Dinan. Nuansa Bali begitu kental terasa dengan lantunan musik khas Pulau Dewata, suasana semakin menakjubkan karena di kafe itu sedang diadakan tari-tarian dan kesenian tradisional Bali.

Seorang pria bertato menghampiri meja mereka dan bertanya dengan ramah. “Mau pesan apa, Bli?”

“Di sini apa yang menjadi ciri khas?” Dinan bertanya balik.

“Untuk makanan ada ayam betutu, bebek goreng, seafood bakar, sate lilit dan pie susu Bali.”

“Kalau minuman ada es kelapa kopyor, kopi Bali, Brem, balimoon orange, balimoon coconut, balimoon pineapple dan arak Bali?” Lanjut pria bertato itu.

“Ya sudah, saya pesan kopi Bali saja.” Ujar Dinan lalu beralih menatap Ruby. “Kalau kamu?”

“Hem, apa, ya?” Ruby tampak berpikir. “Balimoon orange saja, deh! Dari namanya, sepertinya menyegarkan.”

“Tapi itu mengandung alkohol, kamu tidak apa-apa meminumnya?” Dinan memperingatkan.

“Alkoholnya tidak terlalu tinggi, Bli. Masih aman!” Sela pria bertato itu.

“Tidak apa-apa, Mas. Saya sudah pernah meminum liquor sebelumnya, saya tidak akan mabuk, kok.” Bantah Ruby.

“Tidak mabuk katanya, lalu bagaimana saat itu dia bisa salah masuk toilet?” Gerutu Dinan dalam hati.

“Jadi bagaimana?” Tanya pria bertato itu.

“Iya, saya pesan yang tadi.” Sahut Ruby.

“Itu saja?” Pria bertato itu memastikan.

“Dengan pie susu dan sate lilit.” Imbuh Dinan.

“Baik, silakan ditunggu.”

Pria bertato itu pun berlalu dari hadapan Ruby dan Dinan. Sejenak tak ada pembicaraan di antara mereka, keduanya diam memandang para wanita berpakaian tradisional Bali sedang menari.

“Kafenya bagus, ya? Kita tidak salah pilih.” Ujar Dinan membuka percakapan.

“Iya, Mas. Saya suka sekali!” Sahut Ruby girang. “Apalagi ini pertama kalinya saya ke Bali dan bisa menikmati langsung keseniannya.”

“Saya sih sudah beberapa kali ke Bali, tapi kali ini yang paling spesial.”

Ruby menautkan kedua alisnya. “Kenapa begitu?”

“Karena ada kamu.” Dinan berbicara sambil menatap tepat di mata Ruby.

Ruby tertegun mendengar ucapan Dinan, apalagi melihat tatapannya yang seolah menyiratkan makna. Mendadak jantung Ruby berdebar kencang, dia langsung mengalihkan pandangannya demi menghindari tatapan mata Bosnya itu.

“Eh ... hem, pantainya juga indah sekali. Rasanya saya ingin tinggal lebih lama di sini.” Ruby mengoceh seraya melihat ke arah pantai, dia sedang berusaha menutupi kegugupannya.

“Kalau kamu mau, kita bisa perpanjang sewa hotelnya. Gimana?”

Ruby sontak memutar kepalanya ke arah Dinan. “Eh, jangan, Mas! Bukankah Mas bilang perusahaan sedang dalam masa sulit dan kita harus berhemat? Masa kita perpanjang sewa hotelnya?”

Dinan tersenyum kecut. “Iya, juga, sih.”

“Aduh, aku termakan omonganku sendiri.” Batin Dinan menyesal.

Pria bertato itu kembali lagi dengan membawa pesanan mereka dan segera menghidangkannya di atas meja. “Ini pesanannya, silakan dinikmati.”

“Terima kasih.” Balas Dinan dan Ruby bersamaan.

“Sama-sama.” Pria itu mengangguk dan tersenyum ramah, kemudian beranjak pergi.

Ruby dan Dinan pun menikmati minuman dan camilan yang mereka pesan.

“Wah, minuman ini enak sekali. Rasa jeruknya benar-benar segar.” Kata Ruby. Dia kembali menyedot minum di hadapannya dengan girang.

Dinan hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah pujaan hatinya itu.

💘💘💘

1
Dina Mariati Mohamad
Luar biasa
Enny Sulasmi
alir ceritanya bagus saya suka
Lis Seta Wati
wenakmen koe ngomong sudah nyakitin minta maaf terus balikan.... ihihih
Lis Seta Wati
Mamam tuh samppah
Lis Seta Wati
buang berlian buat mendapat kan sampah..... dasar laki² tolol
Afika Dury
bgtu donk jgn lemah
Vinna Fadilah
Luar biasa
Kusii Yaati
bang Dinan ih omongannya ambigu banget...bikin si janda cantik jadi salah mengartikan😂
Yati Xty123
akhirnya tamat juga baca ceritanya makacih Thor sukses terus😁😁
Al Mumtaz
haa dinan diam diam cinta🥰
Retno Elisabeth
seru ceritanya thor
Retno Elisabeth
semangat thor
fajar Rokman.
widih.. modusnya abang..
fajar Rokman.
wkwk ngakak aq g kebayang malunya si ruby
fajar Rokman.
gercep banget bang...
fajar Rokman.
mmpir.. eh seru
Nefi Ichwan
suka alur ceritanya 👍🏻👍🏻
Indra Davais
sama2 thour aku seneng sm novelmu ngk berbelit2
Indra Davais
akhirnya jadi nikah deh
Indra Davais
lucu sih baguslanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!