NovelToon NovelToon
KAU DI HATI KU

KAU DI HATI KU

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Berondong / CEO / Pengganti / Tamat
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

🏆 Novel Lomba Menulis Tahun 2022 🏆

Kisah seorang ratu yang bereinkarnasi ke masa depan menjadi gadis biasa yang lugu untuk menebus segala dosanya yang telah lalu akibat kegemarannya yang suka berperang dan membunuh ribuan orang dalam perang kerajaan yang di pimpinnya.

Bertemu seorang pria berondong yang bodoh yang tak sengaja ia temukan di depan toko roti tempatnya bekerja.

Ternyata pria tersebut seorang CEO Amnesia yang tidak diketahui identitas pribadinya sampai CEO Amnesia itu mendapatkan ingatannya kembali setelah jatuh dari toilet.

Tetapi CEO itu hanya mengingat wanita lain dan menganggap gadis itu sebagai pengganti wanita lain itu.

Bagaimana kisah kasih ideal mereka akankah keduanya bersama dan menikah ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27 SERUM LAVA BEE

Mobil yang di kendarai oleh Magani Ogya berhenti di sebuah butik ternama yang ada di kota Milan.

Terlihat Magani Ogya keluar dari dalam mobil Bugatti hitamnya dan berjalan ke samping mobil, membukakan pintu mobil untuk Batang Dewi.

"Kita akan membeli beberapa gaun serta pakaian untuk kamu pakai sehari-harinya dan aku telah memesan sebuah gaun yang aku persiapkan khusus buat kamu pakai saat menemui ayah ku nanti", ucap Magani Ogya.

"Bisakah kita memilih busana atau pakaian yang sederhana saja, Magani ?", sahut Batang Dewi saat keluar dari dalam mobil.

"Sebagai seorang CEO ternama dengan akses perusahaan di seluruh dunia, aku tidak bisa membiarkan tunangan ku berpenampilan sederhana", kata Magani Ogya.

Magani Ogya berdiri sambil membenahi letak dasinya.

"Apakah ini tidak terlalu berlebihan ?", tanya Batang Dewi.

"Tidak..., sudah sewajarnya bagi tunangan CEO memiliki penampilan luar biasa dan berbeda dari yang lainnya", sahut Magani Ogya.

CEO muda dan berwajah tampan itu lalu menggandeng tangan Batang Dewi menuju ke butik.

Sesampainya mereka di dalam butik, seorang wanita menyambut mereka dengan sangat ramah.

"Selamat pagi, tuan Magani Ogya", sapa wanita berseragam itu.

"Selamat pagi", sahut Magani Ogya.

"Apakah ada yang bisa saya bantu, tuan Magani Ogya ?", tanya wanita berseragam itu.

"Iya, bisakah aku mengambil gaun pesanan ku ?", sahut Magani Ogya.

"Sebentar akan saya periksa dulu daftar pesanan gaun anda", ucap wanita berseragam ramah.

"Aku memesannya dua hari yang lalu lewat email ke butik ini", kata Magani Ogya.

Pria tampan itu lalu menggandeng Batang Dewi untuk duduk bersama dengannya di sebuah sofa panjang motif garis-garis.

Wanita berseragam itu lalu datang lagi ke hadapan mereka berdua dengan membawa sebuah gaun yang dibungkus plastik.

"Ini gaun khusus pesanan anda, dan silahkan anda memeriksanya", kata wanita berseragam itu.

"Biarkan tunangan ku ini yang mencoba gaun itu karena aku memesannya khusus untuknya", sahut Magani Ogya.

"Silahkan anda mencoba gaun ini di kamar ganti !", ucap wanita berseragam.

Batang Dewi sempat ragu-ragu untuk menerima gaun yang dibungkus plastik khusus itu.

Tiba-tiba Magani Ogya menarik tangan Batang Dewi menuju ke kamar ganti seraya membawa gaun yang dia pesan secara khusus untuk Batang Dewi.

"Masuk !", ucap Magani Ogya.

"Emmm... !?", gumam Batang Dewi gugup.

"Masuk atau aku yang harus memakaikan gaun ini untuk mu !?", kata Magani Ogya menatap dingin.

"Jangan, tapi aku tidak biasa mengenakan gaun semahal ini dan..."

Ucapan Batang Dewi terhenti karena Magani Ogya langsung menarik paksa tangan Batang Dewi masuk ke dalam kamar ganti.

