Putri Perawan Milik Daddy Season 2

Selena menatap punggung bahrat beberapa waktu,sesekali dia menghela nafasnya panjang, ucapan Edo soal bagaimana aksi bahrat serta Bern saat berhadapan dengan orang-orang kiriman karl jelas membuat khawatir Selena.

Edo berkata jika mereka melakukan berbagai macam aksi tanpa ada reaksi takut sama sekali.

"Mereka membuat aku menggila"

Ucap Edo saat sadar dari pingsan nya

"Aku lebih baik menjadi seorang dokter, tapi pada menjadi seorang mafia, dan Bahrat benar-benar seperti Van diesel, dia benar-benar gila membawa mobil ny bersama Bern yang juga gila"

Secara perlahan selena memeluk bahrat dari arah belakang, melingkar kan tangan nya ke pinggang laki-laki itu.

Bahrat yang tengah sibuk membenahi beberapa barang Selena dikamar setelah mereka memindahkan semua perempuan dan gadis ke kediaman terbaru mereka jelas membuat bahrat sedikit terkejut, cukup tidak percaya Selena tahu-tahu memeluk nya dari arah belakang.

"Ada Apa?"

Bahrat mencoba untuk menoleh kebelakang, tapi Selena berusaha menahan gerakan nya. Wajah Selena menempel tepat di punggung belakang nya.

"Pulanglah dengan selamat"

Bahrat tampak diam sejenak,menatap telapak tangan Selena yang saling bertaut menggenggam erat pinggang nya, secara perlahan bahrat menyentuh tangan itu lantas menggenggamnya dengan erat.

"Aku akan pulang dengan selamat"

Setelah berkata begitu, bahrat mencoba membalikkan tubuhnya secara perlahan, Selena melepaskan pelukannya, menatap laki-laki itu beberapa waktu.

"Titip yang lainnya, aku percaya kamu bisa menjaga mereka selagi kami pergi"

Ucap bahrat sambil menyentuh kedua belah pipi selena dengan lembut.

"Edo bilang..."

Selena menggantung kalimat nya.

Bahrat tampak tersenyum.

"Jangan khawatir kan soal itu, kau tahu sayang, laki-laki selalu tahu pilihan mana yang baik untuk mereka, saat hal itu berbahaya mereka pasti dengan cepat menghindar, tapi saat sesuatu itu masih tergolong baik-baik saja, mereka akan terus bergerak hingga usai"

Bahrat mencoba untuk menjelaskan.

"Aku hanya meras sedikit khawatir"

Bahrat terkekeh.

"Aku cukup senang kamu mengkhawatirkan diri ku, itu artinya kamu mulai bisa menerima keberadaan ku"

Selena tertawa kecil dengan menampilkan rona merah di kedua belah pipi nya.

Bahrat tiba-tiba merentangkan kedua tangan nya, mundur beberapa langkah sambil menatap dalam bola mata Selena.

"Berikan aku sebuah pelukan hangat sebelum berperang"

Selena terkekeh geli.

"Jika tidan aku akan minta lebih"

"Ya?"

Bahrat langsung tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Selena.

"Ekspresi mu begitu lucu"

Goda Bahrat.

"Bahrat"

Sungut Selena kesal

"Jangan khawatir, Aku tidak akan meminta nya sebelum kamu menerima lamaran ku,Aku tidak suka melakukan puncak relasi hanya dengan sekedar teman kencan dan tidur, aku lebih suka mengikat janji untuk seluruh aspek kehidupan "

Selena tersenyum senang, secara perlahan masuk ke dalam pelukan bahrat.

"Kembali lah dengan selamat, baru aku akan menerima lamaran nya"

"Ucap Selena pelan, merapatkan kepalanya di dada bidang bahrat sambil memejamkan bola matanya secara perlahan"

"Kembali lah dengan baik-baik saja, baru kita membahas soal masa depan"

Lanjutnya lagi.

"Apa ini kode dari sebuah jawaban?"

Tanya bahrat pelan.

"Kamu paling tahu aku sejak kecil, aku yakin kamu mengerti ucapan ku"

Lanjut Selena sambil mengencangkan pelukannya.

Bahrat tampak mengulum senyum, tangannya memeluk erat bahu Selena, kemudian mengusap-usap lembut ujung bahu selena.

"Aku akan pulang secepatnya bersama semua orang"

Bisik bahrat pelan kemudian mencium lembut puncak kepala Selena beberapa kali.