NovelToon NovelToon
Dokter Pribadiku, Istriku

Dokter Pribadiku, Istriku

Status: tamat
Genre:Romantis / Dokter / Tamat
Popularitas:568.1k
Nilai: 5
Nama Author: RieyruNa

Kisah cinta Dokter cantik dan seorang Pengacara tampan yang dingin. Dipersatukan oleh perjodohan. Dipertemukan oleh takdir cinta keduanya.

Akankah mereka berdua pada akhirnya bersenyawa? 💕💕💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RieyruNa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 27

Ayesh merebahkan tubuhnya yang lelah di sofa ruang depan, menyelimuti tubuhnya kemudian mengikuti jejak Hyorin yang sudah pergi ke alam mimpi.

Tengah malam Hyorin terbangun dan mencari keberadaan Ayesh di ruang depan.

Hyorin berpikir mungkin saja Ayesh sudah pulang tapi tidak membangunkannya, dan benar saja pemuda itu tengah tertidur di sofa dengan nyenyaknya.

Selimut yang Ayesh kenakan sedikit tersibak, Hyorin berinisiatif membenarkan posisinya agar Ayesh tidak kedinginan.

Hyorin membungkukkan badannya di depan Ayesh. Tiba-tiba Ayesh membuka matanya membuat Hyorin sedikit salah tingkah.

"Kamu terbangun Rin?" tanya Ayesh dengan suara serak khas bangun tidur.

"Maafkan aku Mas, menganggu tidur kamu. Aku hanya ingin membetulkan posisi selimut yang kamu kenakan Mas."

"Kalau begitu aku akan kembali ke kamar, Mas tidurlah lagi," sambung Hyorin sambil membetulkan posisi berdirinya.

Hyorin beranjak pergi, namun Ayesh menarik tangan Hyorin hingga membuat gadis itu terduduk di pangkuan Ayesh.

Wajah Hyorin merona seketika, dia hendak berdiri namun Ayesh malah memeluknya dari belakang dengan posisi Hyorin masih di pangkuan Ayesh.

"Sebentar saja Rin, aku tidak akan macam-macam. Kamu tenanglah,"

"Mas...,"

"Kamu harus terbiasa Rin, karena nantinya kita akan sering seperti ini."

Wajah Hyorin semakin dibuat memanas sebab perkataan Ayesh tadi.

"Kamu pakai baju aku ya Rin?"

"Aku tidak bawa baju ganti Mas, maafkan aku yang pinjam tanpa izin,"

"Kamu boleh pakai manapun yang kamu suka, bahkan akan aku siapkan baju wanita untukmu,"

"Mas aku mau ke kamar ya, ngantuk." Kilah Hyorin agar Ayesh mau melepaskannya.

Ayesh melepaskan Hyorin tanpa protes dan membiarkan gadis itu ngacir masuk ke dalam kamar.

Ayesh senyum-senyum sendiri dengan sikap Hyorin, dia tahu jika Hyorin sangat malu jika berada cukup dekat dengannya.

Hyorin memasuki kamar dan menguncinya dari dalam. Jantung Hyorin berdegup kencang dengan pipi yang merona. Perlahan Hyorin naik ke ranjang dan menyusupkan dirinya dibalik selimut.

Pagi menjelang, baik Ayesh maupun Hyorin belum ada yang membuka matanya.

Ayesh yang tidur di sofa merasakan ada guncangan yang membuat dirinya terbangun.

"Ayesh bangun Nak, sholat subuh dulu," Ibu Ayesh membangunkan anaknya yang masih setia dengan bantalnya.

Nyonya Akbar sesuai pesan dari putranya tadi malam, datang pagi-pagi sekali.

"Ayesh masih ngantuk Bu,"

"Tidak ada waktu untuk bermalas-malasan, cepat bangun! Ibu sudah membawa semua yang kalian butuhkan. Sebentar lagi akan ada tamu yang datang, malu kalau kamu masih molor disini."

Ayesh kemudian bangkit dari sofa masih dengan muka bantalnya.

"Eh ya Nak, Orin belum bangun juga?"

Ayesh menggeleng, bersamaan dengan pintu kamar yang terbuka.

Hyorin dibuat kaget sebab pagi-pagi sekali Ibu Ayesh sudah ada di Apartemen milik putranya.

Hyorin yang baru selesai menunaikan sholat subuh, hendak menuju dapur untuk membuat sarapan.

Hyorin yang tidak tahu menahu dengan rencana Ayesh dibikin malu setengah mati karena kepergok menginap di rumah putra dari sahabat Ayahnya.

"Tante...," Hyorin menyalami Ibu Ayesh dengan tangan gemetar.

"Ini tidak seperti yang Tante bayangkan, kami tidak melakukan apapun. Orin harap tante tidak berpikiran yang tidak baik mengenai Orin Tan," sambung Hyorin menjelaskan khawatir Ibu Ayesh salah paham terhadap dirinya.

Ibu Ayesh tersenyum dan membelai rambut Hyorin dengan sayang.