BRAK...

Pintu kamar ganti ditutup rapat dari dalam oleh Magani Ogya.

CEO muda itu memandangi Batang Dewi dengan menggertakkan geraham giginya.

"Kamu selalu membuat ku harus memaksa mu untuk melakukan apa yang aku inginkan, Batang Dewi", ucap Magani Ogya mendengus kesal.

Batang Dewi semakin terpojok serta tidak berdaya dengan sikap dari Magani Ogya kepadanya.

"Pakai gaun ini !", tegas Magani Ogya. "Karena kita akan pergi bertemu ayah ku di restoran yang dihadiri oleh anggota utama organisasi milik ayah ku".

"Haruskah aku ikut ke sana ?", sahut Batang Dewi.

"Yah... Aku ingin mengenalkan mu pada semua anggota utama organisasi ayah ku sebagai tunangan ku !", lanjut Magani Ogya.

Batang Dewi termenung sembari memandangi gaun yang masih di bungkus plastik khusus itu.

Dia tampak bimbang saat menerima gaun tersebut.

"Pakai !", perintah Magani Ogya.

"Emmm...", sahut Batang Dewi bergumam.

"Apakah kamu sengaja menggoda ku untuk memakaikan gaun ini, Batang Dewi ?", tanya Magani Ogya.

"Tidak", sahut Batang Dewi dengan tangan bergetar gugup.

"Fuih !", hela nafas Magani Ogya.

Magani Ogya meraih gaun yang dibungkus itu dari tangan Batang Dewi lalu membuka cepat plastik pembungkus itu seraya mengeluarkan gaun berwarna peach.

"Kamu memang harus dipaksa, Batang Dewi", ucap Magani Ogya.

"A--apa yang mau kamu lakukan pada ku !?", kata Batang Dewi panik.

Magani Ogya lalu melangkah ke arah Batang Dewi dan menarik pakaian yang tengah dikenakan oleh perempuan lugu itu dengan kerasnya.

KREEEK... KREEEK... KREEEK...

Tanpa sengaja CEO tampan itu merobek pakaian Batang Dewi.

"Magani Ogya !!!", jerit Batang Dewi emosi.

Magani Ogya hanya menatap kelu ke arah Batang Dewi yang polos dan hanya memakai pakaian dalamnya.

"Maaf...", ucap Magani Ogya dengan wajah datar.

"Kamu !!!", ucap Batang Dewi menahan amarahnya.

Raut wajah Batang Dewi langsung berubah merah padam dan dia bergegas mengambil gaun warna peach itu dari tangan Magani Ogya.

"Tunggu !", ucap Magani Ogya yang menahan tangan Batang Dewi.

"Apa mau mu lagj Magani !?", sahut Batang Dewi.

Terlihat Batang Dewi yang berusaha keras melepaskan tangannya dari genggaman Magani Ogya.

"Uhm !?", pekik Batang Dewi terkejut.

Magani Ogya tanpa ampun menyerang bagian tubuh Batang Dewi dengan ciumannya sedangkan perempuan yang lebih tua dari CEO tampan itu meronta-ronta kuat dan sekuat tenaga melepaskan dirinya dari pelukan Magani Ogya.

"Le-lepaskan aku Magani Ogya ! Jika tidak aku akan menendang mu !", teriak Batang Dewi.

"Lakukan saja apa yang kamu mau, aku tidak perduli Batang Dewi !", sahut Magani Ogya.

CEO tampan itu terus memburu Batang Dewi dengan ciuman-ciuman penuh gairahnya ke sekujur tubuh perempuan malang itu.

"Ma--maganiii !!!", jerit Batang Dewi.

Batang Dewi berusaha mendorong tubuh Magani Ogya dengan sekuat-kuatnya dan dia berhasil melepaskan dirinya dari serangan CEO mudai itu.

Namun, Magani Ogya tanpa sengaja menarik penutup dada Batang Dewi hingga bukit indah itu terlihat seluruhnya.

"Jahat !", ucap Batang Dewi kesal.

Mimik muka Batang Dewi terlihat memerah menahan tangisannya seraya mendekap bagian tubuhnya dengan kedua tangannya.

Magani Ogya tertegun menatap Batang Dewi yang berdiri di hadapannya.

"Batang Dewi... Kamu sangat cantik sekali...", ucap Magani Ogya.

