Liam Ang atau Liam Halley Anggara adalah seorang model majalah remaja yang menjadi idola para remaja perempuan.
Liam yang juga merupakan anak laki-laki satu-satunya di keluarga Halley adalah sosok yang supel, humoris, mudah bergaul, dan mudah akrab dengan siapa saja.
Yumi Arishta, seorang gadis gendut, pendek, dan pemalu yang kuliah dan merantau seorang diri di luar kota.
Pertemuan tak sengaja antara Yumi dan Liam di suatu malam, membuat keduanya terlibat dalam sebuah hubungan yang sulit dijelaskan.
Liam yang merasa berhutang budi pada Yumi, terus berusaha mendekati gadis pemalu tersebut. Meskipun beragam penolakan terus saja Yumi lontarkan karena Yumi merasa tidak sepadan dengan Liam yang tampan, kaya, terkenal, dan punya banyak teman.
Perbedaan antar Yumi dan Liam itu bagaikan bumi dan langit. Jadi bagaimana bisa seorang Yumi menjadi kekasih dari Liam Ang?
Bagaimana akhirnya hubungan Yuni dan Liam?
Apakah keduanya akan bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GOSIP
Liam tiba di kost-an Yumi tepat pukul sepuluh malam. Wajah tuan model itu terlihat lelah. Setelah memasukkan motor ke halaman belakang, dan mencuci muka, Liam segera duduk di karpet ruang depan kost-an Yumi.
"Sudah makan?" Tanya Yumi berbasa-basi dan mendekat ke arah Liam.
"Sudah tadi. Kau sendiri?" Liam menarik Yumi agar duduk di depannya. Dan pria itu menyusupkan kepalanya di punggung Yumi.
"Aku juga sudah makan," jawab Yumi lirih.
"Apa semuanya baik-baik saja? Bagaimana kondisi Anne dan bayinya?" Tanya Yumi seraya mengusap lengan Liam yang masih melingkar di perutnya.
"Anne koma," jawab Liam sendu.
"Apa?"
"Lalu bagaimana dengan bayinya? Bayinya selamat, kan?" Tanya Yumi khawatir.
"Bayinya laki-laki. Sehat, selamat, dan mirip Abi," jawab Liam seraya tersenyum miris.
Yumi berbalik dan kini menatap Liam yang raut wajahnya terlihat sedih.
"Anne pasti akan baik-baik saja, Liam!" Ucap Yumi seraya menggenggam tangan Liam, mencoba memberikan kekuatan pada Liam yang terlihat begitu sedih.
Sangat wajar jika Liam sedih.
Anne adalah adik kesayangan Liam.
"Kau ada kuliah besok?" Tanya Liam mencari topik pembicaraan lain.
"Ya! Aku ada kelas pagi. Kau tidur disini lagi malam ini?" Yumi menjawab pertanyaan Liam sekaligus balik bertanya.
"Tidurlah di kamar!" Liam mengendikkan dagunya ke arah pintu kamar Yumi.
"Aku akan tidur disini," sambung Liam lagi seraya membuka kausnya.
"Bisakah kau tidur tanpa membuka baju begini?" Tanya Yumi menatap tidak suka ke arah Liam.
"Tidak bisa! Ini sudah kebiasaan." Jawab Liam tanpa dosa.
Ck!
Yumi hanya berdecak dan segera bangkit berdiri. Namun Liam malah menarik tangan Yuni hingga akhirnya Yumi kembali terduduk di pangkuan Liam.
"Apalagi?" Tanya Yumi yang kembali berdecak.
"Ciuman selamat malamnya, mana?" Liam memonyongkan bibirnya ke arah Yumi.
"Mesum!" Bukannya membalas ciuman Liam, Yumi malah memukul bibir Liam.
"Auuuw! Kau kok kasar, sih!" Liam menangkup wajah Yumi dengan gemas.
"Liam! Henti-" teriakan Yumi langsung dibungkam Liam dengan sebuah ciuman hangat dan dalam seperti biasanya.
Yumi tak ingin membalas. Namun selalu saja, Liam memaksa Yumi agar membalas ciumannya.
Dasar pemaksa!
Seakan tak mau berhenti, jika bibir mereka berdua sudah saling menempel. Mungkin jika paru-paru keduanya tak kehabisan oksigen, mereka akan terus saling mencium sampai besok.
"Baiklah sudah cukup!" Yumi menundukkan wajahnya yang lagi-lagiharus bersemu merah.
"Masuk kamar dan tidurlah!" Titah Liam pada Yumi yang masih tertunduk.
"Selamat malam, Liam!" Ucap Yumi canggung.
"Selamat malam,Yumi!" Balas Liam seraya tersenyum manis ke arah Yumi.
Ya ampun!
Senyuman diabetes itu lagi!
****
"Kabarnya Liam Ang sama Chelsea udah mau nikah, ya?"
Sebuah kabar burung tentang Liam langsung mampir di telinga Yumi saat gadis itu baru tiba di kampus.
"Dapat info darimana?"
Yumi mengekori dua mahasiswi yang tengah bergosip tentang Liam dan Chelsea tersebut, karena Yumi mendadak merasa kepo.
"Story Chelsea. Darimana lagi?"
"Chelsea aja udah diundang di pesta private kekuarganya Liam. Udah foto bareng Mom-nya Liam juga.
"Eh, ngomong-ngomong Mom-nya Liam cantik dan awet muda, ya! Pantas saja Liam juga gantengnya pake banget!"