"Iya Nak, Tante percaya kamu tidak usah khawatir ya, sekarang kamu mandi saja sana sebentar lagi akan ada tamu yang datang,"

"Siapa Tante?" tanya Hyorin penasaran.

"Nanti kamu pasti akan tahu."

Hyorin patuh dengan perintah dari Ibu Ayesh, kemudian pergi memasuki kamar Ayesh kembali dan melakukan ritual mandi paginya.

Keluar dari kamar mandi, Hyorin disambut oleh Ibu Ayesh yang tengah meletakkan baju kebaya diatas kasur. Hyorin merasa bingung dengan suasana pagi ini, dia bahkan tidak tahu apa-apa sedangkan Apartemen Ayesh kedatangan banyak orang.

"Kamu sudah selesai mandinya Nak?" tanya Ibu Ayesh begitu melihat Hyorin membuka pintu kamar mandi.

"Iya sudah Tante,"

"Sini Nak, kamu pakai kebaya ini ya. Nanti ada tim make up yang akan masuk ke kamar ini, kamu cepat ganti dulu sana Nak!" ucap Ibu Ayesh memerintahkan Hyorin untuk bertukar pakaian di kamar mandi.

Hyorin yang masih dengan kebingungannya menurut saja dengan apa yang Ibu Ayesh perintahkan.

Selesai bertukar pakaian rumahan dengan kebaya, Nyonya Akbar mendudukkan Hyorin di depan cermin dan menyuruh tim make up untuk masuk.

"Ulala belum di make up saja sudah cantik begini cin...," puji salah satu dari tim make up itu begitu melihat Hyorin.

"Dia memang sudah cantik dari lahir Ce...aku serahkan padamu ya Ce. Aku keluar dulu mengurus yang lain." Jawab Nyonya Akbar.

Tim make up yang merupakan langganan Nyonya Akbar kemudian memake over wajah Hyorin.

****

Di tempat lain terlihat Doni yang mondar mandir dari sebelum subuh menyiapkan tempat acara yang akan dilangsungkan sekitar pukul Sepuluh pagi. Acara yang hanya dihadiri oleh keluarga dan tertutup untuk umum. Namun, butuh persiapan yang lumayan menguras energi apalagi diadakan secara mendadak.

Mereka berbagi tugas demi terselenggaranya acara penting tersebut.

Sekitar pukul Sembilan pagi, semua persiapan telah rampung seluruhnya.

Keluarga Hyorin sudah tiba di lokasi disusul dengan Pak Akbar yang tidak membawa serta istrinya.

"Tuan Akbar kenapa sendirian saja, dimana Nyonya Akbar?" tanya Ibu Mirna.

"Nanti akan menyusul kemari bersama Ayesh. Mari kita masuk saja!" Ajak Ayah Ayesh.

Silvia yang juga ada di tempat itu semakin merasa kesal, sebab semua yang telah dipersiapkan meskipun dadakan tetap terlihat mewah dan tidak asal. Silvia menghentakkan kakinya, terlihat begitu iri dengan apa yang ia lihat.

Huft...seharusnya bukan dia yang diperlakukan seperti ini, bodohnya aku kemarin harus berbuat kasar kepada Hyorin dan dipergoki Ayesh. Laki-laki itu sungguh-sungguh ingin melindungi Orin. Silvia membatin.

Silvia masih melamun sambil terus berjalan, kaki Silvia tanpa sengaja menabrak kaki meja yang ada di depannya.

"Aauuwwwww.....," Silvia memekik kesakitan.

Doni yang melihat langsung kejadian itu tertawa geli dan mendekati Silvia kemudian berkata, "Sil kalau jalan hati-hati ya, jangan sambil melamun. Kepentok kan jadinya, hati sudah sakit ditambah kaki pun ikut sakit juga."

"Kak Doni tidak usah ngledek aku deh ya."

"Ok fine, aku pergi ya Sil." Doni mengangkat kedua tangannya sampai ke atas kepala kemudian pergi begitu saja.

"Eh...Kak Doni tolong aku dulu,"

"Maaf Sil, aku masih ada pekerjaan lain."

Silvia semakin dibuat jengkel dengan kelakuan Doni. Setelah sebelumya dia dibuat jengkel oleh orang suruhannnya yang dia hubungi semalam bahwa orang suruhannya itu belum bisa menemukan keberadaan Hyorin sampai saat ini. Jejak Hyorin hilang begitu saja tanpa bekas.

****

Hyorin yang sudah selesai di make up, keluar dari kamar bersama dengan tim make up yang telah benar-benar membuat berbeda penampilannya pagi ini.

Ayesh yang melihat Hyorin dibuat melongo tak percaya bahwa gadisnya semakin bertambah cantik dengan balutan kebaya berwarna putih panjang, make up yang sederhana namun mempertegas aksen kecantikannya. Ayesh juga sudah rapi dengan setelah jas hitam lengkap dengan dasi.