Tangan Magani Ogya bergetar kencang karena menahan gairahnya terhadap Batang Dewi tetapi dia tidak mampu untuk melakukannya sehingga dia dengan cepat pergi dari dalam kamar ganti.

BRAK...

Magani Ogya membanting pintu kamar ganti tanpa sadar lalu berdiri gontai tepat di depan luar pintu kamar seraya bersandar.

"Cih !", umpat Magani Ogya kesal.

CEO muda itu sama kesalnya dengan Batang Dewi karena dia tidak mampu menahan gairah cintanya yang menggebu-gebu terhadap Batang Dewi.

Di dalam kamar ganti, Batang Dewi yang terjatuh lemas ke atas lantai kamar, tampak tengah menangis dengan tubuh gemetaran.

"Dia selalu berbuat semena-mena pada ku... Apakah dia tidak memiliki hati sama sekali...", ucap Batang Dewi.

Batang Dewi bergegas mengenakan gaun barunya yang berwarna peach dengan tergesa-gesa.

Dia berdiri menghadap ke arah cermin dan melihat penampilan wajahnya yang sangat berantakan.

"Mana mungkin aku pergi dengan wajah sekacau ini...", ucap Batang Dewi sendu.

Dia mengusap-usap wajahnya berulangkali mencoba mengubahnya menjadi lebih baik.

Namun, usahanya tidak berhasil dia lakukan dan Batang Dewi menjadi putus asa.

"Seandainya ada yang bisa membantu ku mengubah wajah ku menarik...", bisik pelan Batang Dewi.

*KLING...

KLING...

KLING*...

Terdengar suara pelan, muncul di sebelah kiri Batang Dewi.

Seekor rajawali terbang dengan mengepakkan kedua sayapnya yang disertai cahaya kelap-kelip mengelilingi badan rajawali sistem.

"Ada apa Batang Dewi ?", sapa rajawali sistem.

Batang Dewi melihat ke arah cermin ketika rajawali sistem itu muncul di sebelahnya.

"Rajawali sistem, kenapa kamu tiba-tiba datang kemari ?", tanya Batang Dewi.

"Aku tidak sengaja mendengar tangisan mu maka aku memutuskan datang kemari untuk melihat mu, Batang Dewi", sahut rajawali sistem.

"Maaf..., telah mengganggu waktu istirahat mu, rajawali...", kata Batang Dewi.

"Tidak apa-apa", sahut Rajawali.

Batang Dewi menundukkan kepalanya seraya mengusap kedua pipinya yang basah oleh air mata.

"Kamu menangis lagi Batang Dewi... Setiap aku datang kepada mu, aku selalu melihat mu menangis...", ucap Rajawali sistem.

"Iya...", sahut perempuan lugu itu.

"Apalagi yang telah pria itu lakukan pada mu ? Dan beberapa hari ini, aku tidak melihat mu pulang ke rumah mu atau memanggil ku, Batang Dewi", kata rajawali sistem.

"Aku tahu itu, rajawali", sahut Batang Dewi.

"Apakah kamu tidak ingin menceritakannya, masalah yang kamu hadapi itu, Batang Dewi ?", tanya rajawali sistem.

"Mmm..., nanti..., aku akan mengatakannya nanti karena sekarang aku harus pergi menemui ayah dari Magani Ogya di sebuah restoran", sahut Batang Dewi.

"Lalu kenapa kamu menangis sekarang ?", tanya rajawali sistem.

"Karena aku tidak tahu harus bersikap seperti apa sekarang kepada Magani Ogya", sahut Batang Dewi.

"Astaga ! Pria amnesia itu lagi !", ucap rajawali sistem.

"Jangan salah rajawali karena sekarang dia tidak mengalami amnesia lagi dan dia sudah sembuh", kata Batang Dewi.

"Sembuh !?", sahut rajawali sistem.

"Iya...", ucap Batang Dewi.

"Sembuh apanya ?", kata rajawali sistem. "Aku pikir pria itu bertambah sakit dan menjadi lebih buruk karena terus menerus membuat mu menangis, Batang Dewi !", sambungnya.

"Iya..., dan aku sekarang baru tahu jika kita harus lebih berhati-hati jika menolong orang amnesia karena setelah dia sadar, orang itu akan terus mengejar kita sampai dia berhasil", lanjut Batang Dewi.