Dua mahasiswi itu bergosip dengan nada yang menurut Yumi amar sangat lebay.
Cih!
Baru foto sama Mom Belle saja udah ngaku-ngaku mau nikah sama Liam!
Yumi yang setiap hari dicium sama Liam, biasa aja, tu!
Yumi menghentikan langkahnya dan meraba bibirnya sendiri yang sudah tak perawan karena berulang kali dikecup oleh Liam.
Apa Yumi termasuk gadis bodoh karena selalu pasrah saat tuan model itu menciumnya?
Tapi tak bisa dipungkiri kalau sebenarnya Yumi nge-fans berat sama Liam. Hanya saja, Yumi memang gengsi mengakuinya di depan Liam.
Bisa mendadak besar kepala tuan model itu jika Yumi mengatakannya secara jujur.
"Melamun!" Tepukan dari Valeria membuyarkan lamunan Yumi.
"Nggak, kok! Cuma lagi merenung," kilah Yumi membantah tuduhan Valeria.
"Sudah menjenguk Anne?" Tanya Valeria lagi yang kini sudah berjalan menyusuri pelataran kampus beriringan dengan Yumi.
"Belum."
"Liam masih sibuk dengan jadwal pemotretan, iklan, bla bla bla! Dan aku sibuk part time setelah kuliah. Mungkin besok atau lusa aku akan ke rumah sakit menjenguk Anne," tutur Yumi panjang lebar.
"Tapi semoga Anne sudah bangun sebelum besok atau lusa," sambung Yumi lagi penuh harap.
"Semuanya juga berharap begitu! Kasihan Keano, kalau Mamanya tak kunjung bangun," timpal Valeria dengan nada yang terdengar sedih.
****
Yumi membuka ponselnya dan membuka aplikasi media sosial gambar kamera itu lagi. Profil Chelsea tentu saja adalah tujuan Yumi kali ini.
Eh, mampir bentar ke profil Liam nggak masalah kayaknya. Yumi mendadak kangen pada tuan model itu.
Lumayan banyak story Liam hari ini.
Tapi biasanya Yumi juga jarang menengok media sosial milik Liam. Karena ujung-ujungnya....
Story Liam hari ini hanya berisi foto-fotonya bersama para model cantik, dan saling tag seperti biasa. Sambil endorse beberapa produk tentu saja.
Uh! Harusnya Yumi tadi tak perlu kepo!
Yumi segera keluar dari aplikasi bodoh itu dan mematikan ponselnya.
Tentu saja Yumi tak bisa marah!
Yumi bukan siapa-siapanya Liam.
"Kau calon istriku!"
Kata-kata rayuan gombal Liam kembali berkelebat di benak Yumi.
Iya, calon istri!
Kalau sedang ada maunya dan khusus di dalam kost-an Yumi saja.
Di luar itu, Liam Ang tetaplah Liam Ang!
Model tampan dan kaya yang dipuja banyak kaum hawa. Dan Yumi bukan lagi siapa-siapanya Liam saat mereka berdua sudah ada di luar kost-an.
Hubungan macam apa yang sebenarnya tengah kau jalin bersama Liam, Yumi?
****
Yumi baru saja tiba di Rainer's Resto, saat nona model centil yang suka pansos itu sedang berdiri di halaman parkir seraya bersandar pada mobilnya.
Baiklah!
Apalagi sekarang?
"Cewek gendut tak tahu diri baru datang." Chelsea tersenyum mengejek ke arah Yumi.
Yumi tak merasa seperti apa yang disebutkan Chelsea barusan, jadi Yumi memilih untuk mengabaikan nona model sok tahu ini.
"Aku sedang bicara padamu!" Chelsea menarik rambut keriting Yumi yang baru saja akan berlalu dara hadapannya.
"Aku sedang buru-buru. Permisi!" Yumi ingin secepatnya menghilang saja dari hadapan nona sinting ini.
"Dengar, ya! Jika kau pikir Liam mendekatimu dan perhatian kepadamu itu adalah karena Liam mencintaimu, kau salah!"
"Liam baik dan perhatian pada semua gadis yang menjadi temannya. Jadi kamu nggak usah ke-geer-an!"
Yumi hanya menghela nafas dan memutar bola matanya dengan malas.
"Dan jika Liam tertarik pada seorang gadis, Liam akan mengajaknya menginap dan bermalam di apartemennya. Menghabiskan malam bersamanya, berbagi kehangatan di dalam kamar," Chelsea sepertinya sedang mengompori Yumi.
"Apa gadis itu termasuk anda, Nona Chelsea?" Tanya Yumi telak.
Chelsea bungkam sejenak.
"Apa anda juga pernah diajak oleh Liam Ang berbagi kehangatan ranjangnya?" Cecar Yumi sekali lagi yang benar-benar sudah jengah dengan sikap menyebalkan Chelsea.
"Tentu saja!" Jawab Chelsea penuh percaya diri.
"Dan itu adalah hal biasa untukku dan juga untuk Liam!" Sambung Chelsea lagi yang sesaat membuat Yumi terdiam.
Apa Liam memang sebrengsek itu?
.
.
.
Othor mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri buat semua reader budiman yang merayakan.
Mohon maaf lahir dan batin.
Terima kasih yang sudah mampir.
Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.
sǝɥɐʇ sǝןɐןn ʇɥoɹ
pelan-pelan pak supir
jangan ugal-ugalan kali
Nice good job 👍👍👏👏👏
dan moga selamat dari amukan gak jelas Liam