"Nyonya sudah siap, saya harap Nyonya puas dengan hasilnya,"

"Aku sangat puas Ce, kamu memang hebat aku tidak pernah sekalipun kecewa dengan hasilnya. Terimakasih ya Ce, the best deh pokoknya." Puji Nyonya Akbar begitu melihat Hyorin yang terlihat cantik dan sangat anggun.

"Terimakasih kembali Nyonya, kalau begitu kami pamit dulu, permisi!"

Tim make up keluar dari Apartemen Ayesh berbarengan dengan Doni yang sudah datang untuk menjemput mereka.

"Tante sebenarnya kita mau kemana? Kok aku harus berdandan begini, aku malu Tante." Tanya Hyorin begitu sudah masuk ke dalam mobil yang Doni kendarai.

Ibu Ayesh yang duduk di kursi depan hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Hyorin.

"Kamu cukup ikut saja, tidak usah banyak bertanya," Ayesh terlihat begitu dingin menjawab pertanyaan Hyorin.

Rombongan Ayesh tiba di depan sebuah hotel bintang lima yang terlihat cukup mewah.

Mereka masuk ke dalam dan disambut oleh beberapa orang yang sudah hadir disana.

Hyorin melihat keluarganya sudah berkumpul, Kak Hyoshan pun juga tampak hadir ditengah-tengah mereka, padahal sebelumnya dia masih ada di luar Kota.

Di bagian depan sudah terlihat meja kecil bertaplak warna putih dan hiasan bunga yang senada, disampingnya tergeletak sebuah bingkisan yang entah apa isinya. Di kursi tampak Ayahnya tengah duduk bersama dengan seseorang yang sedang menaruh sebuah berkas di atas meja.

Hyorin melihat ekspresi wajah Silvia yang sangat kesal terhadap dirinya yang masuk bersama Ayesh dan Nyonya Akbar.

Hyorin baru sadar jika hanya dirinya yang berdandan tidak seperti biasanya, dia mulai paham dengan apa yang sedang dirahasiakan oleh semuanya, keanehan-keanehan yang terjadi sejak pagi akhirnya terjawab sudah.

Ayah Hyorin tersenyum ke arahnya kemudian berdiri dan menuntun putri kecilnya untuk duduk dengan posisi bersebrangan dengannya dan disusul oleh Ayesh yang duduk di samping Hyorin, tidak ketinggalan Ayah Ayesh dan dua orang saksi yang lainnya yaitu Hyoshan dari pihak keluarga Hyorin dan Doni dari pihak keluarga Ayesh.

Acara sakral itupun dimulai....

--------------------------------------------------------------------

Jangan lupa like, komen, vote dan jadikan favourite ya Kak...terimakasih 💗💗💗💗

1
Zikran Zikran
Lumayan
Ray
apakah Ayahnya menikah lagi?
Ray
ada rahasia apa Ayah?
Ari Suci Ekawati
Luar biasa
Sarah Yuniani
kasihan indra
Sarah Yuniani
jadi indra buat cadangan nih ?? Orin kok nggak teges ya , kok gak bilang kalo dia udah dijodohin
Habibah Hamid
keren
RieyruNa Ernawati: Terimakasih Kak 🤗🤗🤗💕💕
total 1 replies
Habibah Hamid
lanjut
bunda abie
di kira Silvia mau di jambak2 gitu sama Nita 😂
bunda abie
di pukul terus yaa Orin!!??
Dyass Stia Clalu
makasih thor, 😘
RieyruNa Ernawati: Sama-sama Kak, terimakasih juga karena sudah baca ceritaku ya Kak 🥰🥰🥰💕💕💕
total 1 replies
Nina Mardiana
salfok sama foto sampulnya yangzi & lixian, jdikngeun kebaperan mereka
RieyruNa Ernawati: Wah pecinta dracin juga rupanya ya kak, sama dong kak 💕💕😁😁😁
total 1 replies
Regita Regita
menarik..semoga makin banyak yg baca.
RieyruNa Ernawati: Aamiin yaa Allah, terimakasih ya kak atas dukungannya. 💕💕💕
total 1 replies
Abidatiz ZH
menarik...🌹
RieyruNa Ernawati: Terimakasih kakak 🥰🥰🥰
total 1 replies
Yurniati
lanjut thorr,,,,
tetap semangat thorr
Yurniati
lanjut thorr
Liesdiana Malindu
di part ini kok Aq gak suka dgn sikap Orin,,,kok gak tegas gitu. membuat suasana jdi makin panas aja,
Liesdiana Malindu
Ayesh kok kayak anak2 ya, kalau Aq yg jdi Orin sudah kubyat jerah suami kayak gitu.
Liesdiana Malindu
bukanya di cctv sdah jelas Ayesh?
klau jovvanka menyakiti Orin?
Liesdiana Malindu
Berubah2,,,habis 2 thn,,3 thn lgi,,, kemudian berubah lgi jdi 2 thn, yg benar yg mana Thor?
RieyruNa Ernawati: Coba dibaca sekali lagi ya Kak ☺️☺️🥰🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!