"Bukankah aku sudah memperingatkan mu untuk segera melepaskan pria itu saat dia masih mengalami amnesia tetapi sekarang semuanya sudah terlambat", sahut rajawali sistem.

"Ah..., iya...", ucap Batang Dewi.

Batang Dewi menghela nafasnya seraya memejamkan kedua matanya rapat-rapat.

"Lalu apa yang kini kamu keluhkan ?", tanya rajawali sistem.

"Aku tidak tahu harus bagaimana mengubah penampilan wajah ku untuk menghadiri acara pertemuan dengan ayah dari Magani Ogya", jawab Batang Dewi.

"Oh kalau itu, aku punya solusinya !", ucap rajawali sistem.

"Apa itu ?", tanya Batang Dewi.

"Tunggu sebentar ! Aku akan mengeluarkan sesuatu yang sangat berkhasiat dan ini sangat penting buat mu", sahut rajawali sistem.

*KLING...

KLING...

KLING*...

Sebuah wadah bulat berwarna biru muda muncul secara ajaib yang disertai kelip-kelip cahaya terang.

"Ambillah ini !", ucap rajawali sistem.

"Apa ini, rajawali sistem ?", tanya Batang Dewi.

"Itu adalah serum lava bee yang ajaib dan memiliki khasiat tertentu", sahut rajawali sistem.

"Serum Lava Bee !?", ucap Batang Dewi.

"Iya, serum ajaib itu dapat membantu mengubah penampilan wajah mu menjadi sangat cantik serta bercahaya", sahut rajawali sistem.

"Benarkah itu ?", kata Batang Dewi terlihat mulai senang.

"Cobalah !", ucap rajawali sistem.

"Baik, aku akan memakainya dan aku harap serum lava bee ini mampu membantu ku mengubah riasan wajah ku", kata Batang Dewi.

"Aku harap kamu senang menerimanya", lanjut rajawali sistem.

"Terimakasih, rajawali sistem", kata Batang Dewi dengan kedua mata berbinar-binar.

"Pakailah serum lava bee itu, bukankah pria itu sedang menunggu mu di luar pintu kamar ganti sekarang", ucap rajawali sistem.

"Ehk, iya, iya..., aku akan memakai serum lava bee ini di wajah ku...", sahut Batang Dewi.

Batang Dewi memperhatikan wadah bulat berwarna biru langit itu dengan hati penasaran.

Dia membuka tutup wadah tempat serum lava bee dan melihat isi wadah itu yang berisi cream lembut dan kental lalu mencolek serum lava bee itu sedikit.

Batang Dewi mengoleskan serum lava bee di wajahnya dengan mengusapnya beberapa kali.

Tak lama kemudian penampilan dari riasan wajah Batang Dewi langsung berubah total, wajahnya yang tadinya polos, sekarang menjadi sangat cantik sekali.

Batang Dewi terperanjat kaget ketika melihat perubahan yang terjadi di wajahnya yang mendadak sangat cantik dari penampilan Batang Dewi sebelumnya.

1
kura kura ninja
dia kerjaannya bengong aja mulai dari awal cerita... sebel sama karakter bibi lampir ini
kura kura ninja
terkadang tak semua harus sama pendapatnya ya
kura kura ninja
kejutan...
kura kura ninja
lah, nih biang keladi atas keretakan hubungan Barang Dewi sama pria amnesia itu keknya ya
kura kura ninja
status barang dewi ini gimana juga kelanjutannya kenapa justru Magani berpaling dari mukanya
kura kura ninja
kagak pusing kau thor... /Facepalm/
kura kura ninja
sehat selalu thor...
Zhen
aku mencintaimu thor...
Zhen
akhirnya dia punya toko roti sendiri sesuai dengan keahliannya
Anonymous
gua suka sama karya ini soalnya terasa di Italia gitu hidup beneran suasananya
Zhen
lancar jaya thor
Zhen
semoga jadi juaranya ya
Zhen
semangat thor...
Zhen
eh, ada sistemnya juga
Zhen
Syukur juga dia dapat pekerjaan baru setelah bereinkarnasi yang ke berapa ya thor kalo boleh tahu
Zhen
oh dia kan tukang roti disini pas dia reinkarnasi
Zhen
rasanya sedih jadi Batang Dewi jadi penasaran baca endingnya
Zhen
kasihan dia tapi sampai amnesia gegara patah hati
Zhen
Cowok amnesia, sakit dia
Zhen
dah, ketemu cowok gila rupanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!